Anda di halaman 1dari 3

POLICY BRIEF

Desember, 2020
SEX EDUCATION BAGI DIFABEL
PENTINGKAH?

Ringkasan Eksekutif

Anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dengan anak


yang lain, dalam hal ini adalah hak mendapatkan akses informasi
tentang kesehatan reproduksi baik secara formal di sekolah maua-
pun informal di masyarakat. Peran orang tua dan guru masih belum
maksimal dalam memberikan pemahaman mengenai Kesehatn re-
produksi kepada difabel grahita perempuan. Selain itu pendidikan
kesehatan reproduksi belum masuk ke dalam kurikulum di sekolah.
Agar kebutuhan difabel akan informasi Kesehatan reproduksi dapat
terpenuhi maka disarankan kepada Dinas Pendidikan dan Ke-
budayaan agar mengintergrasikan seks edukasi kedalam kurikulum
di sekolah, serta perlu untuk mendisain media dan metode seks
edukasi sesuai dengan kebutuhan kelompok difabel

POLICY BRIEF

Norma Jeepi Margiyanti


KEY MESSAGE
NIM. 2030322017

1. Kurangnya informasi Kesehatan reproduksi bagi kelompok


Email: normajeepi02@gmail.com
difabel
2. Kelompok difabel rentan mengalami kekerasan seksual
PROGRAM STUDI S3 KESMAS 3. Pembuatan media informasi Kesehatan reproduksi khusu
FAKULTAS KEDOKTERAN bagi difabel
UNIVERSITAS ANDALAS 4. Penyediaan layanan Kesehatan yang ramah difabel
Pendahuluan HU 2020 merekam bahwa kasus kekerasan seksual

yang dialami oleh perempuan disabilitas didominasi


Anak berkebutuhan khusus merupakan
oleh perkosaan dan sebagian besar pelakunya tidak

sebutan bagi anak yang memiliki keadaan berbeda teridentifikasi oleh korban. Dari keseluruhan kasus

dari anak pada umumnya. Jumlah anak berkebu- kekerasan terhadap perempuan disabilitas, tergam-

tuhan khusus di Indonenesia berdasarkan data Ba- bar bahwa perempuan dengan disabilitas intelektual

dan Pusat Statistik (2017) mencapai angka 1,6 juta merupakan kelompok yang paling rentan dengan

anak. Anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang prosentase 47%.

sama dengan anak-anak yang lain, dalam hal ini Hasil penelitian dari artikel penelitian yang telah

adalah hak mendapatkan akses informasi tentang direview diketahui bahwa informasi bagi remaja

kesehatan reproduksi baik secara formal di sekolah

mauapun informal di masyarakat. Agar anak Menjadi difabel tidak berarti


didiskualifikasi dari memiliki
berkebutuhan khusus mampu merawat kesehatan
akses ke setiap aspek kehidupan
reproduksinya sendiri dan lepas dari ketergantungan — Emma Thompson —
pada orang tua atau pengasuh serta mampu
berkebutuhan khusus tentang Kesehatan reproduksi
melindungi dirinya dari pelecehan seksual, maka
masih kurang, pelayanan kesehatan reproduksi be-
dirasa sangat perlu untuk diberikan edukasi tentang
lum berpihak pada penyandang disabilitas, masih
kesehatan reproduksi dan kemampuan perlindungan
terdapat sterotype dan kekerasan seksual bagi pen-
diri terhadap pelecehan seksual.
yandang disabilitas. Peran orang tua dan guru masih

belum maksimal dalam memberikan pemahaman


Metode mengenai Kesehatn reproduksi kepada difabel grahi-

Metode dalam perumusan masalah ini menggunakan ta perempuan. Selain itu pendidikan kesehatan re-

teknik literatur review produksi belum masuk ke dalam kurikulum di

sekolah.

Hasil Ketidak mampuan secara fisik maupun emosi

pada anak berkebutuhan khusus membuat informasi


Cacatan Tahunan (CATAHU) Komnas Per-
tentang kesehatan reproduksi harus didesain secara
empuan pada tahun 2019 jumlah kekerasan seksual
khusus.
naik menjadi 79% dibandingkan tahun lalu yang

mencapai 69% dari keseluruhan kasus. Data CATA-


Penting bagi anak berkebutuhan khusus paham 1. Dinas Pendidikan agar mengintergrasikan seks

edukasi kedalam kurikulum di sekolah, dengan


dan sadar tentang kondisi kesehatan reproduksinya,
media dan metode seks edukasi yang sesuai
agar mereka dapat mengenali, memahami, mengelola
dengan kelompok difabel.
perkembangan, perubahan biologis pada dirinya dan
2. Dinas Kesehatan agar membuat layanan
mampu memproteksi dirinya dari pelecehan seksual.
kesehatan reproduksi yang ramah difabel, sehing-
Dengan demikian diharapkan dapat mencegah anak
ga hak-hak difabel untuk mendapatkan pelayanan
berkebutuhan khusus menjadi korban pelecehan sek-
kesehatan dapat terpenuhi
sual orang yang berkepribadian buruk ataupun

mencegah mereka terjerumus pada perilaku seksual


Able does not mean enable. Disable
yang akan merugikan kesehatannya. does not mean less able
— Khang Kijarro Nguyen —
Selain itu, saat ini masyarakat masih mengang-

gap informasi tentang kesehatan reproduksi tabu un-


Referensi
tuk dibicarakan. Pemahaman ini didasari oleh angga-
Ahumuza, et al. 2014. Challenges in accessing sexual
pan bahwa kesehatan reproduksi hanya sebatas hub-
and reproductive health services by people with
ungan intim suami-istri. Oleh karena itu informasi
physical disability in kampala, Uganda. Repro-
mengenai kesehatan reproduksi harus disampaikan
ductive Health Journal
secara tepat sehingga akan bermanfaat
Aziz,S. 2014. Pendidikan Seks Bagi Anak Berkebu-

tuhan Khusus. Jurnal Kependidikan, Vol. II No. 2


Kesimpulan dan Rekomendasi
Komnas Perempuan. 2020. Catatan Kekerasan Ter-
Perhatian kepada kelompok difabel khusunya hadap Perempuan Tahun 2019. Jakarta
tentang Kesehatan reprodukdi masih sangat kurang. Rokhmah, Islamiyatur. 2014. Identifikasi kebutuhan
Pemberian seks edukasi bagi kelompok difabel san- kesehatan reproduksi bagi remaja perempuan
gat diperlukan agar mereka dapat mengenali, me- difabel(tuna grahita) di SLB negeri 2 yogyakarta.
mahami, mengelola perkembangan dan perubahan Jurnal Keperawatan Maternitas. Volume 2, No. 2,
secara bilogis pada dirinya dan mampu memproteksi November 2014; 136-146
dirinya dari pelecehan seksual. dan mencegah mere- Undang-undang Nomor 61 Tahun 2014 Tentang
ka terjerumus dalam perilaku seksual yang akan me- Kesehatan Reproduksi
rugikan kesehatannya. Untuk itu diberikan saran Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pen-
kepada: yandang Disabilitas

Anda mungkin juga menyukai