Anda di halaman 1dari 1

Dalam sejarah persilatan kita kenal nama Fang Shiyu (Poei Sie Giok), dengan silatnya yang

ampuh, yang anti pemerintah dinasi Qing, ia hidup pada zaman pemerintahan kaisar Yongzheng
(Yongceng), salah seorang kaisar yang berhasil membawa Tiongkok ke tingkat termakmur di
dunia dengan tangan besi.
Mengisahkan Poei Sie Giok, yang diajar bela diri sejak bocah, dan mendapat warisan ilmu yang
diturunkan ibunya, Tjoei Hoa (seorang tokoh cabang atas dari aliran Siauw Lim). Dengan
ilmunya Poei Sie Giok sanggup melabrak murid-murid Loei Lo Ho. Sesudah Loei Lo Ho tewas,
muncul isterinya Lie Siow Hoan hendak membalas dendam
1. ceritanya
2. peralatan
Menyerupai wayang golek wayang potehi dari tipngkok dan legenda dari tiongkok
Poei si giok (Fas hi yu)
Anak kecil pandai ilmu belaa diri Karena keturunan
Anak kecil dari dia lahir orang tuanya bisa main silat dimnadkan air ramuan obat campur arak
saat umur 8 diajak ke luar kota terutama kota qwitang ada perkumpulan saat smapai disana
dititpkan ke temannya namanya tan hyok su kemdian ayah pergi menariki utang tak poei sie giok
mendengan bahwa ada kedatangan silat dari suku manjing kemudian ia tidak terima karena
merasa suku bangsanya direndahkan dan kemudian ia loncat atau menghilang dari pengawasan
tan gyok su loncat dari gedung ke lapangan yang sudah didirikan panggung pertarungan silat
dimana dibawah panggung tersebut terdapat benda tajam sehingga bila ada yang jatuh maka akan
langsung meninggal. Pada umur 8 tahun, ia sudah berhasil membinasakan guru silat tersebut dan
akhirnya menjadi cerita yang berkepanjangan.

Seorang ayahnya pergi ke medan perang dan kena panah kemudian 7 orang putranya berusaha
pergi menyelamatkan ayahnya namun hanyaa kembali 6 orang dan ini merupakan ramalan dari
guru ibunya. Ibunya kemudian naik gunung dan menanykan kembali kepada gurunya apa yang
akan terjadi, namun, gurunya tidak ingin banyak bicara dan disuruh pulang. Walaupun sudah
disuruh pulang oleh gurunya, ibunya tetap bersikeras sampai akhirnya diberi surat dan surat
itupun hanya boleh dibaca saat telah sampai dirumah. Setelah dirumah, ibunya membuka surat
tersebut dan hanya tertulis “7 orang putra pergi dan yang kembali hanya 6” dan semua orang
tidak mengetahui arti yang dimaksudkan. Hingga diakhir cerita ternyata hanya 1 orang yang
dapat kembali membawa jasad ayahnya kembali ke kerajaan yakni putra yang ke-6.

Anda mungkin juga menyukai