Anda di halaman 1dari 2

DEWI NAGAGINI

Dewi Nagagini adalah puteri Sang Hyang Antaboga, seorang Dewa Ular, yang bertahta di
Saptapratala atau bumi lapis yang ketujuh. Dewi Nagagini berparas cantik jelita. Namun karena
keturunan Dewa Ular, pada saat-saat tertentu, terutama ketika dipenuhi amarah, ia berubah
menjadi sosok ular yang sangat menyeramkan.

Pada suatu hari, Dewi Nagagini sedang duduk bersama Hyang Antaboga. Disini Dewi
Nagagini menceritakan kepada ayahnya yang ia alami.

"Ayahanda semalam aku bermimpi bertemu dengan satria besar tinggi berwajah tampan dan
berkulit kuning" ujar Dewi Nagagini.

"Apakah engkau tahu siapa nama kesatria itu anakku?” tanya Hyang Antaboga.

"Didalam mimpiku dia bernama Raden Bratasena ayah” jawab Dewi Nagagini.

"Lalu apa yang kau inginkan wahai anakku tercinta?" tanya Hyang Antaboga.

"Aku ingin ayah mencari kesatria tersebut” jawab Dewi.

"Baiklah, ayah akan mencari kesatria tersebut" ujar Hyang Antaboga.

Pada suatu hari Bratasena dan Juna sedang mengikuti binatang garangan putih untuk mencari
jalan keluar dari hutan, tetapi karena garangan tersebut berlari sangat kencang sehingga mereka
kehilangan jejak. Tiba-tiba tampak didepan mereka Dewa Hyang Antaboga. Merekapun
berkenalan, kemudian Dewa Hyang mempersilahkan mereka untuk datang ke kerajaan
Saptapratala.

Sesanpainya disana, Bratasena dan Juna dijamu oleh Dewa Hyang dan diperkenalkan oleh
Dewi Nagagini. Mata Nagagini berbinar-binar melihat Bratasena. Pemuda dihadapannya yang
pernah melintas didalam mimpi tersebut benar-benar istimewa.

Disini Dewa Hyang terus terang ingin menjodohkan anaknya Dewi Nagagini dengan
Bratasena. Mendengar penyataan tersebut Juna merasa tidak terima, karena ternyata Juna
menyukai Nagagini.

"Hah!! Mereka dijodohkan?" ucap Juna dengan nada tinggi.

"Iya, mereka akan saya jodohka" jawan Dewa Hyang.

"Ada apa dengan kamu ini Juna?" tanya Bratasensa dengan rasa penuh kebinggungan.

"Aku tidak terima, karena aku lebih pantas dijodohkan dengan Dewi Nagagini bukannya kau
Bratasena!!" jawab Juna.
"Baikalah kalau begitu, aku akan memberi tantangan kepada kalian" kata Dewa Hyang.

"Apa tantangannya wahai Dewa?" tanya Bratasena.

"Kalian harus mencari prasasti digunung, dihutan dan yang terakhir yaitu kalian harus
bertarung. Yang menang akan menikah dengan puteriku" ujar Dewa Hyang.

"Apakah itu sangat berlebihan wahai ayahanda" tanya Nagagini dengan rasa kekhawatiran.

"Tidak anakku, aku ingin tahu seberapa seriusnya mereka untuk mendapatkanmu" jawab
Dewa Hyang.

"Apakah kalian siap untuk melalukan tantangan tersebut?" tanya Dewa Hyang.

"Siap Dewa" jawab Bratasena dan Juna dengan serentak.

Keesokan harinya Bratasena dan Juna siap untuk melaksanakan tantangan tersebut. Pertama
mereka kegunung untuk menemukan prasasti dan yang berhasil menemukan adalah Juna.
Kemudian mereka lanjut kehutan untuk menemukan prasasti kedua dan yang berhasil
menemukannya adalah Bratasena. Skor merekapun seri. Tibalah ditantangan terakhir yaitu
bertarung untuk menentukan siapa yang akan mejadi pemenang. Tantanganpun berlangsung dan
ternyata yang menang adalah Bratasena.

Disinipun Juna mengaku kalah dengan Bratasena. Akhirnya Bratasena menikah dengan Dewi
Nagagini. Perasaan Nagagini sangat bahagia karena bisa menikah dengan lelaki pujaannya.
Namun disini Juna tidak diasingkan, karena Dewa Hyang menghargai perjungan Juna untuk
mendapatkan puterinya, ia pun menjadikan Juna salah satu kesatria dikerajaan Saptapratala.

Anda mungkin juga menyukai