"Agama Hindu adalah agama politheisme yang menyembah banyak Tuhan?". Hal
ini sering saya dengar dari saudara beda agama yang mungkin belum mengerti
tentang konsep ketuhanan dalam Hindu. Dengan demikian maka sering muncul
pemikiran yang cenderung merendahkan karena ketidakjelasan Tuhan mana
sebenarnya yang disembah. Padahal sebenarnya Hindu bukanlah agama
monotheisme, politheisme, atheisme ataupun lainnya. Konsep agama Hindu adalah
Panteisme yaitu agama universal (satu Tuhan untuk semuanya).
"Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa" yang artinya berbeda-beda
tetapi tetap satu, tidak ada Dharma/Tuhan yang lainnya.
"Ekam Sat Wiprah Bahuda Wadhanti" artinya Tuhan hanya satu, tetapi para resi
bijaksana menyebut Beliau dengan banyak nama.
Adapun sifat-sifat Tuhan yang merupakan sumber dari segala kehidupan (Parama
Atma) adalah :
Dengan adanya sifat-sifat Beliau seperti di atas sangatlah sulit bagi orang awam
untuk bisa mengerti dan memahami Tuhan kecuali kita sudah memiliki keyakinan
teguh, berusaha untuk memahami dan menghayati keberadaan Beliau, melepaskan
semua ikatan terhadap keinginan duniawi, dan memasrahkan sepenuhnya untuk
Beliau.
Fungsi para dewa adalah untuk mengatur jalannya roda kehidupan baik dalam
penciptaan, perjalanan waktu, dan peleburan serta proses setelah kematian. Mereka
juga membantu makluk lainnya termasuk manusia untuk bisa mengerti konsep
ketuhanan dan mengatur tatatan hidup manusia. Sehingga secara tidak langsung
mereka adalah wakil dari Tuhan yang mengatur segala kehidupan sesuai dengan
tugasNya masing-masing dan juga sebagai penghubung antara Tuhan dengan
ciptaanNya. Dengan kata lain apabila manusia melakukan persembahan kepada
salah satu dewa maka sama artinya mereka menyembah Tuhan dan dewa lainnya
karena mereka semua adalah satu tetapi berbeda karena fungsinya. Sama halnya
dengan kita sendiri, dengan menjaga diri sendiri dan menghormati orang lain
artinya juga kita menjaga dan menghormati Tuhan karena Tuhan juga bersemayam
dalam diri manusia.
Jika diibaratkan dalam sebuah perusahaan besar, Tuhan adalah sebagai pemilik
perusahaan dan Tri Murti adalah Owner Representative, Dewa Indra yang
merupakan raja dari para dewa adalah sebagai General Manager dan dewa-dewa
lainnya sebagai departement head/manager. Dan disini manusia adalah staff yang
harus tetap tunduk dan patuh terhadap atasan. Seorang staff sangatlah susah untuk
bertemu langsung dengan pemilik perusahaan sehingga mereka harus
menggunakan penghubung yaitu atasannya.
Brahman dalam agama Hindu merupakan jiwa yang paling utama yang
menyebabkan segala sesuatu di alam semesta ini menjadi ada dan tidak ada. Beliau
bersifat kekal, tidak berwujud, tak terbatas, tiada berawal dan juga tiada akhir,
menguasai segala bentuk, waktu, ruang, energi serta menguasai alam semesta. Di
Bali Beliau dikenal dengan gelar Ida Sang Hyang Widhi yang artinya Dia yang
maha tahu. Jadi walaupun berbeda nama, Beliau tetap satu.
Bab VIII.4 "Yang menjadi inti dari semua benda dan mahluk (yaitu Adhibhuta)
sifatnya dapat binasa. Yang menjadi inti para dewa adalah Jiwa Kosmos. Dan
Arjuna, di dalam raga ini, Aku Sendiri (sebagai Saksi di dalam) adalah
Adhiyagna."
Bab VIII.9 "Ia memujaNya sebagai Yang Maha Mengetahui, sebagai Yang Selalu
Hadir Semenjak Masa Yang Amat Silam, sebagai Yang Maha Penguasa, sebagai
Yang Maha Tercepat, sebagai Yang Maha Memelihara kita semua, sebagai Yang
BentukNya Tak Dapat Dimengerti oleh manusia dan mahluk-mahluk lainnya,
tetapi Ia Terang Benderang bagaikan Sang Surya dan jauh dari semua
kegelapan."
Karena sifat-sifat Beliau yang maha tidak terbatas, sehingga sangat sulit bagi
manusia yang mempunyai akal dan kesadaran yang bisa dibilang masih sangat
rendah untuk bisa memahaminya. Maka untuk bisa mencapai sesuatu yang tidak
terbatas maka kita harus mempersempit ketidak terbatasan itu. Contoh: misalnya
kita harus mengukur luas suatu bidang (suatu area) yang tidak beraturan, maka kita
harus mempersempit bidang tersebut dan dibentuk pola-pola bidang datar yang
bisa diukur (misal persegi, segi tiga, trapesium, dll) sehingga nantinya kita bisa
menemukan jumlah luas keseluruhan dari bidang tak beraturan tersebut.
Sama halnya dengan Brahman, manusia tidak akan mungkin bisa menggambarkan
bagaimana Brahman itu sebenarnya. Lalu bagaimana manusia bisa
menggambarkan bentuk Tuhan? Kembali lagi ke kitab-kitab suci agama Hindu
dimana telah dijelaskan bentuk-bentuk manifestasi dari Tuhan. Beliau adalah
Brahma, Wisnu, Siwa, Indra, Surya, Baruna, Kresna, Ramadewa, dll. Apakah
benar jiwa-jiwa tersebut adalah pribadi dari Tuhan? Sesuai dengan sifat-sifat dari
Brahman/Tuhan yaitu maha kuasa, maha ada, maha tahu dan maha karya, maka
untuk menjadi suatu pribadi tertentu tidak akan sulit bagi Beliau.