CELL
CELL
OLEH:
SELTA APRILENA
NPM : 1826030001
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pnyusunan Laporan Tugas Akhir
dengan judul asuhan” Asuhan Kebidanan Pada Ny “x” Umur “x” Tahun G XPXAX
Kehamilan “x” Minggu Dengan Anemia Ringan Di Praktek Mandiri Bidan F Pagar
Dewa Kota Bengkulu Tahun 2021”. Penulis menyadari dalam penulis Laporan Tugas Akhir
ini. Banyak bantuan yang telah diberikan kepada penulis,untuk itu dengan rasa tulus dan
segala kerendahan hati,penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1) Drs. H.S Efendi, MS sebagai ketua yayasan sekaligus selaku ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
2) Yuni Ramadhaniati, SST,M,Kes sebagai ketua jurusan DIII Kebidanan Sekolah tinggi
Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu sekaligus selaku pembimbing I yang
telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam membuat laporan Tugas Akhir ini.
3) Chorilina Eliagita, SST, M.Tr.Keb selaku pmbimbing II yang telah banyak membantu
penulisan dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini.
4) Untuk PMB F Pagar Dewa Ksota Bengkulu yang telah memberikan banyak bekal
5) Ny “X” selaku responden yang telah bersedia bekerja sama dalam proses
pengambilan data dalam pembuatan ini.
6) Dosen dan Seluruh Staf Jurusan Kebidanan STIKES Tri Mandiri sakti Bengkulu,
yang telah memberikan banyak bekal llmu selama di bangku kuliah
7) Kedua orang tua yang telah mendukung dan mendoakan saya dalam menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini.
8) Semua teman-teman sejawat dan seperjuangan yang telah mendukung dan membantu
saya dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Bengkulu, 2021
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO)
Tahun 2018, memperkirakan bahwa lebih dari 40% dari wanita hamil di seluruh dunia
mengalami anemia penyebab nya yang paling umum adalah defesiensi nutrisi terutama
defesiensi besi. Hal ini menyebabkan gejala-gejala seperti kelelahan,lemah,pusing dan
sesak nafas.(WHO 2018)
Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang di gunakan untuk
mengatur status ksehatan ibu pada suatu wilayah. AKI di Indonesia sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target sustainable devolopmenth goals (SDG’s)
adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Angka kematian di provinsi
jawa tengah tahun 2015 berdasarkan laporan dari kabupaten atau kota sebesar 116,16 per
100,000 kelahiran hidup mengalami penurunan bila di bandingan dengan AKI pada
tahun 2014 sebesar 126,55 per 100,000 klahiran hidp, hal ini berarti teradi peningkatan
permasalahan kematian ibu di provinsi jawa tengah. Jumlah kematian ibu di provinsi
jawa tengah berdasarkan laporan kematian ibu kabupaten atau kota, pada tahun 2015
tercatat sebanyak 619 kasus kematian ibu. (kemenkes RI,2018)
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007,yatu
dari 390 menjadi 228. Namun, SDKI 2017 menyajikan tentang gangguan atau
komplikasi kehamilan yang dialami oleh wanita 15-49 tahun yang memiliki kelahiran
hidup terakhir dalam 5 tahun sebelum survei. Delapan dari sepuluh (81%) wanita tidak
mengalami komplikasi kehamilan, 5 persen mengalami perdarahan berlebihan, masing-
masing 3 persen mengalami muntah terus menerus dan bengkak kaki, tangan dan wajah
atau sakit kepala yang disertai kejang, serta masing-masing 2 persen mengalami mulas
sebelum 9 bulan dan ketuban pecah dini. Delapan persen wanita mengalami keluhan
kehamilan lainnya, di antaranya demam tinggi,kejang dan pingsan, anemia serta
hipertensi. Persentase wanita yang tidak mengalami komplikasi selama hamil menurun
dari 89 persen pada SDKI 2007 mnjadi 81 persen pada SDKI 2017. Pndarahan
berlebihan masih menjadi gejala komplikasi kehamilan terbanyak yang
dilaporkan,dengan presentase yang sedikit meningkat dari SDKI 2007 dari 3 persen
menjadi 5 persen SDKI 2017 (Profil Kesehatan Indonesia 2017).
Ibu hamil di Indonesia sebanyak 48,9% engalami anemia. Presentase ibu hamil
yang mengalami di Indonesia meningkat di banding dengan data riskesdas 2017 yaitu
37,5% hasil penelitian fakultas kedokteran di seluruh indonesa mennjukan bahwa
prevelensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 50-63% kondisi ini mengatakan bahwa
anemia cukup tinggi di Indonesia dan meunjukan angka mendekati masalah kesehatan
masyarakat dengn bats prevalensi anemia lebih 40%(Kemenkes,2018)
Anemia ibu hamil dihubungkan dengan meningkatnya kelahiran prematur
kematian ibu dan anak pnyakit infeksi, anemia difisiensi besi pada ibu mempengaruhi
pada pertumbuhan dan perkembangan janin atau bayi saat kehamilan maupun setelahnya,
Reskesdes mendatakan anemia menjadi pada 37,1% ibu hamil di indonsia, 36,4% ibu
hamil diperkotaan dan 37,7% ibu haml dipedesaan. Untuk mencegah setiap ibu hamil
diharapkan tablet tambah darah(TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan (Profil
Kesehatan Indonesia,2018)
Anemia Dalam Kehamilan Dapat Diartikan ibu hamil yang mengalami difisiensi
zat besi dalam darah. Selain itu aneia dalam kehamilan dapat dikatakan juga sebagai
kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (HB) <11 Gr% pada trimester I dan III sedangkan
pada trimester II kadar hemoglobin <10,5 Gr. Anemia dalam kehamilan juga di sebut
“potensional dager to mother and child” (potensi membahayaka ib dan anak) karena
itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kesehatan.(Reni,2018)
Penyebab anemia selama kehamilan seringkali di percaya disebabkan dari
kekurangan nutrisi,terutama zat besi,kekurangan folat,kekurangan vitamin,lain yang
dapat menyebabkan anemia. Di Indonesia menunjukan bahwa kekurangan vitamin A
dapat menyebakan anemi dalam kehamilan (Reni,2018)
Cara mencegah dan mengoati anemia yaitu meningkatkan mngonsumsi makanan
bergizi seperti mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi,makanan
hewani (daging, ikan,ayam, hati dan telur). Bahan makanan nabati (sayuran bewarna
hijau tua, kacang-kacangan dan tempe) makan-makanan buah dan sayur yang banyak
mengandung vitamin C sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
(Fathonah S,2016)
Angka kematian ibu di provinsi kota Bengkulu pada ahun 2018 secara absolut
jumlah kematian ibu sebanyak 39 orang, yang terdiri dari kematian abu hamil sebanyak 4
orang, kematian ibu bersalin sebanyak 10 orang, dan kematian ibu nifas sebanyak 25
orang mpat tahun trakhir ait 2014 sampai dengan tahun 2017. Sedangkan angka anemia
pada ibu hamil pada tahun 2018 yaitu sebanyak 788 ibu hamil dari 4541 ibu hamil yang
ada di provinsi Bengkulu. Dinas kesehatan provinsi Bengkulu sudah berhasil
menurunkan anka kematian dari kondisi awal 146 per 100,000 kelahiran hidup pada
tahun 2014 menjadi sangat bermakna sebesar 79 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2017, dengan sebagai upaya dan inovasi program yang telah dilakukan. Tahun 2018
peningkatan angka kematian ibu sebesar 111 per 100.000 kelahiran hidup, walaupun
sudah ada peningkatan tetapi sudah berada di bawah target yaitu 115 per 100.000 KH.
Walaupun sudah berhasil dalam menurunkan kematian ibu di bandig dengan provinsi
lain ya namun AKI pada tahun 2018 sebanyak 39 ibu meninggal dari tahun 2017 yang
hanya 28 ibu. (Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun, 2018).
Berdasarkan cakupan kegiatan pelayanan kesehatan menurut kecamatan dan
puskesmas kota Bengkulu pada tahun 2018 angka kejadian anemia pada ibu hamil dari
tahun 2017 yaitu sebesar 1.162 kasus dari 7.407 ibu hamil dan pada tahun 2018 sebanyak
1.127 kasus dari 7.489 orang ibu hamil. Cakupan tertinggi pada angka terjadinya anemia
yaitu puskesmas sidomulyo tertinggi pertama terjadinya anemia sebanyak 225 orang ibu
hamil. Sedangkan puskesmas basuki rahmat urutan anemia tertinggi ke 3 dengan
terjadinya anemia sebanyak 79 orang ibu hamil (Dinkes Kota Bengkulu 2018)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat
Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny “X” Umur
“X” Tahun G”x”P”x”A”x” Dengan Anemia Ringan di PMB “F” Kota Bengkulu Tahun
2021 dengan menggunakan metode pendokumentasian SOAP.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah “bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny
“x” umur “x” tahun GxPxAx usia kehamilan “x” minggu dengan anemia ringan di
praktek mandiri bidan “F” Pagar Dewa Kota Bengkulu
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Untuk dapat melaksanakan penangan auhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia menggunakan pendekatan metode SOAP dengan catatan perkembangan dan
pendokumentasian metode soap.
2. Tujuan Khusus
Penulis mampu melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP,
Yaitu:
a. Melakukan pengkajian data subjektif pada ibu hamil dengan anemia ringan di PMB
“F” Kota Bengkulu
b. Melakukan pengkajian data objektif pada ibu hamil dengan anemia ringan di PMB
“F” Kota Bengkulu
c. Melakukan analisa pada ib hamil dengan anemia ringan di PMB “f” Kota
Bengkulu
d. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
ringan di PMB “F” Kota Bengkulu
D. Manfaat Studi Kasus
Adapun manfaat dari penulisan studi kasus ini adalah
1. Manfaat Teoritis
Hasil peneliti ini di harapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan
wawasan penulis serta pembaca mengenai ibu hamil dengan aneia ringan sesuai
dengan wewenang bidan, sehingga dapat meberikan informasi untuk mahasasiswa
kebidanan DIII Kebidanan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi ibu
Dengan melakukan suhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan
diharapkan ibu melewati kehamilan tanpa ada masalah, persalinan dan masa nifas
dengan normal.
b. Bagi PMB
Sebagai PMB Sebagai bahan masukan dalam melakukan asuhan kebidanan
meningkatkan pelayanan kebidanan pada klien dapat merasa puas dan senang atas
pelayanan yang telah di berikan khususnya di PMB “F” Pagar Dewa Kota
Bengkulu.
c. Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Agar intitusi dapat menilai sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam
menerapkan pngetahuan yang telah di dapat dengan memperaktekkan dan
menerapkan pada pasien atau klien secara langsung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
Kehamilan yaitu suatu proses fisiologi yang terjadi pada perempuan akibat
adanya pembuahan antara sel laki-laki dan sel perempuan. Dengan kata lain
kehamilan adalah pembuahan ovum oleh spermatozoa,sehingga mengalami nidasi
pada uterus dan berkembang sampai keluar janin (Astutik,R 2018)
Kehamilan secara secara umum merupakan proses melanjutkan keturunan
yang terjadi secara alami. Wiknjosastro (2008). Mendefinisikan kehamilan
sebagai suatu proses yang terjadi antara perpaduan sel sperma dan ovum sehingga
terjadi konsepsi sampai terjadinya pengeluara janin,lamanya kehamilan normal
adalah 280 hari atau 40 minggu di hitung dari haid pertama terakhir (HPHT).
Sebagai besar perempuan,ovulasi siklus spontan dengan interval 25-35
terjadi terus menerus selama hampir 40 tahun antara menarch dan menaupose.
Tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun. Seseorang memiliki 400
kesempatan untuk hamil,yang dapat terjadi apabila melakukan hubungan seksual
kapanpun dalam 1.200 hari,yaitu hari saat ovulasi dua hari sebelumnya.
(Arantika,2019)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa,ovum dan dilanjutkan nidasi atau implantasi. Bila di hitung saat
fertilisasi sehingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40
minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3
trimester, di mana trimester ke satu berlangsung dalam 12 mimggu, trimester ke
dua 15 minggu (minggu ke 13 hingga minggu ke 27), dan trimester ketiga 13
minggu (minggu ke 28 hingga minggu ke 40).(Prawirahardjo,2016)
b. Tanda-Tanda Kehamilan
1) Tanda kemungkinan hamil
Menurut (Pantiawati,2017) tanda kemungkinan hamil yaitu :
a) Uterus membesar
terjadi perubahan bentuk,besar, dan konsistensi Rahim.
b) Tanda hegar
Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertropi
sehingga lebih panjang dan lebih lunak.
c) Tanda brackton hicks
Konraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada waktu
pemeriksaan. Maka kadang-kadang corpus uteri yang lunak menjadi lebih
keras. Hal tersebut disebabkan karena timbulnya kontraksi. Biasanya hal
ini berlangsung pada trimester II dan seminggu menjelang persalinan
d) Tanda piscasek
Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejrusan
tersebut. Sehingga pertubuhan uterus tidak rata,uterus lebih cepat tumbuh
di daerah implantasi dari blastosit dan daerah insersi plasenta.
e) Tanda godell
Pelunakan serviks dikarenakan pembuluh darah dalam serviks bertambah
dan karena timbulnya oedema dari serviks dan heperplasia kelenjar-
kelenjar servik.
f) Tanda chadwicks
Peningkatan vaskularisasi yan menimbulkan warna ungu kebiruan pada
mukosa vagina, vulva dan seviks akibat meningkatnya hormon estrogen.
Warna portio pun tampak livide.
g) Teraba balotment
Adalah gerakan janin yang belum engaged, teraba pada minggu k 16-18.
Balotment adalah teknik mempalpasi suatu struktur terapung dengan
menekan perlahan struktur tersebut dan merasakan pantulannya.
2) Tanda tidak pasti hamil
Menurut (Rustam Mochtar 2012) tanda tidak pasti kehamilan yaitu :
a) Amenorhea (terlambat datang bulan)
Wanita harus mengetahui tanggal hai pertama haid terakhir (HT) supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP),
yang dihitung dengan menggunakan rumus dari naegele.
b) Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak
sampai muntah yang berkepanjangan dalam kedokteran sering dikenal
morning sickness Karena munculnya sering kali pada pagi hari, mual dan
muntah diperberat dari makanan yang baunya menusuk dan juga oleh
emosi yang tidak stabil.
c) Mengidam (ingin makan – makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman teutama pada bulan –
bulan triwulan pertama. Mereka juga tidak tahan suatu bau – bauan.
d) Pingsan
Jika berada di tempat – tempat ramai yang sesak dan padat, seorang
wanita yang sedang hamil dapat pingsan.
e) Lelah
f) Mostodinia
Mostodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan
payudara membesar, vaskularisasi bertambah, asinisis dan duktus
berproliferasi karena pengaruh estrogen dan progesterone.
g) Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya disadari oleh
wanita usia kehamilan 18-20 minggu.
h) Keluhan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan
karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke cranial.
i) Konstipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat juga karena
perubahan pola makan.
j) Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan karena
nafsu makan menurun dan muntah-muntah dan pada bulan selantujnya
BB akan meningkat karena janin mulai berkembang.
k) Payudara Membesar, Tegang, dan Sedikit Nyeri
Disebabkan karena pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang
duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery lebih membesar
l) Mengidam
Pada beberpa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin
berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang
bisa mengurangi rasa mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah “pica”
(mengidam) yang sring dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat
besi ataupun adanya suatu tradisi. Namun seiring dengan bertambahnya
umur kehamilan hal tersebut akan hilang dengan sendiriya.
m) Pigmentasi kulit
terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi,
kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai
kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola mamae juga lebih
menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan.
Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba.
n) Varices
Terjadi karena pada saat hamil seorag wanita mengalami perubahan
pengaruh dari strogen dan progesteron dan kenaikan berat badan yang
dapat menambah beban pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat. Kemunculan varises ibu hamil biasanya terjadi di
trimester kedua atau ketiga kehamilan.
3) Tanda Pasti Hamil
a. teraba bagian-bagian janin
b. terdengar denyut jantung janin
c. dapat dirasakan gerakan janin
d. pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tanpak kerangka janin.
e. Pada pemeriksaan USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin dan
dapat di perkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan
janin.
c. Perubahan Anatomi Dan Fisiologi yang terjadi dalam kehamilan
Menurut Rustam Mochar (2012; h 29-30) perubahan anatomi dan fisiologi pada
perempuan hamil adalah sebagai berikut :
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
b) Servik uteri
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan
terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya
hipertrofi dan hyperplasia pada kelenjar – kelenjar serviks
(Prawirohardjo,2014)
c) Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran
estroen dan progeteron (pantiawati 2017).
d) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh
estrogen, akibat dari hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih
merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks disebut
tanda chadwick (pantiawati 2017)
e) Kulit
Menurut Prawirohardjo (2014) pada dinding kulit perut akan
terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan terkadang juga
akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan
nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu
sering kali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan
sikatrik dari striae gravidarum sebelumnya.selain itu,terjadi perubahan
pula di garis pertengahan perut (lnea alba) yang akan berubah bertambah
hitam kecoklatan yang disebut lina nigra
f) Payudara
Pada TM I payudara akan terasa penuh, perih dan lebih sensitif
pada UK 4 minggu kehamilan setelah dua bulan payudara akan mulai
membesar dan sirkulasi pembulu darah meluas dengan pembulu vena
menjadi lebih terlihat dibawah kulit. Putting susu akan menjadi lebih
besar dan lebih menonjol. Putting susu dan aerola akan lebih gelap
warnanya. Kolostrum mulai muncul pada TM2 warnanya bening
kekuning-kuningan pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena
dipengaruhi oleh kelenjar mamae, dan berakhir pada UK 20 minggu.
Pada TM 3 payudara wanita terdapat strie karena adanya peregangan
laposan kulit. (pantiawati 2017).
2) Payudara akan bertambah ukurannya di vena - vena di bawah kuit akan
terlihat jelas.puting payudara akan membesar, kehitaman dan tegak.
Areola akan lebih besar dan kehitaman.. kelenjar Montgomery akan
membesar dan cenderung menonjol keluar. Jika payudara semakin membesar,
striae seperti yang terlihat pada perut akan muncul juga di payudara
(Prawirohardjo, 2014)
Sistem kardiovaskular
Pada minggu kelima cadiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi
untuk mengurani resistensi vascular sistemik. Selain itu, denyut jantung juga
mengalami peningkatan. Antara minggu ke-10 dan minggu ke-20 terj adi
peningkatan plasma. Peningkatan estrogen dan progesterone juga akan
menyebabakan terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi vascular
perifer. Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena
kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi telentang.
Penekanan vena ke jantung. Akibatnya, terjadi penurunan preload dan cardiac
output sehingga menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang dikenal
sebagai sindrom hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup bera takan
mengaibatkan ibu kehilangan kesadaran (Prawirohardjo,2014)
3) Sistem Respirasi
Frekuensi pernapasan hanya meengalami sedikit perubahan pada
kehamilan tetapi volume tidal, volume ventilasi per menit dan penambilan
oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut.
Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke-37 dan akan
kembali hampir seperti semula sebelum hamil dalam 24 minggu setelah
persalinan (Prawirohardjo,2014)
4) Traktus digestivus
Prawirohardjo (2014) menjelaskan perubahan yang nyata akan terjadi
pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan
sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan
gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh refkluks asam
lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan posisi lambung dan
menurunnya tonus sfingter esophagus bagian bawah. Mual terjadi karena
penurunan motiltas usus besar.
5) Traktus Urinarius
Ginjal akan membesar, glomerular filtration rate, dan renal plasma
flow juga akan meningkat. Pada ekskresi akan ditemukan kadar asam amino
dan vitamin yang larut dalam air dalam jumlah yang lebih banyyak.
Glukosuria juga merupakan hal yang umum terjadi, akan tetapi kewaspadaan
terhadap penyakt diabetes mellitus tetap harus diwaspadai. Sementara itu,
proteinuria dan hematuria merupakan suatu hal yang abnormal pada fungsi
renal akan dijumpai peningkatan creatinine clereance lebih tinggi yaitu 30%
(Pawirohardjo, 2014)
6) Sistem Endokrin
Kelenjar tyroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat
persalinan akibat dari hierplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormone
androstenodion, testosterone, dioksikortokossteron, aldosterone, dan kortisol
akan meningkat (Pawirohardjo, 2014)
d. Perubahan Dan Adaftasi Psikologi Selama Masa Kehamilan
1) Perubahan Psikologi Trimester I (masa penentuan)
(varney 2017)
a) Terjadi fluktuasi lebar asfek emosional sehingga beresiko tinggi
untuk terjadinya pertengkaran atau rasa tidak nyaman, serba salah,
perasaan campur aduk (perasaan jengkel, dan tidaknyaman)
b) Sebagian besar (80%) ibu merasakan kekecewaan, penolakan,kecemasan,
defresi dan kesedihan.
c) Pada awal kehamilannya, ibu berharap tidak membenci
kehamilannya/perasaan embivalen terhadap kenyataan kehamilannya
d) Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
e) Perasaan bahagia/suka cita bagi ibu yang mengharapkan kehamilannya
f) Menginginkan perhatian yang lebih, kebutuhan kasih sayang yang besar
serta cinta kasih tampa seks.
g) Terbuka atau diam-diam bahkan cendrung menyembunyikan ambivalensi
atau perasaan negatifnya
h) Menerima atau menolak perubahan fisik
i) Perasaan ambivalensi terakhir dengan sendirinya ketika ibu mulai
menerima kehamilannya
j) Beberapa wanita hamil menyembunyikan perubahan fisiknya demi
keamanan dan privasinya
k) Menuntut kebutuhan kasih sayang yang besar dari orang sekitarnya.
2) Perubahan psikologi trimester II (periode kesehatan yang baik).(Varney,2017).
a) Fase pra-quickening
(1) Mengembangkan identitas keibuanya
(2) Proses persiapan untuk menjadi seorang ibu
(3) Lebih banyak menganalisa peran ibunya dan menuntut kasih sayng
dari ibunya.
b) Fase pasca-quickening
(1) Perubahan kontak sosial/pokus pada kehamilannya/kesejahteraan
bayinya
(2) Meningkatkan kewaspadaan ibu mengenai ancaman terhadap bayinya
(3) Lebih banyak menuntut kasih sayang dari pasangannya.
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II.
(1) Karena fluktasi dan emosi mulai mereda, maka ibu mulai
memperhatikan kehamilannya
(2) Ketika ibu menyadari perut membesar dan merasakan gerakan janin
maka ia gembira menerima dan menganggap bayinya sebagai bagian
dari dirinya
(3) Karena bebas dari ketidak nyamanan maka sebagian besar wanita
merasa erotis dan umumnya dorongan seksual dapat meningkat
(4) Berusaha mencari perhatian suami dan keinginan yang kuat agar suami
ikut ambil dan bertanggung jawab
(5) Berkonsentrasi pada kebutuhan diri dan mempersiapkan perlengkapan
bayinya
(6) Menunjukkan perasaan yang cendrung lebih stabil
3) Perubahan psikologi trimester III (periode menunggu/ penentian dan waspada)
(Varney, 2017).
(a) Merasa tidak feminim, jelek, berantakan dan canggung menyebabkan
perasaan takut perhatian suami berpaling atau tidak menyenangi
kondisinya
(b) 6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat,
merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dan dirinya serta proses
persaalinanya
(c) Pada pertengahan trimester ketiga dapat muncul perasaan bersalah
terhadap hubungan seksual
Adaptasi psikologis kehamilan trimester III
(a) Menjadi lebih protektif terhadap bayinya (menghindari tempat ramai, hal
hal yang berbahaya)
(b) Menyibukkan diri dalam persiapan menghadapi persalinan
(c) Sebagian besar pemikiran di fokuskan pada perawatan bayinya
(d) Memerlukan dukungan yang sangat besar dari pasangannya.
e. Nutrisi Dalam Kehamilan
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang berarti mahal harganya.
Gizi ibu hamil ditingkatkan hingga 300 kalori/hari,pada ibu seharusnya
mengonsumsi makanan yang mengandung protien,zat besi,dan cukup
cairan(seimbang).
Menurut anggita sati (2015) nutrisi yang di butuhkan ibu hamil
Yaitu:
1) kalori
Di jndonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 kkal,
sedangkan untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 dan
2800 kkal. Kalori digunakan untuk memperoduksi energi. Kurang enirgi akan
diambil dari pembakaran protien yang mestinya di pakai untuk pertumbuhan.
Asupan pada trimester I sering mengalami penurunan,biasanya penurunan pola
makan dan sering mual muntah. Pada trimester II biasanya pola makan sudah
mulai meningkat. Pada trimester III janin mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan janin ini sangat pesat pada 20
minggu kehamilan.
2) protien
Protein ini sangat di butuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu
untuk pertumbuhan janin,uterus,plasenta,uterus selain itu penting juga untuk
pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu(protein plasma dan
hemoglobin).
Bila wanita tidak hamil, konsumsi protien yang ideal adalah 0,9 gram/kg/b tiap
hari tetapi pada kehamilan di butuhkan tambahan protien hingga 30gr/hari.
3) Mineral
Untuk memenuhi kebutuhan mineral dapat di dapatkan dengan makan sehari-
hari yaitu buah-buahan,sayur-sayuran, dan susu. Kebutuhan zat besi pada
pertengahan ke dua kehamilan kira-kira 17 mg/hari
4) Vitamin
Vitamin yang di butuhkan pada ibu hamil telah di dapatkan dari makan sayur
dan buah. Dan mengonsumsi tablet FE.
f. Personal hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali
sehari karena ibu hamil cendrung untuk menguarka. Banyak keringat, menjaga
kebersihan diri terutama lipatan kulit ( ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia)
Dengan cara dibersihkan dengan air dan keringat. Kebersihan mulut dan gigi
perlu Mendapat perhatian karena karena sering kali mudah terjadi gigi berlubang
terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat
mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan caries gigi.
g. Pakaian
Pakaian dan kelengkapannya yang tidak tepat yang akan mengganggu fisik dan
psikologi ibu. Maka pakaian yang harus dipakai yaitu pakaian yang tidak terlalu
ketat dan tidak terlalu longgar atau pakaiaan yng dipakai sesuai dan senyaman
dengan ibu hamil, dan pakaiaan yng menyerap keringat
h. Eliminasi
Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal,sehingga daerah kelamin menjadi
lebih basah. Situasi basah inj menyebababkan jamur ( trikomonas) tumbuh
sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluh keputihan
i. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal,koitus di perbolehkan sampai akhir
kehamilan. Di anjurkan dalam kehamilan melakukan hubungan seksual.
j. Mobilisasi
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu
melelahkan atau memberatkan ibu hamil.
2. Anemia Dalam Kehamilan
a. Definisi Anemia Dalam Kehamilan
Anemia dalam kehamilan dapat diartikan ibu hamil yang mengalami
defisiensi zat besi dalam darah. Selain itu anemia dalam kehamilan dapat
dikatakan juga sebagai suatu kondisi ibu dengan kadar hrmoglobin (Hb) <11 gr%
pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin <10,5 gr%.
Anemia kehamilan disebut “potentional damgr to mother and child” (potensi
membahayakan iu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius
dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (manuaba 2007).
Anemia disebut apabila kadar hemoglobin kurang dari 10gr/dl, disebut
anemia ringan jika Hb 10-11 gr/dl disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr/dl dan
disebut anemia berat jika kadar Hb kurang dari 6 gr/dl,untuk wanita tidak hamil
normalnya 12-15 gr/dl dan hematocrit 35-54% sebaiknya untuk wanita hamil di
anjurkan melakukan pemeriksaan Hb seetiap 3 bulan atau 2x pada TM I dan 1x
pada TM3 (Nugrahni 2016)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11
gr% pada trimester 1 dan 3 ata kadar <10,5 pada TM 2, nilai pada TM 2,nilai
batas tersebut dan dan perbedaannya dengan kondisi wanita mngalami 80%
mengalami peningatan emosi dan seks (walyani 2015).
b. Etiologi
Anemia dalam kehamilan sebagian besar disebabkan oleh kekurangan besi
(anemia defisiensi besi) yang dikarenakan kurangnya masukan unsur besi dalam
makanan,gangguan reabsorbsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau
banyaknya besi kelur dari badan, misalnya pada perdarahan (Wiknjosastro,2006)
c. Patofisiologi
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena
perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhada plasenta dan pertumbuhan
payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II
kehamilan,dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan meningkatnya sekitar 1000
ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus,
stimulasi yang meningkat volume plasma seperti laktogen plasma, yang
menyebabkan peningkatan sekresi aidestron (Yulianti 2013)
d. Tanda dan gejala
Gejala umum anemia di sebut juga sebagai mekanisme konferensif tubuh
dalam penurunan kadar Hb, gejala ini mincul pada setiap kasus anemia setelah
penurunan Hb dampai kadar tertentu (Hb <8gr/dl). Sindrom anemia terdiri atas
rasa lemah,lesu cepat lelah, telinga mendengung, mata berkunang-kunang kaki
terasa dingin dan sesak nafas. Pada pemeriksaan seperti kasus anemia lainnya,ibu
hamil tanpak pucat, yang mudah di lihat pada konjungtiva,mukosa mulut, telapak
tangan dan jaringan di bawah kuku.(Reni Yulia Astutik 2018)
Gejala khas yang menjadi ciri dari masing-masing jenis anemia adalah sebagai
berikut :
1) Kelelahan
2) Penurunan energi
3) Kelemahan
4) Sesak nafas
5) Ringan
7) Tanpak pucat
7) Mual akibat penurunan aliran darah saluran cernah dan susunan saraf pusat
8) Penurunan kafasitas rambut dan kulit
Gejala yang dapat terjadi yaitu kelelahan,pusing atau kepala terasa ringan
(trauma ketika berdiri atau saat melakukan aktivitas), penurunan
energi,jantung berdebar-debar,tekanan darah rendah, sesak nafas (trauma
selama latihan) sulit berkonsentrasi
1) Saat hamil
a) Menimbulkan hiperemisis gravidarum
b) Menimbulkan plasenta previa
c) Abortus
d) Dapat menimbulkan sulutio plasenta
2) Pada janin
a) lahir premature
a. berat badan lahir rendah
b. tumbuh kembang janin terlambat dengan berbagai manifestasi kliniknya
3) saat persalinan
4) saat postpartum
g. Derajat Anemia
Penentuan anemia tidaknya seorang ibu hamil menggunakan dasar
kadar hb dalam darah. Dalam menentukan derajat anemia terdapat macam-
macam pendapat, yaitu :
1) Derajat anemia berdasarkan kadar Hb menurut WHO adalah
a) anemia ringan sekali : hb g/dl - batas normal
b) Ringan : hb 8g/dl - 9,9g/dl
c) Sedang : hb 6g/dl - 7,9g/dl
d) Berat : hb<5 g/dl
2) Departemen kesehatan Republik Indonesia (depkes RI) menetapkan
derajat anemia sebagai sebagai berikut
a) Anemia ringan sekali : hb 11g/dl -<11 g/dl
b) Anemia ringan : hb 8gl/dl -<11g/dl
c) Anemia sedang : hb 5 g/dl -<8g/dl
d) Anemia berat : hb < 5g/dl
3) Derajat anemia menurut buku(arantika meidya pratiwi 2019)
Bahwa kadar hb yaitu :
a) Tidak anemia : hb 11gr%
b) Anemia ringab : hb 9-10gr%
c) Anemia sedang : hb 7-8gr%
d) Anemia berat : hb <7gr%
e) Pencegahan dan terapi anemia
h. Pencegahan dan terapi anemia
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Makan makanan yang banyak mengandung zat bezi dari bahan makanan
hewani (daging,ayam,telur,hati,ikan) dan bahan makanan nabati (sayur
bewarna hijau tua dan kacang kacangan dan tempe) makan sayur-sayuran
dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin c (daun
katuk,bayam,jambu,tomat,jeruk dan nanas) saat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
Tanda dan gejala yang dapat terjadi pada anemia berat yaitu kadar
Hb> g/dl,pusing,pandangan berkunang-kunang, atau takikardi
(Frekuensi nadi >100x per menit)(kemenkes RI,2013)
k. Hati ayam
Dokumen adalan suatu catatan yang dapat di buktikan atau dijadikan bukti
dalam persoalan hukum. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat
atau merekam peristiwa dan objek maupun aktivitas pemberian jasa pelayanan yang
di anggap berharga dan penting (Marni, 2015)
Planning adalah membuat rencana asuhan saat ini dan akan datang,
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin menjaga
atau mempertahankan kesehatan kesejahtraaannya. Proses ini termasuk kriteria
tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus di capai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang di ambil harus membantu pasien mencapai kemajuan
dalam kesehatan dan harus mendukung rencana dokter jika terjadinya kolaborasi.
(Yusari asih,2015)
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep
yang lain, atau variabel satu dengan variabel lain dari masalah yang ingin diteliti.
METODOLOGI PENELITIAN