Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MULTIPLEXING

DiSusun Oleh :

Nama : Effrada Lamanta


NIM : 061830330887
Kelas : 4 TD

Dosen Pembimbing :
Mohammad Fadhli, S.Pd., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB 1 Frequency-Division Multiplexing...................................................................................3


1.1 Characteristics.....................................................................................................................3
1.2 Analog Carrier Systems......................................................................................................5
1.3 Wavelength Division Multiplexing......................................................................................6

BAB 2 Synchronous Time-Division Multiplexing......................................................................7


2.1 Characteristics.....................................................................................................................7
2.2 TDM Link Control...............................................................................................................8
2.3 Digital Carrier Systems........................................................................................................9
2.4 SONET/SDH.........................................................................................................................9

BAB 3 Cable Modems..............................................................................................................10


3.1 Cable Modems....................................................................................................................10
3.1.1 Cara Kerja Kabel Modem.......................................................................................10
3.1.2 Keistimewaan Dari Sistem Data Kabel....................................................................11

BAB 4 Asymmetric Digital Subscriber Line.............................................................................12


4.1 ADSL Design.......................................................................................................................12
4.2 Discrete Multitone..............................................................................................................13
4.3 Broadband Access Configuration......................................................................................13

BAB 5 xDSL..............................................................................................................................14
5.1 High Data Rate Digital Subscriber Line............................................................................14
5.2 Single-Line Digital Subscriber Line....................................................................................14
5.3 Very High Data Rate Digital Subscriber Line...................................................................14

BAB 6 Multiple Channel Access...............................................................................................16


6.1 Frequency-Division Duplex (FDD).....................................................................................16
6.2 Time-Division Duplex (TDD)..............................................................................................16
6.3 Frequency-Division Multiple Access (FDMA)....................................................................16
6.4 Time-Division Multiple Access (TDMA)............................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................18
BAB 1 Frequency-Division Multiplexing

1.1 Characteristics

Digunakan ketika bandwidth dari medium melebihi bandwidth sinyal yang diperlukan untuk
transmisi. Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier
tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap.

Gambar 6.2a menunjukkan kasus umum dari FDM. Enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam
suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6). Tiap
sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan
sebagai suatu channel. Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium
dengan sinyal analog.

Contoh sederhana dari FDM yaitu transmisi full-duplex FSK (Frequency Shift Keying). Contoh
lainnya yaitu broadcast dan TV kabel. Sinyal video hitam putih adalah modulasi AM pada sinyal
carrier fcv . Karena baseband dari sinyal video = 4 MHz maka sinyalnya sekarang menjadi fcv - 0,75
MHz sampai dengan fcv- 4,2 MHz. fcc sebagai color subcarrier mentransmisi informasi warna.
Sedangkan sinyal audio dimodulasi pada fca, diluar bandwidth efektif dari 2 sinyal lainnya.
Bandwidth audio = 50 KHz. Dengan demikian sinyal TV dapat di-multiplex dengan FDM pada kabel
CATV dengan bandwidth = 6 MHz.

Gambar 6.2. FDM dan TDM


Gambar 6.4 memperlihatkan sistim FDM secara umum. Sejumlah sinyal digital atau analog [ mi(t),
i = 1 , N ] di-multiplex ke dalam medium transmisi yang sama. Tiap sinyal mi(t) dimodulasi dalam
carrier fsci ; karena digunakan multiple carrier maka masing- masing dinyatakan sebagai sub carrier
Modulasi apapun dapat dipakai. Kemudian sinyal termodulasi dijumlah untuk menghasilkan sinyal
gabungan mc(t). Gambar 6.4b menunjukkan hasilnya.

Sinyal gabungan tersebut mempunyai total bandwidth B, dimana

N
B > Bsi
i1

Sinyal analog ini ditransmisikan melalui medium yang sesuai. Pada akhir penerimaan, sinyal
gabungan tersebut lewat melalui N bandpass filter, dimana tiap filter berpusat pada fsci dan
mempunyai bandwidth Bsci , untuk 1 < i < N. Dari sini , sinyal diuraikan menjadi bagian-bagian
komponennya. Tiap komponen kemudian dimodulasi untuk membentuk sinyal asalnya. Contoh
sederhananya : transmisi tiga sinyal voice (suara) secara simultan melalui suatu medium.
Gambar 6.5a menggambarkan spektrum sinyal suara (voice) dari 300 sampai 3400 Hz. Bila suatu
sinyal diamplitudo modulasi pada carrier 64 KHz maka gambar spektrumnya seperti gambar 6.5b.
Sinyal termodulasi mempunyai bandwidth 8 KHz dari 60 sampai 68 KHz. Tetapi yang digunakan
hanya lower sideband-nya sehingga didapat gambar 6.5c, dimana ketiga sinyal voice tersebut dipakai
untuk memodulasi carrier pada 64,68 dan 72 KHz.

Sinyal suara ini ditransmisi melalui modem dan sudah cukup memakai bandwidth 4 KHz. Tetapi
problemnya jika melalui jarak yang jauh maka akan timbul intermodulasi noise dan efek nonlinear
dari amplifier pada salah satu channel yang akan menghasilkan komponen-komponen frekuensi pada
channel-channel yang lain.

1.2 Analog Carrier Systems

Tiga level pertama dari definisi hierarki AT&T, dimana 12 channel voice dikombinasikan untuk
menghasilkan suatu group sinyal dengan bandwidth 12 x 4 KHZ = 48 KHz dalam range 60 – 108
KHz. Kemudian dibentuk blok dasar berikutnya 60 channel supergroup, yang dibentuk oleh FDM
lima group sinyal. Sinyal yang dihasilkan antara 312 sampai 552 KHz.

Variasi lainnya, yaitu dengan kombinasi 60 channel voice band langsung dalam suatu supergroup,
dimana akan mengurangi biaya karena interface dengan group multiplex tidak diperlukan. Hierarki
dari level berikutnya adalah master group dengan 10 supergroup input.
1.3 Wavelength Division Multiplexing

Wavelength-division multiplexing disingkat WDM adalah salah satu teknologi multipleksing


dalam komunikasi serat optik yang bekerja dengan membawa sinyal informasi yang berbeda pada satu
serat optik dengan menggunakan panjang gelombang (warna) cahaya laser yang berbeda. Dengan ini
dapat meningkatkan kapasitas dan memungkinkan komunikasi dua arah pada satu serat optik.

Istilah wavelength-division multiplexing biasanya diterapkan ke 'optical carrier' (yang


digambarkan berdasarkan panjang gelombangnya), sedangkan frequency-division multiplexing
biasanya digunakan pada 'radio carrier' (yang digambarkan berdasarkan frekuensinya). Namun, karena
panjang-gelombang dan frekuensi proporsional secara inverse, dan karena radio dan cahaya adalah
bentuk dari radiasi elektromagnetik, kedua istilah ini serupa
BAB 2 Synchronous Time-Division Multiplexing

2.1 Characteristics

Digunakan ketika data rate dari medium melampaui data rate dari sinyal digital yang ditransmisi.

Sinyal digital yang banyak (atau sinyal analog yang membawa data digital) melewati transmisi
tunggal dengan cara pembagian (=interlaving) porsi yang dapat berupa level bit atau dalam blok-blok
byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada suatu waktu.

Gambar 6.7 memperlihatkan system synchronous TDM.

Gambar 6.7a, sejumlah sinyal digital (mi(t), i = 1,N) di-multiplex ke dalam medium transmisi
yang sama. Data yang masuk dari masing-masing sumber disimpan dalam buffer yang biasanya
berukuran 1 bit atau 1 karakter. Buffer tersebut di-scan secara sequential untuk membentuk komposisi
aliran data digital mc(t) yang dapat ditransmisi langsung atau melalui modem, biasanya transmisi
synchronous. Operasi scan tersebut berjalan cepat dimana buffer terlebih dulu dikosongkan untuk
dapat meneriman data. Dengan demikian data rate mc(t) harus sama dengan jumlah data rate mi(t).

Gambar 6.7b memperlihatkan format data yang ditransmisi. Data -data tersebut dikumpulkan dalam
frame-frame . Tiap frame mengandung cycle dari time slot dimana tiap slot mewakili tiap sumber
data.

Channel adalah serangkaian slot-slot yang mewakili satu sumber, dari frame ke frame. Panjang
slot sama dengan panjang buffer transmitter yaitu 1 bit atau 1 karakter.
Dalam hal ini dipakai 2 teknik interlaving :

 Character-interlaving :
1. Dipakai dengan sumber asynchronous
2. Tiap time slot mengandung 1 karakter dari data.

 Bit-interlaving :
1. Dipakai dengan sumber synchronous dan boleh juga dengan sumber asynchronous.
2. Tiap time slot mengandung hanya 1 bit.

Gambar 6.7c, pada receiver, data mc(t) di-demultiplex dan diarahkan ke buffer tujuan yang sesuai.
Untuk tiap sumber input mi(t), ada sumber output identik yang akan menerima data input pada
kecepatan yang sama dengan pada waktu ditimbulkan.

Synchronous TDM :

 Disebut synchronous karena time slot-time slot-nya di-alokasikan ke sumber- sumber dan
tertentu dimana time slot untuk tiap sumber ditransmisi. Biar bagaimanapun sumber
mempunyai data untuk dikirim.
 Dapat mengendalikan sumber-sumber dengan kecepatan yang berbeda-beda.

2.2 TDM Link Control

Mekanisme kontrolnya tidak diperlukan protokol data link maka aliran data yang ditransmisikan
tidak mengandung header dan trailer.

Ada 2 kunci mekanisme kontrol data link : flow control dan error control. Tetapi flow control tidak
diperlukan bila multiplexer dan demultiplexer dihubungkan seperti gambar 6.1, data rate dari
multiplexer tetap dan keduanya beroperasi pada kecepatan tersebut. Bila dihubungkan ke line output
yang tidak dapat menerima data, maka untuk sementara, channel akan membawa slot-slot kosong,
tetapi frame-frame keseluruhan akan mempertahankan kecepatan transmisi yang sama.

Untuk error control, transmisi ulang hanya dilakukan pada satu channel dimana terjadi error jadi
error control ada per -channel.Agar flow control, error control dapat dilenkapi per basis channel,
dipakai protokol data link misalnya HDLC per basis channel.

Lihat gambar 6.8, dua sumber data, masing-masing memakai HDLC. Yang satu mentransmisi
frame-frame HDLC yang mengandug 3 octet data, yang lain mengandung 4 octet data. Kita memakai
multiplexing interlaving karakter. Maka octet-octet dari frame- frame HDLC dari 2 sumber dicampur
aduk bersama untuk transmisi melalui line multiplex. Operasi multiplexing/demultiplexing adalah
transparant untuk mencapai stasiun; untuk tiap pasang stasiun komunikasi, mempunyai link tersendiri.
Pada akhir kedua line perlu suatu kombinasi multiplexer/demultiplexer dengan line full duplex
diantaranya. Kemudian tiap channel terdiri dari 2 set slot, satu menuju ke masing-masing arah.
2.3 Digital Carrier Systems

Dasar dari hierarki TDM adalah format transmisi DS-1 (gambar 6.10) yang memultiplex 24
channel. Tiap frame mengandung 8 bit/channel plus framing bit untuk 24 x 8 + 1 = 193 bit.

Gambar 6.10. Format Transmisi DS-1

Untuk transmisi suara (voice), dimana bandwidth voice = 4 KHz sehingga diperlukan 8000
sampel/detik. Dengan panjang frame 193 bit, maka data rate-nya = 8000 x 193 = 1,544 Mbps. Untuk
lima dari enam frame, dipakai 8 bit PCM. Untuk setiap bit ke enam tiap channel mengandung 7 bit
PCM plus bit pensinyalan.

Untuk data digital, dipakai data rate yang sama dengan voice yaitu 1,544 Mbps. Untuk data
disediakan 23 channel. Channel ke 24 disimpan untuk byte SYNC khusus yang menyebabkan lebih
cepat dan framing ulang yang lebih baik untuk suatu framing error. Untuk tiap channel, 7 bit/channel
dan tiap channel diulang 8000 kali/detik, maka data rate/channel = 56 Kbps. Untuk data rate yang
lebih rendah dipakai teknik subrate multiplexing dimana bit tambahan diambil dari tiap channel untuk
indikasi speed subrate multiplexing yang sedang dipakai sehingga kapasitas total per channel = 6 x
8000 = 48 Kbps.

2.4 SONET/SDH

SONET adalah standar komunikasi digital yang baru untuk suatu sistem transmisi serat optik.
Transport signal level-1 (STS-1) dengan frekuensi 51,840 Mbps dan multiplex SONET dibentuk dari
sejumlah N kali sinyal dasar STS-1 sehingga lebih effisien dibandingkan hirarki yang lain. SONET
juga dapat meningkatkan kapasitas bandwidth pada serat optik tanpa perlu melakukan penambahan
kabel optik. Keandalan trafik pada SONET akan selalu terjaga pada topologi ring yang menggunakan
wavelenght division multiplexing (WDM).
BAB 3 Cable Modems

3.1 Cable Modems

Kabel modem adalah alat yang memberikan akses berkecepatan tinggi ke internet melalui jaringan
kabel televisi. Sama halnya dengan respon dari modem analog tradisional, kabel modem memiliki
keunggulan mempunyai kekuatan yang lebih, mampu mengirimkan data lebih cepat kira-kira 500 kali

3.1.1 CARA KERJA KABEL MODEM

Akses arus internet melalui modem 28.8-, 33.6-, atau 56-kbps dikenal sebagai tehnologi modem
"voiceband". Seperti modem voiceband, kabel modem modulasi dan demodulasi data signal. Akan
tetapi, kabel modem gabungan lebih fungsional untuk jasa internet dengan kecepatan tinggi. Pada
jaringan kabel, data dari jaringan ke pengguna adalah sebagai "downstream", dimana data pengguna
ke jaringan adalah sebagai "upstream". Dari pandangan pengguna, kabel modem adalah 64/256 QAM
FM penerima mampu mengirimkan data lebih dari 30 s/d 40 Mbps dalam satu kabel 6 MHz. Hal ini
lebih cepat 500 kali dari dari modem 56 Kbps. Data dari penguna ke jaringan dikirim secara fleksibel
dan terprogram diawasi dari "headend". Modulasi data menggunakan pemancar QPSK/16 QAM
dengan tingkatan data dari 320 Kbps – 10 Mbps. Tingkatan data upstream dan downstream mungkin
dapat dikonfigurasikan secara fleksibel dengan menggunakan kabel modem.

Para pelanggan dapat melanjutkan ke penerima televisi kabel ketika penerima data pada kabel
modem diantar ke personal komputer (PC) dengan bantuan "simple one-to-two splitter". Service data
yang ditawarkan oleh kabel modem mungkin dapat dibagi lebih dari 16 pengguna pada konfigurasi
jaringan wilayah lokal (LAN).

Karena beberapa jaringan kabel sangat baik untuk jasa siaran televisi lokal, kabel modem mungkin
menggunakan jalur telepon standar atau QPSK/16QAM modem menawarkan sistem kabel dua arah
untuk mentransmisikan data upstream dari lokasi pengguna ke jaringan. Ketika jalur telepon
menggunakan gabungan dengan jaringan siaran satu arah, sistem kabel data digunakan seperti sistem
telephony return interface (TRI). Dalam jenis ini, satelit atau jaringan televisi tanpa kabel dapat juga
digunakan sebagai jaringan data.

Pada ujung-ujung kabel, data dari pengguna disaring oleh demodulasi upstream (atau telephone-
return system, sebagai layaknya) untuk diproses lebih lanjut oleh sistem akhir kabel modem (CMTS-
Cable Modem Termination System). CMTS adalah switching sistem, biasanya didesain untuk rute
data dari sebagian besar pengguna kabel modem melalui jaringan multiplexed interface. CMTS
menerima data dari internet dan provider untuk rute data pada pengguna kabel modem. Data dari
jaringan ke grup pengguna dikirim ke modulasi 64/256 QAM. Hasilnya adalah para pengguna
modulasi data lebih dari 6 MHz perchannel, yang mana pengalokasian spektrum untuk channel
televisi kabel seperti untuk siaran ABC, NBC atau TBS ke semua pengguna.

Kombinasi ujung-ujung kabel antara kanal data downstream dengan video, pay per-view, audio,
dan program pemasangan iklan lokal yang akan diterima oleh televisi. Lalu kombinasi sinyal akan
ditransmisikan jaringan distribusi kabel. Di tempat pengguna, sinyal televisi diterima oleh "set-stop-
box", sementara data pengguna diterima secara terpisah oleh kotak kabel modem dan dikirimkan ke
PC.
CMTS adalah elemen baru yang sangat penting untuk mendukung penggabungan service data
komunikasi upstream dan downstream melalui jaringan kabel data. Jumlah channel upstream dan
downstream yang ada pada CMTS dapat diklasifikasikan berdasarkan wilayah service, jumlah dari
konsumen, tingkatan data yang ditawarkan pada masing-masing pengguna dan spektrum yang
berbeda.

Elemen penting lainnya dalam pengoperasian dan managemen day-to-day dari sistem kabel data
adalah "Element Management System" (EMS). EMS adalah sistem pengoperasian yang didesain
secara khusus untuk menyusun dan mengendalikan CMTS serta menggabungkan pelangganan kabel
modem. Tugas pengoperasian termasuk persyaratan, administrasi day-to-day, monitoring, alarm, dan
mengetes dari bermacam-macam komponen dari CMTS. Dari pusat network operations center (NOC),
sebuah EMS dapat mendukung beberapa sistem CMTS dalam satu bagian wilayah geografis.

3.1.2 KEISTIMEWAAN DARI SISTEM DATA KABEL

Selain modulasi dan demodulasi, kabel modem Inc. memiliki beberapa kegunaan yaitu diantaranya
untuk memperluas jaringan siaran komunikasi ke "Wide-Area Network" (WANs). Lapisan jaringan
dipilih sebagai Internet Protokol (IP) untuk mendukung internet dan service lebar jaringan dunia.
Hubungan (link) lapisan data dibagi menjadi 3 bagian : logical link control, link security, dan Media
Akses Control (MAC) sangat baik untuk sistem operasional kabel. Sistem arus pada kabel modem
menggunakan bentuk format internet untuk transmisi data upstream dan downstream saluran data.
Masing-masing saluran data upstream dan penggabungan data upstream pada jaringan kabel untuk
memperluas jaringan internet WAN. Jumlah penambahan operasional kabel dapat memperbanyak
saluran data upstream dan downstream untuk mendukung permintaan bandwidth pada jaringan kabel
data. Dari keterangan diatas, pertumbuhan jaringan kabel data yang baru dapat diterapkan dalam
metode yang sama dalam pertumbuhan internet LANs yang mana adalah lingkungan yang berbadan
hukum.

Link keamanan yang diperbolehkan dibagi menjadi 3 bagian : Baseline privacy interface (BPI),
security system interface (SSI), dan removable security module interface (RSMI). BPI menyediakan
kabel modem dimana kerahasiaan data yang melintasi jaringan kabel oleh lalulintas data diantara
pengguna kabel modem dan CMTS. Pengoperasiannya dilakukan oleh EMS yang memperbolehkan
CMTS untuk memetakan identitas kabel modem untuk membayar pelanggan dan memperbolehkan
akses pelanggan untuk masuk kedalam jasa jaringan data. Kerahasiaan dan syarat keamanan
melindungi pengguna data seperti halnya mencegah pencurian jasa kabel data.

Diskusi awal didalam Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) setuju untuk
menawarkan kegunaan asynchronous transfer mode (ATM) melalui jaringan kabel data untuk
memberikan berbagai fasilitas termasuk telepon, data dan video, dimana kesemuanya itu didukung
oleh kabel modem. Meskipun standar arus kabel modem Inc. internet menggunakan kabel modem,
perluasannya adalah penyediaan dalam standarisasi untuk mendukung ATM atau protokol unit data
lainnya. IP-telephony didukung melalui jaringan kabel data dimana diharapkan menjadi nilai jasa
yang baru dalam beberapa tahun kedepan.

BAB 4 Asymmetric Digital Subscriber Line


Asymmetric digital subscriber line (ADSL) merupakan teknologi modem baru itumengubah
saluran telepon twisted-pair yang ada menjadi jalur akses untuk kecepatan tinggikomunikasi dari
berbagai macam.

4.1 ADSL Design

ADSL dapat mengirimkan lebih dari 6 Mbps ke pelanggan — cukup untuk menyediakanAkses
internet, video-on-demand, dan akses LAN. Dalam mode interaktif itu bisamengirimkan lebih dari
640 kbps di kedua arah. Ini meningkatkan yang adakapasitas akses lebih dari lima puluh kali lipat
memungkinkan transformasi yang adajaringan publik. Tidak lagi terbatas pada suara, teks, dan grafik
resolusi rendah.Itu menjanjikan untuk menjadi tidak kurang dari sistem di mana-mana yang dapat
menyediakanmultimedia (termasuk video gerak penuh) ke seluruh negeri. ADSL bisalakukan seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 1

Table 1. ADSL Data Rates As a Function of Wire and Distance

Data Rate Wire Gauge Distance (ft) Wire Size Distance (km)
(Mbps) (AWG) (mm)

1.52.0 24 18,000 0.5 5.5

1.52.0 26 15,000 0.4 4.6

6.1 24 12,000 0.5 3.7

6.1 26 9,000 0.4 2.7

4.2 Discrete Multitone


Discrete Multitone adalah membagi bandwidth yang tersedia menjadi sub-saluran dalam jumlah
besar. DMT mampu mengalokasikan data sehingga terinput setiap subchannel dimaksimalkan. Jika
beberapa sub-saluran tidak dapat membawa data apa pun, itu dapat dimatikan dan penggunaan
bandwidth yang tersedia dioptimalkan.

4.3 Broadband Access Configuration

Internet Broadband adalah istilah generik yang digunakan untuk berbagai jenis koneksi internet
dengan mengunakan teknologi broadband.

pengertian Broadband dalam arti harfiah, berarti jangkauan frekuensi yang luas yang digunakan
untuk mengirim dan menerima data. Sebelumnya, proses akses internet dial-up sangatlah lambat,
kecepatankoneksi dial-up terlalu lamban karena saluran telepon tetap sibuk saat mengakses internet.
Faktor-faktor inilah membuat metode koneksi broadband ini disukai untuk akses internet.

Istilah, broadband mengacu pada koneksi bandwidth internet. Istilah bandwidth umumnya
digunakan untuk merujuk pada kecepatan transfer data, dalam hal jaringan komputer dan koneksi
internet. transfer data biasanya diukur dalam bit per detik (bps). Dalam koneksi internet broadband,
kecepatan transfer sangat tinggi dibandingkan dengan koneksi dial-up internet. Ada berbagai jenis
koneksi internet broadband, tergantung pada kecepatan, biaya dan ketersediaan

Koneksi internet nirkabel adalah kebutuhan sepanjang hari. Saat ini, laptop, palmtop dan ponsel,
semua memiliki koneksi internet nirkabel. kecepatan proses download yang disediakan oleh jenis
akses teknologi ini berkisar 128 kbps sampai 2Mbps. Teknologi ini berkembang karena
meningkatnya penggunaan perangkat nirkabel seperti ponsel dan laptop dan kapsul.

BAB 5 xDSL
XDSL adalah x-Digital Subscriber Line. "X" berarti type/jenis untuk setiap teknologi DSL, seperti
: ADSL, SDSL, VDSL, HDSL, dan lain-lain.

Teknologi XDSL merupakan teknologi jaringan yang memungkinkan terjadinya


komunikasi suara, video dan data berkecepatan tinggi melalui jaringan kabel tembaga.
XDSL memiliki varian diantaranya adalah ADSL, HDSL (High bit rate Digital Subcriber Line),
RADSL ( Rate Adaptive Digital Subcriber Line), dan lain sebagainya. Metode pembagian
bandwidth untuk transmisinya secara umum terbagi dua yaitu simetris dan asimetris.
Teknologi XDSL memiliki beberapa turunan yang dapat mentransmisikan data antara 60 Kbps
s/d 60 Mbps dan lebih cepat dari ISDN (Integrated Service Digital Network).

Mode transmisi pada teknologi XDSL dikenal dengan istilah simetris dan asimetris.
Mode simetris menjelaskan bahwa kecepatan transmisi arah kirim (Upstream) sama dengan
transmisi arah terima (Downstream).

5.1 High Data Rate Digital Subscriber Line

HDSL adalah salah satu teknologi DSL pertama yang digunakanterutama digunakan oleh
perusahaan telekomunikasi untuk infrastruktur. HDSL menyediakankecepatan data simetris 1,544
Mbps melalui dua pasangan bengkok hingga panjang 12.000 kaki. HDSL adalahSaat ini teknologi
xDSL yang paling banyak digunakan. Ada lebih dari satu setengah jutainstalasi, kebanyakan dari
mereka digunakan untuk menyebarkan T1 repeaterless.

5.2 Single-Line Digital Subscriber Line

S-HDSL, seperti HDSL, adalah perusahaan telekomunikasiteknologi infrastruktur, tetapi seperti


namanya, hanya satu pasangan bengkok yang digunakan.Akibatnya, kecepatan data dibatasi hingga
768 kbps - ½ dari HDSL

5.3 Very High Data Rate Digital Subscriber Line

Very High Data Rate Digital Subscriberl Line (VDSL) merupakan teknologi DSL dengan
kecepatan tertinggi yaitu mencapai 52 Mbps. VDSL merupakan kelanjutan dari teknologi DSL
sebelumnya yang memiliki bandwidth yang lebar dan didukung dengan aplikasi simetris dan tak
simetris. Aplikasi ini memungkinkan VDSL digunakan untuk Full Service Access Network (FSAN).

VDSL merupakan sasaran dari arsitektur jaringan ATM. Rentang operasinya 1.000 - 4.500 kaki
(304 m - 2 Km), dengan kecepatan 13 - 52 Mbps untuk downstream dan 1,5 - 2,3 Mbps untuk
upstream-nya melalui sepasang kawat tembaga.

Gambar 4. Model referensi umum VDSL


Model referensi umum dari VDSL ditunjukan pada Gambar 4. Pada dasarnya, VDSL digunakan
pada arsitektur Fibre to The Node (FTTN) dengan Optical Network Unit (ONU) yang di tempatkan
pada jaringan akses telah ada dan letaknya pada Central Office. Saluran twisted pair
mengirimkan sinyal narrowband antara ONU dengan Premises Distributed Network (PDN) atau
Costumer Premises (CP). Modem VDSL teletak pada PDN atau CP disisi pelanggan
BAB 6 Multiple Channel Access

Definisi Multiple Access Adalah suatu teknik yang memungkinkan suatu titik ( Base Station)
untuk dapat diakses oleh beberapa titik yang saling berjauhan ( Subscriber Station ) dengan tidak
saling mengganggu Fungsi Multiple Access: Digunakan untuk mengorganisasi user dalam
memberikan komunikasi yang bebas interferensi Menyalurkan beberapa informasi secara serentak
dalam satu spektrum.

6.1 Frequency-Division Duplex (FDD)

FDD kependekan dari Frequency Division Duplexing, cara pengantaran data menggunakan dua
buah channel yang berbeda antara transmit dan receive. Metode ini juga yang dipakai sekarang di
Indonesia (kecuali Bolt) dan banyak negara Asia Tenggara. Memiliki keunggulan lebih jarang terkena
gangguan interferensi dan resepsi penerimaan yang baik.

6.2 Time-Division Duplex (TDD)

TDD kependekan dari Time Division Duplexing, dimana data diantarkan dan diterima dalam satu
channel frekuensi yang sama, hanya dengan pemisahan jeda waktu yang singkat. Keunggulan cara ini,
karena pengiriman dan penerimaan data hanya menggunakan satu channel, maka kapasitas yang
tersedia bisa menjadi lebih besar dibanding FDD. Sangat cocok untuk data yang dikirimkan secara
asimetris, misalnya untuk browsing internet, video surveillance atau broadcast.

6.3 Frequency-Division Multiple Access (FDMA)

FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada sebuah kanal
berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita frekuensi dianggap sebagai satu
jalan, maka FDMA merupakan teknik “satu pelanggan, satu jalan”.

Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain tidak dapat
menggunakan sebelum pelanggan A selesai. Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100
pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita
frekuensi.

Kalau setiap pita memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang digunakan berawal
dari 890 Mega Hertz (MHz), maka:

Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz

Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz

Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz dan seterusnya.

Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah:

100 x 30.000 Hz = 3.000.000 Hz = 3 MHz.

Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah 890 MHz, maka batas atasnya
adalah 893 MHz.

Akan tetapi, frekuensi yang tersedia untuk komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang ada
karena frekuensi-frekuensi lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang lain pula. Sementara jatah
frekuensi yang ada pun harus dibagi antarpenyelenggara telepon seluler.
Oleh karena itu, untuk memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan
trik-trik tertentu sesuai dengan strategi si penyelenggara.

6.4 Time-Division Multiple Access (TDMA)

TDMA memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai beberapa pelanggan. Jadi kanal-kanal
komunikasi dirupakan dalam bentuk slot-slot waktu. Slot waktu adalah berapa lama seorang
pelanggan mendapat giliran untuk memakai pita frekuensi.

Satu slot waktu digunakan oleh satu pelanggan. Slot-slot waktu ini dibingkai dalam satu periode
yang disebut satu frame. Jadi misalkan ada 10 pelanggan yang masing-masing adalah A, B, C, D, E,
F, G, H, I, dan J, maka dalam satu frame terdapat 10 slot waktu yang merupakan giliran tiap
pelanggan untuk menggunakan pita frekuensi yang sama.

Proses komunikasi multi-access dilakukan dengan menjalankan frame ini berulang- ulang sehingga
akan muncul urutan giliran pemakaian saluran seperti: A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-A-B-C-D- E-F-G-H-I-
J-A-B-C-dan seterusnya. Tentu saja harus ada pembatasan jumlah pelanggan yang menggunakan satu
pita frekuensi ini. Jika tidak dibatasi, periode frame akan terlalu panjang dan akibatnya timbul
komunikasi terputus-putus yang mengganggu pembicaraan.

Karena sifatnya yang tidak kontinyu (tidak terjadi pemakaian pita frekuensi terus menerus oleh
satu pelanggan dalam satu periode pembicaraan), maka teknik TDMA hanya dapat mengakomodasi
data digital atau modulasi digital. Sehingga sinyal-sinyal analog yang akan dikirim, harus diubah
menjadi format digital dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

https://networkencyclopedia.com/asymmetric-digital-subscriber-line-adsl/

https://www.juniper.net/documentation/en_US/junose15.1/information-products/topic-
collections/broadband-access/topic-71306.html

https://www.cs.tut.fi/tlt/stuff/adsl/node22.html

https://www.slideshare.net/AdityaPermana7/teknologi-broadband-wireless-access

http://as2tycatatan.blogspot.com/2010/12/teknologi-x-dsl.html

https://www.neliti.com/id/publications/117942/none

https://inet.detik.com/konsultasi-gadget/d-2806804/apa-perbedaan-fdd-lte-tdd-lte-lte-advanced--4g

https://www.zikrillah.com/2013/02/pengertian-fdma-tdma-dan-cdma.html

http://www.elektro.undip.ac.id/sukiswo/?download=TTS_04_Teknik%20Multiple%20Access.pdf

Anda mungkin juga menyukai