Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

SEMESTER I

INSTALASI GIZI

RSBP BATAM

TAHUN 2021
I.PENDAHULUAN
Pelayanan gizi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di
rumah sakit, yang saling menunjang dan tidak dipisahkan. Kesehatan dan gizi
merupakan faktor penting karena secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kualitas SDM di suatu Negara, yang digambarkan melalui
pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat
pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang yang sehat dan
berstatus gizi baik.
Pelayanan gizi yang bermutu di rumah sakit akan membantu
mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek
lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya pengobatan. Sehingga
pelayanan gizi disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan
keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuhnya (PGRS, 2013).
Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan
penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap
keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi klien/ pasien semakin buruk
karena tidak di perhatikan keadaan gizi.
Dalam pelaksanaan pelayanan gizi banyak faktor yang mempengaruhi
tercapainya pelayanan gizi yang optimal, yaitu tersedianya sumber daya
manusia yang cukup baik dalam jumlah maupun kualifikasinya, sarana yang
mendukung dan program pelayanan yang seuai dengan pedoman pelayanan
gizi rumah sakit.
Dengan demikian, pelaksanaan pelayanan gizi sangat dipengaruhi
oleh hal tersebut di atas. Untuk itu Instalasi Gizi RSBP Batam dalam
melaksanankan kegiatan pelayanan gizi, berusaha menyesuaikan
kegiatannya dengan situasi dan kondisi yang ada, melalui pemanfaatan SDM
dan sarana yang ada semaksimal mungkin. Sehingga pelayanan gizi di RSBP
Batam dapat berjalan secara optimal sesuai dengan Pedoman Pelayanan
Gizi Rumah Sakit (PGRS).
II. KEGIATAN PELAYANAN GIZI
A. Penyelenggaraan Makanan
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan
makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan,
distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi.
Saat ini Instalasi Gizi juga bertanggungjawab dalam pengadaan dan
pemberian makan ke pasien covid-19 yang di rawat di ruang PIE RSBP.
a. Menu
Di unit dapur instalasi gizi RSBP Batam melaksanakan siklus menu 10
hari + 1, dimana menu akan di ulang setiap 10 hari, dan setiap tanggal 31
akan digunakan menu +1

b. Pengunaan Alat Makan


Alat makan pasien di bedakan berdasarkan kelas rawat inap
1. VIP ; menggunakan 1 set alat makan dengan bahan keramik yang
terdiri dari piring makan, mangkok sayur, mangkok bubur, tatakan
lauk, cangkir minum + tatakan, sendok + garpu bahan stainless, dan
cup buah
2. Kelas 1 ; menggunakan 1 set alat makan dengan bahan keramik yang
terdiri dari piring makan, mangkok sayur, mangkok bubur, tatakan
lauk, cangkir minum + tatakan, sendok + garpu bahan stainless, dan
cup buah
3. Kelas 2 dan 3 ; menggunakan alat makan plato dengan bahan
melamin food grade, sendok + garpu sekali pakai.
4. VIP PIE ; menggunakan alat makan bento sekali pakai, sendok +
garpu sekali pakai
5. Kelas biasa PIE ; menggunakan alat makan sterefoam, sendok +
garpu sekali pakai
c. Pelayanan makan berdasarkan kelas pasien
Tabel 1. Pelayanan Makan Kelas Rawat Inap oleh Instalasi Gizi

Kelas Perawatan Pelayanan Makan yang Diberikan


VIP 1. Makanan Utama 3 kali + makanan
selingan 2 x (selingan pagi kacang ijo + 1
pc kue, selingan sore 2 pc kue)
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya
3. Mendapat air mineral 600 ml pada makan
siang dan malam
4. Penawaran Menu
5. Buah selamat datang 1 x selama di rawat

Kelas I 1. Makanan Utama 3 kali + makanan


selingan 2 x (selingan pagi kacang hijau +
1 pc kue)
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya
3. Mendapat aqua 600 ml pada makan siang
dan malam

Kelas II 1. Makanan Utama 3 kali + makanan selingan


2 x (selingan pagi kacang hijau + 1 pc kue)
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya

Kelas III 1. Makanan Utama 3 kali + makanan


selingan 1 x
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya

VIP PIE 1. Makanan Utama 3 kali + makanan selingan


2 x (selingan pagi kacang ijo + 1 pc kue,
selingan sore 2 pc kue)
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya
3. Mendapat air mineral 600 ml setiap jam
makan
Kelas Biasa PIE 1. Makanan Utama 3 kali + makanan selingan
1 x (selingan pagi kacang ijo)
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya
3. Mendapat air mineral 600 ml setiap jam
makan
d. Porsi Makan Pasien
1. Porsi makan rawat inap pasien reguler
Tabel 2. Porsi Makan Pasien Tahun 2021

Jumlah Porsi
No. Bulan Total
Makan Biasa Makanan Cair
1. Januari 5.413 728 6.141
2. Februari 5.455 627 6.082
3. Maret 6.112 824 6.939
4. April 5.960 605 6.565
5. Mei 5.768 651 6.419
6. Juni 6.589 620 7.209
Total * 35.297 4.054 39.351

Dapat dilihat dari tabel 2, porsi makan pasien regular terbanyak pada
bulan Juni 2021 yaitu 7.209 porsi

2. Porsi makan rawat inap pasien covid-19


Tabel 3. Porsi Makan Pasien Covid-19 Tahun 2021

Jumlah Porsi
No. Bulan Total
Makan Biasa Makanan Cair GH
1. Januari 1.984 88 0 2.027
2. Februari 925 45 0 970
3. Maret 562 43 0 605
4. April 1.755 17 0 1.772
5. Mei 2.876 95 0 2.971
6. Juni 3.528 122 1.063 4.713
Total * 11.630 410 1.063 13.103

Dapat dilihat dari tabel 3, porsi makan pasien PIE terbanyak pada
bulan Juni 2021 yaitu 4.713 porsi

e. Distribusi makan pasien


Salah satu kegiatan dari MSPM adalah produksi dan distribusi
makanan ke pasien, produksi maknan dilakukan oleh bagian gizi.
Sedangkan pelaksanaan distribusi dilakukan secara sentralisasi yaitu
pemorsian dilakukan di dapur utama (di Instalsi Gizi) kemudian makanan
dibagikan ke pasien di ruang rawat inap. Instalasi gizi juga
bertanggungjawab dalam pengadaan dan pemberian makan ke pasien
covid-19 yang di rawat di ruang PIE RSBP.

f. Pelayanan Ekstra Fooding Pegawai


Instalasi Gizi juga melayani ekstra fooding untuk pegawai yang
memiliki resiko terpapar radiasi dan yang memerlukan penambahan
ekstra fooding.

Tabel 4. Pelayanan Ekstra Fooding Pegawai

No. Pegawai Pelayanan Ekstra Fooding

1. Radiologi 1. Aneka kue 13 bh (hari kerja), 6 bh


(hari libur)
2. Susu Milo bubuk 15 sachet (hari
kerja), 6 sachet (hari libur)
3. Telur ayam 15 butir (hari kerja), 6
butir (hari libur)
4. Kacang hijau 15 mangkok (hari kerja),
6 mangkok (hari libur)
5. Aneka kue dokter 4 bh (hari kerja)
6. Aqua mini 2 btl (hari kerja)
2. Laboratorium 1. Milo bubuk 14 sachet (hari kerja)
2. Telur ayam 14 butir (hari kerja)
3. Laboratorium 1. Milo bubuk 2 sachet (hari kerja)
Patologi Anatomi 2. Telur ayam 2 butir (hari kerja)
3. Aneka kue dokter 2 bh (hari kerja)
4. Aqua mini 1 btl (hari kerja)
4. Dokter Poli 1. Aneka Kue 2 bh (setiap dokter setiap
hari kerja)
2. Aqua mini 1 botol (setiap dokter
setiap hari kerja)
5. Perawat Poli TB 1. Milo UHT 1 ktk (hari kerja)
2. Telur ayam 1 butir (hari kerja)
7. Cathlab 1. Susu milo UHT 7 kotak (setiap ada
tindakan)
2. Telur ayam 7 butir (setiap ada
tindakan)
8. Kemoterapi 1. Susu milo UHT 5 kotak (setiap ada
tindakan)
2. Telur ayam 5 butir (setiap ada
tindakan)
9. Makanan Oncall 1. Paket makanan (setiap petugas
Kamar Operasi setiap tindakan)

11. Petugas PIE 1. Milo bubuk per orang setiap shift


(dokter, perawat, 2. Telur ayam per orang setiap shift
cs, admin) 3. Makanan setiap orang setiap shift
4. Mie per orang setiap shift malam
12. Petugas HD 1. Milo bubuk per orang setiap tindakan
(pasien covid-19) 2. Telur rayam per orang setiap tindakan

13. Petugas kamar 1. Milo bubuk 5 sachet (setiap hari)


jenazah 2. Telur ayam 5 butir (setiap hari)

g. Pemesanan Gas Tabung LPG


Proses pengolahan makanan tidak luput dari penggunaan gas LPG,
adapun jumlah pemesanan gas pada tahun 2021 dapat di lihat pada table
dibawah ini:
Table 5. Pemesan gas LPG Tahun 2021

No. Bulan Jumlah Pemesanan


(tabung)
1 Januari 9
2 Februari 0
3 Maret 8
4 April 7
5 Mei 6
6 Juni 7
TOTAL 37

Dapat dilihat dari tabel , pemesan gas terbanyak pada bulan Januari
2021 yaitu 9 tabung.

B. Pelayanan Gizi Rawat Inap


Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari
proses pengkajian gizi , diagnosis gizi, intervensi gizi yang meliputi
perencanaan, penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi dan konseling gizi,
serta monitoring dan evaluasi gizi. Di RSBP Batam, setiap ruangan rawat inap
memili penanggungjawab Ahli Gizi
a. Skrining Gizi
Tahapan pelayanan gizi rawat inap di awali dengan skrining gizi oleh
perawat dengan menggunakan metode MST/Malnutrition Screening Tools
(pasien dewasa) dan metode Strong Kid (pada anak), bila hasil skrining
hasil skrining gizi ≥2 untuk pasien dewasa dan ≥1 pada pasien anak maka
akan dilakukan asuhan gizi oleh Ahli Gizi Ruangan.

b. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)


Proses PAGT dilakukan pada pasien dengan hasil skrining gizi ≥2 untuk
pasien dewasa, ≥1 pada pasien anak. Proses ini merupakan serangkaian
kegiatan yang berulang (siklus) yaitu asesmen, diagnosis gizi, intervensi,
monitoring dan evaluasi.
Tabel 6. Kegiatan PAGT Tahun 2021

No. Bulan Jumlah Pasien


1. Januari 202
2. Februari 201
3. Maret 260
4. April 393
5. Mei 386
6. Juni 348
Total 1.790

Dapat dilihat dari tabel 6, jumlah pasien terbanyak yang mendapat


PAGT pada bulan April 2021 yaitu 393 pasien

Pada pasien yang dilakukan PAGT juga diberikan edukasi dan


konsultasi gizi agar pasien lebih memahami mengeani diet yang diberikan
sesuai dengan penyakitnya.
Tabel 7. Kegiatan Edukasi dan Konsultasi pasien rawat inap Tahun 2021

Jumlah Pasien
No. Bulan Edukasi / Konsultasi
Gizi Rawat Inap
1. Januari 202
2. Februari 201
3. Maret 260
4. April 393
5. Mei 386
6. Juni 348
Total 1.790

Dapat dilihat dari tabel 7, jumlah pasien terbanyak yang mendapat


edukasi pada bulan April 2021 yaitu 393 pasien
C. Pelayanan Gizi Rawat Jalan
Merupakan serangkaian kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan
dimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi dan
monitoring evaluasi. Pelayanan gizi rawat jalan terdiri dari dua kegiatan, yaitu
konsultasi gizi dan penyuluhan gizi
a. Konsultasi gizi
Konsultasi gizi bersifat individu, dilakukan oleh Ahli Gizi rawat jalan.
Dikarenakan belum adanya ahli gizi rawat jalan, maka konsultasi
dilakukan oleh Ahli Gizi rawat inap ketika ada permintaan dari poli rawat
jalan untuk konsultasi gizi. Pasien rawat jalan yang diberikan konsultasi
adalah pasien yang mendapat rujukan dari DPJP di poli rawat jalan.
Adapun jumlah pelayanan gizi rawat jalan selama tahun 2021 dapat
dilihat pada table 8
Tabel 8. Jumlah Pelayanan Konsultasi Gizi Rawat Jalan

Jumlah Pasien
No. Bulan Jenis Diet
Konsultasi Gizi
1. Januari - -
2. Februari 3 Diet Rendah Kalori
3. Maret - -
4. April - -
5. Mei - -
6. Juni - -
Total 3

Dapat dilihat dari tabel 8, jumlah konsultasi gizi pasien poli


terbanyak pada bulan Februari 2021 yaitu 3 pasien.

b. Penyuluhan Gizi
Untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya pelayanan Instalasi Gizi,
salah satunya dengan cara memberikan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai makanan seimbang dan jenis-jenis diet
berdasarkan jenis penyakit yang diderita serta memberikan pengetahuan
baru mengenai gizi. Untuk mewujudkan hal ini, perlu diadakan
penyuluhan gizi kepada masyarakat (pengunjung poli rawat jalan RS)
untuk menambah wawsan mereka terhadap makanan dan keseimbangan
gizinya.

III. MUTU GIZI


Pelayanan gizi di rumah sakit dapat dikatakan berkualitas bila hasil
pelayanan mendekati hasil yang diharapakan dan dilakukan sesuai dengan
standar dan prosedur yang berlaku. Indikator pelayanan gizi mencerminkan
mutu kinerja Instalasi Gizi dalam ruang lingkup kegiatannya (pelayanan
asuhan gizi, pelayanan makan, dsb).
Di Instalasi Gizi RSBP ada beberapa indikator mutu yang dinilai, diantaranya
1. Indikator Mutu nasional
a. Kepatuhan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) (>85%)
2. Indikator Area Klinis
a. Kelengkapan pengkajian gizi dalam 2 x 24 jam (100%)
b. Ketepatan waktu pemberian diet / makan pasien (100%)
c. Ketepatan pemberian diet pasien (100%)
d. Sisa makan pasien non diet (<20%)

Tabel 9. Persentase Mutu Berdasarkan Indikator Mutu Instalasi Gizi

Indikator Mutu di Instlasi


Januari Februari Maret April Mei Juni
Gizi
Kepatuhan Penggunaan
90 % 88 % 86 % 89 % 89 % 89 %
APD
Kelengkapan pengkajian
100 % 99 % 99 % 76 % 73 % 73 %
gizi dalam 2 x 24 jam
Ketepatan waktu
pemberian diet / makan 99 % 100 % 99 % 98 % 97 % 96 %
pasien
Ketepatan pemberian diet 100 100
98,50 % 98,80 % 98 % 100 %
pasien % %
Sisa makan pasien non
1% 1% 1% 2% 1,8 % 1,8 %
diet

IV. SDM (Sumber Daya Manusia)


1. Standar Tenaga Gizi di Rumah Sakit Tipe B (PGRS, 2013)
Semakin baik pelayanan gizi yang diberikan oleh rumah sakit,
makan semakin baik pula standar akreditasi rumah sakit tersebut. Hal ini
dapat terlaksana bila tersedia tenaga gizi yang profesional dalam
memberikan pelayann gizi.
Profesionalisme tenaga gizi dalam memberikan pelayanan gizi
diatur berdarkan Permenkes No. 26 Tahun 2013 tentang Penyelenggraan
Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi.
Berdasarkan PGRS (Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit) 2013,
tenaga gizi dalam pelayanan gizi rumah sakit adalah profesi gizi yang
terdiri dari Registerd Dietisien (RD) setara S1 dan telah mengambil
profesi Dietisien, dan Technical Registered Dietisien (TRD) setara D III.
Profesi gizi di RSBP batam, belum memenuhi standar baik syarat
profesi maupun jumlahnya. Sesuai dengan analisa jumlah kebutuhan
tenaga Ahli Gizi, Instalasi Gizi RSBP masih kekurangan sebanyak 3 ahli
gizi lagi.

2. Jumlah SDM di Instalasi Gizi


Distribusi Ketenagaan di Instalasi Gizi dibandingkan standar
kebutuhan Sumber Daya Manusianya. Dengan adanya penambahan
pelayanan pasien rawat inap covid-19, maka diharapkan adanya
penambahan pada tenaga di Instalasi Gizi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan. Jumlah kebutuhan tenaga sudah disesuikan dengan
penambahan pelayanan covid-19 di RSBP Batam. Adapun tenaga yg ada
saat ini di Instalasi Gizi adalah sebagai berikut:

Jumlah
Kualifikasi Jumlah Tenag Analisis
No. Uraian Jabatan Kategori Tenaga
Pendidikan Kebutuhan a yg Kekurangan
Ada
1. Kepala Instalasi Kepala Instalasi Gizi S1 1 1 -
Gizi Kedokteran
2. Kepala Ruangan Kepala Instalasi Gizi S1 Gizi 1 1 Pendidikan
Gizi DIII Gizi
2. Pelayanan
a. Penyelenggaraan - PJ MSPM Shift S1/ D III 1 0 -1
Makananan 1 dan 2 Gizi
- Penanggungja D III Gizi 1 0 -1
wab gudang BM
Basah, Kering dan
Kelontong

- Staff Produksi SMK Tata 7 6 (2 - 5


Boga org (SMK
SMK Tata
tata Boga
boga)
- Staff Distribusi
Ranap Biasa
SMA / 15
sederajat 15 0
- Staff Distribusi
Ranap PIE

- Staff Distribusi SMA / 4


Ruang ICU PIE sederajat 4 0

- Pelaksana
SMA / 4
Asuhan Gizi
Sederajat 0 -4

- Pelaksana
b. Asuhan Gizi S1 Gizi/D 4
Asuhan Gizi
Rawat Inap IV Gizi/ DIII 4 0
Gizi

c. Asuhan Gizi S1 Gizi/D 1


Rawat Jalan IV Gizi/ DIII 0 -1
Gizi

4. Penelitian dan - Pelaksana S1 Gizi/D 1 0 -1


Pengembangan IV Gizi/ DIII
Gizi
D III Gizi
Jumlah - 40 31 13

Dari tabel di atas dapat dianalisa bahwa :


1. Jumlah SDM yang ada di Instalasi Gizi yang ada :
a. Ahli Gizi : 5 orang terdiri dari :
- D III Gizi 4 orang
- S1 Gizi 1 orang
b. Pelaksanan Penyelenggaraan Makanan (produksi dan distribusi)
orang, terdiri dari :
- SMK Tata Boga : 2 orang
- SMA sederajat : 17 orang
- SD : 4 orang
- D1 Tata Boga : 1 orang
- DIII Perhotelan spesifikasi pastry : 1 orang
Dibagi dalam 4 shift kerja
2. Status Kepegawaian
- PNS : 13 orang
- Pegawai BP : 7 orang
- P2K : 1 orang
- Kontrak RSBP : 5 orang
- Outshourching 4 orang

Kondisi SDM di Instalasi Gizi belum sesuai dengan struktur


organisasi Instalasi Gizi yang diperbarui sesuai dengan Pelayanan Gizi
Rumah Sakit 2013.

V. Fasilitas
1. Fasilitas untuk kegiatan MSPM

Standar (PGRS 2013) Instlasi Gizi RSBP Batam

Fasilitas Tempat:
a. Tempat penerimaan bahan Tersedia
makanan

b. Tempat penyimpanan Tersedia


bahan makanan

c. Tempat persiapan bahan Tersedia


makanan

d. Tempat pengolahan makan Tersedia


pasien

e. Tempat penataan makan Tersedia


pasien

f. Tempat penyucian alat Tersedia


makan

g. Tempat penyimpanan alat Tersedia


makan

h. Tempat pencucian alat Tersedia


masak

i. Tempat penyimpanan alat Tersedia


masak

j. Tempat pembuangan Tersedia


sampah

k. Ruang fasilitas pegawai Tersedia

l. Sekat ganti baju pegawai Tersedia


laki-laki / perempuan

m. Wastafel khusus cuci Tersedia


tangan

n. Toilet di Instalasi Gizi Tersedia


(Permenkes No 1096
Tahun 2019 tentang
Higiene Sanitasi Jasa
Boga)

Fasilitas Alat :

a. Timbangan bahan Ada 1 (ukuran 40 kg)


makanan digital

b. Troli distibusi dengan Ada 3 (1 rusak)


pemanas

c. Troli distribusi tanpa Ada 2 (baik)


pemanas

d. Troli terbuka Ada 3 (baik), kebutuhan 4

e. Alat pengolahan Ada (baik)

f. Kulkas Ada 1 (baik)

g. Showcase Ada 2 (baik), kebutuhan ukuran


besar

h. Freezer Ada 1 (baik), kebutuhan ukuran


besar

i. Mesin cuci piring steril Belum ada

j. Dishwasher Belum ada


k. Bak cuci pirik Ada 7 (baik)

l. Kompor gas 10 tungku Baik

m. Kompor listrik 4 tungku Baik

n. Oven Ada 1 (baik)

o. Rice cooker bertingkat Ada (baik)

p. Alat makan pasien Ada (baik)

q. Thermometer suhu Ada (baik)


showcase

r. Termometer suhu gudang Ada 3 (baik)

s. Perangkap lalat elektrik Ada 1 (baik), kebutuhan 2

2. Sarana Fisik dan bangunan Ruang Gizi

Standar (Pedoman PGRS 2013) Instalasi Gizi RSBP Batam


 Lantai : kuat, mudah Lantai belum dibuat melengkung
dibersihkan, tidak licin, tidak sehingga tidak membentuk
menyerap air, tahan terhadap sudut 90 derjat yang beresiko
asam, dan tidak adanya jamur
menimbulkan suara keras

 Dinding : halus, mudah Dinding belum dicat dengan cat


dibersihkan, memantulkan minyak sehingga lebih mudah
cahaya yang cukup bagi untuk dibersihkan
ruangan, tahan terhadap Pipa gas belum terbenam dalam
cairan, kabel dan pipa dinding
terbenam dalam dinding
 Langit : bertutup dilengkapi Langit-langit belum ditutupi
bahan peredam suara, platfoam
disediakan cerobong asap,
jarak antara lanati dengan
langit-langit harus tinggi
 Penerangan dan ventilasi : Belum tersedia exhouse fan
penerangan cahaya matahari
dan listrik harus cukup (200
lux), ventilasi harus cukup,
ada exhousefan, tidak terjadi
kondensi dan uap air atau
leamk pada lantai, dan
dinding serta langit-langit

VI. Permasalahan di ruang gizi :


1. Fasilitas ruangan, belum terdapatnya exhousefan di ruang pengolahan
makanan, pipa gas yang belum terbenam, dinding yang belum dicat
dengan cat minyak, langit-langit yang belum di tutupi platfoam.
2. Fasilitas alat ; belum tersedianya dishwasher untuk pencuci alat makan
pasien dengan suhu panas yang sesuai standar (85 0C), masih
kurangnya penangkap lalat elektrik, freezer dengan ukuran yang masih
kecil dan showcase yang ukurannya kecil.
3. Kurangnya SDM yang sesuai dengan kebutuhan ketenagaan
a. Ahli Gizi untuk melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makanan
dan kegiatan penyuluhan Gizi di poli rawat jalan RSBP Batam
b. Tata boga untuk pengolahan makanan (saat ini hanya ada 2 orang)

VII. Perencanaan

Kegiatan Pelayanan Gizi Usulan dan Saran


RSBP Batam

1. PJ MSPM Shift 1 Terlaksananya - Penambahan SDM


dan 2 kegiatan MSPM profesi gizi
yang lebih baik di
Instalasi Gizi

2. Asuhan Gizi rawat Belum terlaksana - Ada ahli gizi


jalan : penanggungjawab
- Penyuluhan Gizi kegiaatan asuhan
- Konsultasi Gizi gizi rawat jalan
rawat jalan - Tersedianya poli gizi
di rawat jalan

3. Fasilitas - Tersedianya
waterheater/dishwa
sher

4. SDM - Penambahan ahli


gizi sebanyak 1
orang
- Penambahan
tataboga 5 orang
- Penyesuaian
struktur organisai
Intalasi gizi

5. Lain-lain Adanya struktur - Ada struktur


organisai yang organisasi yang
berlaku berlaku

XI. Penutup
Demikian laporan semester 1 tahun 2021 ini kami sampaikan. Semoga
bisa bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit terumata
peningkatan pelayan gizi RSBP Batam

Batam, Oktober 2021


Ka. Instalasi Gizi

dr. Alya Batami P.

Anda mungkin juga menyukai