ü Bila perbandingan nilai sisa terhadap biaya pmilikan sangat kecil, maka
dianggap nilai sisa adalah nol.
ü Dalam Depresiasi mengenal istilah write off (jika umur proyek lebih pendek
dari masa pakai alat) maka penyusutan diperhitungkan semua pada tahun
terakhir.
Biaya kepemilikan
Biaya kepemilikan dari alat adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli dan
mendatangkan alat (contoh di tambang adalah Alat berat seperti excavator, dump
truck, dll) hingga alat tersebut sampai lokasi.
Biaya-biaya tersebut adalah :
1. Total Initial Investment
2. Economic Life
3. Average Investment
4. Depresiation
5. Interest, Taxes, Insurance, Storage
6. Total Fixed Cost
Umur Pakai Alat dan Nilai Sisa
Umur pakai alat adalah masa manfaat dari penggunaan peralatan. umumnya
diperhitungkan berdasarkan faktor produksi alat.
Nilai sisa adalah pendapatan yang dihasilkan dari penjualan alat berat setelah
umur pakai atau masa manfaatnya habis.
Masa manfaat habis belum tentu alat tersebut tidak dapat dipergunakan lagi.
Depresiasi
Garis Lurus (Stright Line)
Contoh :
Sebuah Excavator dibeli baru dengan harga 500 juta, umur pakai diperkirakan 5 tahun.
Pada akhir tahun ke-5 diperkirakan excavator tersebut laku dijual dengan 150 juta. Biaya
untuk perbaikan dan membongkar mesin adalah 50 juta.
Depresiasi
Garis Lurus (Stright Line)
Besar penyusutan = Dt = ((P-F)/n)
P : Biaya Pemilikan
F : Nilai sisa (Rp 150.000.000 – Rp 50.000.000)= Rp 100.000.000,-
n : Umur pakai alat
Berkurangnya nilai dari suatu benda modal yang tidak berwujud antara lain; biaya
perpanjangan hak guna usaha, hak guna banguan hak guna tanah. Berdasarkan UU No.
36 Th 2008 tentang pajak penghasilan, penentuan tarif amortisasi berdasarkan metode
yang digunakan yaitu: metode garis lurus, metode saldo menurun.
Deplesi
ü Berkurangnya nilai dari suatu sumberdaya alam bilamana sumberdaya tersebut diubah
menjadi produk yang dapat dijual.