Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN SEMESTER I

INSTALASI GIZI

RSBP BATAM

TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN
Pelayanan gizi merupakan salah satu pelayanan yang diberikan sesuai
dengan keadaan pasien, berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status
metabolism pasien (PGRS, 2013).
Terapai gizi harus selalu disesuaikan dengan seiring perubahan fungsi
organ selama proses penyembuhan. Dengan kata lain pemberian diet harus
di evaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan laboratorium.
Dalam pelaksanaan pelayanan gizi banyak faktor yang mempengaruhi
tercapainya pelayanan gizi yang optimal, yaitu tersedianya sumber daya
manusia yang cukup baik dalam jumlah maupun kualifikasinya, sranan yang
mendukung dan program pelayanan yang seuai dengan pedoman pelayanan
gizi rumah sakit.
Dengan demikian, pelaksanaan pelayanan gizi sangat dipengaruhi
oleh hal tersebut di atas. Untuk itu Instalasi Gizi RSBP Batam dalam
melaksanankan kegiatan pelayanan gizi, berusaha menyesuaikan
kegiatannya dengan situasi dan kondisi yang ada, melalui pemanfaatan SDM
dan sarana yang ada semaksimal mungkin. Sehingga pelayanan gizi di RSBP
Batam dapat berjalan secara optimal sesuai dengan Pedoman Pelayanan
Gizi Rumah Sakit.

II. KEGIATAN PELAYANAN GIZI


1. MSPM (Manajemen Sistim Penyelenggaraan Makanan)
a. Porsi Makan Pasien
Salah satu kegiatan dari MSPM adalah produksi dan distribusi
makanan ke pasien, produksi makanan dilakukan oleh bagian gizi.
Sedangkan pelaksanaan distribusi dilakukan secara sentralisasi yaitu
pemorsian dilakukan di dapur utama (di Instalsi Gizi) kemudian makanan
dibagikan ke pasien di ruang rawat inap.
Tabel 1. Porsi Makan Pasien Januari s.d Juli Tahun 2020

Jumlah Porsi
No. Bulan Total
Makan Biasa Makanan Cair
1. Januari 6.759 979 7.738
2. Februari 5.387 771 6.158
3. Maret 5.680 702 6.382
4. April 4.550 426 4.976
5. Mei 4.515 734 5.249
6. Juni 5.947 642 6.589
Total * 32.838 4.254 37.092

Dari tabel di atas, pada semester I tahun 2020, jumlah


pelayanan porsi makan pasien terbanyak pada bulan Januari 2020
(7.738 porsi), dan pelayanan porsi makan terendah pada bulan April
2020 (4.976 porsi).

b. Pelayanan Per Kelas Rawat Inap


Di Instalasi Gizi RSBP Batam kelas rawat inap yang dilayani terdiri
dari VIP, I, II dan III.
Tabel 2. Pelayanan Makan Kelas Rawat Inap oleh Instalasi Gizi

Kelas Perawatan Pelayanan Makan yang Diberikan


VIP 1. Makanan Utama 3 kali + makanan
selingan 2 x
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya
3. Mendapat aqua 600 ml pada makan siang
dan malam
4. Penawaran Menu
5. Buah selamat datang 1 x selama di rawat

Kelas I 1. Makanan Utama 3 kali + makanan


selingan 2 x
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya
3. Mendapat aqua 600 ml pada makan siang
dan malam

Kelas II 1. Makanan Utama 3 kali + makanan


selingan 2 x
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya
Kelas III 1. Makanan Utama 3 kali + makanan
selingan 1 x
2. Makanan cair diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dietnya

c. Pelayanan Ekstra Fooding Pegawai


Instalasi Gizi juga melayani ekstra fooding untuk pegawai yang
memiliki resiko terpapar radiasi dan yang memerlukan penambahan
ekstra fooding.
Tabel 3. Pelayanan Ekstra Fooding Pegawai

No. Pegawai Pelayanan Ekstra Fooding

1. Radiologi 1. Aneka kue 9 bh (hari kerja), 6 bh (hari


libur)
2. Susu Milo sachet 3 in 1 11 sachet
(hari kerja), 6 sachet (hari libur)
3. Telur ayam 9 butir (hari kerja), 6 butir
(hari libur)
4. Kacang hijau 9 gelas (hari kerja), 6
gelas (hari libur)
5. Aneka kue dokter 2 paket (hari kerja)
6. Aqua mini 2 bh (hari kerja)

2. Laboratorium 1. Susu milo 3 in 1 14 sachet (hari kerja)


2. Telur ayam 14 butir (hari kerja)

3. Laboratorium 1. Susu milo 3 in 1 2 sachet (hari kerja)


Patologi Anatomi 2. Telur ayam 2 butir (hari kerja)

4. Dokter Poli 1. Aneka Kue 1 paket (setiap dokter


setiap hari kerja)
2. Aqua mini 1 botol (setiap dokter
setiap hari kerja)

5. Perawat Poli TB 1. Susu milo 3 in 1 1 sachet (hari kerja)


2. Telur ayam 1 butir (hari kerja)

6. Perawat Poli DOT 1. Susu milo 3 in 1 14 sachet (hari kerja)


2. Telur ayam 14 butir (hari kerja)

7. Cathlab 1. Susu milo UHT 7 kotak (setiap ada


tindakan)
2. Telur ayam 7 butir (setiap ada
tindakan)

8. Kemoterapi 1. Susu milo UHT 5 kotak (setiap ada


tindakan)
2. Telur ayam 5 butir (setiap ada
tindakan)

9. Makanan Oncall 1. Paket makanan (setiap petugas


Kamar Operasi setiap tindakan)

2. Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Inap


a. Asuhan Gizi Pasien Rawat Inap
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah berikutnya dari hasil
skrining awal pasien yang resiko malnutrisi atau yang malnutrisi,
pada pasien baru masuk.
Asuhan Gizi dilakukan untuk memberikan terapi diet yang
sesuai dengan kebutuhahn dan kondisi pasien. Langkah awal dari
asuhan gizi berupa asesmen/pengkajian gizi dengan tujuan
menggali informasi mengenai riwayat gizi dan makan pasien, hasil
laboratorium, data antropometri pasien. Kemudian menegakkan
diagnosa gizi sebagai hasil dari pengkajian gizi, lalu memberikan
intervensi gizi (bentuk makanan, cara pemberian, jumlah kalori
dalam sehari dan jenis diet). Untuk kemudian dilakukan monitoring
dan evaluasi dari intervensi yang diberikan. Dengan demikian diet
yang diberikan dapat terarah sesuai dengan kebutuhan pasien dan
mencegah terjadinya resiko malnutrisi selama pasien dirawat inap.
Kerena keterbatasan SDM, pada januari 2020 kegiatan
asuhan gizi hanya terlaksana di ruangan perawatan Anggrek,
Teratai Bedah dan Internis, Bougenville, Mawar, untuk rawat inap
khusus ICU dan CVCU belum terlaksana. Namu karena ada
penambahan tenaga ahli gizi (outshorching) pada Februari 2020
sampai saat ini asuhan gizi sudah terlaksana di semua rawat inap.

Tabel 3. Kegiatan Asuhan Gizi Januari s.d Juni 2020

No. Bulan Jumlah Pasien


Asuhan
1. Januari 169
2. Februari 245
3. Maret 199
4. April 180
5. Mei 179
6. Juni 183

b. Konsultasi Gizi dan Penyuluhan Gizi


a. Konsultasi gizi pasien rawat inap dilakukan oleh ahli gizi rawat
inap dengan rujukan dari dokter DPJP maupun langsung dari
ahli gizinya terkait NCP yang bersangkutan, berupa:
 Melakukan pemantauan asupan nutrisi setiap hari terutama
pasien dengan diet khusus.
 Memberikan edukasi kepada pasien terkait dietnya
Adapun jumlah pelayanan konsultasi diit selama tahun Januari –
Juni 2020 dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4. Jumlah Pelayanan Konsultasi dan Edukasi Gizi

Jumlah Pasien
No. Bulan Jenis Diet
Konsultasi Gizi
DM, TKTP, Diet
1. Januari 15 Jantung, Rendah
Garam, Komplikasi
DM, TKTP, Diet
Jantung, Rendah
2. Februari 11
Garam, Rendah
Lemak Komplikasi
DM, TKTP, Diet
3. Maret 14 Jantung, CKD On HD,
Komplikasi
DM, TKTP, Diet
Jantung, Rendah
4. April 13
Garam, Diet Cair
Komplikasi
DM, TKTP, Diet
5. Mei 15 Jantung, Rendah
Garam, Komplikasi
DM, Diet Jantung,
6. Juni 10 CKD on HD, Rendah
Lemak, Komplikasi

b. Penyuluhan Gizi
Untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya
pelayanan Instalasi Gizi, salah satunya dengan cara
memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai
makanan seimbang dan jenis-jenis diet berdasarkan jenis
penyakit yang diderita serta memberikan pengetahuan baru
mengenai gizi. Untuk mewujudkan hal ini, perlu diadakan
penyuluhan gizi kepada masyarakat (pengunjung poli rawat
jalan RS) untuk menambah wawsan mereka terhadap makann
dan keseimbangan gizinya.
Kegiatan Penyuluhan Gizi rawat jalan ini belum dapat
terlaksanan karena tidak adanya SDM Gizi / ahli gizi khusus
rawat jalan.

III. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan


Saat ini Instalasi Gizi RSBP belum dapat melakukan kegiatan
penelitian dan pengembangan, karena disebabkan keterbatasan pada
saranan dan SDM yang belum menunjang untuk terlaksananya kegiatan ini.

IV. Kegiatan Mutu Pelayanan Gizi


a. Pengkajian Gizi 2x24 jam
Kegiatan Mutu Pelayanan Gizi yang dilakukan saat ini adalah
pengkajian gizi dalam 2x24 jam yang dilakukan di ruang rawat inap
Anggrek, Teratai Bedah dan Internis, Mawar, Bougenville. Untuk
ruang rawat inap khusus ICU dan CVCU belum dilaksanakan
karena adanya keterbatasan SDM (Januari 2020). Namun dari
Februari 2020 semua pengkajian gizi 2x24 sudah terlaksana di
semua ruang rawat inap. Pada table 5 dapat dilihat persentase
mutu pengkajian gizi 2x24 jam selama Januari-Juli 2020.
Tabel 5. Persentase Mutu Pengkajian Gizi dalam 2 x 24 jam (pada Januari
2020 belum termasuk rawat inap ICU dan CVCU)

Bulan Persentase % Standar %


Januari 100
Februari 100 100
Maret 100 100
April 97,80 100
Mei 100 100
Juni 100 100

b. Ketepatan Waktu Pemberian Makan (terlaksana dari bulan Februari


2020)
Tabel 6. Ketepatan Waktu Pemberian Makan

Bulan Persentase % Standar %


Januari ≥ 90
Februari 97,80 ≥ 90
Maret 97,80 ≥ 90
April 97,90 ≥ 90
Mei 97,37 ≥ 90
Juni 97,37 ≥ 90

c. Sisa Makan Pasien Non Diet (terlaksana dari bulan Februari 2020)
Tabel 7. Persentase Sisa Makan Pasien Non Diet

Bulan Persentase % Standar %


Januari 100
Februari 2,80 100
Maret 4,80 100
April 4,43 100
Mei 4,83 100
Juni 4,03 100

d. Kesalahan Pemberian Diet


Tabel 8. Persentase Kesalahan Pemberian Diet

Bulan Persentase % Standar %


Januari 100
Februari 98,92 100
Maret 99,79 100
April 99,59 100
Mei 99,19 100
Juni 99,97 100
e. Ketepatan Penyajian Makan
Tabel 8. Persentase Ketepatan Penyajian Makan

Bulan Persentase % Standar %


Januari 100
Februari 100 100
Maret 100 100
April 100 100
Mei 100 100
Juni 100 100

V. SDM (Sumber Daya Manusia)


1. Standar Tenaga Gizi di Rumah Sakit Tipe B (PGRS, 2013)
Semakin baik pelayanan gizi yang diberikan oleh ruamh sakit,
makan semakin baik pula standar akreditasi rumah sakit tersebut. Hal ini
dapat terlaksana bila tersedia tenaga gizi yang profesional dalam
memberikan pelayann gizi.
Profesionalisme tenaga gizi dalam memberikan pelayanan gzii
diatur berdarkan Permenkes No. 26 Tahun 2013 tentang Penyelenggraan
Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi.
Berdasarkan PGRS (Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit) 2013,
tenaga gizi dalam pelayanan gizi rumah sakit adalah profesi gizi yang
terdiri dari Registerd Dietisien (RD) setara S1 dan telah mengambil
profesi Dietisien, dan Technical Registered Dietisien (TRD) setara D III.
Profesi gizi di RSBP batam, belum memenuhi standar baik syarat
profesi maupun jumlahnya. Sesuai dengan analisa jumlah kebutuhan
tenaga Ahli Gizi, Instalasi Gizi RSBP masih kekurangan sebanyak 3 ahli
gizi lagi.
2. Jumlah SDM di Instalasi Gizi
Distribusi Ketenagaan di Instalasi Gizi dibandingkan standar kebutuhan
SDMnya, sebagai berikut:

Jumlah
No Kualifikasi Jumlah Tenag Analisis
Uraian jabatan Kategori Tenaga
. Pendidikan Kebutuhan a yg Kekurangan
Ada
1. Kepala Instalasi Gizi Kepala Instalasi Gizi S1 Gizi 1 1 Pendidikan
terakhir D III
Gizi
2. Administrasi Pelaksana SMA + 1 0 -1
Adminstrasi Kursus
administrasi
3. Pelayanan
a. Penyelenggaraan - Koordinator D III Gizi 1 0 -1
Makananan MSPM
(Manajemen
Sistem
Penyelenggaraan
Makanan)
SMA 1 1 0 (Merangkap
- Penanggungj pengolahan
awab Gudang bila ada staf
cuti)

SMA / 7 4 -3
- Staf Produksi sederajat

SMA / 15 15 0
- Staf Distribusi sederajat (Outshorching
2 orang)

b. Asuhan Gizi Rawat - Ahli gizi S1 Gizi/D 4 4 0


Inap IV Gizi/DIII (Outshorching
Gizi 2 orang)

c. Asuhan Gizi Rawat - Ahli Gizi S1 Gizi/D 1 0 -1


Jalan IV Gizi/ DIII
Gizi

d. Penanggungjawab - Ahli Gizi S1 Gizi/D 1 0 -1


Penelitian dan IV Gizi/ DIII
Pengembangan Gizi
Gizi Terapan
Jumlah - 32 25 - 7

Dari table di atas dapat dianalisa bahwa :


1. Jumlah SDM yang ada di Intasli Gizi yang ada :
a. Ahli Gizi : 5 (2 orang outshorching) orang terdiri dari :
- D III Gizi 4 orang
- S1 Gizi 1 orang
b. Pelaksanan Penyelanggaraan Makanan 20 orang, terdiri dari :
- SMK Tata Boga : 1 orang
- SMA sederajat : 15 orang (2 orang outshourcing)
- SD : 4 orang
Dibagi dalam 4 shift kerja
2. Status Kepegawaian
- PNS : 13 orang
- Pegawai BP : 7 orang
- P2K : 1 orang
- Outshourcing : 4 orang

Kondisi SDM di Instalasi Gizi belum sesuai dengan struktur


organisasi Instalasi Gizi

VI. Fasilitas
1. Fasilitas untuk kegiatan MSPM

Standar (PGRS 2013) Instlasi Gizi RSBP Batam

Fasilitas Tempat :
 Tempat penerimaan bahan  Baik
makanan
 Tempat penyimpanan
bahan makanan  Baik
 Tempat persiapan bahan
makanan  Baik
 Tempat pengolahan dan
penataan makan pasien
 Tempat penyucian dan  (Sering terjadi bocor)
penyimpanan alat
 Tempet pembuangan
sampah  (belum ada dishwasher)
 Ruang fasilitas pegawai
 Wastafel khusus cuci
tangan
 Toilet di Instalasi Gizi  Baik
(Permenkes No 1096
Tahun 2019 tentang  Belum ada locker
Higiene Sanitasi Jasa
 Baik
Boga)
Fasilitas Alat  Belum tersedia
 Timbangan bahan
makanan
 Troli distibusi dengan
pemanas
 Troli distribusi tanpa
pemanas
 Troli terbuka
 Alat pengolahan  Ada 1, belum pernah
 Kulkas dikalibrasi
 Showcase
 Freezer  Ada 3 (1 rusak)
 Mesin cuci piring steril
 Dishwasher
 Bak cuci pirik  2 (baik)
 Kompor
 Oven  3
 Rice cooker bertingkat
 Alat makan (plato)  Baik
 Thermometer suhu
 1 (baik)
showcase
 Perangkap lalat eletrik  2 (baik)

 1 (baik)

 Belum ada

 Belum ada

 Baik

 Baik

 Baik

 Baik

 Baik

 Baik
 Belum tersedia

2. Sarana Fisik dan bangunan Ruang Gizi

Standar (Pedoman PGRS 2013) Instalasi Gizi RSBP Batam


 Lantai : kuat, mudah 
dibersihkan, tidak licin, tidak
menyerap air, tahan
terhadap asam, dan tidak
menimbulkan suara keras
 Lantai tidak bersudut -

 Dinding : halus, mudah  (sebaiknya diberi cat


dibersihkan, memantulkan minyak)

cahaya yang cukup bagi


ruangan, tahan terhadap
cairan, kabel dan pipa
terbenam dalam dinding
 Langit : bertutup dilengkapi Belum diberi plafon
bahan peredam suara,
disediakan cerobong asap,
jarak antara lanati dengan
langit-langit harus tinggi
 Penerangan dan ventilasi : Belum tersedia exhouse di area
kantor
penerangan cahaya
matahari dan listrik harus
cukup (200 lux), ventilasi
harus cukup, ada
exhousefan, tidak terjadi
kondensi dan uap air atau
leamk pada lantai, dan
dinding serta langit-langit

VII. Permasalahan di ruang gizi :


1. Fasilitas ruangan, belum terdapatnya exhousefan di ruang pengolahan
makanan, di area kantor dan belum tersedianya toilet di Instalasi Gizi
RSBP Batam
2. Fasilitas alat ; belum tersedianya dishwasher untuk pencuci alat makan
pasien dengan suhu panas yang sesuai standar (85 0C), dan belum
tersedianya perangkap lalat eletrik
3. Kurangnya SDM
a. Belum ada Ahli Gizi sebagai koordinator MSPM (Manajemen
Sistem Penyelenggaraan Makanan)
b. Belum ada Ahli Gizi sebagai Penanggunggjawab Penelitian dan
Pengembangan Gizi terapan (fokus mutu pelayanan gizi).
c. Belum ada Ahli Gizi untuk pelaksanaan pelaynan gizi rawat jalan.
d. Belum lengkapnya tenaga pengolahan dengan standar pendidikan
Tata boga untuk pengolahan makanan (saat ini hanya ada 1 orang)

VIII. Perencanaan

Kegiatan Pelayanan Gizi Usulan dan Saran


RSBP Batam

1. Pelayanan Gizi Belum terlaksana - Ada ahli gizi


a. Asuhan Gizi penanggungjawab
rawat jalan : kegiaatan asuhan gizi
- Penyuluhan Gizi rawat jalan
- Konsultasi Gizi - Tersedianya poli gizi
rawat jalan di rawat jalan
Belum terlaksana
b. Penelitian dan
Pengembangan - Ada ahli gizi
Gizi Terapan penanggungjawab
Belum ada kegiatan penelitian dan
c. Tersedianya pengembangan
Koordinator
Manajemen - Ada ahli gizi
Sistem penanggungjawab
Penyelenggaraa kegiatan penelitian dan
n Makanan pengembangan

2. Fasilitas - Tersedianya
waterheater/dishwa
sher
- Tersedianya
perangkap lalalt
eletrik

3. SDM - Penambahan ahli


gizi sebanyak 4
orang (sudah
termasuk hitungan
outshourcing 2
orang)
- Sebaiknya ada
penambahan tata
boga sebanyak 3
orang untuk tenaga
pengolah
- Pembaruan dan
penyesuaian
struktur organisai
Intalasi gizi

4. Lain-lain Adanya struktur - Pembaruan dan


organisai yang penyesuaian
berlaku struktur organisasi

XI. Penutup
Demikian laporan Semester I tahun 2020 ini kami sampaikan. Semoga apa
yang disampaikan menjadi pertimbangan agar pelayan gizi bisa lebih baik lagi,
dan semoga laporan ini bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan rumah
sakit terumata peningkatan pelayan gizi RSBP Batam

Anda mungkin juga menyukai