Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Bismillahh-Cek Komen
Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Bismillahh-Cek Komen
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Akhmad Fadhil Samara 11194762010517 2020
Ananda Fadila 11194762010519 2020
M. Rizqy Nanda Saputra 11194761920517 2020
Muhammad Taufiq Fawwaz Mawarid 11194762010538 2020
Windilla Kristiani 11194762010564 2020
DAFTAR ISI.........................................................................................................i
DAFTAR TABEL...............................................................................................iii
BAB 1.PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan Khusus................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................3
1.5 Keutamaan Penelitian......................................................................................3
1.6 Temuan Penelitian...........................................................................................4
1.7 Luaran Penelitian............................................................................................4
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................5
2.1 Kajian Teori Ilmiah.........................................................................................5
2.2 Alur Pikir(State of art)....................................................................................7
BAB 3.Metode Penelitian....................................................................................8
3.1 Alat dan Bahan................................................................................................8
3.2 Prosedur Penelitian..........................................................................................8
3.3 Indikator Capaian Setiap Tahapan...................................................................9
3.4 Pengumpulan dan Analisis Data....................................................................10
3.5 Uji Aktivitas Sel Kanker...............................................................................10
3.6 Uji Aktvitas Antioksidan ..............................................................................12
BAB 4 .BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................13
4.1 Anggaran Biaya.............................................................................................13
4.2 Jadwal Kegiatan............................................................................................13
BAB.5 PENUTUP..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15
LAMPIRAN.......................................................................................................17
i
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya...........................9
Tabel 4.2 Jadwal kegiatan PKM-RE............................................................9
ii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senyawa acetogenin pada daun sirsak memiliki cara kerja serupa dengan satu
obat kemotrapi. Obat kemotrapi kanker itu adalah adreamycin (sebuah nama
dagang). Menurut Dr Aru Wicaksono Sudoyo, ahli hematologi dan onkologi di
Jakarta, adreamycin memang merupakan salah satu obat kemotrapi kanker.
Adreamycin populer lantaran efektif mengobati leukimia dan kanker seperti paru-
paru, payudara, dan tiroid. Adriamycin mengandung senyawa antikanker
doxorubicin. Senyawa itu mampu mengganggu aktivitas pembelahan DNA pada
sel kanker. Ujung-ujungnya sel kanker sulit untuk tumbuh dan berkembang.
Singkat kata tugas adreamycin yang di berikan lewat penyuntikan atau infus itu
adalah membunuh sel kanker. Senyawa acetogennis pada daun sirsak bekerja
mirip adreamycin itu. Acetogenin mampu menghambat produksi energi ATP di
dalam sel kanker. Efeknya pembelahan sel kanker terganggu.
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan mekanisme tidak normal dan
tidak terkontrol pada pengaturan kelangsungan hidup, proliferasi dan diferensiasi
sel. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol maka dapat menyebabkan kematian
(Hondermarck, 2003).
Banyak pasien kanker mempercayai manfaat dari daun sirsak sebagai salah
satu alternatif untuk mengobati kanker. Daun sirsak bersifat seperti kemoterapi
dan mempunyai kemampuan untuk membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal,
serta membiarkan sel-sel yang tumbuh normal.
Faktor eksternal yang dapat menyebabkan kanker, yaitu radiasi, radikal bebas,
sinar ultra violet, virus, infeksi, rokok, dan bahan kimia dari makanan. Sementara
faktor internal yang menyebabkan kanker yaitu faktor genetik atau bawaan, faktor
hormonal, faktor kejiwaan, dan kekebalan tubuh. Daun sirsak yang mudah didapat
ternyatadapat membunuh sel sel kanker berkat kandungan acetogenin yang
terdapat didalamnya. (KesMaDaSka 2013)
Pengobatan kanker secara medis memerlukan biaya yang sangat tinggi. Dalam
beberapa dekade terakhir, praktisi medis setidaknya telah memiliki tiga metode
pengobatan kanker, yakni tindakan bedah, radiasi dan kemoterapi. Sebanyak
sepertiga penderita kanker diperkirakan dapat disembuhkan melalui modalitas
terapi yang bersifat lokal (tindakan bedah dan radiasi), namun bagi duapertiga
lainnya terutama yang penyakit kankernya telah mengalami mikrometastasis ke
organ tubuh lain, diperlukan modalitas terapi yang bersifat sistemik (kemoterapi).
Sirsak atau dengan nama latin Annona Muricata L adalah salah satu tumbuhan
yang berasal dari Karibia, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Selain buahnya
yang enak, daun sirsak juga memiliki banyak manfaatnya terutama untuk
3
kesehatan tubuh. Buah sirsak juga menawarkan berbagai kandungan yang baik
bagi kesehatan. Buah sirsak banyak mengandung vitamin C.
Di Indonesia ada dua jenis sirsak yang dibudidayakan yaitu : sirsak yang
rasanya manis ukuran buah sedang, berbiji sedikit dan sirsak yang rasanya asam
dengan kulit buah berwarna hijau tua dan berduri lunak. Sebagai tanaman
pekarangan pada umumnya belum dibudidayakan secara baik, maka tanaman
sirsak terbuka peluang untuk dikembangkan mengingat peluang pasar cukup
menjajikan. Produksi benih sirsak dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
perbanyakan dengan biji, sambung pucuk dan okulasi.
Tanaman sirsak dapat diperbanyak dengan biji dari buah yang terpilih dan
cukup tua akan menghasilkan tanaman dengan cukup banyak dalam waktu yang
singkat dan cukup seragam, benih dari kultivar manis, sifatnya sama dengan
induknya, serta karena fase yuananya 2-4 tahun. Benih dapat ditanam langsung di
ladang atau di persemaian. Setelah 20-30 hari, 85- 90% telah berkecambah dan
semai dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan.
tertentu, terutama kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang
biasanya air dan yang lainnya pelarut organik. Bahan yang akan diekstrak
biasanya berupa bahan kering yang telah dihancurkan, biasanya berbentuk bubuk
Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang
terdapat pada bahan alam. Bahan-bahan aktif seperti senyawa antimikroba dan
pelarut.
1. Memanfaatkan bahan alam berupa daun sirsak (Annona Muricata L.) sebagai
penghambat tumbuhnya sel kanker karena aman dari efek samping.
2. Pengobatan alternatif dari bahan kimia karena berasal dari bahan alam.
1. Membuat produk dari ekstrak daun sirsak (Annona Muricata L.) yaitu liquid
Annona Muricata.L berupa minuman kesehatan (herbal drink) untuk
pengobatan kanker dan membuat Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker merupakan penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat dari sel-
sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal, diluar batas kewajaran dan
sangat liar. Keadaan kanker terjadi jika sel-sel normal berubah dengan
pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga tidak dapat dikendalikan oleh tubuh
dan tidak berbentuk. Kanker dapat terjadi disetiap bagian tubuh. Bila kanker
terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun
bila terjadi di dalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadangkadang
tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut
sehingga sulit diobati (Iskandar, 2007).
Kanker adalah penyakit akibat mutasi sekumpulan gen pada sel tumbuh
yang mengatur proses – proses penting, yaitu siklus pembelahan sel,
pengaturan kematian sel (apoptosis), dan pertahanan kestabilan atau integritas
genom (bentuk jamak dari gen).11 Kanker terjadi karena ada kerusakan atau
informasi protoonkogen dan supresor gen sehingga terjadi perubahan dalam
cetakan protein dari yang telah diprogramkan semula yang mengakibatkan
timbulnya sel kanker, karena itu terjadi kekeliruan transkripsi dan translasi
gen sehingga terbentuklah protein abnormal yang terlepas dari kendali
pengaturan normal dan tidak ada koordinasi pertumbuhan dan diferensiasi sel
menjadi tidak terkendali Sobri,dkk (2018).
Kanker merupakan penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat dari
sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal.
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Alat
a. timbangan analitik
b. toples kaca
c. baskom
d. oven
e. cutter
f. plastik warp
g. gelas beaker 500 ml
h. eksikator
i. alat pengukur kecepatan alir
j. mistar
k. gelas ukur 100 ml
l. aluminium foil.
2. Bahan
Bahan baku yang digunakan adalah 3 kg daun sirsak segar yang dibeli dari
pedagang. Daun sirsak segar selanjutnya dipisahkan dari tangkai sehingga
menghasilkan 3 kg, kemudian daun sirsak di proses dengan cara:
Setelah dikeringkan secara bertahap sampai simplia yang berbunyi ( kres ) ketika
di pegang, setelah kering selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan metode
(Organoleptik) untuk memastikan simplia yang berkualitas terbaik yang
kemudian ditimmbang kemudian yang sudah kering ( simplisia), selanjutnya
dilakukan proses penghalusan simplisia yang sudah kering menggunakan alat
penghalus untuk mempermudah proses perendaman. Sebanyak 500 gram masing-
masing simplisia daun sirsak, dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%
masing-masing sebanyak 1 liter direndam dalam 24 jam dan dilakukan remaserasi
tiga kali. Maserat disaring dan diperas dengan kain flanel, ampas dibuang dan
ukur hasil maserasi. hingga diperoleh ekstrak kental.
Dalam penelitian ini peneliti menilai indikator setiap tahapan melalui skoring
pada tingkat pertumbuhan sel kanker yang ada pada tubuh manusia dan tingkat
penyebaran pada orang atau jaringan tubuh lain.
11
Sel Kanker Manusia. Sel kanker manusia yang digunakan adalah beberapa jenis
continous cell line, diantaranya yaitu sel kanker payudara (T47D), sel kanker
kolon (WiDr), sel kanker serviks (HeLa) dan sel kanker nasofaring (Raji) yang
diperoleh dari CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center) Univeristas
Gajah Mada, Yogyakarta Bahan Kimia. Etanol 96%, Media Rosewell Park
Memorial Institute (RPMI 1640) (Gibco), Fetal Bovine Serum (FBS) (Sigma),
Penisilin – streptomisin (Sigma), Amfoterizin B (Sigma), Dimethyl sulfoxide
(DMSO), tripsin-EDTA (Sigma) (tripsin 0,25%), Tripan Blue (Sigma), 3-(4,5-
dimetiltiazol-2-il) difenil tetrazolium bromida (MTT) (Sigma), Sodium Duodecyl
Suphate (SDS) dan Phosphat Buffer Saline (PBS) (Invitrogen).
Uji Sitotoksik dengan Metode MTT. Metode ini didasarkan pada reaksi reduksi
reagen MTT (3-(4,5- dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromide) yang
dikatalis oleh enzim suksinat dehidrogenase yang dikandung oleh sel hidup.
Secara ringkas tahapan pengujian ini adalah di ditransfer sejumlah sel uji
sebanyak 1x104 sel/sumuran dalam media kultur lengkap yang terdiri dari FBS
sebagai nutrisi utama sel, penisilin-sterptomisin sebagai pencegah
kontaminanbakteri, amfoterizin-B sebagai pencegah kontaminan jamur dan RPMI
1640 sebagai media pembawa (volume masing-masing sumuran 100 µl) kedalam
12
96- well plate dan diinkubasi dalam inkubator CO2 5% semalam. Selanjutnya
dilakukan pemberian sampel uji dengan seri kadar dan dibuat replikasi tiga kali
(triplo), kemudian diinkubasikan kembali semalam. Pengujian hari ke tiga,
penambahan reagen MTT, dan setelah 4 jam akan terbentuk kristal formazan pada
sel yang masih hidup. Selanjutnya ditambahkan SDS stoper untuk menghentikan
reaksi MTT. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi menggunakan elisa
reader pada panjang gelombang 595nm.
Uji in vitro merupakan suatu metode uji pada media buatan yang sesuai dengan
lingkungan optimal yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan
berkembangbiak. Uji tersebut dilakukan untuk melihat daya kerja antimikrobial
ekstrak daun sirsak. Metode yang digunakan pada pengujian in vitro adalah
metode difusi atau metode cakram kertas antibiogram Kirby- Bauer (Lay, 1994)
dan menggunakan metode dilusi. Pada metode difusi parameter yang diamati
adalah zona hambat yang terbentuk, yaitu dengan mengukur diameter zona jernih
di sekitar sumur dengan penggaris (Rahman, 2008). Pada awalnya, ekstrak etanol
daun kamboja diencerkan menjadi konsentrasi 1%
Uji sitotoksik secara In Vitro. Uji sitotoksisitas terhadap sel kanker merupakan
pengujian dasar yang umum pada obat antikanker maupun senyawa
kemopreventif. Melalui parameter IC50, dapat dilihat potensi toksik
senyawa/bahan yang diujikan. Salah satu metode yang umum digunakan untuk uji
sitotoksisitas secara in vitro adalah metode MTT. Adapun perinsip pengujian ini
adalah reduksi garam kuning tetrazolium MTT oleh enzim reduktase, suksinat
tetrazolium yang masuk ke dalam rantai respirasi pada mitokondria selsel yang
hidup dan membentuk kristal formazan berwarna ungu dan tidak larut air.
Penambahan reagen stopper (bersifat detergenik) dapat melarutkan kristal
berwarna ini yang kemudian diukur absorbansinya menggunakan elisa reader
pada panjang gelombang 595 nm. Berdasarkan nilai absorbansi yang diperoleh
dilakukan penentuan persen viabilitas. Selanjutnya bersama dengan data kadar
sampel yang digunakan dilakukan penentuan nilai IC50 (Fresney, 2005).
13
BAB 4
BAB 5
PENUTUP
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah swt, karena kehendak dan ridhaNya
peneliti dapat menyelesaikan proposal ini. Peneliti sadari proposal ini tidak akan
selesai tanpa doa, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Adapun dalam
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada : apt.
Rahmadani, M.Farm
Ketua
DAFTAR PUSTAKA
Adi Wicaksono. 2011. Kalahkan Kanker dengan Sirsak. Edisi 1. Citra Media
Mandiri.
Fauziah, F. F., Juswono, U. P., & Herwiningsih, S. (2012). Pengaruh Pemberian Buah
Manggis, Buah Sirsak dan Kunyit Terhadap Kandungan Radikal Bebas pada
Daging Sapi yang Diradiasi dengan Sinar Gamma (Doctoral dissertation,
Brawijaya University).
Freshney, R.I. (2005) Culture of Animal Cells, a Manual of Basic Technique. 5th
Edition, John Wiley & Sons, Hoboken. doi10.1002/9780471747598.
Rahman, M.F. (2008) Potensi antibakteri ekstrak daun papaya pada ikan gurami yang
diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Institut Pertanian Bogor: 35-36.
Sobri, Farida Briani dkk. 2018. Manajemen Terkini Kanker Payudara. 2nd ed.
Jakarta: Sagung Seto
Utami, Prapti dan Puspaningtyas, Desty Evira. 2013. The Miracle of Herbs. Jakarta:
AgroMedia Pustaka.
19