DISUSUN OLEH :
NAMA : MERLIN TRI UTAMI
NIM : 144012017078
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Hormon Erythropoietin................................................................3
2.2 Kelenjar yang Menghasilkan Hormon Erythropoietin...................................3
2.3 Fungsi Hormon Erythropoietin......................................................................4
2.4 Struktur Hormon Erythropoietin....................................................................4
2.5 Sintesis Hormon Erythropoietin.....................................................................6
2.6 Sekresi dan Sirkulasi Hormon Erythropoietin...............................................7
2.7 Mekanisme Hormon Erythropoietin..............................................................8
2.8 Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Gangguan
Kelebihan/Kekurangan Produksi Hormon Erythropoietin...................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Satu dari efek EPO yang diperhatikan pada sel target yaitu menstimulasi
sintesis RNA, yang didahului sintesis DNA, aktivasi mitosis, dan sintesis protein
di dalam sel eritroid terdahulu. Pada kultur RNA sumsum tulang tikus, RNA lebih
suka diproduksi dalam merespon EPO. Sintesis EPO diinduksi pada sub unit 45s
prekursor RNA ribosomal, 28s, dan 18s RNA ribosomal, serta RNA transfer pada
kultur hati janin. RNA polymerase II bertanggung jawab untuk sintesis mRNA,
yang distimulasi dalam splenic erythroblasts yang mengakibatkan terjadinya
aktivasi pada RNA polymerase I (Park, Lim, Kim, 2014).
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hormon Eritropoetin.
2. Untuk mengetahui kelenjar yang menghasilkan hormon Eritropoetin.
3. Untuk mengetahui fungsi hormon Eritropoetin.
4. Untuk mengetahui struktur hormon Eritropoetin.
5. Untuk mengetahui sintesis hormon Eritropoetin.
6. Untuk mengetahui sekresi dan sirkulasi hormon Eritropoetin.
7. Untuk mengetahui mekanisme kerja hormon Eritropoetin.
8. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan
kelebihan/kekurangan produksi hormon. Eritropoetin
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Adrenal – Kelenjar adrenal terletak di setiap ginjal. Mereka menghasilkan
epinefrin dan kortikosteroid.
Pineal – Kelenjar pineal terletak di tengah otak, dan memproduksi
melatonin.
Pankreas – Pankreas terletak di perut, dan mengeluarkan insulin dan
glukagon.
Gonad – Ini adalah organ seks. Testis menghasilkan testosteron, dan
ovarium memproduksi estrogen dan progesteron.
4
oksigen seluler yang mengatur ekspresi Epo Gen Epo terdiri dari regio promoter
(Prom), lima ekson dan hypoxia-response element (HRE) di dalam enhancer
(Gambar 1).
Promoter gen Epo tidak mempunyai elemen TATA atau CAAT untuk
aktivasi transkripsi.
Elemen-elemen regulator transkripsi utama adalah hypoxia responsive
element (HRE) untuk pengikatan HIF-1/2 α/β dan faktor transkripsi lain
(misalnya hepatic nuclear factor [HNF]-4). Elemen regulator DNA lainnya
adalah kidney inducible element (KIE), negative regulatory element (NRE),
liver-inducible element (LIE), dan negative regulatory liver element (NRLE).
Pada manusia, mRNA Epo menyandi suatu protein dengan 193 asam
amino. Namun, selama modifi kasi pascatranslasional terjadi pemecahaan asam-
asam amino di 27 N-terminal dan arginin C-terminal sehingga struktur Epo
matur hanya mengandung 165 asam amino (Gambar 2). Molekul Epo
mengandung dua ikatan disulfi da di antara asam amino 7 dan 161 serta asam
amino 29 dan 33 untuk menstabilkan strukturnya
5
Gambar 2. Struktur Erythropoietin
Erythropoietin adalah suatu protein dengan suatu gula yang melekat (suatu
glycoprotein). Ia adalah satu dari sejumlah dari glycoproteins yang serupa yang
melayani sebagai stimulans-stimulans (perangsang) untuk pertumbuhan dari tipe-
tipe spesifik dari sel-sel darah didalam sumsum tulang.
Tugas Erythropoietin (EPO)
6
Erythropoietin menstimulasi (merangsang) sumsum tulang (bone marrow)
untuk menghasilkan lebih banyak sel-sel darah merah. Kenaikan yang berakibat
darinya dalam sel-sel merah meningkatkan kapasitas darah mengangkut oksigen.
Tidak. Erythropoietin diproduksi pada suatu tingkat yang lebih kecil oleh
hati. Hanya kira-kira 10% dari erythropoietin dihasilkan didalam hati. Gen
erythropoietin telah ditemukan pada kromosom 7 manusia (in band 7q21).
Rentetan DNA yang berbeda yang mengapit gen erythropoietin bertindak untuk
mengontrol produksi erythropoietin dari hati lawan dari ginjal.
Mengapa Tes Erythropoietin dilakukan ?
7
Sekresi hormone ini di tingkatkan oleh alkalosisi yang terjadi bila seeorang
berada di tempat yang tinggi. Seperti sekresi renin, sekresi eritropoietin
ditingkatkan oleh katekolamin melalui mekanisme adrenergik –β walaupun
sistem renin- angeotensin secara total terpisah dari sistem eritropoietin.
Pembentukan eritropoietin juga dirangsang oleh adenosine dan di hambat oleh
antagonis adenosine teofilin.
3. Sirkulasi
Erythropoietin (EPO) secara Kimia adalah suatu protein dengan suatu gula
yang melekat (suatu glycoprotein). Ia adalah satu dari sejumlah dari
glycoproteins yang serupa yang melayani sebagai stimulans-stimulans
(perangsang) untuk pertumbuhan dari tipe-tipe spesifik dari sel-sel darah
didalam sumsum tulang.
Tidak. Erythropoietin diproduksi pada suatu tingkat yang lebih kecil oleh
hati. Hanya kira-kira 10% dari erythropoietin dihasilkan didalam hati. Gen
erythropoietin telah ditemukan pada kromosom 7 manusia (in band 7q21).
Rentetan DNA yang berbeda yang mengapit gen erythropoietin bertindak untuk
mengontrol produksi erythropoietin dari hati lawan dari ginjal.
Mengapa Tes Erythropoietin dilakukan ?
8
menjadi tinggi pada kondisi hipoksia. Pengaturan kadar eritropoietin bergantung
pada tingkat oksigenasi darah dan ketersediaan zat besi.
peningkatan produksi satu jenis sel - paket ini up sumsum dengan satu
jenis sel dan mengurangi produksi jenis sel lain
peningkatan satu sel karena sel-sel tidak mati pada waktu normal
memproduksi sel-sel dewasa yang tidak berumur atau fungsi dengan benar
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Erythropoietin (EPO) adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh ginjal
yang memajukan pembentukan dari sel-sel darah merah oleh sumsum tulang
(bone marrow). Sel-sel ginjal yang membuat erythropoietin adalah khusus
sehingga mereka peka pada tingkat-tingkat oksigen yang rendah didalam darah
yang mengalir melalui ginjal. Sel-sel ini membuat dan melepaskan erythropoietin
ketika tingkat oksigen terlalu rendah. Tingkat oksigen yang rendah mungkin
mengindikasikan anemia, suatu jumlah sel-sel darah merah yang berkurang, atau
molekul-molekul hemoglobin yang membawa oksigen keseluruh tubuh.
Erythropoietin (EPO) secara Kimia adalah suatu protein dengan suatu gula
yang melekat (suatu glycoprotein). Ia adalah satu dari sejumlah dari glycoproteins
yang serupa yang melayani sebagai stimulans-stimulans (perangsang) untuk
pertumbuhan dari tipe-tipe spesifik dari sel-sel darah didalam sumsum tulang.
3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah yang
akan datang.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://marvel-mycastle.blogspot.co.id/2010/07/eritropoietin.html
http://www.farmakoterapi.com/eritropoietin-hormon-penghasil-sel-darah-merah/
http://www.kalbemed.com/Portals/6/07_224Eritropoetin%20dan%20Penggunaan
%20Eritropoetin%20pada%20Pasien%20Kanker%20dengan
%20Anemia.pdf
11