Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “X” UMUR TAHUN GxPxAx

USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN


DI BPM “F” KOTA BENGKULU

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Peryaratan


Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Kebidanan

OLEH:

SELTA APRILENA
NPM : 1826030001

PROGRM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU ESEHATAN
STKS TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pnyusunan Laporan Tugas Akhir
dengan judul asuhan” Asuhan Kebidanan Pada Ny “x” Umur “x” Tahun G XPXAX
Kehamilan “x” Minggu Dengan Anemia Ringan Di Praktek Mandiri Bidan F Pagar
Dewa Kota Bengkulu Tahun 2021”. Penulis menyadari dalam penulis Laporan Tugas Akhir
ini. Banyak bantuan yang telah diberikan kepada penulis,untuk itu dengan rasa tulus dan
segala kerendahan hati,penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1) Drs. H.S Efendi, MS sebagai ketua yayasan sekaligus selaku ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
2) Yuni Ramadhaniati, SST,M,Kes sebagai ketua jurusan DIII Kebidanan Sekolah tinggi
Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu sekaligus selaku pembimbing I yang
telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam membuat laporan Tugas Akhir ini.
3) Chorilina Eliagita, SST, M.Tr.Keb selaku pmbimbing II yang telah banyak membantu
penulisan dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini.
4) Untuk PMB F Pagar Dewa Ksota Bengkulu yang telah memberikan banyak bekal

Ilmu selama saya pra penelitian di PMB.

5) Ny “X” selaku responden yang telah bersedia bekerja sama dalam proses
pengambilan data dalam pembuatan ini.
6) Dosen dan Seluruh Staf Jurusan Kebidanan STIKES Tri Mandiri sakti Bengkulu,
yang telah memberikan banyak bekal llmu selama di bangku kuliah
7) Kedua orang tua yang telah mendukung dan mendoakan saya dalam menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini.
8) Semua teman-teman sejawat dan seperjuangan yang telah mendukung dan membantu
saya dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Bengkulu, 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO)
Tahun 2018, memperkirakan bahwa lebih dari 40% dari wanita hamil di seluruh dunia
mengalami anemia penyebab nya yang paling umum adalah defesiensi nutrisi terutama
defesiensi besi. Hal ini menyebabkan gejala-gejala seperti kelelahan,lemah,pusing dan
sesak nafas.(WHO 2018)
Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang di gunakan untuk
mengatur status ksehatan ibu pada suatu wilayah. AKI di Indonesia sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target sustainable devolopmenth goals (SDG’s)
adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Angka kematian di provinsi
jawa tengah tahun 2015 berdasarkan laporan dari kabupaten atau kota sebesar 116,16 per
100,000 kelahiran hidup mengalami penurunan bila di bandingan dengan AKI pada
tahun 2014 sebesar 126,55 per 100,000 klahiran hidp, hal ini berarti teradi peningkatan
permasalahan kematian ibu di provinsi jawa tengah. Jumlah kematian ibu di provinsi
jawa tengah berdasarkan laporan kematian ibu kabupaten atau kota, pada tahun 2015
tercatat sebanyak 619 kasus kematian ibu. (kemenkes RI,2018)
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007,yatu
dari 390 menjadi 228. Namun, SDKI 2017 menyajikan tentang gangguan atau
komplikasi kehamilan yang dialami oleh wanita 15-49 tahun yang memiliki kelahiran
hidup terakhir dalam 5 tahun sebelum survei. Delapan dari sepuluh (81%) wanita tidak
mengalami komplikasi kehamilan, 5 persen mengalami perdarahan berlebihan, masing-
masing 3 persen mengalami muntah terus menerus dan bengkak kaki, tangan dan wajah
atau sakit kepala yang disertai kejang, serta masing-masing 2 persen mengalami mulas
sebelum 9 bulan dan ketuban pecah dini. Delapan persen wanita mengalami keluhan
kehamilan lainnya, di antaranya demam tinggi,kejang dan pingsan, anemia serta
hipertensi. Persentase wanita yang tidak mengalami komplikasi selama hamil menurun
dari 89 persen pada SDKI 2007 mnjadi 81 persen pada SDKI 2017. Pndarahan
berlebihan masih menjadi gejala komplikasi kehamilan terbanyak yang
dilaporkan,dengan presentase yang sedikit meningkat dari SDKI 2007 dari 3 persen
menjadi 5 persen SDKI 2017 (Profil Kesehatan Indonesia 2017).
Ibu hamil di Indonesia sebanyak 48,9% engalami anemia. Presentase ibu hamil
yang mengalami di Indonesia meningkat di banding dengan data riskesdas 2017 yaitu
37,5% hasil penelitian fakultas kedokteran di seluruh indonesa mennjukan bahwa
prevelensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 50-63% kondisi ini mengatakan bahwa
anemia cukup tinggi di Indonesia dan meunjukan angka mendekati masalah kesehatan
masyarakat dengn bats prevalensi anemia lebih 40%(Kemenkes,2018)
Anemia ibu hamil dihubungkan dengan meningkatnya kelahiran prematur
kematian ibu dan anak pnyakit infeksi, anemia difisiensi besi pada ibu mempengaruhi
pada pertumbuhan dan perkembangan janin atau bayi saat kehamilan maupun setelahnya,
Reskesdes mendatakan anemia menjadi pada 37,1% ibu hamil di indonsia, 36,4% ibu
hamil diperkotaan dan 37,7% ibu haml dipedesaan. Untuk mencegah setiap ibu hamil
diharapkan tablet tambah darah(TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan (Profil
Kesehatan Indonesia,2018)
Anemia Dalam Kehamilan Dapat Diartikan ibu hamil yang mengalami difisiensi
zat besi dalam darah. Selain itu aneia dalam kehamilan dapat dikatakan juga sebagai
kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (HB) <11 Gr% pada trimester I dan III sedangkan
pada trimester II kadar hemoglobin <10,5 Gr. Anemia dalam kehamilan juga di sebut
“potensional dager to mother and child” (potensi membahayaka ib dan anak) karena
itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kesehatan.(Reni,2018)
Penyebab anemia selama kehamilan seringkali di percaya disebabkan dari
kekurangan nutrisi,terutama zat besi,kekurangan folat,kekurangan vitamin,lain yang
dapat menyebabkan anemia. Di Indonesia menunjukan bahwa kekurangan vitamin A
dapat menyebakan anemi dalam kehamilan (Reni,2018)
Cara mencegah dan mengoati anemia yaitu meningkatkan mngonsumsi makanan
bergizi seperti mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi,makanan
hewani (daging, ikan,ayam, hati dan telur). Bahan makanan nabati (sayuran bewarna
hijau tua, kacang-kacangan dan tempe) makan-makanan buah dan sayur yang banyak
mengandung vitamin C sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
(Fathonah S,2016)
Angka kematian ibu di provinsi kota Bengkulu pada ahun 2018 secara absolut
jumlah kematian ibu sebanyak 39 orang, yang terdiri dari kematian abu hamil sebanyak 4
orang, kematian ibu bersalin sebanyak 10 orang, dan kematian ibu nifas sebanyak 25
orang mpat tahun trakhir ait 2014 sampai dengan tahun 2017. Sedangkan angka anemia
pada ibu hamil pada tahun 2018 yaitu sebanyak 788 ibu hamil dari 4541 ibu hamil yang
ada di provinsi Bengkulu. Dinas kesehatan provinsi Bengkulu sudah berhasil
menurunkan anka kematian dari kondisi awal 146 per 100,000 kelahiran hidup pada
tahun 2014 menjadi sangat bermakna sebesar 79 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2017, dengan sebagai upaya dan inovasi program yang telah dilakukan. Tahun 2018
peningkatan angka kematian ibu sebesar 111 per 100.000 kelahiran hidup, walaupun
sudah ada peningkatan tetapi sudah berada di bawah target yaitu 115 per 100.000 KH.
Walaupun sudah berhasil dalam menurunkan kematian ibu di bandig dengan provinsi
lain ya namun AKI pada tahun 2018 sebanyak 39 ibu meninggal dari tahun 2017 yang
hanya 28 ibu. (Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun, 2018).
Berdasarkan cakupan kegiatan pelayanan kesehatan menurut kecamatan dan
puskesmas kota Bengkulu pada tahun 2018 angka kejadian anemia pada ibu hamil dari
tahun 2017 yaitu sebesar 1.162 kasus dari 7.407 ibu hamil dan pada tahun 2018 sebanyak
1.127 kasus dari 7.489 orang ibu hamil. Cakupan tertinggi pada angka terjadinya anemia
yaitu puskesmas sidomulyo tertinggi pertama terjadinya anemia sebanyak 225 orang ibu
hamil. Sedangkan puskesmas basuki rahmat urutan anemia tertinggi ke 3 dengan
terjadinya anemia sebanyak 79 orang ibu hamil (Dinkes Kota Bengkulu 2018)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat
Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny “X” Umur
“X” Tahun G”x”P”x”A”x” Dengan Anemia Ringan di PMB “F” Kota Bengkulu Tahun
2021 dengan menggunakan metode pendokumentasian SOAP.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah “bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny
“x” umur “x” tahun GxPxAx usia kehamilan “x” minggu dengan anemia ringan di
praktek mandiri bidan “F” Pagar Dewa Kota Bengkulu
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Untuk dapat melaksanakan penangan auhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia menggunakan pendekatan metode SOAP dengan catatan perkembangan dan
pendokumentasian metode soap.
2. Tujuan Khusus
Penulis mampu melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP,
Yaitu:
a. Melakukan pengkajian data subjektif pada ibu hamil dengan anemia ringan di PMB
“F” Kota Bengkulu
b. Melakukan pengkajian data objektif pada ibu hamil dengan anemia ringan di PMB
“F” Kota Bengkulu
c. Melakukan analisa pada ib hamil dengan anemia ringan di PMB “f” Kota
Bengkulu
d. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
ringan di PMB “F” Kota Bengkulu
D. Manfaat Studi Kasus
Adapun manfaat dari penulisan studi kasus ini adalah
1. Manfaat Teoritis
Hasil peneliti ini di harapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan
wawasan penulis serta pembaca mengenai ibu hamil dengan aneia ringan sesuai
dengan wewenang bidan, sehingga dapat meberikan informasi untuk mahasasiswa
kebidanan DIII Kebidanan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi ibu
Dengan melakukan suhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan
diharapkan ibu melewati kehamilan tanpa ada masalah, persalinan dan masa nifas
dengan normal.
b. Bagi PMB
Sebagai PMB Sebagai bahan masukan dalam melakukan asuhan kebidanan
meningkatkan pelayanan kebidanan pada klien dapat merasa puas dan senang atas
pelayanan yang telah di berikan khususnya di PMB “F” Pagar Dewa Kota
Bengkulu.
c. Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Agar intitusi dapat menilai sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam
menerapkan pngetahuan yang telah di dapat dengan memperaktekkan dan
menerapkan pada pasien atau klien secara langsung
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
Kehamilan yaitu suatu proses fisiologi yang terjadi pada perempuan akibat
adanya pembuahan antara sel laki-laki dan sel perempuan. Dengan kata lain
kehamilan adalah pembuahan ovum oleh spermatozoa,sehingga mengalami nidasi
pada uterus dan berkembang sampai keluar janin (Astutik,R 2018)
Kehamilan secara secara umum merupakan proses melanjutkan keturunan
yang terjadi secara alami. Wiknjosastro (2008). Mendefinisikan kehamilan
sebagai suatu proses yang terjadi antara perpaduan sel sperma dan ovum sehingga
terjadi konsepsi sampai terjadinya pengeluara janin,lamanya kehamilan normal
adalah 280 hari atau 40 minggu di hitung dari haid pertama terakhir (HPHT).
Sebagai besar perempuan,ovulasi siklus spontan dengan interval 25-35
terjadi terus menerus selama hampir 40 tahun antara menarch dan menaupose.
Tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun. Seseorang memiliki 400
kesempatan untuk hamil,yang dapat terjadi apabila melakukan hubungan seksual
kapanpun dalam 1.200 hari,yaitu hari saat ovulasi dua hari sebelumnya.
(Arantika,2019)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa,ovum dan dilanjutkan nidasi atau implantasi. Bila di hitung saat
fertilisasi sehingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40
minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3
trimester, di mana trimester ke satu berlangsung dalam 12 mimggu, trimester ke
dua 15 minggu (minggu ke 13 hingga minggu ke 27), dan trimester ketiga 13
minggu (minggu ke 28 hingga minggu ke 40).(Prawirahardjo,2016)
b. Tanda-Tanda Kehamilan
1) Tanda kemungkinan hamil
Menurut (Pantiawati,2017) tanda kemungkinan hamil yaitu :
a) Uterus membesar
terjadi perubahan bentuk,besar, dan konsistensi Rahim.
b) Tanda hegar
Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertropi
sehingga lebih panjang dan lebih lunak.
c) Tanda brackton hicks
Konraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada waktu
pemeriksaan. Maka kadang-kadang corpus uteri yang lunak menjadi lebih
keras. Hal tersebut disebabkan karena timbulnya kontraksi. Biasanya hal
ini berlangsung pada trimester II dan seminggu menjelang persalinan
d) Tanda piscasek
Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejrusan
tersebut. Sehingga pertubuhan uterus tidak rata,uterus lebih cepat tumbuh
di daerah implantasi dari blastosit dan daerah insersi plasenta.
e) Tanda godell
Pelunakan serviks dikarenakan pembuluh darah dalam serviks bertambah
dan karena timbulnya oedema dari serviks dan heperplasia kelenjar-
kelenjar servik.
f) Tanda chadwicks
Peningkatan vaskularisasi yan menimbulkan warna ungu kebiruan pada
mukosa vagina, vulva dan seviks akibat meningkatnya hormon estrogen.
Warna portio pun tampak livide.
g) Teraba balotment
Adalah gerakan janin yang belum engaged, teraba pada minggu k 16-18.
Balotment adalah teknik mempalpasi suatu struktur terapung dengan
menekan perlahan struktur tersebut dan merasakan pantulannya.
2) Tanda tidak pasti hamil
Menurut (Rustam Mochtar 2012) tanda tidak pasti kehamilan yaitu :
a) Amenorhea (terlambat datang bulan)
Wanita harus mengetahui tanggal hai pertama haid terakhir (HT) supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP),
yang dihitung dengan menggunakan rumus dari naegele.
b) Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak
sampai muntah yang berkepanjangan dalam kedokteran sering dikenal
morning sickness Karena munculnya sering kali pada pagi hari, mual dan
muntah diperberat dari makanan yang baunya menusuk dan juga oleh
emosi yang tidak stabil.
c) Mengidam (ingin makan – makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman teutama pada bulan –
bulan triwulan pertama. Mereka juga tidak tahan suatu bau – bauan.
d) Pingsan
Jika berada di tempat – tempat ramai yang sesak dan padat, seorang
wanita yang sedang hamil dapat pingsan.
e) Lelah
f) Mostodinia
Mostodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan
payudara membesar, vaskularisasi bertambah, asinisis dan duktus
berproliferasi karena pengaruh estrogen dan progesterone.
g) Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya disadari oleh
wanita usia kehamilan 18-20 minggu.
h) Keluhan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan
karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke cranial.
i) Konstipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat juga karena
perubahan pola makan.
j) Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan karena
nafsu makan menurun dan muntah-muntah dan pada bulan selantujnya
BB akan meningkat karena janin mulai berkembang.
k) Payudara Membesar, Tegang, dan Sedikit Nyeri
Disebabkan karena pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang
duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery lebih membesar
l) Mengidam
Pada beberpa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin
berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang
bisa mengurangi rasa mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah “pica”
(mengidam) yang sring dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat
besi ataupun adanya suatu tradisi. Namun seiring dengan bertambahnya
umur kehamilan hal tersebut akan hilang dengan sendiriya.
m) Pigmentasi kulit
terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi,
kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai
kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola mamae juga lebih
menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan.
Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba.
n) Varices
Terjadi karena pada saat hamil seorag wanita mengalami perubahan
pengaruh dari strogen dan progesteron dan kenaikan berat badan yang
dapat menambah beban pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat. Kemunculan varises ibu hamil biasanya terjadi di
trimester kedua atau ketiga kehamilan.
3) Tanda Pasti Hamil
a. teraba bagian-bagian janin
b. terdengar denyut jantung janin
c. dapat dirasakan gerakan janin
d. pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tanpak kerangka janin.
e. Pada pemeriksaan USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin dan
dapat di perkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan
janin.
c. Perubahan Anatomi Dan Fisiologi yang terjadi dalam kehamilan
Menurut Rustam Mochar (2012; h 29-30) perubahan anatomi dan fisiologi pada
perempuan hamil adalah sebagai berikut :
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus

Ukuran, Rahim membesar akibat hipertrofi dan hyperplasia otot polos


Rahim, serabut – serabut kolagennya menjadi higroskopik, endometrium
menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm
dengan kapasitas lebIh dari 4000 cc.Berat, berat uterus naik secara luar
biasa dari semula yang berbobot 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir
kehamilan (40 minggu).Bentuk dan konsistensi, pada bulan – bulan
pertama kehamilan rahim berbentuk seperti buah alpukat, pada
kehamilan 4 bulan rahim berbentuk bulat dan pada akhir kehamilan
seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira – kira sebesar telur
ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3
bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama , isthimus rahim
mengalami hipertrofi dan bertambah panjang sehingga jika diraba terasa
lebih lunak. Hal ini disebut tanda Hegar. Pada kehamilan 5 bulan, rahim
teraba seerti berisi ciairan ketuban, dinding rahim terasa tipis oleh karena
itu bagian – bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding
rahim.

b) Servik uteri
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan
terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya
hipertrofi dan hyperplasia pada kelenjar – kelenjar serviks
(Prawirohardjo,2014)
c) Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran
estroen dan progeteron (pantiawati 2017).
d) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh
estrogen, akibat dari hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih
merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks disebut
tanda chadwick (pantiawati 2017)
e) Kulit
Menurut Prawirohardjo (2014) pada dinding kulit perut akan
terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan terkadang juga
akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan
nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu
sering kali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan
sikatrik dari striae gravidarum sebelumnya.selain itu,terjadi perubahan
pula di garis pertengahan perut (lnea alba) yang akan berubah bertambah
hitam kecoklatan yang disebut lina nigra
f) Payudara
Pada TM I payudara akan terasa penuh, perih dan lebih sensitif
pada UK 4 minggu kehamilan setelah dua bulan payudara akan mulai
membesar dan sirkulasi pembulu darah meluas dengan pembulu vena
menjadi lebih terlihat dibawah kulit. Putting susu akan menjadi lebih
besar dan lebih menonjol. Putting susu dan aerola akan lebih gelap
warnanya. Kolostrum mulai muncul pada TM2 warnanya bening
kekuning-kuningan pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena
dipengaruhi oleh kelenjar mamae, dan berakhir pada UK 20 minggu.
Pada TM 3 payudara wanita terdapat strie karena adanya peregangan
laposan kulit. (pantiawati 2017).
2) Payudara akan bertambah ukurannya di vena - vena di bawah kuit akan
terlihat jelas.puting payudara akan membesar, kehitaman dan tegak.
Areola akan lebih besar dan kehitaman.. kelenjar Montgomery akan
membesar dan cenderung menonjol keluar. Jika payudara semakin membesar,
striae seperti yang terlihat pada perut akan muncul juga di payudara
(Prawirohardjo, 2014)
Sistem kardiovaskular
Pada minggu kelima cadiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi
untuk mengurani resistensi vascular sistemik. Selain itu, denyut jantung juga
mengalami peningkatan. Antara minggu ke-10 dan minggu ke-20 terj adi
peningkatan plasma. Peningkatan estrogen dan progesterone juga akan
menyebabakan terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi vascular
perifer. Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena
kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi telentang.
Penekanan vena ke jantung. Akibatnya, terjadi penurunan preload dan cardiac
output sehingga menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang dikenal
sebagai sindrom hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup bera takan
mengaibatkan ibu kehilangan kesadaran (Prawirohardjo,2014)
3) Sistem Respirasi
Frekuensi pernapasan hanya meengalami sedikit perubahan pada
kehamilan tetapi volume tidal, volume ventilasi per menit dan penambilan
oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut.
Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke-37 dan akan
kembali hampir seperti semula sebelum hamil dalam 24 minggu setelah
persalinan (Prawirohardjo,2014)
4) Traktus digestivus
Prawirohardjo (2014) menjelaskan perubahan yang nyata akan terjadi
pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan
sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan
gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh refkluks asam
lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan posisi lambung dan
menurunnya tonus sfingter esophagus bagian bawah. Mual terjadi karena
penurunan motiltas usus besar.
5) Traktus Urinarius
Ginjal akan membesar, glomerular filtration rate, dan renal plasma
flow juga akan meningkat. Pada ekskresi akan ditemukan kadar asam amino
dan vitamin yang larut dalam air dalam jumlah yang lebih banyyak.
Glukosuria juga merupakan hal yang umum terjadi, akan tetapi kewaspadaan
terhadap penyakt diabetes mellitus tetap harus diwaspadai. Sementara itu,
proteinuria dan hematuria merupakan suatu hal yang abnormal pada fungsi
renal akan dijumpai peningkatan creatinine clereance lebih tinggi yaitu 30%
(Pawirohardjo, 2014)
6) Sistem Endokrin
Kelenjar tyroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat
persalinan akibat dari hierplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormone
androstenodion, testosterone, dioksikortokossteron, aldosterone, dan kortisol
akan meningkat (Pawirohardjo, 2014)
d. Perubahan Dan Adaftasi Psikologi Selama Masa Kehamilan
1) Perubahan Psikologi Trimester I (masa penentuan)
(varney 2017)
a) Terjadi fluktuasi lebar asfek emosional sehingga beresiko tinggi
untuk terjadinya pertengkaran atau rasa tidak nyaman, serba salah,
perasaan campur aduk (perasaan jengkel, dan tidaknyaman)
b) Sebagian besar (80%) ibu merasakan kekecewaan, penolakan,kecemasan,
defresi dan kesedihan.
c) Pada awal kehamilannya, ibu berharap tidak membenci
kehamilannya/perasaan embivalen terhadap kenyataan kehamilannya
d) Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
e) Perasaan bahagia/suka cita bagi ibu yang mengharapkan kehamilannya
f) Menginginkan perhatian yang lebih, kebutuhan kasih sayang yang besar
serta cinta kasih tampa seks.
g) Terbuka atau diam-diam bahkan cendrung menyembunyikan ambivalensi
atau perasaan negatifnya
h) Menerima atau menolak perubahan fisik
i) Perasaan ambivalensi terakhir dengan sendirinya ketika ibu mulai
menerima kehamilannya
j) Beberapa wanita hamil menyembunyikan perubahan fisiknya demi
keamanan dan privasinya
k) Menuntut kebutuhan kasih sayang yang besar dari orang sekitarnya.
2) Perubahan psikologi trimester II (periode kesehatan yang baik).(Varney,2017).
a) Fase pra-quickening
(1) Mengembangkan identitas keibuanya
(2) Proses persiapan untuk menjadi seorang ibu
(3) Lebih banyak menganalisa peran ibunya dan menuntut kasih sayng
dari ibunya.
b) Fase pasca-quickening
(1) Perubahan kontak sosial/pokus pada kehamilannya/kesejahteraan
bayinya
(2) Meningkatkan kewaspadaan ibu mengenai ancaman terhadap bayinya
(3) Lebih banyak menuntut kasih sayang dari pasangannya.
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II.
(1) Karena fluktasi dan emosi mulai mereda, maka ibu mulai
memperhatikan kehamilannya
(2) Ketika ibu menyadari perut membesar dan merasakan gerakan janin
maka ia gembira menerima dan menganggap bayinya sebagai bagian
dari dirinya
(3) Karena bebas dari ketidak nyamanan maka sebagian besar wanita
merasa erotis dan umumnya dorongan seksual dapat meningkat
(4) Berusaha mencari perhatian suami dan keinginan yang kuat agar suami
ikut ambil dan bertanggung jawab
(5) Berkonsentrasi pada kebutuhan diri dan mempersiapkan perlengkapan
bayinya
(6) Menunjukkan perasaan yang cendrung lebih stabil
3) Perubahan psikologi trimester III (periode menunggu/ penentian dan waspada)
(Varney, 2017).
(a) Merasa tidak feminim, jelek, berantakan dan canggung menyebabkan
perasaan takut perhatian suami berpaling atau tidak menyenangi
kondisinya
(b) 6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat,
merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dan dirinya serta proses
persaalinanya
(c) Pada pertengahan trimester ketiga dapat muncul perasaan bersalah
terhadap hubungan seksual
Adaptasi psikologis kehamilan trimester III
(a) Menjadi lebih protektif terhadap bayinya (menghindari tempat ramai, hal
hal yang berbahaya)
(b) Menyibukkan diri dalam persiapan menghadapi persalinan
(c) Sebagian besar pemikiran di fokuskan pada perawatan bayinya
(d) Memerlukan dukungan yang sangat besar dari pasangannya.
e. Nutrisi Dalam Kehamilan
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang berarti mahal harganya.
Gizi ibu hamil ditingkatkan hingga 300 kalori/hari,pada ibu seharusnya
mengonsumsi makanan yang mengandung protien,zat besi,dan cukup
cairan(seimbang).
Menurut anggita sati (2015) nutrisi yang di butuhkan ibu hamil
Yaitu:
1) kalori
Di jndonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 kkal,
sedangkan untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 dan
2800 kkal. Kalori digunakan untuk memperoduksi energi. Kurang enirgi akan
diambil dari pembakaran protien yang mestinya di pakai untuk pertumbuhan.
Asupan pada trimester I sering mengalami penurunan,biasanya penurunan pola
makan dan sering mual muntah. Pada trimester II biasanya pola makan sudah
mulai meningkat. Pada trimester III janin mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan janin ini sangat pesat pada 20
minggu kehamilan.
2) protien
Protein ini sangat di butuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu
untuk pertumbuhan janin,uterus,plasenta,uterus selain itu penting juga untuk
pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu(protein plasma dan
hemoglobin).
Bila wanita tidak hamil, konsumsi protien yang ideal adalah 0,9 gram/kg/b tiap
hari tetapi pada kehamilan di butuhkan tambahan protien hingga 30gr/hari.
3) Mineral
Untuk memenuhi kebutuhan mineral dapat di dapatkan dengan makan sehari-
hari yaitu buah-buahan,sayur-sayuran, dan susu. Kebutuhan zat besi pada
pertengahan ke dua kehamilan kira-kira 17 mg/hari
4) Vitamin
Vitamin yang di butuhkan pada ibu hamil telah di dapatkan dari makan sayur
dan buah. Dan mengonsumsi tablet FE.
f. Personal hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali
sehari karena ibu hamil cendrung untuk menguarka. Banyak keringat, menjaga
kebersihan diri terutama lipatan kulit ( ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia)
Dengan cara dibersihkan dengan air dan keringat. Kebersihan mulut dan gigi
perlu Mendapat perhatian karena karena sering kali mudah terjadi gigi berlubang
terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat
mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan caries gigi.
g. Pakaian
Pakaian dan kelengkapannya yang tidak tepat yang akan mengganggu fisik dan
psikologi ibu. Maka pakaian yang harus dipakai yaitu pakaian yang tidak terlalu
ketat dan tidak terlalu longgar atau pakaiaan yng dipakai sesuai dan senyaman
dengan ibu hamil, dan pakaiaan yng menyerap keringat
h. Eliminasi
Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal,sehingga daerah kelamin menjadi
lebih basah. Situasi basah inj menyebababkan jamur ( trikomonas) tumbuh
sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluh keputihan
i. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal,koitus di perbolehkan sampai akhir
kehamilan. Di anjurkan dalam kehamilan melakukan hubungan seksual.
j. Mobilisasi
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu
melelahkan atau memberatkan ibu hamil.
2. Anemia Dalam Kehamilan
a. Definisi Anemia Dalam Kehamilan
Anemia dalam kehamilan dapat diartikan ibu hamil yang mengalami
defisiensi zat besi dalam darah. Selain itu anemia dalam kehamilan dapat
dikatakan juga sebagai suatu kondisi ibu dengan kadar hrmoglobin (Hb) <11 gr%
pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin <10,5 gr%.
Anemia kehamilan disebut “potentional damgr to mother and child” (potensi
membahayakan iu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius
dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (manuaba 2007).
Anemia disebut apabila kadar hemoglobin kurang dari 10gr/dl, disebut
anemia ringan jika Hb 10-11 gr/dl disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr/dl dan
disebut anemia berat jika kadar Hb kurang dari 6 gr/dl,untuk wanita tidak hamil
normalnya 12-15 gr/dl dan hematocrit 35-54% sebaiknya untuk wanita hamil di
anjurkan melakukan pemeriksaan Hb seetiap 3 bulan atau 2x pada TM I dan 1x
pada TM3 (Nugrahni 2016)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11
gr% pada trimester 1 dan 3 ata kadar <10,5 pada TM 2, nilai pada TM 2,nilai
batas tersebut dan dan perbedaannya dengan kondisi wanita mngalami 80%
mengalami peningatan emosi dan seks (walyani 2015).
b. Etiologi
Anemia dalam kehamilan sebagian besar disebabkan oleh kekurangan besi
(anemia defisiensi besi) yang dikarenakan kurangnya masukan unsur besi dalam
makanan,gangguan reabsorbsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau
banyaknya besi kelur dari badan, misalnya pada perdarahan (Wiknjosastro,2006)
c. Patofisiologi
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena
perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhada plasenta dan pertumbuhan
payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II
kehamilan,dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan meningkatnya sekitar 1000
ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus,
stimulasi yang meningkat volume plasma seperti laktogen plasma, yang
menyebabkan peningkatan sekresi aidestron (Yulianti 2013)
d. Tanda dan gejala
Gejala umum anemia di sebut juga sebagai mekanisme konferensif tubuh
dalam penurunan kadar Hb, gejala ini mincul pada setiap kasus anemia setelah
penurunan Hb dampai kadar tertentu (Hb <8gr/dl). Sindrom anemia terdiri atas
rasa lemah,lesu cepat lelah, telinga mendengung, mata berkunang-kunang kaki
terasa dingin dan sesak nafas. Pada pemeriksaan seperti kasus anemia lainnya,ibu
hamil tanpak pucat, yang mudah di lihat pada konjungtiva,mukosa mulut, telapak
tangan dan jaringan di bawah kuku.(Reni Yulia Astutik 2018)

Gejala khas yang menjadi ciri dari masing-masing jenis anemia adalah sebagai
berikut :

1) Anemia defisiensi besi : disfagia,atrofi papil lidah,stomatitisagularis


2) Anemia defisiensi asam folat : lidah merah
3) Anemia hemolitik : ikterus dan hepatosplenomegali
4) Anemia aplastik : pendarahan kulit atau mukosa dan tanda-tanda infeksi.

Menurut atikah proverawati (2015). Gejala anemia pada ibu hamil di


antaranya nya :

1) Kelelahan

2) Penurunan energi

3) Kelemahan

4) Sesak nafas

5) Ringan

6) Palpitasi (rasa jantung balap dan pemukulan tidak teratur)

7) Tanpak pucat

Menurut (Astutik 2018) sedangkan tanda-tanda anemia pada ibu hamil di


antara nya :

1) Terjadinya peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha


memberi oksigen lebih banyak ke jaringan

2) Adanya peningkatan kecepatan pernapasan karena tubuh berusaha


menyediakan lebih banyak oksigen pada darah

3) Pusing akibat kurangnya darah ke otak

4) Keadaan ibu terlihat lemah dan lelah

5) Terasa lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ tubuh otot


jantung dan rangka

6) Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi

7) Mual akibat penurunan aliran darah saluran cernah dan susunan saraf pusat
8) Penurunan kafasitas rambut dan kulit

Menurut proverawati (2011) gejala pada penderita anemia dibagi menurut


klasifikasi anemia yaitu :

1) Pada anemia ringan

Gejala yang terjadi diantaranya kelelahan, pusing, penurunan energi,tanpak


pucat,jantung berdebar-debar

2) Pada anemia sedang

Gejala yang dapat terjadi yaitu kelelahan,pusing atau kepala terasa ringan
(trauma ketika berdiri atau saat melakukan aktivitas), penurunan
energi,jantung berdebar-debar,tekanan darah rendah, sesak nafas (trauma
selama latihan) sulit berkonsentrasi

3) Pada anemia berat


Tanda dan gejala yang dapat terjadi pada anemia berat yaitu kadar Hb>7
gr/dl,pusing,pandangan berkunang-kunang, atau takikardi (frekuensi nadi
>100x per menit) (Kemenkes RI, 2013)
e. Klasifikasi
Menurut manuaba (2010) anemia dalam kehamilan terbagi menjadi :
1) Tidak anemia apabila kadar Hb 11 gr%
2) Anemia ringan apabila kadar Hb 9-10 gr%
3) Anemia berat apabila kadar Hb 7-8 gr%
4) Anemia berat apabila kadar Hb <7 gr%
Anemia dalam kehamilan terbagi atas anemia defisiensi besi, anemia
megaloblastik, anemia hipoplastik, anemia hemolitik, dan anemia lainnya.
(Pratiwi, 2019).
1) Anemia defisiensi besi
Anemia ini paling banyak di jumpai pada ibu hamil. Anemia defisiensi
besi berarti anemia akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini di sebabkan
kurangnya pasokan unsur besi dalam makanan, gangguan reabsorsi,
terlampau banyak zat besi yang keluar dari dalam tubuh (misalnya
pendarahan)
Menurut proverawati (2015) gejala dalam anemia defisiensi besi ini yaitu :
a) Warna biru hingga putih pada mata
b) Kuku rapuh
c) Penurunan nafsu makan
d) Kelelahan
e) Sakit kepala
f) 6 mudah marah/ititabel
g) Warna kulit pucat
h) Sesak nafas
i) Sakit pada lidah
j) Kelemahan
2) Anemia megaioblastik
Dalam kehamilan ini anemia jenis ini disebabkan oleh defisiensi asam
folat. Asam folat adalah penurunan jumlah sel-sel darah merah yang ada di
dalam tubuh ibu hamil. Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak
memiliki cukup sehat sel darah merah. Sel darah merah menyediakan
oksigen ke jaringan tubuh
Gejala anemia megaioblastik
a) Kelelahan
b) Sakit kepala
c) Pucat
d) Radang mulut dan lidah
Penyebab anemia megaloblastis biasanya di sebabkan oleh kekurangan
asam folat atau vitamin b12 biasanya penyebab lainnya yang kurang
umum adalah
(1) Penyalagunaan alcohol
(2) Mewarisi gangguan tertentu
(3) Obat yang memengaruhi DNA seperti obat kemotrapi
(4) Leukemia
3) Anemia hipoplastik
Anemia hipoplastik pada ibu hamil terjadi akibat sumsum tulang
belakang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
4) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik di sebabkan oleh penghancuran sel darah merah
yang berlangsung lebih cepat dari pada pembuatannya ibu dengan anemia
hemolitik biasanya sulit hamil, biasanya jika ibu hamil akan terjadi anemia
berat ( pratiwi 2019)
Menurut atika proverawati (2015) gejala anemia hemolitik yaitu :
1. Kedinginan/menggigil
2. Urin bewarna gelap
3. Pembasaran kelanjar limpa
4. Kelelahan
5. Demam
6. Warna kulit pucat
7. Denyut jantung cepat
8. Sesak nafas
9. Warna kulit kuning
Menurut atika proverawati (2015) penyebab anemia hemolitik yaitu :

Anemia hemolitik terjadi ketika sumsum tulang belakang tidak


mampu meningkatkan produksi untuk mengganti kerusakan dini sel-sel
darah merah,jika sumsum tulang mampu bersaing dengan kehancuran dini
sel-sel darah merah. Ada banyak jenis anemia hemolitik, yang
diklasifikasikan dengan alasan untuk kerusakan dini sel-sel darah

f. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan

Adapun pengaruh anmia terhadap kehamilan dapat menimbulkan


berbagai masalah sebagai berikut :

1) Saat hamil
a) Menimbulkan hiperemisis gravidarum
b) Menimbulkan plasenta previa
c) Abortus
d) Dapat menimbulkan sulutio plasenta
2) Pada janin
a) lahir premature
a. berat badan lahir rendah
b. tumbuh kembang janin terlambat dengan berbagai manifestasi kliniknya

3) saat persalinan

a) persalinan berlangsung pama

b) sering terjadi fetal distres

c) persalinan dengan tindakan operasi

4) saat postpartum

a) terjadinya perdarahan postpartum

b) mudah terjadi infeksi puerperium

c) anemia kala nifas

d) bayi lahir dengan anemia ( Nugrahey E,2010)

g. Derajat Anemia
Penentuan anemia tidaknya seorang ibu hamil menggunakan dasar
kadar hb dalam darah. Dalam menentukan derajat anemia terdapat macam-
macam pendapat, yaitu :
1) Derajat anemia berdasarkan kadar Hb menurut WHO adalah
a) anemia ringan sekali : hb g/dl - batas normal
b) Ringan : hb 8g/dl - 9,9g/dl
c) Sedang : hb 6g/dl - 7,9g/dl
d) Berat : hb<5 g/dl
2) Departemen kesehatan Republik Indonesia (depkes RI) menetapkan
derajat anemia sebagai sebagai berikut
a) Anemia ringan sekali : hb 11g/dl -<11 g/dl
b) Anemia ringan : hb 8gl/dl -<11g/dl
c) Anemia sedang : hb 5 g/dl -<8g/dl
d) Anemia berat : hb < 5g/dl
3) Derajat anemia menurut buku(arantika meidya pratiwi 2019)
Bahwa kadar hb yaitu :
a) Tidak anemia : hb 11gr%
b) Anemia ringab : hb 9-10gr%
c) Anemia sedang : hb 7-8gr%
d) Anemia berat : hb <7gr%
e) Pencegahan dan terapi anemia
h. Pencegahan dan terapi anemia
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi

Makan makanan yang banyak mengandung zat bezi dari bahan makanan
hewani (daging,ayam,telur,hati,ikan) dan bahan makanan nabati (sayur
bewarna hijau tua dan kacang kacangan dan tempe) makan sayur-sayuran
dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin c (daun
katuk,bayam,jambu,tomat,jeruk dan nanas) saat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.

2. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet


tambah darah (TTD)
3. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia :
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.(Acmad Feryanto,2012)
4. Anemia menjadi masalah gangguan gizi yang paling sering terjadi pada
ibu hamil karena tidam terpenuhinya kebutuhan zat besi yang bertambah
seiring dengan adanya peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan.
Hati ayam merupakan salah satu sumber pangan hewani yang
mengandung besi heme, dan,dan mudah di jumpai di kalangan
masyarakat. Di mana senyawa besi hime di serap secara utuh dan berada
dalam epitel usus akan di lepaskan dari rantai porfirin oleh enzim
heamoxygenese,kemudia di transfer ke dalam plasma atau di simpan
dalam ferritin. Dengan kata lain hati ayam mengandung jenis besi yang di
serap tubuh secara langsung tanpa di pengaruhi oleh bahan penghambat
atau pemacu,sehingga bagi ibu hamil yang mengonsumsi hayi ayam dan
bentuk olahan lain dari hati ayam yang baik sesuia anjuran yaitu sebanyak
75 gram per minggu akan memenuhi kebutuhan zat bezi selama
kehamilan secara maksimal.(Rona Luthfi Fauziyyah 2015)
i. Kebutuhan tablet tambah darah
Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
mengandung 200 mg ferro sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg
asam folat. Wanita mengalami menstruasi sehingga memerlukan zat besi
untuk mengganti darah yang hilang.wanita yang sedang hamil atau
menyusui,kebutuhan zat besinya sangat tinggi sehingga perlu di
persiapkan sedini mungkin semenjak remaja. Minumlah satu tablet
tambah darah seminggu sekali dan dianjurkan minum satu tablet setiap
hari selama haid. Untuk ibu hamil minumlah satu tablet tambah darah
setiap harinya, paling sedikit selama 90 hari masa kehamilan dan 40 hari
setelah melahirkan (Achmad Feryanto,2012)
j. Zat besi (tablet FE)
Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di
dalam tubuh manusia, yaitu sebanyak 3-5 gram. Pada tubuh,zat besi
merupakan bagian dari hemoglobin yang berfungsi sebagai alat angkut
oksigen ke paru-paru ke jaringan tubuh. Dengan berkurang nya
Fe,sistentis hemoglobin berkurang dan akhirnya kadar hemoglobin akan
menurun.
k. Resiko terjadinya anemia dalam kehamilan
1) Abortus
2) Cacat bawaan
3) Kematian janin
4) Bayi berat janin rendah (BBRL)
5) Lahir premature
6) Pendarahan
7) Pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat (IUGR) (Acmad

Feryanto,2012) menurut proverawati (2011), gejala pada penderita


anemia dibagi menurut klasifikasi anemia yaitu :
1) Pada anemia ringan

Gejala yang terjadi diantaranya kelelahan,pusing,penurunan


energi,tampak pucat, jantung berdebar-debar.

2) Pada anemia sedang


Gejala yang dapat terjadi yaitu kelelahan,pusing atau kepala terasa
ringan ( terutama ketika berdiri atau saat melakukan aktivitas),
penurunan energi,jantung berdebar-debar,tekanan darah rendah,sesak
nafas (terutama selama latihan), dulit berkonsentrasi
3) Pada anemia berat

Tanda dan gejala yang dapat terjadi pada anemia berat yaitu kadar
Hb> g/dl,pusing,pandangan berkunang-kunang, atau takikardi
(Frekuensi nadi >100x per menit)(kemenkes RI,2013)

k. Hati ayam

Hati ayam merupakan salah satu sumber pangan hewani yang


mengandung besi heme dan mudah di jumpai di kalangan masyarakat. Hati
ayam mengandung jenis besi yang di serap tubuh secara langsung tanpa
dipengaruhi oleh bahan penghambat atau pemacu sehingga bagi ibu hamil
yang mengonsumsi hati ayam dan bentuk olahan lain seperti hati ayam bisa
di masak lalu di tumis,dan hati ayam bisa di buat olahan menjadi nagget hati
ayam. Hati ayam bisa di konsumsi setiap hari nya, bisa di jadi kan lauk saat
ibu makan nasi. Hati ayam di konsumsi sebanyak 75 gram/minggu. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan kadar hemoglobin
yang signifikan setelah pemberian intervensi berupa konsumsi hati ayam
selama 2 minggu. Hal tersebut berarti bahwa konsumsi hati ayam dapat
dianjurkan untuk ibu hamil dalam membantu meningkatkan kadar
hemoglobin dan memenuhi kebutuhan zat besi,sehingga di harapkan dapat
mengurangi kejadian anemia bahkan mengurangi angka kesakitan dan
kematian akibat anemia dalam kehamialan (jurnal pengaruh konsumsi hati
ayam terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil. Fauzziyah 2019)
Diketahui ada pengaruh konsumsi hati ayam terhadap kenaikan kadar
hemoglobin pada ibu hamil trimester II. Menunjukan kadar hemoglobin yang
diberikan hati ayam itu sebesar 9,10gr/dl. Setelah hati ayam rata-rata
hemoglobin naik menjadi 10,97gr/dl. Jadi kenaikan hemoglobin ibu selama 2
minggu mngonsumsi hati ayam sebesar 1,8 gr/dl (jurnal, pengaruh konsumsi
hati ayam pada ibu hamil pada trimester II Evayanti 2018).

B. Manajemen Kebidanan Soap


1. Pengrtian Manajemen Kebidanan Soap

Dokumen adalan suatu catatan yang dapat di buktikan atau dijadikan bukti
dalam persoalan hukum. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat
atau merekam peristiwa dan objek maupun aktivitas pemberian jasa pelayanan yang
di anggap berharga dan penting (Marni, 2015)

Dokumentasi asuhan dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai dari


kegiatan yang harus di kerjakan oleh perawat dan bidan setelah memberi asuhan
kepada pasien. Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap meliputi status
kesehatan pasien., kebutuhan pasien kegiatan asuhan kebidanan serta respon pasien
terhadap asuhan yang di terimanya. Dengan demikian dokumentasi kebidanan
mempunyai porsi yang besar dari catatan klinis pasien yang menginformasikan
faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuahan dilaksanakan. Di samping itu
catatan juga dapat sebagai wahana komunikasih atau kordinasi antara profesi yang
dapat di tanggung jawabkan untuk mengungkap suatu fakta actual untuk di tanggung
jawabkan.(Marni, 2015)

Dokumentasi asuhan kebidanan merupakan bagian integral dari asuahn


kebidanan yang di laksanakan sesuai standar. Dengan demikian pemahaman dan
ketrampilan dalam menerapkan standar dengan baik merupakan suatu hal yang
mutlak bagi setiap tenaga kebidanan agar mampu membuat dokumentasi kebidanan
sacara baik dan benar.(Mami, 2015).

Manajemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan yang di


gunakan bidana dalam memberikan asuhan kebidanan, sehingga langkah-langkah
dalam manajemen kebidanan merupakan alur fikir bidan dalam pemecahan masalah
dan mengbil kebutuhan klinis. Asuhan yang di lakukan harus di catat dengan benar,
sederhan, jelas, dan logis sebagai pendokumentasian. Metode pendokumentasian
yang di lakukan dalam asuhan kebidanan adalah metode SOAP, yang merupakan
catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan singkat. (Marni dan kukuh,2015).

2. Langkah –Langkah Manajemen Kebidanan SOAP


a. S : (subjective) : pernyataan dan keluhan pasien

Data subjective merupakan data yang berhubungan atau masalah dari


sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekuwatiran dan keluhan yang
di catat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan
langsung dengan diagnosa. Data subjektif menguatkan diagnose yang akan di
buat. ( Yusari asih, 2015).

b. O : ( objektif) : data hasil observasi

Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur,


hasil pemeriksaan pasien, pemeriksaan laboratorium, atau pemeriksaan diagnosis
lainnya. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat di
masukan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan
memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis. Data ini memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosis. Data fisiologi, hasil observasi yang junur,
informasi kajian teknologi ( hasil laboraturium,sinar X, rekaman CTG,USG dan
lain-lain). Dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukan dalan
kategori ini. Apa yang dapat di observasi oleh bidan akan menjadi komponen
yang berarti dari diagnosa yang akan di tekagan. (Yusari asih,2015)

c. A (Assasement) : diagnose kebidanan

Assasement merupakan pendokumentasian hasil analisis dan


interprestasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena keadaan pasien
yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan akan di temukan informasi baru
dalam dat akan menjadi sangat dinamis. Analisis yang tepat dan akurat mengukuti
perkembangan data pasien akan menjamin cepat di ketahuinya perubahan pada
pasien, dapat terus diikuti dan di ambil keputusan atau tindakan yang tepat
( Yusari asih,2015),

d. P (planning) apa yang dilakukan terhadap masalah

Planning adalah membuat rencana asuhan saat ini dan akan datang,
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin menjaga
atau mempertahankan kesehatan kesejahtraaannya. Proses ini termasuk kriteria
tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus di capai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang di ambil harus membantu pasien mencapai kemajuan
dalam kesehatan dan harus mendukung rencana dokter jika terjadinya kolaborasi.
(Yusari asih,2015)
C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep
yang lain, atau variabel satu dengan variabel lain dari masalah yang ingin diteliti.

Input Proses Output


Asuhan kebidanan menurut SOAP :
Ny “X” umur “Y” tahun 1. Subjektif Hasil asuhan
a.
GxPxAx Usia Kehamilan Ny “X” umur “Y” tahun GxPxAx Usia kebidanan yang
“X” Minggu dengan kehamilan “X” Minggu dengan Anemia Ringan dilakukan dalam 2
Anemia Ringanb. Objektif minggu:
Tanda dan gejala : 1. Keadaan umum
c.
1. Keadaan umum ibu
a. Pemeriksaan umum:
dan tanda-tanda
Keadaan umum : Lemas
terlihat pucat
d. dan Tanda-tanda vital vital :
kelelahan TD : Nadi : x/m
e. sakit
2. Ibu mengatakan Nadi : x/m Suhu : 0C
kepala, jantung Suhu : 0C RR : x/m
f.
berdebar-debar Pernafasan : x/m 2. ibu sudah tidak
3. Ibu mengatakan b. Pemeriksaan Fisik : merasa sakit
g.
badannya lemas. kepala dan
Muka : simetris, pucat, tidak ada kelainan
4. Kadar Hb ibu jantung
h. Mata : Cekung,
Mulut : mukosa bibir kering,Lidah Kering berdebar-debar
i. 2. Analisa 3. ibu mengatakan
Ny “X” umur “Y” tahun GxPxAx Usia tidak merasa
kehamilan “X” Minggu dengan Anemia Ringan lemas lagi
3. Planning 4. Hb ibu sudah
a. Melakukan informed consen meningkat
b. Mengobservasi keadaan umum TTV pasien menjadi
seperti nadi, suhu, dan pernafasan
c. Memberikan pinkes mengenai makanan
yang dapat menigkatkan kadar Hb
d. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang
cukup yaitu : tidur pada malam hari kurang
lebih 7-8 jam dan siang hari kurang lebih 1-
2 jam
e. Menganjurkan ibu mengonsumsi tablet FE
f. Memberikan hati ayam 75 gram dalam satu
minggu, dan harus mengonsumsi 2 kali
dalam sehari.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus


Laporan (ASKEB) ini menggunakan metode deskriptif dengan melakukan
pendekatan studi kasus berupa asuhan kebidanan dengan metode SOAP. Metode
deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan untuk memaparkan atau membuat
gambaran tentang studi keadaan secara objektif penelitian deskriptif berjujuan untuk
mempelajari gambaran atau fenomena tertentu tanpa melihat hubungan sebab akibat.
B. Lokasi studi kasus
Asuhan kebidanan ini dilakkan di praktek mandiri bidan ‘F” dan di lanjutkan di
rumah klien Kota Bengkulu
C. Subjek Studi Kasus
Subjek yang diambi dalam asuhan kebidanan ini adalah Ny “X” dengan anemia
ringan serta keluarga tidak mngetahui cara mengatasi keluhan ibu hamil dengan anemia
ringan
D. Waktu Studi Kasus
Waktu penulisan ini telah dilaksanakan pada bulan febuari-maret tahun 2021
E. Instrumen studi kasus
Instrumen pengambilan kasus merupakan alat atau fasilitas yang digunakan untuk
mendapatkan data. Pada kasus ini alat atau instrument yang digunakan untuk
mandapatkan data adalah format asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia
Ringan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode pengumpulan dengan data primer
dan data sekunder
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data primer dalam
penulisan ini adalah ibu hamil Ny "X" umur "X" tahun usia kehamilan "X" minggu
dengan Anemia Ringan di PMB "F" Kota Bengkulu 2021
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung, misalnnya penulis harus melalui orang
lain atau mencari melalui dokumen.
Data sekunder dalam penulisan ini diperoleh melalui media perantara atau secara tidak
langsung yaitu Arsip (dokumentasi) yang ada buku KIA Pasien di PMB "X" Kota
Bengkulu tahun 2021
G. Alat-Alat Yang Dibutuhkan
1. Alat Dan Bahan Dalam Pengambilan Data
a. Format pengkajian ibu hamil
b. Alat tulis (buku dan pena)
2. Alat Dan Bahan Dalam Melakukan Pemeriksaan Fisik Dan Observasi
a. Timbangan
b. Pengukur tinggi ada
c. Pita pengukur lingkar lengan atas
d. Tensi meter
e. Stetoskop
f. Methlint
g. Jam tangan
h. Reflek patella
i. Menoral/dopler
j. Hb sahli
k. Spuit 3 ml/cc
l. Hcl 0,1%
m. Aquades
n. Tissue
o. Lanset
p. Kapas alcohol
q. Handscoon
r. Obat
3. Alat Dan Bahan
a. Status atau catatan pasien
b. Dokumentasi yang ada di praktek mandiri bidan (PMB) “F” kota Bengkulu
c. Hati ayam

Anda mungkin juga menyukai