HIPERTENSI
DI DESA MEDINI RT. 01 RW. 04
KEC. UNDAAN KAB. KUDUS
Di susun oleh :
DEWI SARTIKA
NIM : 72020040345
I. Latar Belakang
1
mengatakan belum mengerti cara mengatasi hipertensi yang sering dialami
oleh warganya.
Berdasarkan uraian di atas, kami mencoba memberikan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi sampai cara mengatasi hipertensi.
V. Kegiatan Penyuluhan
2
tujuan dari
pertemuan Menjawab
2. Isi Materi 20 Menit d. Apersepsi Memperhatikan Leaflet
a. Menjelaskan
pengertian
hipertensi Memperhatikan
b. Menjelaskan
klasifikasi
hipertensi Memperhatikan
c. Menjelaskan
etiologi hipertensi Memperhatikan
d. Menjelaskan
tanda dan gejala
hipertensi Memperhatikan
e. Menjelaskan
penatalaksanaan
hipertensi Bertanya
f. Menjelaskan
cara pengobatan
tradisional untuk Menjawab
hipertensi
g. Mengajarkan
3. Penutup 5 Menit teknik Memperhatikan
menghilangkan
nyeri dengan teknik
relaksasi nafas
dalam Menjawab salam
h. Memberikan
kesempatan
bertanya
i. Memberikan
pertanyaan kepada
3
warga
a. Menyim
pulkan kegiatan
yang telah
disampaikan ke
warga
b. Member
ikan salam penutup
Keterangan :
: Penyuluh
: Warga
VII. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. Media
Leaflet
1. Tahap Orientasi
a. Mengenalkan diri
4
b. Menyampaikan tujuan
pendidikan kesehatan
2. Tahap Kerja
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan klasifikasi hipertensi
c. Menjelaskan etiologi hipertensi
d. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
e. Menjelaskan penatalaksanaan hipertensi
3. Tahap Terminasi
a. Memberikan pertanyaan lisan
1) Jelaskan pengertian hipertensi
2) Sebutkan klasifikasi hipertensi
3) Jelaskan etiologi hipertensi
4) Jelaskan tanda gejala hipertensi
5) Jelaskan penatalaksaan hipertensi
b. Menyimpulkan hasil kegiatan
Warga masih kurang mampu menyebutkan/menjawab pertanyaan yang
diajukan penyuluh.
X. Evaluasi
1. Struktur
a. Kesepakan dengan kontrak waktu
b. Tersedianya SAP hipertensi
c. Tersedianya media lembar balik dan leaflet hipertensi
d. Menguasai materi tentang hipertensi
2. Proses
a. Warga mengungkapkan persepsi tentang penyakit hipertensi
b. Warga bertanya materi yang tidak jelas
c. Warga menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh
3. Hasil
5
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, semua warga
mampu menyebutkan :
a. Pengertian hipertensi
b. Klasifikasi hipertensi
c. Etiologi hipertensi
d. Tanda gejala hipertensi
e. Penatalaksaan hipertensi
6
7
Lampiran
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Defection
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC) yaitu tekanan darah
yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat
keparahan penderita, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal dan
tinggi sampai hipertensi maligna (Mansjoer, 2014).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
penderita berusia lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Smeltzer, 2012).
Hipertensi didefinisikan sebagai suatu peningkatan tekanan darah
yang menetap diatas batas normal yang disepakati yaitu diastolik 90 mmHg
atau sistolik 140 mmHg (Zamhir.S, 2015).
B. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi tekanan darah orang dewasa berusia 18 tahun keatas
menurut Sudoyo (2014) yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1
Klasifikasi Hipertensi
D. Manifestasi Klinik
Kebanyakan pasien yang menderita hipertensi tidak mempunyai
keluhan. Tetapi beberapa pasien mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, sesak
nafas, kelelahan, kesadaran menurun, gelisah, mual, muntah, epistaksis,
kelemahan otot atau perubahan mental. Selain manifestasi klinik diatas ada
manifestasi klinis lain pada kasus hipertensi :
1. Kerusakan vaskuler
Penyakit arteri koroner dengan angina adalah gejala yang paling
menyertai hipertensi. Hipertrofi ventrikel kiri terjadi sebagai respon
peningkatan beban kerja ventrikel saat di paksa kontraksi melawan
tekanan sistemik yang meningkat, apabila jantung tidak mampu lagi
menahan peningkatan beban kerja,maka dapat terjadi gagal jantung kiri.
2. Perubahan patologis pada ginjal
a) Nokturia (peningkatan urinari pada malam hari)
b) Azotemia (peningkatan nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin).
3. Stroke atau serangan iskemik transiens yang termanifestasi sebagai
paralisis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan tajam
penglihatan (Sudoyo, 2014).
E. Penatalaksanaan
1. Tindakan-tindakan konservatif :
a) Modifikasi diet
b) Menghentikan merokok
c) Penatalaksanaan stress
d) Program latihan regular untuk menurunkan berat badan.
2. Farmakoterapi bila tindakan-tindakan konservatif gagal untuk
mengontrol tekanan darah secara adekuat. Salah satu dari berikut ini
dapat diberikan yaitu diuretik, penyekat beta adrenergik, penyekat
saluran kalsium dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE).
3. Dosis obat dapat dikurangi, obat kedua dari kelas yang berbeda dapat
ditambahkan, atau pengantian obat lainnya dari kelas yang berbeda.
4. Obat ketiga dapat ditambahkan atau obat kedua digantikan yang lain dari
kelas yang berbeda.
5. Evaluasi lanjut atau rujukan pada spesialis atau obat ketiga atau keempat
dapat ditambahkan masing-masing dari kelas yang berbeda (Mansjoer,
2014).
Cara membuat obat tradisional dari bahan mentimun dan belimbing: lakukan kurang lebih 2 kali
sehari
½ kg buah mentimun/belimbing cuci bersih