Anda di halaman 1dari 3

PANCASILA DI MATA

GENERASI MILENIAL
02 Jul 2019
Oleh: * Amanda Puteri Rozyanti

Sumber foto: binusmaya.binus.ac.id

Bumi pertiwi Indonesia ini menganut sebuah ideologi penting yang dikenal dengan sebutan
“Pancasila”. Hari Pancasila ini diperingati setiap tanggal 1 Juni, sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pancasila mengandung lima (5) sila penting yang mencerminkan idealisme atau cita-cita bangsa
Indonesia. Pancasila sendiri terlahir dari pemikiran hebat para pahlawan Indonesia, di antaranya:
Ir. Soekarno, Muhammad Yamin, Soepomo, dll yang berjuang mati-matian secara heroik untuk
mengaktualisasikan kemerdekaan Indonesia akibat ratusan tahun dijajah oleh kolonialisme Barat.

Melihat begitu besarnya hati dan jiwa para pahlawan akan masa depan bangsa, di tengah
rumitnya situasi yang mencekam, kita sebagai generasi milenial tidak bisa hanya duduk dan
menikmati kemerdekaan saat ini, namun kita kaum milenial harus mampu berperan aktif
mewujudkan Indonesia yang harmoni/damai/adil melalui pengahayatan nilai-nilai luhur
Pancasila dalam realitas kehidupan sehari-hari kita sebagai kaum milenial.

Jika ditinjau lebih jauh, generasi milenial kini berada di usia produktif yang memiliki peranan
penting untuk kelanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan. Berkembang
pesatnya globalisasi dan digitalisasi menjadikan generasi ini unggul dalam hal kreativitas dan
kemudahan dalam menghubungkan dirinya dengan dunia luar dirinya. Sayangnya, keunggulan
ini banyak dilihat milenial sebagai sesuatu yang membuka ruang untuk menginginkan segalanya,
serba instan dan interaksi antarbudaya yang terbuka mengakibatkan generasi ini mudah
dipengaruhi oleh pikiran dan perilakunya. Perilakunya dinamis dan fleksibel. Maka di titik inilah
Pancasila relevan dan berperan penting untuk kita generasi milenial.

Eksistensi Pancasila menurut generasi milenial dapat menjadi jembatan emas untuk kaum
milenial membangun batas apa yang bisa diterima dari pengaruh luar yang merugikan dan tidak
etis-negatif. Dengan luar biasanya ideologi Pancasila kita menempatkan “Ketuhanan Yang Maha
Esa” sebagai sila ke-1 berguna untuk memperingatkan generasi milenial bahwa ada Tuhan
sebagai pusat dari kehidupan segala sesuatu dalam bentangan dunia ini. Kecanggihan teknologi
tidak akan pernah menggantikan kehebatan Tuhan dan memiliki iman yang kuat pada Tuhan
menjadi sebuah keharusan (keniscayaan). Generasi Milenial harus sadar bahwa semuanya milik
Tuhan, sehingga kesombongan dalam diri manusia bisa terminimalisir dan berusaha untuk selalu
mengambil manfaat positif dalam setiap kemudahan, bukan untuk mengambil kekuasaan apalagi
menggunakan kekuasaan secara sewenang-wenang dalam kekuasaan. Kekuasaan Tuhan
melampaui kekuasaan manusia.

Pancasila harus dijadikan acuan bagaimana generasi milenial juga dalam menjalani hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam relevansinya dengan sila ke-2. Di mana kaum
milenial Indonesia harus dengan bijaksana, harus selalu adil dalam pikiran dan perilaku etis pada
sesama, tidak menggampangkan segala sesuatu dan terus berbuat kebaikan yang mementingkan
kepentingan umum demi cita-cita bonum commune (kebaikan bersama).
Generasi milenial harus sadar diri untuk selalu bersinergi menciptakan persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia (sila ke-3) melalui sikap toleransi akan perbedaan dan memegang teguh
pendirian yang tidak bisa diacak oleh bangsa luar. Sesama bangsa Indonesia, generasi milenial
harus bergotong royong mengangkat derajat bangsa Indonesia lebih tinggi darpada negara lain
untuk menunjukkan bahwa Indonesia bukan negara lemah yang gampang terjajah, tapi negara
yang kuat karena generasi penerusnya mampu bersatu memajukan Indonesia lebih baik di tengah
tantangan global masa kini.

Generasi muda milenial juga harus bersikap demokratis dengan mementingkan aspek
musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan (sila ke-4). Keputusan tidak boleh
diambil secara otoriter namun hasil kesepakatan dan musyawarah bersama. Juga sila kelima anak
muda milenial harus mengusahakan keaadilan sosial. Perlu mengkritik struktur social, ideologi,
politik dalam negara dan masyarakat yang menciptakan ketidakadilan social bagi rakyat
Indonesia.

Maka dari itu, pada hakikatnya generasi milenial harus terus memelihara dan mengamalkan
Pancasila dalam kehidupan nyata sehari-hari. Melalui pendidikan, generasi milenial harus sadar
bahwa nilai-nilai Pancasila yang ditanam, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, gotong
royong, musyawarah untuk mufakat, keadilan sosial, patriotisme, nasionalisme, menghormati
perbedaan bukan hanya untuk dihafal, namun terlebih dan paling penting adalah untuk
diterapkan pada diri sendiri dan menebarkannya kepada generasi milenial lain yang sama-sama
berperan penting dalam menciptakan Indonesia yang damai, aman dan tentram. Marilah kita
maju ke depan dengan membawa obor yang dapat menyalakan api semangat membangun
Indonesia jaya pada kehidupan lebih baik lagi di masa mendatang menuju keabadian.
(*Mahasiswi Semester 2, Jurusan International Business Management, Binus University Kampus
Alam Sutera, Tangerang)

Anda mungkin juga menyukai