AGAMA HINDU
Nama
NIM
160010084
Kelas
BB 161
* Abjayoni
* Druhina
* Viranci
: yang menciptakan
: yang menciptakan
* Prajapati
* Vedha
: ia yang menciptakan
* Vidhata
* Visvasrt
1. Anima
: Tuhan bagaikan setiap atom yang mempunyai kehalusan yang bahkan
lebih halus dari partikel apapun
2. Lagima
: Sifat Tuhan yang sangat ringan bahkan lebih ringan dari ether
3. Mahima
: Dapat memenuhi segala ruang, tidak ada tempat kosong bagi Beliau
4. Prapti
: Segala tempat bisa dicapai, Beliau dapat pergi kemanapun yang
dikehendaki dan Beliau telah ada.
5. Prakamya
6. Isitwa
7. Wasitwa
: tak terlahirkan.
4. Achodya
5. Adhaya
6. Akledya
7. Achesyah
8. Nitya
: kekal abadi
9. Sarwagatah
: ada dimana-mana
10. Sthanu
: tak berpindah-pindah
11. Acala
: tak bergerak
12. Sanatana
13. Atarjyotih
Dengan adanya sifat-sifat Beliau seperti di atas sangatlah sulit bagi orang awam untuk bisa
mengerti dan memahami Tuhan kecuali kita sudah memiliki keyakinan teguh, berusaha untuk
memahami dan menghayati keberadaan Beliau, melepaskan semua ikatan terhadap keinginan
duniawi, dan memasrahkan seluruhnya untuk Beliau.
Untuk memahami Tuhan, maka tidak ada jalan lain kecuali mendalami ajaran agama,
memohon penjelasan para guru yang ahli di bidangnya yang mampu merealisasikan ajaran
ketuhanan dalam kehidupan pribadinya. Sedangkan kitab suci Veda dan temasuk kitab-kitab
Vedanta (Upanisad) adalah sumber yang paling diakui otoritasnya dalam menjelaskan tentang
Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).
Prasangka banyak orang yang menganggap konsep teologis Hindu adalah politeistik
berangkat dari pemahaman yang salah tentang Deva. Deva adalah sesuatu yang memancar
dari Tuhan Yang Maha Esa. Beraneka Deva itu adalah untuk memudahkan
membayangkanNya.
Dewa-dewa atau devata digambarkan dalam berbagai wujud, yang menampakkan diri sebagai
yang personal, yang berpribadi dan juga yang tidak berpribadi. Yang Berpribadi dapat kita
amati keterangan tentang dewa Indra, Vayu, Surya, Garutman, Ansa yang terbang beas di
angkasa, dan sebagainya. Sedang Yang Tidak Berpribadi, antara lain sebagai Om
(Omkara/Pranava), Sat, Tat, dan lain-lain.
Dalam kitab suci Rgveda seperti halnya Atharvaveda disebutkan jumlah dewa-dewa itu
sebanyak 33 dewa. Bila kita membaca mantram-mantram lainnya dari kitab suci Rgveda
ternyata jumlah Dewa-dewa sebanyak 3339
Tuhan menurut monotheisme Trancendent digambarkan dalam wujud Personal God (Tuhan
Yang Maha Esa Berpribadi). Sedangkan menurut monotheisme Immanent, Tuhan Yang Maha
Esa selalu digambarkan Impersonal God. Memang menyembah Tuhan Yang Maha Esa yang
abstrak (Impersonal God) tanpa mempergunakan sarana jauh lebih sulit dibandingkan dengan
menyembah Tuhan Yang Personal God melalui Bhakti dan Karma Marga.
Tuhan Yang Maha Esa di dalam Veda digambarkan sebagai Personal God, dapat dibagi
menjadi tga kategori:
1. Penggambaran Antrophomorphic: sebagai manusia dengan berbagai kelebihan seperti
bermata seribu, berkaki tiga, bertangan empat dan sebagainya.
2. Penggambaran Semianthrophomorphic: sebagai setengah manusia atau setengah binatang.
Hal ini lebih menonjol dalam kitab-kitab Purana seperti dewa Ganesha (manusia berkepala
gajah), Hayagriwa (manusia berkepala kuda, dan sebagainya.
3. Penggambaran Unantrophomorphic: tidak sebagai manusia melainkan sebagai binatang
saja, misalnya Garutman (Garuda), sebagai tumbuh-tumbuhan, misalnya Soma dan lain-lain.