Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN 12

EKSPERIMENT MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN PHYPOX

1. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Menentukan nilai momen inersia benda tegar secara teori
2. Menentukan nilai momen inersia benda tegar secara eksperimen
3. Menentukan nilai momen inersia dan konstanta puntir kawat
4. Menentukan nilai massa jenis benda secara eksperimen.

2. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
2.1 ALAT
1. Penggaris
2. Penjepit kertas
3. Pengait (hook) kecil
4. Pemotong kertas (cutter)
5. Stopwatch (bisa menggunakan ponsel pintar).
6. Ponsel Pintar
2.2 BAHAN
1. Kawat berdiameter sekitar 0,5 mm
2. Benda berbetuk balok dengan massa yang telah diketahui (contoh: sabun batang,
massa sabun dapat diketahui dari kemasan sabun atau benda balok lain yang
diketahui massanya)
3. Sebuah silinder pejal dengan dimensi yang dapat diukur, massanya dapat
dianggap homogen, dan massa jenisnya diketahui (contoh: sebatang lilin).

Gambar 2.1 Contoh beberapa bahan dan alat yang digunakan dalam eksperimen penentuan
momen inersia.
3. TEORI DASAR
Momen inersia merupakan suatu ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi
atau berputar pada porosnya. Penentuan momen inersia dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu secara teori dan secara eksperimen. Untuk benda tegar berbentuk balok,
momen inersia ketika benda diputar dengan poros di titik pusat dapat dirumuskan
seperti di bawah ini dengan Ip, Il, dan It adalah momen inersia balok ketika sumbu
putar sejajar panjang, lebar, dan tinggi balok.

𝑀(𝑙2 + 𝑡2) 𝑀(𝑝2 + 𝑙2)


𝐼𝑝 = (3.1) 𝐼𝑡 = (3.3)

𝑀(𝑝2 + 𝑡2) 𝑀: massa benda


𝐼𝑙 = (3.2) 𝑝 : panjang benda
𝑙 : lebar benda
𝑡 : tinggi benda

Gambar 3.1. Momen inersia balok.

Untuk benda tegar berbentuk batang, momen inersia jika benda diputar dengan
poros di pusat batang dirumuskan sebagai berikut (Ic adalah momen inersia batang
dengan poros di pusat batang dan L adalah panjang batang).

𝑀𝐿2 (3.4)
𝐼𝑐 =
12

𝑀 : massa benda
𝐿 : panjang batang
𝐼𝑐 : momen inersia di pusat
batang

Gambar 3.2 Momen inersia batang.


Secara eksperimen, momen inersia dapat ditentukan dengan menggantungkan
benda pada tali atau kawat secara setimbang sehingga akan didapatkan hubungan
momen inersia dengan suatu benda tegar yang berosilasi harmonik anguler yang
memenuhi persamaan berikut.
𝐼
𝑇 = 2𝜋√ (3.5)
𝐾
Berdasarkan percobaan, momen inersia (I) merupakan penjumlahan momen inersia
benda tegar (Ib1 dan Ib2) dan momen inersia kawat (Ik) sehingga persamaan di atas
dapat dijabarkan sebagai berikut (K adalah konstanta puntir kawat).

𝑇1 = 2𝜋√𝐼𝑘 + 𝐼𝑏1 (3.6)


𝐾

𝐼𝑘 + 𝐼𝑏2
𝑇2 = 2𝜋√ (3.7)
𝐾
Jika nilai Ik dan K telah diperoleh, massa suatu benda (M) dapat ditentukan dari
eksperimen. Untuk benda berbentuk batang, massa benda dapat dihitung dengan
mensubstitusikan persamaan (3.4) dan (3.6) sehingga diperoleh rumusan sebagai
berikut (Tc adalah periode getaran batang dengan poros di tengah batang).

3 𝐾𝑇𝑐2
𝑀= ( − 4𝐼 ) (3.8)
2 2 𝑘
𝐿 𝜋

Jika nilai massa benda telah diketahui, massa jenis benda dapat ditentukan melalui
persamaan berikut.
𝑚
𝜌= (3.9)
𝑉

4. PROSEDUR (SOP) PERCOBAAN

4.1 PERCOBAAN 01: Pengukuran Dimensi dan Penentuan Momen Inersia


Teoritis Benda (contoh benda: sabun berbentuk balok)
1. Catat massa benda yang dapat akan digunakan.
2. Benda berbentuk balok diukur panjang, lebar, dan tingginya masing-
masing sebanyak 5 kali lalu dicatat nilainya.
3. Nilai momen inersia dari tiap pengukuran dimensi benda (Ip, Il, dan It)
ditentukan melalui persamaan (3.1), (3.2), dan (3.3) lalu dirata-ratakan.

4.2 PERCOBAAN 02: Penentuan Momen Inersia Benda Secara Eksperimen


1. Siapkan benda berbentuk balok yang akan digunakan untuk eksperimen
(contoh: sabun).
2. Tentukan posisi pusat massa benda yang akan digunakan untuk pada
setiap sisinya (sejajar panjang, lebar, dan tinggi).
3. Lilitkan salah satu ujung kawat pada pengait, ujung kawat lainnya dijepit
menggunakan penjepit kertas pada tepi meja yang datar sehingga kawat
dapat tergantung vertikal (praktikan dipersilakan membuat sistem lain yang
memungkinkan untuk membuat benda berada dalam keadaan setimbang).
4. Benda dipasangkan pada ujung pengait yang terhubung dengan kawat
tepat di pusat massa masing-masing sisinya. Mula-mula benda
digantungkan dengan sumbu rotasi sejajar panjang benda. Pastikan benda
dapat tergantung secara setimbang dan kawat berada dalam posisi
vertikal. Sistem eksperimen ditunjukkan seperti pada gambar berikut.

Gambar 4.1 Contoh sistem eksperimen penentuan momen inersia benda berbentuk balok
dengan sumbu rotasi sejajar tinggi.
5. Benda diputar dengan memberikan sedikit simpangan ke arah depan atau
belakang (kira-kira seperempat putaran). Ketika memberikan simpangan,
pengait tidak boleh berputar relatif terhadap benda.
6. Setelah diberi simpangan, lepaskan benda sehingga benda bergerak
memutar. Usahakan agar putaran benda tidak melewati 1 rotasi.
Tunggu hingga rotasi benda dalam keadaan stabil sebelum memulai
pengukuran. Gerak memutar benda dari posisi simpangan awal hingga
kembali ke posisi tersebut dihitung sebagai 1 getaran.
7. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 10 getaran penuh dicatat lalu
hitung periode getaran (T) dengan membagi waktu total yang diperlukan
untuk mencapai 10 getaran dan jumlah getaran. Ulangi pengambilan data
sebanyak 5 kali, lalu rata-ratakan periode getaran yang diperoleh.
8. Langkah 4-7 diulangi dengan menggantungkan benda sejajar lebar dan
tinggi benda.
9. Momen inersia kawat (Ik) dan konstanta puntir kawat (K) didapat dengan
menggunakan persamaan 3.6 dan 3.7 dengan memasukkan periode
getaran jika benda diputar sejajar panjang dan lebar (Tp dan Tl) dari hasil
eksperimen serta nilai momen inersia sejajar panjang dan lebar (Ip dan Il)
dari perhitungan secara teori (percobaan 01).

10. Persamaan 3.6 dan 3.7 digunakan untuk menghitung momen inersia sabun
dengan sumbu rotasi sejajar tinggi (It) secara eksperimen dengan
memasukkan nilai momen inersia kawat (Ik) dan konstanta puntir kawat
(K) yang diperoleh dari langkah sebelumnya.

11. Bandingkan nilai It yang diperoleh secara teori dan eksperimen.

4.3 PERCOBAAN 03: Penentuan Massa Jenis Benda


1. Siapkan benda lain berbentuk batang yang akan dicari massa jenisnya
secara eksperimen (contoh: lilin, jika bagian ujung dari lilin berbentuk
kerucut, potong bagian tersebut sehingga menyisakan bagian berbentuk
batang silinder).
2. Pasang benda pada pengait tepat di pusat batang.
3. Periode getaran benda ditentukan dengan cara seperti pada percobaan 02
(langkah 5-7).
4. Massa batang lilin dapat dihitung melalui persamaan (3.8) dengan
memasukkan periode getaran (T) yang diperoleh secara eksperimen.
Setelah massa diperoleh, massa jenis benda dihitung menggunakan
persamaan (3.9).

4.4 PERCOBAAN 04: Penentuan Momen Inersia dari smartphone


1. Siapkan smartphone untuk proses pengukuran momen inersia, gunakan
konfigurasi sesuai dengan percobaan sebelumnya. Setelah konfigurasi
bahan selesai kita akan mendapatkan sistem sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Contoh sistem eksperimen penentuan momen inersia benda


berbentuk balok dengan sumbu rotasi sejajar tinggi.

2. Kita akan melakukan pemberian simpangan sesuai dengan percobaan


sebelumnya yaitu sebesar 180o.
3. Kemudian sebelum melepaskan simpangan terlebih dahulu kita menekan
tombol play dari sensor gyro yang terdapat dalam smartphone. Salah satu
aplikasi yang dapat menyediakan pembacaan sensor gyro terhadap
waktu adalah phypox (Gambar 4.3).

Gambar 4.3 Contoh sistem eksperimen penentuan momen inersia


benda berbentuk balok dengan sumbu rotasi sejajar tinggi.

4. Kemudian simpangkan dan tunggu hingga 20 kali osilasi penuh.


5. Kemudian dapatkan data dari hasil pengolahan dengan cara
melakukan eksport data untuk diolah kemudian
6. Selanjutnya untuk mengetahui besar momen inersia untuk jenis
sumbu rotasi yang lain ulangi Langkah 2 hingga Langkah 5.

5. LAPORAN
1. Catat dan kerjakan prosedur 4.1 hingga 4.4
2. Analisis dengan membandingkan nilai momen inersia untuk segiempat
hasil eksperimen terhadap nilai teori.
3. Jelaskan faktor yang menyebabkan perbedaan antara nilai eksperimen
dan teori dan manakah yang lebih presisi atau valid? Perhitungan teori
atau eksperimen? Jelaskan!
4. Jelaskan pengaruh momen inersia pada benda tegar
Tuliskan laporan praktikum ini dimulai dari penjelasan awal (tujuan, dasar teori,
prosedur, data) dilanjutkan analisis pembahasan lengkap dengan foto saat anda
melakukan percobaan.
6. REFERENSI
1. Haliday, D. dan Resnick, R., 2011, Fundamental of Physics, vol 9,
(Danver, MA : John Wiley & Sons, Inc.).

Anda mungkin juga menyukai