Hidayatur Rahmi & Almunawarah
Hidayatur Rahmi & Almunawarah
D
I
OLEH
KELOMPOK 6
TAHUN 2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
makalah dengan judul “Analisis Kebutuhan Bk” tanpa ada kendala suatu
apapun.
SAW yang telah membawa kita dari alam Kebodohan kealam yang berilmu
Seperti halnya manusia yang tidak sempurna di mata manusia lain ataupun
di mata Allah SWT, penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan
miliki. Untuk itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga
Blangpidie,
Penulis
1
Daftar isi
Halaman
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
Bab II Pembahasan...........................................................................................................2
H. Teknik-Teknik Asessment.......................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................12
Daftar Pustaka
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta tujuanya dapat tercapai
efektif dan efisien pula maka harus disusun programnya secara terencana
B. RUMUSAN MASALAH
3
2. Apa saja langkah-langkah analisis kebutuhan?
C. TUJUAN
9.
4
BAB II
PEMBAHASAN
KONSELING
suatu masalah.
materi sajian yang dibutuhkan, model sajian materi pelajaran yang efektif,
1
Depdiknas. 2003. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Puskur Balitbang hal. 25
5
a. analisis kebutuhan adalah “sebuah proses untuk mengidentifikasikan
organisasi”.2
populasi, layanan yang diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan dalam bimbingan dan konseling
didik, lingkungan peserta didik dan layanan bimbingan dan konseling dalam
2
Robert O. Brinkerhoff, The Learning Alliance: Systems Thinking in Human Resource
6
B. LANGKAH-LANGKAH ANALISIS KEBUTUHAN
1. Pengumpulan Informasi
tersebut?
2. Identifikasi kesenjangan
kurikulum.
5
Ridwan. Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. (2004). hal 50
7
d. Output; meliputi ijazah kelulusan, keterampilan prasyarat, lisensi.
3. Analisis performance
a. Mengidentifikasi guru.
7. Merumuskan masalah
6
Santoadi, F. Manajemen Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma. (2010). hal 59
8
c. Mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam pengukuran
kebutuhan.
perencanaan.
f. Mengumpulkan data.
diprioritaskan.
1. Identifikasi Kebutuhan
melalui:
9
tersinggung), dan karakternya (seperti kejujuran, kedisiplinan, dan
tanggung jawab).
silabus.7
2. Kegiatan Analisis
10
a. pembuatan keputusan,
c. mengembangkan,
d. melaksanakan, dan
batasan kebutuhan jika tidak diberi batasan yang jelas, sehingga dapat
11
D. PERENCANAAN (PLANNING) PROGRAM BK
peserta didik/konseli;
(2016). hal. 59
12
sosial, belajar, karir) melalui angket, pedoman observasi, wawancara,
atau sosiometri;
hadapi (dalam studi, karir, sosial, dan pembinaan diri), dan masalah yang
ada dalam keseharian peserta didik (termasuk dalam hal pendidikan atau
pengamatan, catatan anekdot, angket atau daftar cek dan studi dokumen
9
Sukmadinata,Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan Bandung : Rosdakarya, (2007) hal.45
10
Winkel, W. S., & Hastuti, M. S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Media Abadi. (2005) Hal 88
13
1. Kebutuhan guru, yang berisi area atau hal-hal yang berhubungan dengan
meliputi (1) kebutuhan apa saja yang perlu dilayani, (2) kapan layanan
layanan.
yang perlu dinilai dan dianalisa oleh guru BK adalah kebutuhan sarana-
prasarana tersebut dapat menilik apa yang sudah ada atau tersedia, apa yang
14
masih dibutuhkan atau perlu diadakan, dan tujuan pengadaan sarana
prasarana tersebut.11
menilik dukungan unsur sekolah yang ada. Unsur sekolah yang dimaksudkan
melibatkan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang ada. Selain itu,
kelas. Orang tua dapat dilibatkan untuk memberikan dukungan bagi program
11
Kemendikbud. Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling, (2016). hal
28
15
5. penyusunan jadwal kerja yang jelas untuk optimalisasi pelaksanaan
layanan BK,
dan mendekatkan jarak kesenjangan antara “seperti apa yang ada” dengan
“bagaimana seharusnya”.
Tiga langkah penting yang dilakukan oleh guru inovatif dalam menyiapkan
3. Bagaimana mengajarkan?
16
Untuk dapat melaksanakan tugas pendidikan baik guru harus paham
tentang “alat” dan “tujuan”. Dengan memahami tujuan, maka akan tepat dalam
sesedikit mungkin, dengan biaya sehemat mungkin, akan gagal pula mencapai
sukses secara optimal. Analisis kebutuhan merupakan seperangkat alat dan teknik
formal, serta cara untuk mencermati dunia secara lebih ilmiah karena memandang
yang terjadi dalam pembelajaran siswa dari apa yang diharapkan dan apa yang
pendidikan
12
Morissan, M.A . Designing Effective Instruction. USA, 2001. Hal. 28-30
17
H. TEKNIK- TEKNIK ASESSMENT
1. Tes langsung
a) Tes Intelegensi
pada urutan yang lebih tinggi (high cognition). inteligensi terdiri dari tiga
komponen yaitu:
kemampuan tunggal dan seragam, tetapi komposit dari berbagai fungsi. Ketika
pertama kali diperkenalkan, IQ merujuk pada jenis skor yakni: ratio usia mental
ekspresi dari tingkat kemampuan individu pada saat teretentu, dalam hubungan
dengan norma usia tertentu. Tes-tes intelegensi umum yang dirancang untuk
18
dalam proses belajar di sekolah. Kebanyakan tes intelegensi dapat di pandang
hanya memunculkan skor tunggal yang disebut IQ, karena hasil IQ belum dapat
konteks tes bakat ini didefinisikan sebagai: Suatu kondisi atau seperangkat
13
Nur Aeni, Tes Psikologi : Tes Intelegensi dan Tes Bakat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar (2012).
Hal 50
14
Fauzan, Lutfi. Pendekatan-Pendekatan Konseling Individual. Malang: Elang Mas. (2004). Hal
35
19
d) membantu memprediksi tingkat sukses akademis atau pekerjaan yang
bisa di antisipasi individu,
e) berguna mengelompokkan individu-individu dengan bakat serupa bagi
tujuan perkembangan kepribadian dan pendidikan.
c. Tes Minat
apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Tiga bidang terapan hasil tes
Siswa. Hakikat dan kekuatan dari minat dan sikap seseorang merupakan aspek
seseorang dari aktifitas waktu luang, dan fase-fase utama lainnya dari kehidupan
sehari-hari.15
2. Non Tes
a) Observasi
terhadap gejala yang diteliti. Sedangkan dalam arti luas observasi mengandung
arti pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang
diteliti. Istilah “ pengamatan” dari aspek psikologi tidak sama tidak sama dengan
melihat, hal itu karena melihat hanya dengan menggunakan penglihatan (mata);
15
Hurlock,E.B. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan
(edisi kelima). Jakarta: Erlangga (1993).hal. 58
20
pancaindra yaitu dengan penglihatan, pendengaran, penciuman, bahkan bila
menggunakan pancaindra karena tidak semua gejala yang diamati bisa dikenali
dilayaninya baru saja merokok, atau tidak, guru BK bisa melihat pada perubahan
wajahnya dan atau sekaligus mencium bau rokok yang keluar dari mulut siswa.
kualitatif, maka pengamatan yang dilakukan guru BK bukan hanya sebatas gejala
yang nampak saja, tetapi harus mampu menembus latar belakang mengapa gejala
itu terjadi.
b) Wawancara
kepada interviewer. Adanya dua pihak yang kedudukannya tidak sama itu menjadi
21
pembeda antara metode interview dengan diskusi. Hubungan antara interviewer
dengan interviewee adalah hubungan sepihak, bukan hubungan yang timbal balik.
data dengan cara tanya- jawab lisan yang dilakukan secara sistematis guna
mencapai tujuan penelitian. Pada umumnya interview dilakukan oleh dua orang
atau lebih, satu pihak sebagai pencari data (interviewer) pihak yang lain sebagai
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
perkembangan.
23
terlibat dalam pengukuran kebutuhan tentang kebutuhan-kebutuhan yang
diprioritaskan.
B. SARAN
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan
datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat bagi
24
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang.
25
Nur Aeni, Tes Psikologi : Tes Intelegensi dan Tes Bakat, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar (2012).
26