Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cakra Chandrasca

Nim : 1800874201074

Tolak Dimadu, FJ Dipukuli Suaminya


Hingga Luka dan Trauma
Chandra Iswinarno Rabu, 16 Oktober 2019 | 15:46 WIB

-Seorang suami tega menganiaya istrinya sendiri lantaran tidak diizinkan menikah lagi.
Perbuatan Teguh Susetyo (46), Warga Kelurahan Pergantian Kecamatan Banyuwangi
mengakibatkan istrinya FJ (36) alami trauma.

Kasus tersebut diketahui berawal saat Teguh minta izin kepada FJ untuk menikah lagi.
Mendengar permintaan Teguh, FJ terkejut dan menolak dimadu. Namun tak disangka FJ, Teguh
langsung meluapkan emosinya dengan memukuli FJ saat berada di rumahnya yang berada di
Kawasan Lingkungan Gesari.

"Memang benar ada kejadian ini. Pelaku minta izin ke istri untuk menikah lagi tidak diizinkan.
Karena emosi kemudian pelaku menganiaya istrinya," ujar Kapolsek Kota Banyuwangi AKP Ali
Masduki seperti dilansir Solopos.com-jaringan Suara.com pada Rabu (16/10/2018).
Pemukulan tersebut mengakibatkan FJ alami luka memar di bagian belakang kepala dan
mengalami ketakutan serta trauma. Tak lama kemudian, FJ melaporkan peristiwa yang
dialaminya ke polisi. Saat laporan diterima, polisi langsung melakukan penyelidikan hingga
akhirnya menangkap pelaku di rumahnya.

"Setelah diinterograsi petugas, pelaku mengakui semua perbuatannya yang telah memukuli
istrinya," kata Ali.

Tak lama, polisi berhasil menangkap pelaku dan membawanya ke Markas Polsekta Banyuwangi
untuk pemeriksaan lanjutan. Untuk menguatkan laporan FJ, kepolisian juga meminta visum luka
luka korban.

Meski begitu, Ali mengatakan pihaknya sedang mengupayakan jalur mediasi korban dengan
pelaku karena keduanya adalah pasangan suami istri.

"Tapi rupanya, pihak istri meminta kasus yang menimpanya ini tetap berlanjut (diproses
hukum)," katanya.

Saat ini, pelaku harus mendekam di dalam sel tahanan Mapolsekta Banyuwangi untuk
mempertangungjawabkan semua perbuatannya.

Pelaku saat ini dijerat Pasal 5 juncto Pasal 44 ayat 1 UU RI nomor 23 Tahun 2004 tentang tindak
pidana kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Komentar:

Tujuan perkawinan menurut hukum positif ialah membentuk keluarga yang bahagia dan dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan demikian permasalahan yang terjadi
dalam rumah tangga adalah masalah privat dan inpersonal karena hubungan antara individu
dengan individu yang lain sebagai anggota keluarga. Pada masa sekarang permasalahan yang
terjadi di lingkungan rumah tangga bukan hal yang tabu untuk diketahui oleh orang lain (umum).

Arti kekerasan dalam rumah tangga secara umum : Penganiayaan yang dilakukan oleh seseorang
yang berada dalam lingkup keluarga untuk melukai anggota keluarga yang lain. Adapun
bentuknya dapat berupa penganiayaan fisik, psikis, ekonomi maupun seksual.
Objek kekerasan rumah tangga adalah setiap anggota keluarga : Ayah, ibu, anak, saudara dan
lain-lain yang menetap di rumah yang bersangkutan. Realitasnya kekerasan rumah tangga pada
umumnya dilakukan oleh suami terhadap isteri. Antara laki-laki dan perempuan ada sitilah
jender berasal dari bahasa Inggris. Gender artinya pembedaan antara laki-laki dan perempuan.
Perbedaan laki-laki dan perempuan dalam perspektif gender adalah hasil konstruksi budaya
manusia misalnya pandangan bahwa laki-laki berkuasa, kuat, tegar, berani dan rasionil
sedangkan perempuan lemah, lembut, rapuh, penakut dan emosional. Perbedaan gender dalam
rumah tangga tidak boleh disalahgunakan dan harus diperhatikan oleh suami maupun isteri
sehingga akan melahirkan keadilan antara keduanya. Kalau perbedaan gender disalahgunakan
dan tidak diperhatikan oleh suami maupun isteri akan menimbulkan kekerasan baik oleh isteri
terhadap suami atau sebaliknya suami terhadap isteri.
Tindak kekerasan oleh suami terhadap isteri tidak terjadi apabila kedudukan suami seimbang
dalam rumah tangga. Kalau kedudukan suami lebih tinggi dari pada isteri maka dapat
menimbulkan tindak kekerasan dalam rumah tangga. Korbat akibat tindak kekerasan dalam
rumah tangga sangat luas cakupannya oleh karena itu penulis hanya membahas tindak kekerasan
fisik oleh suami terhadap isteri dalam rumah tangga, faktor penyebab dan hak korban akibat
tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai