Anda di halaman 1dari 19

Tugas Makalah Mata kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan

KONSEP DAN CONTOH PENELITIAN SURVEI


(DESKRIPTIF)

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

KELOMPOK 3

EVA MAULIDA SYAMSI (20207270111 )


FRESLINA SIMBOLON ( 20207270099 )
HASNA CHAIRUNNISA ( 20207270181 )
HENDRIK FERY WALON ( 202072710105 )
HERY SETIAWAN ( 20207270141 )

FAKULTAS PASCASARJANA PENDIDIKAN MIPA


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sang pencipta sekaligus sang pengatur yang
telah begitu banyak melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua termasuk dengan selesainya
makalah ini yang berjudul “Konsep Dan Contoh Penelitian Survei (Deskriptif)”
Semoga apa yang penulis hasilkan tidak melenceng dari ajaran-Nya.

Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan yang dibimbing oleh Bapak Prof.Dr.Supardi U.S. Penulis mengucapkan ribuan
terimakasih kepada bapak atas bimbingannya sehingga penulis mampu menyelesaikan
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang
akan datang.

Akhir kata, semoga makalah yang masih sederhana ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun bagi siapa saja yang membacanya.

“Selamat Membaca’

Jakarta , April 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar........................................................................................................................i

Daftar Isi ................................................................................................................................ii

BAB I. _PENDAHULUAN ...................................................................................................ii

1.1. Latar Belakang....................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................2

1.3 Tujuan .................................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN .........................................................................................................

2.1. Pengertian Penelitian Survei ( Deskriptif )........................................................

2.2 Ciri - Ciri Penelitian Survei ( Deskriptif ............................................................

2.3.   Jenis-Jenis Penelitian Survei ( Deskriptif ).........................................................

2.4. Langkah-Langkah Penelitian Survei ( Deskriptif )……....................……….

2.5. Tujuan Penelitian Survei ( Deskriptif )...............................................................

2.6. Kelebihan dan kelemahan Penelitian Survei ( Deskriptif ).................................

2.7 Contoh-Contoh Penelitian Survei ( Deskriptif )................................................

BAB III. PENUTUP..................................................................................................................

3.1. Kesimpulan..........................................................................................................

3.2. Saran ....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam perjalanannya, penelitian survei telah mengalami sejarah yang cukup panjang dan
telah dipergunakan secara luas di dunia. Setiap hari manusia dihadapkan pada beberapa masalah.
Dari masalah diri pribadi sampai pada masalah yang harus melibatkan orang lain. Masalah-
masalah ini akan tertumpuk pada sisi kehidupan manusia, bahkan manusia tidak bisa melepaskan
diri sama sekali. Masalah-masalah itu ada yang dapat diidentifikasi, ada yang tidak teridentifikasi
dengan jelas. Secara ilmiah, salah satu cara penyelesaian permasalahan tersebut adalah dengan
melakukan penelitian. Metodologi penelitian merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mengetahui sesuatu yang belum mereka ketahui atau memecahkan masalah yang mereka
temui dan pada akhirnya menemukan cara penyelesaiannya.
Dalam ilustrasi, seorang kepala sekolah melalukan penelitian terhadap prestasi siswa
yang terus menerus menurun, sementara budaya disiplin mulai turun diantara warga sekolah.
Seorang kepala sekolah akan terjun kelapangan secara langsung, mengadakan wawancara dengan
siswa, dengan guru, dengan penjaga sekolah, dan dengan warga sekolah lainnya, bahkan akan
lebih detail lagi kepala sekolah akan mencatat pengamatannya dengan lembar catatan khusus,
atau bahkan kepala sekolah akan membagikan lembar angket untuk dijawab oleh warga sekolah.
Ilustrasi ini merupakan gambaran global tentang pemecahan masalah melalui kegiatan ilmiah,
yaitu penelitian. Agar penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan maka
ditetapkanlah sebuah metode penelitian. Metodologi penelitian menggunakan beberapa metode
pendekatan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan
ataupun pertanyaan dibutuhkan metode penelitian tertentu. Beda permasalahan atau pertanyaan
membutuhkan penggunaan metode penelitian yang berbeda pula.
Pemilihan suatu metode penelitian ataupun jenis penelitian yang dilakukan sangat
menentukan keberhasilan penyelesaian suatu masalah. Mengingat tentang pentingnya peranan
penelitian seperti diatas, khususnya guru sebagai bagian dari dunia kependidikan yang sering
menemukan permasalahan dalam hal pembelajaran ataupun berbagai permasalahan pendidikan
lainnya. Dipandang perlu untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang metodologi penelitian
itu sendiri. Dalam metode penelitian, dalam kaitannya dengan penelitian yang mencakup lingkup
besar (populasi). Penelitian Survei menjadi sebuah alternatif yang tepat dalam rangka
memperoleh jawaban atas apa yang dianalisa atau diteliti, lebih khususnya penelitian survei
deskriptif. Makalah ini berusaha untuk mengungkap tentang apa dan bagaimana metode survei
itu dilakukan. Untuk lebih jelasnya rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1.2.  Rumusan Masalah
Dari uraian singkat diatas, maka pembahas membatasi dengan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian penelitian survei deskriptif ?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam penelitan survei deskriptif ?
3. Apa saja keunggulan dan kelemahan penelitian survei deskriptif ?
4. Contoh-contoh penelitian survei (deskriptif).

1.3.  Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui apa pengertian penelitian survei deskriptif ?
2. Mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam penelitan survei deskriptif ?
3. Mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan penelitian survei deskriptif ?
4. Mengetahui contoh-contoh penelitian survei (deskriptif).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Penelitian Survei (Deskriptif)


Pendekatan survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk
pengumpulan data yang luas dan banyak. Van Dalen mengatakan bahwa survei merupakan bagian dari
studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status), fenomena (gejala) dan menentukan
kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan. Survei dapat
dilakukan secara pribadi ataupun kelompok. Persiapan survei dilakukan secara sistematis dan berencana.
Menurut Kerlinger (1973), pengertian metode penelitian Survei adalah penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut, untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Menurut Singarimbun dan Effendi (1998), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil
sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok . Survei
adalah suatu desain yang digunakan untuk penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,
distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi. Pada survei tidak ada intervensi, survei
mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai.
Ruang lingkup survei ada dua, yaitu (1) Sensus, survei yang dilakukan meliputi seluruh pupulasi yang
diinginkan, (2) Sampel, survei yang dilakukan meliputi sebagian kecil dari populasi.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan
data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik,
perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis
dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan
pengamatan (wawancara atau kuisioner) dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.
Penelitian survei bisa bersifat deskriptif, komparatif, asosiatif, komparatif asosiatif, dan
hubungan struktural yang dianalisis dengan Path Analysis (analisis Jalur) dan Structure Equation
Model (Model Persamaan Struktural).
Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut
aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin hasilnya mencerminkan populasi.
Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud penjajakan (eksploratif), menguraikan (deskriptif),
penjelasan (eksplanatory) yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa, evaluasi,
prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, penelitian operational dan
pengembangan indikaor-indikator sosial.
Sedangkan penelitian survei deskriptif adalah penelitian yang memaparkan secara murni hasil dari
objek yang diamati. Selanjutnya data yang diperoleh dikelompokkan terhadap klasifikasi tertentu dan
kemudian baru diambil kesimpulan. Menurut Sevilla (1993:76-77), penelitian survei deskriptif
dimaksudkan guna mengukur gejala-gejala tersebut ada (exist). Diantara para ahli dan penulis buku
penelitian, terdapat perbedaan pendapat, tentang metode deskriptif terutama dalam hubungannya dengan
metode survey. Ada yang memandang sama ada juga yang membedakannya. Mereka yang memandang
sama ada yang lebih suka menggunakan metode deskripif, tetapi ada juga yang lebih suka menggunakan
metode survey. Diantara yang membedakan ada yang memandang metode deskriptif lebih luas, metode
survey sebagian dari metode deskriptif, dan sebaliknya ada yang memandang metode deskriptif bagian
dari survey.

2.2.  Ciri - Ciri Penelitian Survei ( Deskriptif )


a. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual. Adakalanya : Penelitian
ini dimaksudkan hanya membuat Deskripsi atau Uraian Suatu Fenomena semata – mata, tidak
untuk mencari hubungan antar variabel, menguji hipotesis, atau membuat ramalan.
b. Dilakukan secara survey, oleh karena itu Penelitian Deskriptif sering disebut sebagai Penelitian
Survei.
c. Dalam arti luas, Penelitian Deskriptif dapat mencakup seluruh metode penelitian kecuali
Penelitian yang bersifat historis dan eksperimental.
d. Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail.
e. Mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek yang sedang
berlangsung.
f. Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang
bersamaan.

Sedangkan karakteristik penelitian yang bentuknya survai menurut Nan Lin, 1976 yaitu:
a. Melibatkan sampel yang mampu mewakili populasi. Jadi teknik pengambilan sampelnya
harus sampling probabilistic (sampel acak). Survai yang dilakukan terhadap populasi
dinamakan sensus.
b. Informasi yang dikumpulkan berasal langsung dari responden. Responden dapat
menyatakan langsung pandangannya berdasarkan pertanyaan tertulis yang diberikan
kepadanya (kuesioner), atau juga berdasarkan pertanyaan lisan (wawancara).
c. Karena sampel harus representatif (mewakili populasi), maka ukuran sampelnya relatif
banyak (sebanding dengan populasi), dibandingkan dengan metode lainnya.
d. Penarikan data dilakukan dalam tatanan yang natural, apa adanya, sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Responden harus tidak boleh mengemukakan tanggapannya dalam
lingkungan asing yang tidak nyaman, atau akrab dengan dirinya. Misalnya, kuesioner
diisi di ruang khusus. Biasanya peneliti datang ke tempat kerja atau ke rumah responden.

2.3. Jenis - Jenis Penelitian Survei ( Deskriptif )


Penelitian survei mempunyai banyak variasi dalam pelaksanaannya. Dalam konteks
pendidikan dan tingkah laku penelitian survei minimal dapat dikelompokkan menjadi lima
macam bentuk, yaitu survei catatan, survei menggunakan angket yang menggunakan jasa pos,
survei melalui telepon, survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual.
1. Survei catatan
Jenis survei ini disebut survei of records, karena dalam kegiatan penelitian ini banyak
menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan atau informasi nonreaksi. Dalam
penelitian nonreaksi ini, peneliti biasanya tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari
orang atau subjek yang diteliti. Survei model catatan ini mempunyai keuntungan
dibanding dengan model lainnya, yaitu objektivitas informasi yang diperoleh lebih
objektif dan bisa dipertanggungjawabkan. Di samping itu, survei menggunakan sumber
catatan ini mempunyai kelebihan lain, termasuk:
a. Catatan merupakan sumber informasi yang tidak dapat bereaksi terhadap perlakuan yang
diterima yang berasal dari para peneliti,
b. Sumber-sumber yang ada murah, dan tidak berpindah-pindah tempat, sehingga lebih
cepat diakses,
c. Catatan yang ada memungkinkan dilakukan perbandingan secara historis dan dilakukan
analisis kecenderungan dari satu keadaan ke keadaan lain yang berbeda,
d. Jika catatan tepat dan up to date, mereka dapat menjadi acuan perbandingan yang sangat
baik.
Di samping kelebihan seperti di atas, survei menggunakan sumber catatan juga
mempunyai kelemahan yang apabila peneliti tidak menyadari akan dapat meminimalkan
efektivitas penelitian itu sendiri. Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh penelitian dengan
survei catatan di antaranya sebagai berikut:
a. Penelitian terhalang dengan sumber catatan yang memiliki sifat confidential atau rahasia
Negara, kelompok atau mungkin juga pribadi.
b. Sumber-sumber catatan mungkin sekali tidak lengkap, tidak tepat, dan obsolete atau
kadarluarsa.
c. Adanya aturan untuk usia suatu catatan dapat diketahui publik sering membuat
perbandingan tidak valid, misalnya catatan highly secret Negara maka baru setelah masa
30 tahun, rahasia Negara tersebut dapat dibuka untuk diketahui publik.
d. Catatan dapat meneyebabkan salah persepsi, utamanya jika peneliti tidak dapat
menerangkan bagaimana catatan dikumpulkan dan diadminstrasi.
e. Tujuan pencatatan biasanya tidak berhubungan dengan kegiatan survei. Oleh karena itu,
peneliti perlu menyeleksi bagian informasi yang relevan dan menganalisisnya dengan
menggunakan teknik yang tepat.
f. Catatan pada umumnya hanya berupa informasi faktual yang masih memerlukan kajian
lebih lanjut guna mencapai kebermaknaanya.

2. Survei dengan menggunakan angket


Jenis kedua adalah metode survei dengan menggunakan angket atau kuesioner. Survei
dengan angket ini biasanya didistribusikan ke responden melalui jasa pos di Negara-
negara dimana masyarakatnya telah lebih maju tingkat pendidikannya, penelitian ini
termasuk aman, tetapi untuk di Negara kita masih memerlukan pencermatan secara
intensif. Walaupun demikian, sebaiknya kita perlu mengetahui keunggulan dan
kelemahan penelitian survei yang menggunakan angket sebagai alat pengumpul data.
a. Keunggulan penelitian survei dengan menggunakan angket di antaranya adalah, bahwa
penelitian survei dengan metode angket :
1) Merupakan penelitian dengan biaya murah, jika dibandingkan dengan alat
pengumpul data lainnya, misalnya : wawancara dan observasi
2) Dapat menjangkau responden dengan jumlah besar dan tempat tinggal yang jauh
3) Dapat direncanakan dengan penampilan angket bagus, sederhana, dan menarik
4) Dapat diadministrasi dengan lebih mudah
5) Karena alasan tertentu, pengisian angket dapat dilakukan dengan model anonim atau
merahasiakan nama responden.

b. Kelemahan penelitian survei dengan metode angket, diantaranya sebagai berikut:


1) Kemungkinan terjadi tingkat pengembalian responden rendah. Ini terjadi jika
responden memiliki tingkat pendidikan rendah atau banyak melibatkan orang-orang
tua
2) Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan dalam angket diketahui maksudnya oleh
responden
3) Tidak ada kepastian bahwa yang menjawab adalah responden yang dimaksud oleh
peneliti
3. Wawancara Melalui Telepon
Penelitian survei jenis lainnya adalah penelitian dengan menggunakan jasa telepon. Pada
penelitian ini, penelitian dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning)
menghubungi responden, kemudian mengatakan kepada mereka maksud dan tujuannya
memperoleh informasi yang diinginkan adalah jawaban dari mereka.
Seiring dengan kemajuan teknologi, penelitian survei melalui telepon juga masih dan
banyak digunakan baik dalam bidang pendidikan maupun pada penelitian sosial.
Karenanya penelitian ini ternyata juga mempunyai keunggulan dan kelemahan.
a. Keunggulan penelitian survei melalui telepon
Seperti model penelitian lainnya survei melalui telepon, mempunyai beberapa keunggulan
di antaranya, yaitu sebagai berikut:
1) Lebih murah jika dibandingkan dengan metode wawancara langsung
2) Memungkinkan menghubungi responden dalam jumlah besar
3) Dapat dilakukan dengan waktu fleksibel, misalnya siang dan sore hari dimana para
responden sudah berada di rumahnya masing-masing
4) Dapat mencakup daerah tinggal yang lebih luas, yaitu di mana responden
berdomisili
5) Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi, misalnya; di rumah mereka
masing-masing dan mereka cenderung lebih jujur

b. Kelemahan survei melalui telepon


1) Banyak penduduk yang belum memiliki pesawat komunikasi telepon. Kondisi ini
jika diabaikan akan mempengaruhi tingkat representativeness atau keterwakilan
responden.
2) Strata masyarakat yang ada tidak dapat dijangkau generalisasi yang terwakili,
karena tidak semua masyarakat memiliki sarana komunikasi telepon
3) Mengganggu hak kerahasiaan (privacy) seseorang, karena peneliti seolah-olah
langsung masuk ke rumah dan menanyakan sesuatu lewat pesawat telepon
4) Hilangnya beberapa keuntungan yang ada pada wawancara langsung seperti
hilangnya ekspresi wajah, gerak anggota badan tangan dan kaki, serta gambaran
lingkungan rumah responden

4. Survei dengan menggunakan wawancara kelompok


Penelitian survei lain yang juga banyak digunakan oleh para peneliti adalah survei
dengan menggunakan wawancara kelompok. Teknik ini mirip dengan wawancara orang
perorang. Peneliti dalam menggali informasi terhadap grup, memungkinkan terjadinya
interaksi di antara anggota kelompok dan dengan peniliti, sehingga menghasilkan suatu
gambaran yang lebih baik tentang keadaan subjek atau objek yang diteliti.
Peneliti survei dengan menggunakan grup wawancara mempunyai beberapa keuntungan,
yaitu sebagai berikut:
a. Cara tersebut lebih efisien dan lebih murah jika dibandingkan dengan wawancara
secara individual
b. Hasil survei lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan merupakan basil
konsensus antar-responden
c. Menunjukkan adanya bentuk interaksi kelompok dalam suatu lembaga
d. Dapat merangsang produktivitas yang lebih tinggi di antara kelompok

Di samping kelebihan di atas, survei dengan menggunakan wawancara kelompok juga


mempunyai kelemahan, yaitu :
a. adanya interaksi antaranggota dalam suatu kelompok, memungkinkan terjadi rasa
terintimidasi perbedaan yang ada dalam individual.
b. Menimbulkan terjadinya loyalitas kelompok yang dapat mempengaruhi keadaan
kelompok tersebut.
c. Memungkinkan terjadinya manipulasi oleh anggota grup yang memiliki kelebihan,
misalnya pandai bicara.

5. Survei dengan melakukan wawancara individual


Penelitian survei jenis yang kelima ini merupakan survei dengan menggunakan cara
konvensional, yaitu wawancara perorangan. Pada penelitian dengan wawancara
individual ini lebih berhasil apabila peneliti merasa tertantang atau challenging untuk
melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi yang terbatas.
a. Kelebihan penelitian survei dengan wawancara individual adalah seperti
1) Dapat lebih bersifat personal,
2) Memungkinkan terjadinya wawancara yang mendalam dengan jawaban bebas,
3) Proses dapat fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan kondisi lapangan yang ada
4) Memungkinkan peneliti memperoleh informasi tambahan dari responden yang
berkaitan dengan gerakan tangan, badan, nada dan suara jawaban.
5) Lingkungan rumah juga dapat meningkatkan ketepatan teknik wawancara.
b. Kelemahan penelitian survei dengan wawancara individual adalah seperti :
1) Lebih mahal dan memerlukan waktu lama , memungkinkan terjadinya intimidasi
ketika terjadi hal yang mengecewakan responden, misalnya: karena atribut yang
dimiliki responden berbeda . atribut responden tersebut misalnya: perbedaan ras,
perbedaan etnis, perbedaan latar belakang sosial antara peneliti dan responden
2) Terjadinya manipulasi secara terang-terangan dari pewawancara
3) Memungkinkan terjadinya konflik pribadi
4) Memerlukan keterampilan berwawancara
5) Mungkin sulit menyimpulkan hasil temuan wawancara

2.4.  Langkah-Langkah Penelitian Survei ( Deskriptif )


Proses penelitian survei tidak jauh berbeda dengan penelitian-penelitian lainnya dan merupakan
usaha sistematis untuk mengungkapkan suatu fenomena sosial yang menarik perhatian peneliti.
1. Secara garis besar langkah penelitian survei (deskriptif) sebagai berikut :
a. Perumusan masalah. Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni
pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari menggunakan data
dari lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-variabel yang menjadi kajian dalam
studi ini. Dalam penelitian deskriptif peneliti dapat menentukan status variabel atau
mempelajari hubungan antara variabel.
b. Menentukan jenis informasi yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan
informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah
dirumuskan. Apakah informasi kuantitatif ataukah kualitatif. Informasi kuantitatif berkenaan
dengan data atau informasi dalam bentuk bilangan/angka seperti.
c. Menentukan prosedur pengumpulan data. Ada dua unsur penelitian yang diperlukan, yakni
instrumen atau alat pengumpul data dan sumber data atau sampel yakni dari mana informasi
itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah alat pengumpul data antara lain tes,
wawancara, observasi, kuesioner, sosiometri. Alat-alat tersebut lazim digunakan dalam
penelitian deskriptif. Misalnya untuk memperoleh informasi mengenai langkah-langkah guru
mengajar, alat atau instrumen yang tepat digunakan adalah observasi atau pengamatan. Cara
lain yang mungkin dipakai adalah wawancara dengan guru mengenai langkah-langkah
mengajar. Agar diperoleh sampel yang jelas, permasalahan penelitian harus dirumuskan
sekhusus mungkin sehingga memberikan arah yang pasti terhadap instrumen dan sumber data.
d. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data. Data dan informasi yang telah diperoleh
dengan instrumen yang dipilih dan sumber data atau sampel tertentu masih merupakan
informasi atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan
untuk menjawab pertanyaan penelitian.
e. Menarik kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, peneliti
menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang
merangkum permasalahan penelitian secara keseluruhan.
Agar diperoleh data atau informasi yang diharapkan, ada beberapa langkah yang
sebaiknya ditempuh oleh peneliti dalam pengumpulan data survai terutama yang
menggunakan jasa pos, menurut MCMillan &Scumacher (2001) yang dikutip oleh
Nana Syaodih Sukmadinata (2010), yaitu:
1. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Langkah pertama dalam pelaksanaan
survai, adalah merumuskan tujuan penelitian. Tujuan ini mencakup tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum berisi rumusan yang lebih bersifat umum tentang apa yang
ingin dicapai dengan penelitian ini, sedang tujuan khusus berisi rumusan tentang sasaran-
sasaran lebih sfesifik yang ingin dicapai.
2. Memilih sumber dan populasi target. Langkah selanjutnya yang harus ditempuh adalah
populasi target yang ingin dicapai. Keluasan wilayah, penyebaran populasi dan besarnya
populasi akan mempengaruhi waktu, dana dan jumlah personil yang diperlukan. Berbagai
jenis sumber daya ini  perlu dirumuskan bersamaan dengan penentuan populasi target.
3. Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data. Untuk mendapatkan
instrumen pengumpulan data. Untuk mendapatkan data yang objektif dan akurat
diperlukan instrumen yang valid atau menghimpun data yang benar-benar ingin
dihimpun. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam survai biasanya ada dua
macam, yaitu pedoman wawancara dan angket.
4. Petunjuk pengisian. Petunjuk pengisian sangat penting di dalam pelaksanaan survai,
karna dalam survai umumnya pengisian instrumen dilakukan tanpa kehadiran peneliti.
Responden mengisi atau menjawab pernyataan sesuai dengan penafsiran dia tentang apa
yang ada dalam petunjuk. Petunjuk harus berisi rumusan yang jelas tentang maksud
pengedaran angket, serta apa yang harus dikerjakan oleh responden dan bagaimana
pengerjaannya.
5. Penentuan sampel. Pemilihan dan penarikan sampel sangat penting dalam survai. Sampel
harus mewakili populasi baik dalam jumlah maupun karakteristiknya. Karakteristik
sampel diambil jumlah sampel secara proposional berdasarkan basar populasi. Selain
jumlah dan karakteristiknya, dalam survai juga perlu dipertimbangkan kemampuan
responden yang menjadi sampel dan memberikan jawaban secara tertulis.
6. Pembuatan alamat. Dalam pengumpulan data yang menggunakan jasa pos, alamat baik
respondenmaupun alamat penelitian, sangat memegang peranan penting. Buatlah alamat
yang jelas, dan gunakan alamat yang mudah dijangkau oleh petugas dari kantor pos.
7. Uju coba. Sebelum digunakan untuk menghimpun data dari sampel yang sesungguhnya,
sebaiknya diadakan uji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan terhadap kelompok
orang (sampel) dari populasi target, tetapi tidak termasuk sampel yang akan mengisi
instrumen pada penelitian sesungguhnya. Uji coba penting  dilakukan untuk
mengujicobakaninstrumen, apakah petunjuk pengisisan dan butir-butir pertanyaan
dipahami oleh responden, butir-butir pertanyaan nama yang tidak jelas atau menimbulkan
penafsiran ganda. Uji coba dilakukan dalam dua bentuk melalui pos dan penyampaian
langsung. Uji coba melalui pos selain memberikan masukan tentang kejelasan petunjuk
dan rumusan pertanyaan, juga memberikan sampel berapa persen yang mengembalikan
angket tepat waktu, terlambat berapa lama dan tidak mengembalikan sama sekali. Uji
coba langsung selain memberikan masukan tentang kejelasan petunjuk dan pertanyaan
juga laa waktu pengisian.
8. Tidak lengkap dan tidak mengembalikan. Dalam pelaksanaan survai melalui pos
seringkali tidak semua instrumen dapat kembali dan terjawab lengkap. Rata-rata rate yang
kembali dan terjawab lengkap adalah 70% dan itu termasuk kurang berhasil dan harus ada
kegiatan lanjutan untuk mengirimkan angket pada sampel lainnya.
9. Tidak lanjut. Apabila jumlah angket yang kembali dan terjawab lengkap kurang dari 70%
terutama untuk pengedaran melalui pos, maka harus dilakukan kegiatan tindak lanjut.
Kegiatan tindak lanjut dilakukan setelah  satu atau dua minggu dari batas pengembalian
angket. Responden yang dikirimi angket dapat orang yang sama tidak mengembalikan,
atau responden baru. Kalu bisa dijangkau jawaban yang tidak lengkap, dilengkapi dengan
cara mendatangani langsung. Baik pada penyampaian angket yang pertama maupun yang
kedua jumlah yang dikirimkan lebih banyak dari besarnya sampel yang diharapkan,
biasanya tambahannya sekitar 30% sampai dengan 40%.
2. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian survei
1. Kuesioner
Dalam penggunaan alat ini, penelitian banyak mendapatkan data secara faktual.
a. Yes – No question atau skala dikotomus adalah pilihan jawaban hanya terdiri dari 2
pilihan.
Contoh : Apakah anda sudah menikah? Ya atau Tidak
b. Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun
pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang
paling mendekati dengan keadaan kita).
Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke pantai atau mall.
c. Pilihan ganda adalah pertanyaan dimana responden dapat memilih jawaban sesuai
dengan pilihan yang tersedia.
Contoh : saya berstatus sebagai a. single b. bertunangan c.menikah.
d. Open ended question adalah pertanyaan dimana responden dapat menjawab
pertanyaannya dengan kalimatnya sendiri, jawaban responden terbuka.
Contoh : bagaimana pendapat anda tentang fakultas psikologi ?

2. Skala
Dalam penggunaan alat ini, jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai
dengan self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab
pertanyaan. Bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik sesuatu hal
berdasarkan suatu ukuran tertentu sehingga dapat dibedakan.
Contoh: Bagaimana menurut anda mengenai jadwal kuliah yang akan di padatkan?

SS S KS TS STS
3. Tes
Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki standardisasi dan
norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes.
a. Achievement test : Tes mengenai kemampuan kita terhadap pengetahuaan umum,
biasa di sebut tes prestasi.
b. Aptitude test : Tes yang memberikan informasi tentang potensi seseorang, biasa di
sebut tes kemampuan atau ability test.
c. Personality test
4. Interview Guide
Pedoman wawancara mencakup beberpa hal, diantaranya adalah :
a. Tujuan wawancara
b. Topik yang akan digali
c. Kemungkinan urutan topik yang akan disampaikan
d. Susunan kata – kata untuk pertanyaan khusus
e. Catatan kapan konteks dan transisi akan dilakukan
f. Kemungkinan urutan pertanyaan dalam masing- masing topik
5. Observation Checklist
Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi langkah – langkah melakukan
observasi, mulai dari perumusan masalah , kerangka teori untuk menjabarkan hal yang
akan diobservasi, prosedur dan teknik perekaman, dan kriteria analisis dan interpretasi.

3. Prinsip penyusunan pertanyaan


Kata kunci survai adalah “bertanya”. Artinya kalau kita mengadakan penelitian di mana
datanya diperoleh dari hasil pertanyaan yang kita ajukan, maka penelitian tersebut sudah bisa
dimamakan survai. Agar pertanyaan yang diajukan kepada responden bisa menghasilkan
jawaban yang berguna bagi penelitian maka ada beberapa prinsip yang perlu dikuasai dan
dilaksanakan oleh seorang peneliti.
1. Kuasai konsep penelitian. Hal ini sangat penting karena tanpa penguasaan konsep
penelitiannya, maka besar kemungkinan peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang tidak relevan. Seorang peneliti yang ingin meneliti tingkat produktivitas , dia harus
benar-benar mengerti konsep “produktivitas”. Demikian pula jika dia ingin meneliti
bauran pemasaran maka penguasaan konsep “bauran pemasaran” merupakan syarat yang
tidak dapat ditawar (conditio sine qua non). Sumber penguasaan konsep adalah informasi-
informasi yang berasal dari buku-buku teks, jurnal-jurnal ilmiah, yang secara khusus
membahas konsep tersebut. Agar penguasaannya cukup komprehensif, disarankan kepada
peneliti untuk mempelajari konsep penelitiannya tidak hanya dari satu atau dua sumber,
melainkan dari banyak sumber sehingga konsep penelitiannya memperoleh dukungan
akademik yang memadai. Catatan : Ada beberapa penulis yang membedakan kata
“concept” dengan “construct”. Menurutnya concept untuk sesuatu yang kongkret,
misalnya “upah”, “usia”, “pohon”. “rumah” dsb. sedangkan construct untuk sesuatu yang
abstrak misalnya “motivasi”, kepuasan”, “haus”, “belajar”, “citra”, “budaya” dan
sebagainya.
2. Tetapkan variabel utama penelitian. Yang dimaksud adalah variabel utama pada dasarnya
adalah konsep utama penelitian.. Konsep tadi bisa disebut variabel jika mempunyai nilai
yang bervariasi. Jenis kelamin disebut variabel karena ada dua variasi yaitu laki-laki dan
perempuan. Usia bisa disebut variabel karena ada yang berusia 12 tahun, 19 tahun dst.
Lajimnya, variabel utama penelitian secara eksplisit tertulis dalam judul penelitian.
Misalnya judul penelitian adalah “pengaruh upah terhadap kinerja”, maka variabel utama
adalah “upah” dan “kinerja”. Besarnya upah bervariasi, demikian pula kinerja pegawai.
3. Tetapkan variabel pendukung. Yaitu variabel lain di luar variabel utama yang oleh
peneliti dianggap sebagai sesuatu hal yang dapat mendukung analisis hasil penelitiannya.
Misalnya, penelitian tentang kepuasan kerja dapat memasukan variabel jenis kelamin dan
usia jika kedua variabel tambahan tadi dianggap bisa mendukung atau penting bagi
analisis hasil penelitian. Jika peneliti menduga bahwa pegawai wanita mempunyai tingkat
kepuasan yang lebih rendah dibanding pegawai laki-laki, maka konsekuensinya adalah
menambahkan variabel jenis kelamin ke dalam rancangan penelitiannya. Jumlah variabel
pendukung sebaiknya dibatasi karena akan berakibat pada biaya (dana, waktu, tenaga ).
Jika memang tidak penting sebaiknya jangan dimunculkan.
4. Susun definisi operasional variabel penelitian. Kegiatan ini sangat penting jika analisis
penelitian dilakukan secara kuantitatif. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengurangi
tingkat “keabstrakan” suatu konstrak sehingga bisa dilakukan pengukuran. Misalkan.
“haus” diukur dengan jumlah air yang diminum; motivasi belajar diukur dengan jumlah
jam membaca buku pelajaran. Makin abstrak variabel penelitiannya makin sulit
dioperasionalisasikannya. Penelitian dalam bidang kebudayaan, filsafat, dan humaniora,
lebih sering menggunakan analisis kualitatif antara lain disebabkan oleh sulitnya
memberikan definisi operasional pada variabel-variabel penelitiannya.

4. Hal-hal yang perlu dihindari dalam membuat pertanyaan dalam membuat


pertanyaan untuk penelitian survei
1. Hindari penggunaan jargon dan penggunaan singkatan.
2. Hindari ambiguitas atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dan
pertanyaan yang kabur.
3. Hindari bahasa yang emosional dan bias, gunakan bahasa yang netral.
4. Hindari pertanyaan yang di dalam satu kalimat terdapat 2 pertanyaan sekaligus.
5. Hindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden.
6. Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk menjawabnya.
7. Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah.
8. Hindari pertanyaan mengenai masa depan.
9. Hindari pertanyaan yang menggunakan dua pernyataan negatif.
10. Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih
2.5.  Tujuan Penelitian Survei ( Deskriptif )
Tujuan dari survei adalah memaparkan data dari objek penelitian, dan menginterpretasikan dan
menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi itu tergantung kepada metode yang digunakan
dalam survei. Tujuan dari penelitian survei antara lain:
1. Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;
2. Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb;
3. Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam
menangani hal yang serupa;
4. Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel.
5. Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;
6. Mengumpulkan informasi tentang variabel bukan informasi tentang individu-individu.
Oleh karna itu, metode ini lebih menekankan pada penentuan informasi tentang variabel
daripada informasi tentang individu. (Wirartha, 2006)
7. Survai digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki mengapa
gejala-gejala tersebut ada. (Wirartha, 2006)
8. Memperoleh gambaran umum tentang karakteristik atau berbagai aspek populasi.
9. Mengumpulkan data berkenaan dengan sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, kebiasaan,
perilaku dan lain-lain.
10. Menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi dan memerlukan informasi dari subjek
yang di pelajari.
11. Mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala.
12. Mengidentifikasi masalah-masalah.

2.6.  Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Survei ( Deskriptif )


Dari segi keluasan lingkup, penelitian survei mengandung hal yang menguntungkan, banyak
informasi yang dapat diperoleh dari populasi yang luas. Informasi dari penelitian survei sangat akurat,
tentu saja dalam batas galat sampling. Penelitian survei dapat menyajikan potret yang sangat tepat
mengenai komunitas, nilai-nilai, sikap-sikap, dan kepercayaan-kepercayaan.
Namun seiring dengan segi menguntungkan ini ada pula segi tak menguntungkan yang tidak
mungkin dielak. Pertama, informasi survei biasanya tidak menukik cukup dalam ke bawah permukaan.
Lingkup informasi yang dikehendaki dan diupayakan biasanya lebih dipentingkan dengan mengurangi
kedalaman. Kajian Verba dan kajian-kajian lain menunjukkan adanya kemungkinan untuk menukik cukup
jauh ke bawah permukaan itu. Kelemahan kedua bersifat praktis. Penelitian survei menuntut banyak
waktu dan uang. Berikut ini diuraikan secara terperinci kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan:
• Penelitian survei merupakan perangkat penelitian yang murah dan cepat sehingga
informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara akurat dan tepat waktu.
• Bentuk kuesionernya pun sederhana dan relatif mudah sehingga tidak memerlukan
pelatihan secara khusus.
• Selain murah dan cepat, keunggulan lainnya adalah penelitian survei dapat digunakan
untuk mengumpulkan informasi secara sistematis mengenai berbagai hal.
• Survei tidak terlalu menyita upaya pihak peneliti, sehingga memungkinkan mendapat
informasi (data) dari subjek dalam jumlah banyak.
• Survei dapat digunakan untuk mengetahui opini, sikap, atau persepsi subjek.
• Survei dapat juga dipakai untuk menilai informasi faktual.
• Survey seringkali dilakukan secara anonim, agar subjek yang jumlahnya besar itu merasa
lebih bebas dengan jujur, tanpa tekanan siapa pun.

Kekurangan:
• Sulit mengkondisikan subjek untuk mengisi dan mengembalikan survei.
• Bila hasil yang mengembalikan kurang dari 50%, maka hasilnya tidak dapat diterima dan
peneliti harus melakukan sesuatu untuk menanggulanginya.
• Kelemahan lain penelitian survei terletak pada kedalaman analisis.
• Penelitian survei dapat menjangkau polulasi yang besar dan luas tetapi tidak dapat
digunakan untuk mendalami kasus-kasus atau masalah-masalahnya secara lebih dalam .

2.7.  Contoh Penelitian Survei ( Deskriptif )


 Minat siswa SMA mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo
 Tingkat kebugaran siswa SD
 Pemahaman guru IPA terhadap K-13 di DKI Jakarta
 Kesiapan sarana prasarana untuk matematika pada jenjang SD di Depok.
 Survei minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 3 Takalar
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Penelitian survai merupakan salah satu jenis metode penelitian deskriptif  yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil terhadap fenomena yang berkenaan dengan berbagai
aspek populasi tersebut untuk memperoleh informasi yang aktual.
2. Instrumen utama dalam pengumpulan informasi adalah dengan mengajukan pertanyaan
kepada individu dari populasi yang jawabannya kemudian merupakan data yang akan
dianalisis.
3. Menurut Singarimbun dan Effendi (1998), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil
sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Penelitian survei digunakan untuk mengumpulkan data untuk konfirmasi tentang populasi yang besar
dengan menggunakan sample yang relative kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang,
instansi, lembaga, organisasi, dll. Pengumpulan data survei melalui wawancara, wawancara melalui
telepon, angket, angket melalui pos. Ruang lingkup survei ada dua, yaitu (1) Sensus, survei yang
dilakukan meliputi seluruh populasi yang diinginkan, (2) Sampel, survei yang dilakukan meliputi
sebagian kecil dari populasi.

3.2.  Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha mencapai hasil yang sempurna, namun
kaerena teterbatasan pencarian data dan penulis dalam menyusun makalah ini. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
sekalian.

DAFTAR PUSTAKA
Darmodi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Ilyas, Baharuddin dan Muhammad Arif Tiro. 2002. Metodologi Penelitian untuk Ilmu-Ilmu
Sosial dan Ekonomi. Makassar : Andira Publisher.
Misriyah Anita. 2011. Makalah Penelitian Deskriptif dan Survai
Masri Singarimbun, Sofian Efendi (ed). 1989. Metode Penelitian Survei, Edisi ke -2. Jakarta :
LP3ES.
Sukmadinata, N. S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Wirartha, I. M. 2006. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: ANDI.
Wirawan.2011. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi Dan Profesi. Rajawali Press, PT
Rajagrafindo Persada.
https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-survei/
http://anitamisriyahmissy.blogspot.com/2011/10/makalah-penelitian-deskriptif-dan.html

Anda mungkin juga menyukai