Anda di halaman 1dari 15

SKENARIO PEMBELAJARAN KELAS V SD TEMA PERISTIWA ALAM

DI NKRI DENGAN MODEL INTEGRATED

Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi
5.Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.
Kompetensi Dasar
5.1 Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar yang disampaikan
secara lisan.
Indikator
5.1.1 mendengarkan cerita tentang peristiwa alam banjir
5.1.2 menanggapi cerita tentang peristiwa alam banjir

IPA
Standar Kompetensi
3. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan nya dengan
penggunaan nya dengan sumber daya alam
Kompetensi dasar
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya
bagi makhluk hidup dan lingkungan
Indikator
7.6.1 menyebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
7.6.2 menyebutkan dampak yang terjadi dari peristiwa alam di Indonesia

PKN
Standar Kompetensi
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara kesatuan republic Indonesia (NKRI)
Kompetensi dasar
1.3 Menunjukan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara
republic Indonesia (NKRI)
Indikator
1.3.1 menyebutkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan NKRI dari
peristiwa yang terjadi di alam
1.3.2 menunjukkan contoh-contoh perilaku daalam menjaga keutuhan NKRI
dari peristiwa yang terjadi di alam

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Menjawab salam yang diucapkan guru
2. Siswa merapikan tempat duduknya sebelum belajar
3. Berdo’a bersama dipimpin salah satu siswa sesuai dengan kepercayaan
masing-masing.
4. Siswa mengangkat tangan saat namanya dipanggil ketika dicek
kehadirannya.
5. Menginformasikan tema dan subtema yang akan dipelajari itu tentang
“Peristiwa Alam Di NKRI”
6. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.
7. Apersepsi : Memotivasi siswa dengan bertanya jawab tentang peristiwa-
peristiwa apa saja yang pernah dialami siswa.

Kegiatan Inti
Eksplorasi
8. Siswa mendengarkan cerita tentang peristiwa alam banjir yang
disampaikan oleh guru.
9. Siswa bertanya jawab dengan guru untuk menanggapi cerita peristiwa
alam yang didengar.
Elaborasi

10. Siswa menyebutkan peristiwa alam apa saja yang terjadi di Indonesia.
11. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai dampak dari peristiwa alam
12. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen
13. Siswa bersama kelompok mendiskusikan masing-masing dampak dari
peristiwa alam terhadap makhluk hidup dan lingkungan.
14. Salah satu kelompok mempersentasikan hasil diskusinya serta kelompok
lain menanggapinya.
15. Siswa mendengarkan penguatan dari guru.
16. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang contoh-contoh perilaku
menjaga keutuhan NKRI dari peristiwa alam.
17. Siswa menyebutkan contoh-contoh perilaku menjaga keutuhan NKRI dari
peristiwa alam.
18. Siswa melihat guru menunjukkan contoh perilaku menjaga keutuhan
NKRI dari peristiwa alam.
19. Siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru
dalam hal menunjukkan contoh perilaku menjaga keutuhan NKRI dari
peristiwa alam.
20. Siswa lainnya bersama guru mengoreksi tampilan di depan kelas.
21. Siswa mendengarkan penguatan dari guru.

Konfirmasi
Kegiatan Akhir
22. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
23. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk memberikan pendapatnyan
tentang pembelajaran yang sudah berlangsung.
24. Siswa diberi tindak lanjut berupa tugas tentang peristiwa alam
25. Mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
Lampiran Materi
Teks Cerita Peristiwa Alam Banjir
Di suatu tempat, ada sebuah desa yang sangat asri. Desa itu bernama Desa
Permai. Di sana keadaannya tidak terlalu ramai. Rumah-rumah masih
sederhana, sawah dan ladang membentang luas, burung-burung berkicauan
tiada henti, hutan-hutan masih tersebar luas di desa itu. Ah, sungguh permai
desa ini.

Di Desa Permai, para penduduknya kebanyakan bekerja sebagai petani.


Hampir semua keluarga disana memiliki sawah dan ladang. Penduduk disana
juga ramah.

Suatu hari, para penduduk merasa terkejut. Mereka melihat sebuah mobil
mewah melintas. Para penduduk mulai berbisik, "Siapa dia? Mengapa dia
berada di sini?"

Tak lama, mobil itu berhenti di kantor desa. Ternyata, dia seorang pejabat
kaya. Ia bermaksud tinggal di desa itu. Ia sangat ramah dan suka menolong.
Para penduduk senang, dan mengizinkan ia tinggal di desa.

Memang, mulanya ia sangat ramah. Tetapi, lama kelamaan si pejabat kaya


mulai berbuat jahat. Ia memaksa penduduk memberi lahan mereka kepadanya.
Hutan-hutan juga ditebangi, hanya sekedar untuk membuat pabrik untuk
dirinya sendiri. Para penduduk merasa kesal. Mereka bermaksud mengusirnya.
Tapi, bapak kepala desa mencegah mereka. "Biarkan saja, agar dia tahu
akibatnya nanti", kata bapak kepala desa.

Esok harinya, hujan turun dengan deras. Petir menggelegar dengan kerasnya.
Hujan turun sangat lama, seakan-akan hujan turun tiada henti. Air mulai naik
setinggi tumit. Para penduduk merasa khawatir dan panik. Mereka
menyelamatkan barang-barang mereka, dan pergi mengungsi bersama bapak
kepala desa. Mereka meninggalkan si pejabat kaya yang tamak itu. Kini Desa
Permai sunyi senyap. Tinggal si pejabat kaya yang masih menetap di desa. Ia
masih bingung dengan hartanya, padahal air sudah mulai naik setinggi paha.
Saat akan pergi mengungsi, ia sudah lebih dulu tenggelam, karena air sudah
naik setinggi dada. Akhirnya, si pejabat kaya yang tamak itu mati tenggelam.

Peristiwa Alam Yang Terjadi Di Indonesia

1. Banjir

Setiap kali musim penghujan tiba, beberapa daerah di Indonesia menjadi


langganan banjir. Kenapa disebut langganan? Karena hampir setiap tahun
daerah- daerah tertentu mengalami banjir. Terutama di kota besar yang
mempunyai sistem drainase yang buruk. Banjir sendiri ada macam-
macam jenisnya. Ada banjir air sungai, banjir rob dan juga banjir bandang.
Penyebab masing- masing banjir juga berbeda. Sebagian besar
penyebabnya adalah aktivitas manusia yang sering membuang sampah
sembarang dan juga karena faktor alam. Penyebab lain terjadinya banjir
yakni :

 Adanya pendangkalan sungai karena sampah yang mengendap di


dasar sungai. Pendangkalan juga bisa disebabkan karena proses
sedimentasi material- material hasil erosi tanah di bantaran atau
tepi sungai.
 Letak suatu daerah yang lebih rendah dari permukaan laut. Daerah
seperti dataran rendah biasanya sering mengalami banjir rob akibat
pasangnya air laut.
 Penebangan hutan secara membabi buta sehingga tanah tidak
mampu menahan air hujan dan terjadilah banjir bandang.
 Pebuatan tanggul yang tidak sesuai standar dan mudah jebol jika
terkena arus air yang kuat.

Dampak yang disebabkan oleh banjir sangat merugikan karena


menimbulkan berbagai kerusakan. Rumah- rumah penduduk beserta
perabotannya mengalami kerusakan karena terendam air. Lahan pertanian
yang terendam banjir juga mengalami gagal panen. Tak hanya itu, banjir
juga sering kali menimbulkan korban jiwa. Anak- anak dan orang tua yang
tidak mahir berenang sering kali terseret arus sehingga nyawanya tidak
tertolong.

Begitu banyak kerugian yang diakibatkan oleh banjir. Sebisa mungkin kita
harus berusaha mencegah banjir dengan melakukan beberapa kegitan
seperti membuang sampah pada tempatnya, melakukan pengerukkan
terhadap sungai- sungai yang dangkal dan melakukan penanaman kembali
hutan- hutan yang gundul.
2. Tanah Longsor

Bencana selain banjir yang sering terjadi saat musim penghujan adalah
tanah longsor. Tanah longsor ini adalah suatu bencana alam dimana tanah
yang berada pada posisi yang lebih tinggi jatuh atau turun ke bawah secara
mendadak. Longsor disebabkan karena struktur tanah yang lemah.
Lemahnya struktur tanah dikarenakan tidak adanya akar- akar pohon yang
mengokohkan tanah. Selain itu, intensitas hujan yang tinggi juga menjadi
faktor penyebab tanah longsor.

Tanah yang longsor akan menimbun dan merusak apa saja yang
ditimpanya. Longsor dapat memutus jalan yang menghubungkan beberapa
daerah. Jika longsor terjadi di daerah pemukiman penduduk, maka sudah
dipastikan tanah longsoran akan menimbun rumah- rumah penduduk. Tak
sedikit warga yang masih berada di dalam rumah juga ikut tertimbun.
Material longsoran berupa tanah yang jenuh akan air membuat proses
evakuasi menjadi sulit. Dibutuhkan alat- alat berat untuk melakukan
evakuasi korban longsor. Dampak lainnya mata pencaharian masyarkat
hilang dan banyak timbul bermacam-macam bibit penyakit.

3. Gunung Meletus

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung


berapi, sehingga bencana gunung meletus tidak lagi menjadi sesuatu yang
asing. Ketika gunung tengah meletus, maka semua material yang berada
dalam perut bumi akan dikeluarkan. Material tersebut mempunyai
berbagai bentuk seperti lava, awan panas, debu vulkanik, kerikil dan batu-
batuan. Material- material tersebutlah yang merusak apa saja yang
dilewatinya dan menimbulkan berbagai kerugian.

Dampak Positif Letusan Gunung Api bagi Manusia

1. Tanah yang dilewati oleh abu vulkanis akibat meletusnya gunung


api tersebut, membuat tanahnya menjadi subur dan sangat baik
untuk bercocok tanam. Bagi penduduk sekitar yang bekerja
menggarap lahan untuk ditanami berbagai tanaman sayur atau
lainnya, hal ini akan membawa keuntungan (baca : ciri ciri tanah
subur dan tidak subur)
2. Pembangkit listrik baik didirikan di wilayah yang sering
mengalami letusan gunung
3. Timbulnya mata air yang mengandung banyak mineral. Mata air
ini biasa disebut dengan makdani
4. Membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga sekitar
pegunungan yaitu sebagai penambang pasir. Materi vulkanik dari
gunung berapi yang berupa pasir dapat dijual dengan harga yang
tinggi dan membantu perekonomian warga
5. Jenis jenis hutan yang rusak akibat letusan, akan cepat digantikan
dengan pepohonan baru yang tumbuh membentuk suatu ekosistem
baru
6. Berpotensi terjadi hujan orografis di daerah vulkanis
7. Batu yang meluap tatkala terjadi letusan gunung api berguna untuk
bahan bangunan
8. Dampak meletusnya gunung api adalah munculnya geyser atau
sumber mata air panas yang bagus untuk kesehatan kulit.

Dampak Positif Letusan Gunung Api bagi Lingkungan

1. Menjadikan tanah sekitar letusan gunung tambah subur


2. Menghasilkan batu dan pasir bermutu baik untuk bahan bangunan
3. Energi panas yang berasal dari bumi berguna untuk pembangkit
tenaga listrik
4. Sumber mineral, diantaranya gypsum, belerang, zeolit, dan lainnya
5. Sumber mata air bagi pertanian, peternakan, dan sebagainya
4. Kekeringan

Musim kemarau juga memiliki potensi bencana. Bencana alam yang sering
terjadi saat musim kemarau adalah kekeringan. Kekeringan merupakan
suatu bencana dimana ketersediaan air tidak mencukupi banyaknya air
yang dibutuhkan. Seperti yang kita tahu bahwa air merupakan kebutuhan
pokok makhluk hidup. Ketika kekeringan melanda suatu daerah,
penduduknya harus berjalan sejauh puluhan kilo meter hanya untuk
mendapatkan air guna keperluan sehari- hari.

Pemanfaatan sumber daya air meliputi semua bidang. Selain digunakan


untuk konsumsi dan kebutuhan sehari- hari, air juga dibutuhkan untuk
sistem irigasi lahan pertanian. Jika air tidak tersedia, maka lahan pertanian
akan mengalami kekeringan dan berakhir dengan gagal panen.

Untuk mengatasi kekeringan diperlukan berbagai upaya. Salah satu upaya


yang dapat kita lakukan adalah konservasi sumber daya air, membuat
waduk, membuta hujan buatan di daerah yang kekeringan dan melakukan
reboisasi. Reboisasi sangat diperlukan karena sumber air berada dekat
dengan hutan. Akar- akar pohin juga mampu membantu menahan air di
dalam  tanah. Jika hutan dijaga kelestariannya, maka bencana kekeringan
dapat dihindari.

5. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan juga merupakan salah satu bencana alam yang terjadi
saat musim kemarau. Penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor alam
seperti berikut :

 Petir yang menyambar daerah hutan sehingga menyebabkan


percikan api.
 Adanya beberapa titik api karena kemarau yang panjang.
 Adanya lelehan lava yang membakar hutan di sekitar gunung
berapi.
Meski faktor utama penyebab kebakaran adalah faktor alam. Tapi
beberapa tahun terakhir ini kebakaran hutan sering di Indonesia terjadi
karena ulah manusia. Ulah jahil manusia yang paling sepele dan
menyebabkan kebakaran hutan adalah membuang putung rokok
sembarangan. Putung rokok yang masih hidup akan tertiup angin. Angin
membawa kadar oksigen yang cukup besar sehingga percikan api pada
putung rokok bisa berubah menjadi kobaran api. Hal itu diperparah dengan
keringnya tanah dan daun- daun akibat kemarau panjang.

Manusia yang semakin rakus juga sering membakar hutan dengan sengaja.
Mereka membakar hutan untuk membuka lahan baru yang akan dijadikan
perkebunan atau lahan pertanian. Kebakaran hutan ini sangat merugikan,
tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi hewan- hewan penghuni hutan.
Binatang liar kehilangan hutan sebagai tempat tinggal mereka. Hewan-
hewan yang terjebak dalam kobaran api juga akan mati karena terbakar
ataupun kehabisan oksigen.

Dampak kebakaran hutan yang lain adalah timbulnya bencana kabut asap. 
Hampir setiap tahun bencana kabut asap ini melanda Provinsi Sumatera.
Bahkan negara tetangga juga terkena dampaknya. Kabut asap akibat
kebakaran hutan dapat menimbulkan berbagai penyakit pernapasan dan
iritasi mata. Aktivitas warga yang terkena dampak bencana asap juga pasti
akan terganggu karena jarak pandang menjadi berkurang. Dengan
mengetahui berbagai dampak tersebut, manusia diharapkan mampu
melakukan pencegahan kebakaran hutan.
6. Gempa Bumi

Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang sangat sering terjadi
di Indonesia. Baru – baru ini terjadi bencana gempa bumi di Pidji Jaya,
Aceh. Getaran yang terjadi saat gempa mengakibatkan kerusakan dari
intensitas ringan sampai intensitas berat. Contoh kerusakan ringan akibat
gempa bumi adalah jatuhnya genteng- genteng rumah dan juga perabotan
di dalam rumah. Sedangkan contoh kerusakan berat seperti robohnya
dinding bangunan, runtuhnya jembatan dan gedung- gedung bertingkat,
serta retaknya aspal di jalan raya.

Indonesia memiliki suatu badan yang disingkat BMKG. BMKG bertugas


melakukan pencatatan gempa dan memperingatkan terjadinya tsunami
akibat gempa. Terdapat beberapa alat pendeteksi gempa bumi seperti
seismometer dan seismograf yang terpasang di seluruh Indonesia. Dengan
alat- alat tersebut lokasi titik pusat gempa dan besaran gempa bisa
diketahui dengan mudah sehingga mengurangi kepanikan masyarakat.

Diperlukan pelatihan dan cara melakukan mitigasi gempa bumi bagi


masyarakat yang tinggal di daerah yang sering mengalami gempa. Saat
terjadi gempa, hal pertama adalah tidak boleh panik. Warga harus
berlindung di bawah meja dan menjauhi hal- hal yang menyebabkan luka
seperti kaca yang bisa pecah, benda bergantung yang bisa jatuh dan
menghindari pipa gas. Ketika berada di luar ruangan, seseorang harus
menghindari dinding, pohon atau bangunan yang bisa saja runtuh kapan
saja. Setelah terjadi gempa, segera dapat informasi seputar pusat gempa
dan bersiaga jika terjadi gempa susulan.
Cara Menjaga Keutuhan NKRI dari peristiwa alam

Arti dari bela negara itu sendiri adalah Warga Negara Indonesia (WNI)
yang memiliki tekad, sikap dan perilaku yang dijiwai cinta NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban demi
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Adapun kriteria warga negara
yang memiliki kesadaran bela negara adalah mereka yg bersikap dan
bertindak senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela negara.

Nilai – Nilai dalam Bela Negara adalah :

1.   Cinta Tanah Air

Yaitu mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional, menjaga


tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia,
melestarikan dan mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusi
pada kemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa dan
negara
serta bangga sebagai bangsa indonesia dengan cara waspada dan siap
membela tanah air terhadap ancaman tantangan, hambatan dan
gangguan
yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta negara dari
manapun
dan siapapun.

2.   Sadar akan Berbangsa dan Bernegara

Yaitu dengan membina kerukunan menjaga persatuan dan kesatuan


dari
lingkungan terkecil atau keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan
pendidikan dan lingkungan kerja, mencintai budaya bangsa dan
produksi
dalam negeri, mengakui, menghargai dan menghormati bendera merah
putih, lambang negara dan lagu kebangsaan indonesia raya,
menjalankan
hak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan
pribadi, keluarga dan golongan.
3.  Yakin sebagai Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

Yaitu memahami hakekat atau nilai dalam Pancasila, melaksanakan


nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagai
pemersatu bangsa dan negara serta yakin pada kebenaran Pancasila
sebagai ideologi negara.

4.   Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara

Yaitu bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk


kemajuan bangsa
dan negara, siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa
dan
negara dari berbagai ancaman, berpastisipasi aktif dalam pembangunan
masyarakat, bangsa dan negara, gemar membantu sesama warga
negara
yg mengalami kesulitan dan yakin dan percaya bahwa pengorbanan
untuk
bangsa dan negara tidak sia-sia.

5.  Memiliki kemampuan Awal Bela Negara secara Psikis dan Fisik.

Yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual serta intelegensia,


senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat
disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji.
Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan, ketrampilan
jasmani untuk mendukung kemampuan awal bina secara psikis dengan
cara
gemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan.

Ø Bela Negara Secara Fisik

Menurut undang – undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,


keikutsertaan warga Negara dalam usaha Bela Negara dilakukan dengan
cara bergabung dalam :

a.     Anggota TNI

Tentara Nasional Indonesia terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu


TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing
angkatan memiliki Kepala Staf Angkatan.
Dalam sejarahnya, TNI pernah digabungkan dengan Kepolisian.
Gabungan ini disebut ABRI (Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia). Sesuai Ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang
pemisahan TNI dan POLRI serta Ketetapan MPR nomor
VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan peran POLRI maka pada
tanggal 30 September 2004 telah disahkan RUU TNI oleh DPR RI

Sesuai UU TNI pasal 2, jati diri Tentara Nasional Indonesia adalah:

Ø Tentara Rakyat, yaitu tentara yang anggotanya berasal dari warga


negara Indonesia.

Ø Tentara Pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan Negara


Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.

Ø Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas


demi kepentingan negara di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan
golongan agama.

Ø Tentara Profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi


secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin
kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang
menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia,
ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah
diratifikasi.

b.     Jajaran Kepolisian RI (Polri)

c.      Pelatihan dasar kemilitiran, seperti Rakyat Terlatih (Ratih),


pertahanan rakyat semesta (Permesta).

Rakyat Terlatih adalah komponen dasar kekuatan pertahanan


keamanan negara yang mampu melaksanakan fungsi ketertiban umum,
perlindungan rakyat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat dalam
rangka penyelenggaraan pertahanan keamanan negara.

Ø Bela Negara Secara Nonfisik


Berdasarkan Undang – undang No. 3 Tahun 2002, keikutsertaan
warga Negara dalam bela Negara secara Nonfisik dapat dilakukan
melalui berbagai bentuk, misalnya :

a.     Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara dengan cara


menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak
kita kepada orang lain.

b.     Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian


tulus dalam membangun masyarakat

c.      Berperan serta dalam memajukan bangsa dan negara dengan


karya nyata

d.     Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan yang


berlaku dan menjunjung tinggi hak asasi manusia serta menangkal
pengaruh – pengaruh buday asing yang tidak sesuai dengan norma
– norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain melalui bela negara secara fisik dan nonfisik, partisipasi


rakyat dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dimulai dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat.

1.  Lingkungan KeLuarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat untuk


menumbuhkan kesadaran menjaga keamanan dan ketertiban di
lingkungan yang lebih besar. Oleh karena itu setiap anggota
keluarga harus dapat menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan
keluarga.

2.  Lingkungan Sekolah

Di dalam lingkungan terdapat tata tertib yang harus di taati oleh


seluruh warga sekolah. Tata tertib tersebut bertujuan untuk
menciptakan ketertiban, kelancaran, dan keamanan sekolah dalam
proses belajar mengajar.

Adapun hal – hal yang dapat di lakukan untuk menjaga persatuan


dan kesatuan di sekolah antara lain :

a.     Melaksanakan 6K ( keamanan, kebersihan, keindahan,


kekeluargaan, kesehatan, dan kekeluargaan )
b.     Berperan aktif dalam kegiatan UKS, PMR, pramuka, OSIS, dll

C.    Aktif belajar, mematuhi tata tertib, hormat kepada bapak ibu guru,
kepala sekolah, dan semua karyawan di sekolah.

d.  Mempunyai kepedulian sosial, misalnya memberi sumbangan bila


ada bencana alam, membantu kegiatan donor darah PMI, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai