Anda di halaman 1dari 72

KAMPUNG TAHFIDZ : MEMBANGUN PROGRAM

TAHFIDZ PADA ANAK MI MIFTAHUL ULUM DI


DESA TLOGOAGUNG

PENULIS :
HASTIN NUR GHOWARIRO (011810053)

i
KAMPUNG TAHFIDZ : MEMBANGUN PROGRAM
TAHFIDZ PADA ANAK MI MIFTAHUL ULUM DI
DESA TLOGOAGUNG
PENULIS:
Hastin Nur Ghowariro
PENYUNTING :
Tim litbangpemas | dekanat fakultas
LAYOUT DAN DESAIN SAMPUL:

Cetak Pertama, Agustus 2021


Jumlah Halaman Dan Ukuran Buku
ISBN: ...................................
IKAPI:

PENERBIT:
LITBANGPEMASUNISLA
Lembaga Penelitian, Pengembangan dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Lamongan
Jl.Veteran No.53 A Lamongan Jawa Timur Website:
www.litbangpemas.unisla.ac.id
Email:litbangpemas@gmail.com
Telp.(0322)324706
CP.082257012322/085649208712

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas


segala rahmatNYA sehingga buku : “KAMPUNG
TAHFIDZ: MEMBANGUN PROGRAM TAHFIDZ
PADA ANAK MI MIFTAHUL ULUM DI DESA
TLOGOAGUNG” ini dapat tersusun hingga selesai. Buku
ini disusun berdasarkan data dan informasi yang bersumber
dari hasil survei lokasi, wawancara terhadap sesepuh desa
dan dari beberapa sumber buku dan journal.
Dan tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua masyarakat dan perangkat desa yang telah
membantu memberikan beberapa informasi dan beberapa
data untuk menyelesaikan buku ini, dan tidak lupa juga
kepada teman-teman yang membantu saya dalam
menyelesaikan buku ini. Tentunya yang saya harapkan dari
pembaca adalah dapat mengambil manfaat dari buku yang
saya susun, dan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Saya sebagai penulis, sadar akan banyak-nya kesalahan
yang ada dalam penulisan buku ini, baik itu kesalahan tutur
Bahasa penyampaian ataupun susunan materi dalam buku
ini. Oleh karena itu saya meminta maaf jika ada banyak
kesalahan. Maka dari itu bantuan kritik dan saran dari
berbagai pihak sangatlah saya harapkan. Akhir kata, semoga
laporan kegiatan ini memberi manfaat yang besar untuk
pelaksanaan program tahfidz pada anak MI Miftahul Ulum di
desa Tlogoagung.

iii
Tlogoagung, 30 Juli 2021

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................i
HALAMAN ISBN..........................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................iv
BAB I PROFIL DESA
1.1 Asal Usul Desa Tlogoagung................................1
1.2 Pemerintahan.......................................................2
1.3 Geografis Desa.....................................................7
1.4 Sosial Budaya......................................................9
1.5 Sarana Prasarana..................................................12
1.6 Produk Kreatifitas Masyarakat............................13
1.7 Perekonomian......................................................17
1.8 Agama..................................................................18
1.9 Kesehatan.............................................................19
1.10 Pendidikan...........................................................19
1.11 Kepemudaan Dan Olahraga................................20
1.12 Pariwisata............................................................21
BAB II PENGERTIAN JUDUL
2.1 Pengertian Tahfidz...............................................22
2.2 Pengertian Anak...................................................22
BAB III OBYEK SASARAN
3.1 Jumlah Siswa.......................................................24
BAB IV PROGRAM TAHFIDZ
4.1 Mengapa Anak Harus Belajar Al-Qur’an.............30
4.2 Menggunakan Metode (Ummi).............................32

iv
BAB V PELAKSANAAN
5.1 Waktu Perencanaan...............................................40
5.2 Aktivitas Pembelajaran.........................................42
BAB VI STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Strategi Pembelajaran Tahfidz..............................44
BAB VII HASIL PELAKSANAAN
7.1 Profil Lulusan........................................................48
BAB VIII PENUTUP
8.1 Kesimpulan................................................................53
8.2 Saran..........................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.....................................................55
LAMPIRAN...................................................................57
BIODATA PENULIS....................................................63

v
BAB I
PROFIL DESA TLOGOAGUNG

1.1 Asal Usul Desa Tlogoagung

Desa Tlogoagung adalah nama salah satu desa


yang ada di Kecamatan Kembangbahu Kabupaten
Lamongan. Penamaan desa ini tidak luput dari suatu
peristiwa yang terjadi di masa lalu. Menurut cerita dari
sesepuh desa Tlogoagung dulu pada saat musim
kemarau dari sekian desa, Tlogoagung memiliki kedung
atau biasa disebut dengan tlogo yang memiliki sumber
air tidak habis-habis jadi, Tlogoagung tidak pernah
kekurangan air pada waktu itu. Desa-desa sekitar yang
mengalami kekeringan mengambil air di tlogo tersebut
sehingga desa ini dinamakan dengan desa Tlogoagung
yang artinya tlogo adalah tempat sumber air dan agung
adalah tidak pernah surut.

1
1.2 Pemerintahan
VISI
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
Visi adalah suatu gambaran tentang perencanaan
keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat
potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa
Tlogoagung ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif,
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa
Tlogoagung seperti pemerintah desa, BPD, tokoh
masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan
masyarakat desa pada umumnya. Visi Desa Tlogoagung
adalah:
”Terwujudnya Masyarakat Desa Tlogoagung
Yang Berakhlak Mulia, Sehat, Sejahtera Dan
Bermartabat Dalam Naungan Pemerintah Desa Yang
Demokratis Dan Amanah”
Melalui visi ini diharapkan masyarakat
menemukan gambaran kondisi masa depan yang lebih
baik dan merupakan potret keadaan yang ingin dicapai,
dibanding dengan kondisi yang ada pada saat ini. Melalui
rumusan visi ini diharapkan mampu memberikan arah
masyarakat pada keadaan yang lebih baik, menumbuhkan
kesadaran masyarakat untuk mengendalikan dan
mengontrol kinerja yang lebih baik, menumbuhkan
kompetisi sehat pada anggota masyarakat dan
menciptakan daya dorong untuk serta mempersatukan
anggota masyarakat.
MISI
Misi merupakan turunan atau penjabaran dari visi
yang akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah

2
visi. Dengan kata lain misi merupakan penjabaran lebih
operatif dari visi. Pencabaran dari visi ini diharapkan
dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap terjadinya
situasi dan kondisi lingkungan di masa yang akan datang
dari usaha-usaha mencapai visi desa.
Untuk merai visi desa seperti yang dijabarkan di
atas, dengan mempertimbangkan aspek masalah dan
potensi yang ada di desa berdasarkan potret desa,
kalender musim dan kelembagaan desa. Maka disusunlah
misi desa sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sosial
budaya dan ketentraman masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan
sumberdaya manusia.
3. Meningkatkan pembangunan ekonomi pedesaan, dan
kesejahteraan masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur
dalam tata kelola pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan pada masyarakat.

Kelembagaan Dan SOTK Desa

Sebagaimana dipaparkan dalam UU No. 06


Tahun 2014 bahwa di dalam desa terdapat tiga kategori
kelembagaan desa yang memiliki peranan dalam tata
kelola desa, yaitu : Pemerintahan desa, Badan
Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan.
Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan di Tingkat Desa
(Pemerintahan Desa) dilaksanakan oleh Pemerintahan
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Pemerintahan
desa ini dijalankan dengan mengatur dan mengurus

3
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam system pemerintahan di negeri ini. Pemerintah
desa atau yang disebut dengan nama lain Kepala Desa
dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa. Kepala Desa mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan, dan
kemasyarakatan.
Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga
yang merupakan perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa. Badan
Permusyawaratan Desa berfungsi menetapkan peraturan
desa bersama Kepala Desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat. BPD berkedudukan
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa
bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang
ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat.
Anggota BPD terdiri dari ketua RW, pemangku adat,
golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka
masyarakat lainnya.

Struktur organisasi Pemerintahan Desa Tlogoagung

KEPALA DESA
SEKRETARIS
DESA

KASI KASI KASI KAUR KAUR KAUR


PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN PELAYANAN USAHA KEUAN PEREN
& GAN CANAA
UMUM N
4
KASUN KASUN
KASUN BESI
SLATUNG TLOGO

Struktural Pemerintahan Desa Tlogoagung

TAHUN NAMA HASIL


MENJABAT PEJABAT PEMBANGUNAN
1994 - 1999 SAEAN - Perbaikan jalan
sawah
- Perbaikan
saluran air
1999 - 2009 KASBOLAH - Perbaikan
saluran air
- Perbaikan jalan
desa
- Pembangunan
rehabilitasi
masjid
- Pembuatan
lapangan desa
2009 - 2014 SUPARTO - Perbaikan jalan
desa
- Perbaikan
saluran air desa
- Pembangunan
kantor balai
desa
- Pembuatan
pondasi pagar

5
2014 - 2019 MOKH. - Perbaikan jalan
ANWAR desa
- Pembuatan
pagar balai
desa
2019 - 2020 MOKH. - Membuat
ANWAR lapangan futsal
- Pembangunan
balai desa
2021 PJ KHOIRUN - Perbaikan jalan
NISWATIN, lingkar desa
S.Ap

Nama Pejabat Pemerinta Desa Tlogoagung

No Nama Jabatan
1 Khoirun Niswatin, S.Ap PJ Kepala Desa
2 Riyanto PJ Sekretaris Desa
3 Abdul Muntholib Kasi Pemerintahan
4 Ahmad Huda Kasi Kesejahteraan
5 Sujono Kasi Pelayanan
6 - Kaur Umum
7 Sumain Kaur Keuangan
8 M. Sholikhan Kaur Perencanaan
9 Nur Hadi Kasun Slatung
10 Riyanto Kasun Besi
11 Ardjo Kasun Tlogo

Nama Badan Permusyawaratan Desa Tlogoagung

No Nama Jabatan
1 Abdul Ghofur S.Kom Ketua

6
2 H. Bambang Mariadi S.Pd Wakil Ketua
3 Edy Susanto Sekretaris
4 Hanafi Anggota
5 Ismanan Anggota
6 Subur Anggota
7 Maesyaroh S.Pd Anggota
Jumlah 7 Orang

Nama-nama LPMD Desa Tlogoagung

No Nama Jabatan
1 Rusdi Ketua
2 Tari Robana Wakil Ketua
3 Moh. Hakim, S.Pd Sekretaris
4 Suhanto Bendahara
5 Aman Anggota
6 Mariadi Anggota
7 Umar Tauhid Anggota
8 Supini Anggota
9 Munahi Anggota

1.3 Geografis Desa


Pentingnya untuk memahami kondisi desa untuk
mengetahui keterkaitan perencanaan dengan muatan
pendukung dan permasalahan yang ada, memberikan arti
penting keputusan pembangunan sebagai langkah
mendayagunakan dan penyelesaian masalah di
masyarakat.

7
Desa Tlogoagung merupakan salah satu dari 18
desa di wilayah Kecamatan Kembangbahu, yang terletak
1 Km kea rah Barat dari Kecamatan Kembangbahu.
Desa Tlogoagung mempunyai luas wilayah
seluas 447,114 hektar. Adapun batas-batas wilayah Desa
Tlogoagung:

BATAS DESA
Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa
Kedungmegarih Kecamatan
Kembangbahu
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Sukobendu
Kecamatan Mantup
Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa
Kembangbahu
Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa German
Kecamatan Sugio

Iklim Desa Tlogoagung sebagaimana desa-desa


lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim Tropis yakni
musim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai
pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa
Tlogoagung Kecamatan Kembangbahu.
Desa Tlogoagung terdiri dari 3 dusun yakni:
1. Dusun Besi
2. Dusun Slatung
3. Dusun Tlogo
Desa Tlogoagung terdiri dari:
1. Rukun Warga (RW) : 5 RW
2. Rukun Tetangga (RT) : 19 RT

8
Dengan jumlah penduduk 2.554 Jiwa atau 709
KK dengan perincian sebagai berikut:

No
Jenis Kelamin Jumlah
.
1. Laki-laki 1.264
2. Perempuan 1.290

1.4 Sosial Budaya


Banyaknya kegiatan Ormas di Desa Tlogoagung
seperti Remaja Masjid, Karang Taruna, PKK dan
Posyandu merupakan asset desa yang bermanfaat untuk
dijadikan sebagai media penyampaian informasi dalam
setiap proses pembangunan desa pada masyarakat.

Kesejahteraan Warga

No
Uraian Jumlah
.
1. Jumlah Kepala Keluarga 709 KK
2. Jumlah Penduduk miskin 275 KK
3. Jumlah Penduduk Sedang 351 KK
4. Jumlah Penduduk Kaya 83 KK

Jumlah Dokter, Bidan dan Paramedis

No
Uraian Jumlah
.
1. Dokter -
2. Bidan 1
3. Paramedis -
4. Mantri 1

9
Jumlah Kejadian Nikah, Cerai, Rujuk

No
Uraian Jumlah
.
1. Nikah 15
2. Cerai 3
3. Rujuk -

Selain sosialnya Desa Tlogoagung juga sangat


kental dengan budayanya. Tradisi budaya yang
berkembang dan banyak dipengaruhi ritual-ritual
keagamaan atau kepercayaan masyarakat Desa
Tlogoagung seperti peringatan tahun baru hiriyah
dengan melakukan do’a bersama di masjid dan
musholah-musholah.
Contoh lain adalah ketika menjelang Ramadhan
masyarakat berbondong-bondong mendatangi
kuburan/makam orang tuanya maupun para leluhurnya
untuk dibersihkan dan setelah itu melakukan
tahlilan/do’a bersama di lingkungan RT masing-masing.
Secara individual didalam keluarga masyarakat
Desa Tlogoagung, tradisi ketimuran dipadu dengan
Agama Islam juga masih tetap dipegang. Tradisi ini
dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih
diyakini sekaligus digunakan sebagai media untuk
bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat. Misalkan,
tradisi mengirim do’a untuk orang tua atau leluhur yang
dilakukan dengan mengundang para tetangga dan
kenalan yang istilah populernya diberi nama
Slametan/Kundangan. Slametan ini biasanya dilakukan

10
mulai dari satu sampai tujuh harinya keluarga yang
ditinggal mati, yang disebut Tahlilan. Selanjutnya hari
ke empat puluh, hari ke seratus dan seribu harinya
perhitungan tanggal Kegiatan menggunakan
penanggalan jawa.
Di Desa Tlogoagung juga ada budaya yang
sangat kental dari turun temurun yaitu “Sedekah Bumi”
yang dilaksakan setahun sekali dengan membuat aneka
jajanan hasil olahan dari panen warga Tlogoagung
seperti, onde-onde, kucur, tetel, pisang dll yang
kemudian dibawa ke kuburan/makam dusun masing-
masing dan berdo’a kepada Allah SWT serta sebagai
ucapan syukur atas keberkahan panen para warga.

11
Selain budaya-budaya di atas, di Desa
Tlogoagung juga ada budaya “Bari an” yakni
mengeluarkan sedikit rezekinya untuk membuat nasi
atau pun jajan yang kemudian dibawa ke mushola
setempat/ biasa juga dibawa ke sepanjang jalan untuk
dido’akan dan dilaksanakan satu minggu sekali
sebanyak 7x setelah hari raya Idul Adhah.

Di Desa Tlogoagung juga ada tradisi


“Gembrekan” yang dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki sapi. Tradisi ini dilakukan dengan tujuan
meminta keselamatan untuk ternak mereka yankni
hewan sapi.
1.5 Sarana Prasarana
Pembangunan masyarakat desa diharapkan
bersumber pada diri sendiri dan perkembangan
pembangunan harus berdampak pada sosial , ekonomi
dan budaya yang seimbang agar dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat desa menjadi lebih baik.
1. Prasarana Kesehatan

12
 Posyandu : 1 unit
 Bidan Desa : 1 orang
2. Prasarana Pendidikan
 Taman Kanak-kanak / TK / RA : 2 unit
 SD / MI : 2 unit
 SMP / MTs : 0 unit
 SMA / SMK / MA : 0 unit
 TPA / TPQ : 4 unit
3. Prasarana Umum Lainnya
 Masjid : 3 unit
 Lapangan Olahraga : 3 unit

Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan


tahap keberlanjutan dimulai dengan proses penyiapan
masyarakat agar mampu melanjutkan pengelolaan
program pembangunan. Proses penyiapan ini
membutuhkan keterlibatan masyarakat, agar masyarakat
mampu menghasilkan keputusan pembangunan yang
rasional dan adil serta semakin sadar akan hak dan
kewajibannya dalam pebangunan, mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri dan mampu mengelola berbagai
potensi sumber daya yang ada dalam rangka
meningkatkan kesejahteraannya.
1.6 Produk Kreatifitas Masyarakat
Produk kreatifitas masyarakat Desa Tlogoagung
ada di Dusun Besi dan Dusun Tlogo yakni pembuatan
Tas dari tenun dan kerupuk tepung.
1. Tas dari tenun
Di Desa Tlogoagung salah satu warganya yaitu
Ibu Nikmatul memproduksi tas dari tenun. Usaha tas

13
dari tenun ini adalah usaha keluarga. Ibu Nikmatul
mengerjakan dan mengelola usaha ini dengan
memiliki 3 pegawai, namun pada masa pandemic
seperti sekarang ini pembuatan dilakukan sendiri oleh
keluarga tanpa pegawai. Dalam satu bulan sebelum
pandemi tas yang dipesan bias mencapai 1.800 biji
tetapi pada saat pandemi pesanan kurang lebih hanya
mencapai 400 biji dalam sebulan.
 Alat dan bahan
1) Mesin jahit
2) Gunting dan cater
3) Lem tenun (latek)
4) Mal spon
5) Papan kayu (sebagai cetakan)
6) Tikar tenun
7) Puring
8) Resleting
9) Benang
 Cara pembuatan
1) Papan kayu dipotong dan dibentuk sesuai dengan
pola
2) Setelah itu potong mal spon sesuai dengan pola
potongan kayu tersebut
3) Langkah selanjutnya lem mal spon dengan tikar
tenun
4) Tunggu sampai kering dan gunting tikar sesuai
dengan pola mal spon
5) Setelah itu pasang puring dan resleting dengan
mesin jahit

14
6) Terakhir jahit tikar yang sudah menempel dengan
mal spon sesuai dengan pola

2. Kerupuk dari tepung


Selain Tas dari tenun ada juja kerupuk dari
tepung yang diproduksi oleh ibu Nanik yang
bertempat tinggal di Dusun Tlogo. Ibu nanik
memproduksinya sendiri tanpa ada karyawan yang
membantu. Beliau mempunyai pelanggan tetap yang
akan mengambil kerupuk tersebut ke rumahnya tanpa
15
harus menjajakannya. Kerupuk yang dijual bu Nanik
adalah kerupuk yang masih mentah yang dibandrol
Rp. 18.000,- per kilonya.
 Bahan
1) Tepung terigu 2 Kg
2) Tepung kanji 1 Kg
3) Bawang putih 10 siung
4) Terasi
5) Pengembang
6) Garam
7) Penyedap rasa
8) Air 3 liter
 Cara pembuatan
1) Campurkan semua bahan-bahan
2) Aduk hingga merata menggunakan tangan
3) Siapkan plastik dan karet untuk cetakan adonan
4) Jika sudah merata masukkan adonan ke dalam
plastic lalu ikat dengan karet
5) Lakukan berulang-ulang hingga adonan habis
6) Masukkan adonan yang sudah dimasukkan ke
dalam plastik ke panci dan masukkan air
secukupnya
7) Letakkan di atas kompor rebus selama 2 jam
hingga warnanya berubah menjadi coklat
8) Setelah matang angkat kerupuk setengah jadi
diamkan selama beberapa jam hingga dingin
9) Lepaskan plastik, kemudian iris tipis-tipis agar
tidak terlalu tebal
10) Tata irisan di atas papan kayu untuk dijemur

16
11) Jemur kurang lebih selama 2 hari sampai kerupuk
benar-benar kering.

1.7 Perekonomian
Mayoritas mata pencaharian penduduk Desa
Tlogoagung bergerak dibidang pertanian. Permasalahan
yang sering muncul berkaitan dengan mata pencaharian
penduduk adalah tersedianya lapangan pekerjaan yang
kurang memadai dengan perkembangan penduduk
sebagaimana tertuang dalam perencanaan pembangunan
daerah Kabupaten Lamongan. Hal lain yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan desa adalah melakukan
usaha perluasan kesempatan kerja dengan melakukan
penguatan usaha kecil pemberian kredit sebagai modal
untuk pengembangan usaha khususnya di sektor
pertanian dan perdagangan.
Tingkat angka kemiskinan yang masih tinggi
menjadikan maka harus mencari peluang lain yang bias
menunjang peningkatan taraf ekonomi bagi masyarakat.
Kekayaan Sumber Daya Alam yang ada mendukung baik
dari segi pengembangan ekonomi maupun sosial budaya.

17
Data menurut mata pencaharian penduduk Desa
Tlogoagung dapat dilihat pada tabel berikut:

No
Pekerjaan Jumlah
.
1. Tani 1.276
2. Dagang 16
3. Buruh Tani 62
4. PNS/TNI/POLRI 26
5. Swasta 67
6. Pariwisata/supir 6
7. Kuli Bangunan 20

1.8 Agama
Masyarakat Desa Tlogoagung mayoritas
beragama Islam, dengan rincian data sebagai berikut:

No
Agama Jumlah
.
1. Islam 3.266 orang
2. Kristen 0 orang
3. Katholik 0 orang
4. Hindu 0 orang
5. Budha 0 orang

18
1.9 Kesehatan

Keadaan Poskesdes Tlogoagung bisa dibilang


cukup, karena gedung yang terbangun seadanya dengan
peralatan seadanya pula Poskesdes Tlogoagung tetap bisa
melaksanakan kegiatan Posyandu baik untuk balita
maupun untuk lansia meskipun dengan fasilitas yang
terbatas. Dan untuk masyarakat yang memiliki riwayat
penyakit yang parah biasanya dirujuk ke UGD
Kecamatan Kembangbahu agar mendapatkan
penanganan yang sesuai dan baik.

1.10 Pendidikan

Nama
No
Lembaga Alamat Kelurahan Status
.
Pendidikan
1 TK Pertiwi Jl. Raya Tlogoagung Swasta

19
Menengai
No. 100
2 SDN Jl. Raya Tlogoagung Negri
Tlogoagung Menengai
No. 100
3 RA Miftahul Dusun Tlogoagung Swasta
Ulum Slatung
Desa
Tlogoagun
g
4 MI Miftahul Dusun Tlogoagung Swasta
Ulum Slatung
Desa
Tlogoagun
g

1.11 Kepemudaan dan Olahraga

20
Kegiatan Kepemudaan dan Olahraga yang ada di
Desa Tlogoagung ini adalah terkenal dengan Volly Ball
nya. Pada Tahun 2019 Club bola voli Desa Tlogoagung
menjuarai pertandingan voli antar desa se-Kecamatan
Kembangbahu yang dilaksanakan di lapangan olahraga
MA-Al Munawwaroh Kembangbahu. Setiap dusun dari
desa Tlogoagung memiliki club bola voli sendiri-sendiri
yang kemudian mereka bersatu untuk memenangkan
pertandingan voli yang digelar oleh pihak Kecamatan.

1.12 Pariwisata
Desa Tlogoagung pada saat ini masih dalam
proses pembangunan wisata desa. Pemerintah Desa
membuat tempat wisata disetiap dusun yang ada di Desa
Tlogoagung. Wisata yang sudah mulai berdiri adalah
Taman Desa yang terletak di Dusun Slatung tepatnya
disebelah lapangan Futsal Desa. Tempat wisata untuk
Dusun Besi dan Dusun Tlogo masih dalam proses
perencanaan.

21
BAB II
PENGERTIAN JUDUL
2.1 Pengertian Tahfidz
Tahfidz Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu
Tahfidz dan Qur’an, yang mana keduanya mempunyai
arti yang berbeda. yaitu tahfidz yang berarti menghafal.
Menghafal dari kata dasar hafal yang dari bahasa arab
hafidza-yahfadzu-hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu
selalu ingat dan sedikit lupa.i
Sedangkan menurut Abdul Aziz Abdul Rauf
definisi menghafal adalah “proses mengulang sesuatu
baik dengan membaca atau mendengar.” Pekerjaan
apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal.ii
Orang yang menghafal Al-Qur’an disebut dengan
istilah hafidz.
2.2 Pengertian Anak
Anak adalah tunas, potensi, dan generasi penerus
cita-cita bangsa. Anak memiliki peran strategis dalam
menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa
mendatang. Agar mereka mampu memikul tanggung
jawab itu, mereka perlu mendapat kesempatan yang
seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara
optimal, baik fisik, mental, maupun spiritual. Mereka
perlu mendapatkan hak-haknya, perlu dilindungi, dan
disejahterakan. Karenanya segala bentuk kekerasan pada
anak perlu dicegah dan diatasi.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, anak
adalah sebagai manusia yang masih kecil. Marsaid
mengutip dari Soedjono Dirjisisworo yang menyatakan
bahwa menurut hukum adat, anak di bawah umur adalah

22
mereka yang belum menentukan tanda-tanda fisik yang
konkret bahwa ia telah dewasa.iii
Adapun pengertian anak dalam Konvensi
Tentang Hak-hak Anak, menyatakan bahwa:
for the purpose of the present Convention, a
child means every human being below the age of 18
years, unless under the law applicable to the child,
majority is attained earlier.
(Yang dimaksud anak dalam Konvensi ini adalah
setiap orang yang berusia di bawah umur 18 tahun,
kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi
anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal).
Adapun, pengertian anak dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, bahwa
anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 18
(delapan belas) tahun.iv Dan juga pengertian anak dalam
UU No. 17/2016 Tentang Perubahan Kedua Atas UU
No. 23/2002 Tentang Perlindungan Anak, bahwa anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, termasuk anak yang dalam kandungan.v
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
anak adalah seseorang yang masih kecil, baik laki-laki
maupun perempuan, yang belum terlihat tanda-tanda
fisik seorang dewasa, yang berdasarkan perspektif
undang-undang bahwa batasan usia anak adalah yang
belum mencapai 18 (delapan belas) tahun.

23
BAB III
OBYEK SASARAN
3.1 Jumlah Siswa
Siswa-siswi tahfidz MI Miftahul Ulum
berjumlah 105 siswa dengan 12 guru yang mengajar
program tahfidz. Berikut rincian jumlah siswa dan guru
yang mengajar program tahfidz MI Miftahul Ulum.
Jumlah guru yang mengajar program tahfidz
No Nama Kelas Ket
.
1 Rulik Badriyah,
S.Pd
Kelas 6
2 Sugeng Purnomo,
S.Pd.I
3 Erik Susmiati, S.Pd
4 Achmad Aminul Kelas 5
Mawahib
5 Zahrotul Mafulah,
S.Pd
Kelas 4
6 Fathur Rohman,
S.Pd.I
7 Awalul Fitriyah,
SE Kelas 3
8 Sumarto, S.Pd.I
9 Yuyun Lailiyah,
S.Pd.I Kelas 2
10 Sucipto, S.Pd
11 Neneng Retnawati,
S.Pd Kelas 1

24
12 Suradi, S.Pd.I

Daftar nama-nama siswa kelas 1


No. Nama Siswa
1 Adam Faiz Al-Arkham
2 Adiba Shakila Varisha
3 Ahmad Wahyu Septian
4 Auliya Zuhfi Maulida
5 Ayunda Selly Aprilia
6 Fatinah Anindya Erifa
7 Hasna Naura Anida Ramadhani
8 Khoiroh Mahfudhoh
9 Mohammad Dhanial Fatan Adhitama
10 Muhammad Zafran Putra Perdana
11 Noval Rizky Adi Jaya
12 Nur Khumairoh

Daftar nama-nama siswa kelas 2


No. Nama Siswa
1 Abid Aqila Pranaja
2 Ahmad Aditya Naufal Abyyu
3 Ahmad Fahmi Nasikhul Umam
4 Ahmad Khoirul Dani
5 Ahmad Nizam Suryo Dipo

25
6 Ahmad Raditya Putra Pratama
7 Aqilah Zahra Hafizah Hidayatullah
8 Dzakiy Kara Athaa Mahendra
9 Mochamad Yogi Prastiyo
10 Naufal Azzam Fannani
11 Naura Zalfa Shalsabillah

Daftar nama-nama siswa kelas 3


No. Nama Siswa
1 Abid Thoriq El Haq
2 Abidul Haris Ulinnuha
3 Achmad Galang Hafit Satya
4 Ahmad Bagus Ibadullah
5 Ahmad Mirza Fahmi Romadhoni
6 Ahmad Nashirul Falah
7 Arista Yulia Anjani
8 Bilfaqih Rey Alteza
9 Chika Cantika Sari Romadhoni
10 Fanesa Aulia Salsabila
11 Frilia Yusrika Ainun Nisa
12 Huwaidah Rohmatillah
13 Ikhsani Sofianda
14 Ilmi Mashitoh
15 Ismah Dlawirrohmaniyah
16 Kirana Ghany Akilah
17 Mochamad Azizir Rohmanul Khoir
18 Zidan Alfiansyah
19 Alma Silvia

26
Daftar nama-nama siswa kelas 4
No. Nama Siswa
1 Abdulloh Ali Wafa
2 Achmad Fairus Rizwan An-Nizar
3 Achmad Sigit Pratama
4 Ahmad Candra Irwansyah
5 Ahmad Fawaid
6 Ahmad Fiqri Zuhri
7 Ahmad Lutfhi Romadhoni
8 Ahmad Rahman Maulana
9 Ahmad Tubagus Nizam Ramdhani
10 Akhmad Rizki Habiburrosyad
11 Barta Samir Nasri Romadhoni
12 Choirul Mawahib
13 Dewi Aura Aulia S.
14 Eko Wahyu Saputra
15 Fitriyah Nur Saadah
16 Herfian Setyo Tri Nugroho
17 Izzatul Maghfiroh
18 M. Syaiful Aziz
19 Maulidah Zuan Assyifah
20 Moh. Hafidz Alfiansyah
21 Putra Wahyu Yanothama
22 Siti Agustin Nur Ramadhini
23 Wahib Khoirudin

Daftar nama-nama siswa kelas 5


No. Nama Siswa

27
1 A’isy Shafiya Mahmudah
2 Abida Acacia Adiel
3 Acmad Fahri Ardiansyah
4 Achmad Musyafa’
5 Achmad Tristan Ghany Setya Pambudi
6 Agna Puja Sanwahida
7 Ahmad Farid Zamzami
8 Ahmad Ikhfan Fanani
9 Ahnaf Bahtiar Sajid
10 Alfi Abyadlil HIdayah
11 Allifa Keylanur Fauzya
12 Alisa Khoirotul Musyafaah
13 Amabel Damara Mayrisca
14 Anita Silvia
15 Elfina Zahiroh
16 Mohammad Zidan Prastya
17 Muhammad Zaki Mubarok
18 Salamah Aurellia Putri
19 Yazkiyah Ramadhani Hidayatullah
20 Eni Rosyidah
21 Arum Octavia

Daftar nama-nama siswa kelas 6

No Nama Siswa
.
1 Achmad Septian Ramadhani
2 Agung Makbul Agnebiansyah
3 Ahmad Andryan Maulana

28
4 Ahmad Fathoni Al Faruq
5 Ahmad Faza Azkiya
6 Ahmad Syafi’ Siroj
7 Ahmad Valen Maulana
8 Akbar Mubarok
9 Alifatus Sa’adah
10 Fahmida nailil Aghniya
11 Felisa Erlinda Cherly
12 Ifo Putra Ariyanto
13 Jasmine Evania Jehian
14 Mukhamad Abdullah Yunus
15 Naufal Akbar Zaky Azzauhari
16 Nayla Rahmatika
17 Puji Aura Azzuhra
18 Regan Sava Rajendra
19 Zahrotus Sa’adah

29
BAB IV
PROGRAM TAHFIDZ
4.1 Mengapa Anak Harus Belajar Al-Qur’an
Pengertian Al-Quran ialah nama bagi suatu kitab
yang berisi Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai rasul terakhir, melalui
Malaikat Jibril untuk disampaikan kepada ummatnya
yang diawali dengan surat Al-fatihah dan dia akhiri
dengan surat Annas bagi yang membacanya menjadi
ibadah. Achmad Syauki (2000) Al-Quran ialah Firman
allah SWT yang berfungsi mu’jizat, di turunkan kepada
Nabi Muhammad SAW tertulis dalam mushaf,
diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan dipandang
beribadat membacanya.
Sedangkan pengertian Al-Quran menurut bahasa
ialah ”bacaan’ atau yang ”dibaca”. Al-Quran adalah
masdar yang diartikan dengan isim maf”ul, yaitu maqru
artinya yang dibaca. Dinamakan al-Quran karena ia
dibaca (Hasbi ash-shiddieqy, 1980:15).
Untuk mengetahui isi kandungan al-Quran agar
ia dapat dijadikan sebagi pedoman hidup dan kehidupan
ummat manusia pada umumnya dan ummat Islam pada
khususnya. Maka langkah awal yang harus kita lakukan
adalah bagaimana caranya agar kita dapat membacanya,
sebab hal yang janggal bagi ummat Islam untuk
menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidupnya, tetapi
membacanya saja tidak bisa apalagi pemahaman dan
pengalaman dari ajaran yang terkandung didalamnya.
Keharusan untuk belajar, mengajar, membaca
Al-Quran ditegaskan oleh Rasulullah SAW diantaranya
sebagai berikut.

30
Artinya: ”Didiklah anak-anakmu dengan tiga
perkara: mencintai nabimu, mencintai keluarganya dan
mencintai al-Quran”(HR. Ath Tabrani).
Dan Firman Allah sebagai berikut:
” Sesungguhnya Al Quran ini memberikan
petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi
khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang
mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala
yang besar”( QS. Al-Isra /17: 9).
Artinya: ”Hak anak atas orang tuanya ada tiga,
yaitu: memilihkan nama anak yang baik ketika baru
lahir, mengajarkan kitabullah Al-Quran ketika mulai
bisa berfikir dan menikahkan ketika telah dewasa”( HR.
Ahmad).
Dari keterangan diatas maka sangat jelas bahwa
belajar mengajar dan membaca al-Quraan merupakan
suatu hal yang penting dan merupakan kewajiban bagi
ummat Islam.
Membaca al-Quran merupakan prioritas utama.
Ini menunjukkan bahwa belajar mengajar dan membaca
al-Quran harus ada pada setiap lembaga pendidikan
muslim dan pertama kali yang harus dipelajari oleh
orang muslim dalam kaitannya dengan al-Quran adalah:
Mempelajari bacaan al-Quran serta mrngetahui adab dan
tatacaranya.
Mengingat betapa pentingnya mempelajari al-
Quran maka sebaiknya ditanamkan sejak masa kanak-
kanak, agar kelak mereka gemar membaca dan
mencintainya, lebih jauh lagi mereka diharapkan dapat
memahaminya dan bisa mengamalkannya dimasa yang
akan datang. Saat yang paling tepat mengamalkan al-
Quran pada anak adalah ketika anak sudah mulai tertarik

31
dengan buku. Sesekali perlihatkan al-Quran kepada anak
sebelum mengenal buku-buku lain. Mengenalkan al-
Qur’an juga bisa dilakukan dengan mengenalkan
terlebih dulu huruf-huruf hijaiyah; Bukan mengajarinya
membaca tapi sekedar memperlihatkannya sebelum anak
mengenal huruf A,B,C, dan D.
4.2 Menggunakan Metode Ummi
1. Pengertian Metode
Secara etimologi, istilah metode berasal dari
bahsa yunani metodos kata ini terdiri dari dua suku
kata, yaitu meta yang berarti melalui atau melewati,
dan hodos yang berarti jalan atau cara. Metode
berarti suatu jalan yang dialalui untuk mencapai
suatu tujuan.vi
Sedangkan dalam bahasa Arab metode di
kenal dengan istilah thariqat yang berarti langkah-
langkah strategi yang dipersiapkn untuk melakukan
suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan
pendidikan, maka metode ini harus diwujudkan
dalam proses pendidikan dalam rangka
mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar
peserta didik menerima pelajaran dengan mudah,
efektif, dan dapat dicerna dengan baik.vii
Berdasarkan definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa metode adalah seperangkat cara,
jalan, dan teknik yang digunakan oleh pendidikan
dalam proses pembelajaran agar peseta didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran, sehingga diperoleh
hasil yang efektifdan efesien.
2. Metode Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

32
Prinsip pengajaran al-Qur’an pada dasarnya
bisa dilakukan dengan macam-macam metode,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Metode Musyafahah
Metode musyafahah adalah salah satu metode
dalam pengajaran al-Qur’an yang dilaksanakan
dengan cara berikut: Guru membaca terlebih
dahulu, kemudian disusul anak atau murid.
Dengan metode ini, guru dapat menerapkan cara
membaca huruf dengan benar melalui lidahnya.
Sedangkan anak dapat melihat dan menyaksikan
langsung praktik keluarnya huruf dari lidah guru
untuk ditirukan. Model ini diterapkan oleh Nabi
saw. Kepada para sahabatnya.
2) Sorogan atau ‘Ardul qira’ah
Murid membaca di depan guru, sedang guru
menyimaknya. Metode ini dikenal dengan
metode “setoran bacaan”. Metode ini diterapkan
oleh nabi saw. Bersama malaikat Jibril kala tes
bacaan al-Qur’an di bulan Ramadhan.
3) Guru mengulang-ngulang bacaan, sedangkan
anak atau murid menirukannya kata per kata dan
kalimat per kalimat juga secara berulang-ulang
hingga terampil dan benar.viii
Metode pengajaran al-Qur’an untuk Madrasah
Ibtidaiyyah bagi murid-murid tahap awal tidak sama
dengan metode pengajaran al-Qur’an bagi murid-
murid tahap kedua dan ketiga. Adapun
keterangannya adalah sebagai berikut:
1) Pengajaran al-Qur’an dalam tahap pertama ini
adalah baru belajar surah-surah pendek.

33
Pengajaran dalam tahap ini dilaksanakan seakan-
akan anak-anak itu melantunkan lagu-lagu dari
langit. Maka para guru dalam melaksanakan
pengajaran tahap ini dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Guru mempersiapkan surah al-Qur’an yang
pendek.
b) Guru membacakan surah tersebut serta
mengulangi bacaan tersebut dua hingga tiga
kali, atau lebih.
c) Guru mengulangi bacaan tersebut secara
sebagian-sebagian, serta murid-murid
menirukannya sedangkan guru
memperhatikan bacaan murid-murid.
d) Kemudian guru melatih anak-anak membaca
secara perorangan atau individu.
2) Untuk murid-murid tahap kedua dan ketiga yaitu
kelas tiga, empat lima dan enam, maka metode
pengajarannya berbeda-beda pada sebagiannya:
a) Guru menyajikan surah al-Qur’an itu dengan
tulisan di papan tulis.
b) Guru memberitahukan surah al-Qur’an itu
dengan menunjukkan letak di dalam kitab.
c) Guru membacakan surah al-Qur’an itu dalam
waktu yang singkat dengan khusuk dan
pelan-pelan.
d) Guru menyuruh sebagian murid agar
membacanya. Dan setiap murid agar
membaca bagian yang telah ditentukan,
kemudian diikuti oleh yang lain dengan
mengulangi bacaan tersebut.

34
e) Kemudian guru mengulangi lagi bacaan
surah tersebut agar murid membaca secara
individu.
3. Macam-macam Metode Pembelajaran Al-Qur’an
Dalam proses pembelajaran, metode
mempunyai peran sangat penting dalam upaya
pencapaian tujuan pembelajaran. Berikut beberapa
metode pembelajaran al-Qur’an:
1) Metode Iqro’
Metode iqro’ adalah suatu metode
membaca al-Qur’an yang menekankan langsung
pada latihan membaca. Adapun metode ini dalam
praktiknya tidak membutuhkan alat yang
bermacam-macam, karena hanya ditekankan
pada bacaannya (membaca huruf Al-Qur’an
dengan jernih). Dalam metode ini sistem CBSA
(Cara Belajar Siswa Aktif).
2) Metode Al-Barqy
Dalam pembelajaran Al-Qur’an, metode al-
barqy ini dimulai dengan pengenalan struktur
kata/kalimat yang bermakna kemudian diadakan
pemisahan pada tiap suku kata hingga dimengerti
bunyi-bunyinya pada tiap suku kata yang
dimaksud.ix
3) Metode Qiro’ati
Metode qoro’ati adalah sebuah metode
dalam mengajarkan membaca al-Qur’an yang
berorientasi kepada hasil bacaan murid secara
mujawwad murattal dengan mempertahankan
mutu pengajaran dan mutu pengajar melalui
mekanisme sertifikasi atau syahadah hanya
pengajar yang diizinkan untuk mengajar Qiro’ati.

35
Hanya lembaga yang memiliki sertifikasi atau
syahadah yang diizinkan untuk mengembangkan
Qiro’ati.x
4) Metode Ummi
Metode Ummi adalah salah satu metode
membaca al-Qur’an yang langsung memasukkan
dan mempraktekan bacaan tartil sesuai kaidah
ilmu tajwid dengan menggunakan pendekatan
bahasa ibu yang menekankan kasih sayang
dengan metode klasikal baca simak dan sistem
penjamin mutu. Tujuh program dasar metode
Ummi yaitu:
a) Tashih: Pemetaan calon guru Ummi.
b) Tahsin: Standarisasi bacaan guru sesuai
standart Ummi.
c) Sertifikasi: Pembekalan dasar metodologi dan
manajemen pembelajaran Al-Qur’an metode
Ummi.
d) Coach: Pendampingan pengaplikasian
metode Ummi.
e) Supervisi: Pemastian dan penjagaan system
Ummi diterapkan di lembaga atau sekolah.
f) Munaqosah: kontrol eksternal kualitas berupa
evaluasi akhir pembelajaran al-Qur’an oleh
Ummi Foundation.
g) Imtihan dan Khotaman: uji publik sebagai
bentuk akuntabilitas dan rasa syukur.xi
Tujuan dari metode Ummi adalah untuk
memenuhi kebutuhan bagi sekolah-sekolah atau
lembaga dalam pengelolaan sistem pembelajaran
al-Qur’an yang secara managemen mampu

36
memberikan jaminan bahwa setiap siswa yang
lulus dari sekolah mereka dipastikan dapat
membaca al-Qur’an dengan tartil.
5) Metode Sorogan
Metode sorogan adalah metode individual
dimana murid mendatangi guru untuk mengkaji
suatu kitab dan guru membimbingnya secara
langsung.
4. Kajian Tentang Metode Ummi
a. Pengertian Ummi
Ummi bermakna ibuku karena untuk
menghormati dan mengingat jasa ibu yang telah
megajarkan bahsa pada kita. Dalam proses
pembelajaran, pendekatan yang digunakan
Ummi adalah pendekatan bahasa Ibu.
Pendekatan yang dimaksud adalah (direct
methode) atau pembahasan secara langsung dan
tidak banyak penjelasan, dilakukan secara
berulang-ulag (repetition), dan disampaikan
dengan menggunakan kasih sayang yang tulus.
Orang yang paling sukses
mengajarkanbahasa di dunia ini adalah ibu.
Semua anak pada usia 5 tahun dapat berbicara
bahasa ibunya. Jadi sudah sepantasnya kita
menghormati dan mengingat jasa ibu yang telah
mengajarkan bahasa pada kita.
b. Ciri-ciri metode Ummi
Didalam pembelajaran, metode Ummi
mengadopsi pendekatan seorang ibu terhadap
anaknya karena orang yang paling sukses
mengajarkan bahasa didunia ini adalah ibu.

37
Semua anak pada usia 5 tahun bisa berbicara
bahasa ibunya. Pada dasarnya pendekatan bahasa
ibu ada 3 unsur, yaitu:
1) Direct Method (langsung tidak banyak
penjelasan).
2) Repetition (diulang-ulang).
3) Kasih saying yang tulus.
c. Model pembelajaran metode Ummi
Penggunaan model pembelajaran yang
memungkinkan pengelolaan kelas yang sangat
kondusif, sehingga terjadi integrasi pembelajaran
al-Qur’an yang tidak hanya menekankan ranah
kognitif. Metodologi tersebut dibagi menjadi
empat yaitu:
1) Individual
Metode privat atau individual adalah
metode pembelajaran al-Qur‟an yang
dijalankan dengan cara murid dipanggil atau
diajar satu persatu sementara yang lain diberi
tugas membaca sendiri atau menulis buku
Ummi.
2) Klasikal individual
Metodologi klasikal individual adalah
sebuah metode pembelajaran baca al-Qur’an
yang dijalankan dengan cara membaca
bersama-sama halaman yang ditentukan oleh
guru, pembelajaran dilajutkan dengan
individual.
3) Klasikal baca simak
Metodolgi klasikal baca simak adalah
sebuah metode pembelajaran baca al-Qur‟an
yang dijalankan dengan cara membaca

38
bersama-sama halaman yang ditentukan oleh
guru, selanjutnya setelah dianggap oleh
guru, pembelajaran dilanjutkan dengan pola
baca simak yaitu satu anak membaca
sementara lainnya menyimak halaman yang
dibaca oleh temannya, hal ini dilakukan
walaupun halaman baca anak yang satu
berbeda dengan halaman baca anak yang
lain.
4) Klasikal baca simak murni
Metode baca simak murini sama
dengan klasikal baca simak, perbedaannya
kalau klasikal baca simak murini jilid dan
halaman anak dalam satu kelompok sama.
Metode yang digunakan pada program tahfidz
di MI MIFTAHUL ULUM Desa Tlogoagung adalah
metode Ummi dimana guru yang mengajarnya
adalah guru dari lembaga sendiri. Untuk
kedepannya ada rencana mengambil guru Ummi
yang sudah sertifikasi.

39
BAB V
PELAKSANAAN
5.1 Waktu Perencanaan
Perencanaan adalah suatu bagian yang sangat
penting dan juga tidak bias dipisahkan dari aktivitas
manajemen. Pengertian perencanaan secara umum
merupakan suatu upaya dalam menentukan berbagai hal
yang hendak dicapai atau tujuan di masa depan dan juga
untuk menentukan beragam tahapan yang memang
dibutuhkan demi mencapai tujuann tersebut.
Pengertian Perencanaan juga bias diartikan
sebagai suatu bentuk kegiatan yang sudah terkoordinasi
demi mencapai suatu tujuan tertentu dan juga dalam
jangka waktu tertentu.
Secara sederhana pengertian perencanaan adalah
suatu proses dalam berpikir secara logis dan
pengambilan keputusan yang rasional sebelum
melakukan berbagai tindakan yang hendak dilakukan.
Jadi pengertian perencanaan adalah suatu tahap
awal dalam aktivitas suatu organisasi yang berkaitan
dengan pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan penjabaran tersebut sesuai dengan
visi misi MI Miftahul Ulum Tlogoagung yakni:
Visi : Terbentuknya lulusan yang Islami dan unggul
Misi : - Memahami dan mengamalkan ilmu serta
nilai-nilai keislaman yang berhaluan

40
Ahlusunnah Wal Jama’ah sesuai dengan
perkembangan zaman.
- Menumbuhkan semangat dalam membentuk
kepribadian yang berakhlakul karimah.
- Mengembangkan pengetahuan di bidang
IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya
sesuai dengan bakat minat dan potensi.
- Menjalin kerjasama yang harmonis antara
warga sekolah dan lingkunngan.
Maka, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul
Ulum Tlogoagung membuat program tahfidz juz 30
untuk siswa-siswinya. Waktu perencanaan pelaksanaan
program tersebut adalah selama 6 tahun yang dibagi
setiap kelas pada setiap semesternya harus hafal 6-7
surat yang sudah ditentukan, seperti:

 Kelas 1 :
1) Surat An-Nas
2) Surat Al-Falaq
3) Surat Al-Ikhlas
4) Surat Al-Lahab
5) Surat Al-Kafirun
6) Surat Al-Kautsar
 Kelas 2 :
1) Surat Al-Maun
2) Surat Al-Quraisy
3) Surat Al-Fil
4) Surat Al-Humazah
5) Surat Al-Asr
6) Surat At-Takatsur
 Kelas 3 :

41
1) Surat Al-Qari’ah
2) Surat Al-Adiyat
3) Surat Az-Zalzalah
4) Surat Al-Bayyinah
5) Surat Al-Qadr
6) Surat Al-Alaq
 Kelas 4 :
1) Surat At-Tin
2) Surat Ash-Sharh
3) Surat Ad-Duha
4) Surat Al-Lail
5) Surat Ash-Shams
6) Surat Al-Balad
 Kelas 5 :
1) Surat Al-Farj
2) Surat Al-Ghashiyah
3) Surat Al-‘Ala
4) Surat At-Thariq
5) Surat Al-Buruj
6) Surat Al-Inshiqaq
 Kelas 6 :
1) Surat Al-Mutaffifin
2) Surat Al-Infitar
3) Surat At-Takwir
4) Surat ‘Abasa
5) Surat An-Nazi’at
6) Surat An-Naba
5.2 Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas belajar adalah penekanannya pada
siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses

42
pembelajaran terciptalah situas belajar aktif. Aktivitas
belajar merupakan segala kegiatan yang dilakuakan
dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka
mencapai tujuan belajar.
Pembelajaran program tahfidz di MI Miftahul
ulum sudah berjalan selama kurang lebih 5 tahun yang
dimulai dari tahun 2017. Pembelajaran tahfidz
dilaksanakan pada awal sebelum kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Siswa membaca bersama surat-
surat yang sudah ditentukan pada setiap kelas atau biasa
disebut dengan lalaran. Setiap pagi sebelum kegiatan
belajar mengajar berlangsung para siswa dan guru
melaksanakan sholat duha berjama’ah di mushola
setelah itu dilanjut membaca asmaul husna dan surat-
surat pendek di dalam kelas. Setiap bulannya semua
siswa harus menyetorkan 1-3 surat yang sudah
dihafalkan. Kemudian pada saat ujian semester semua
siswa diuji oleh penguji mengenai hafalannya.

43
BAB VI
STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Strategi Pembelajaran
1) Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam proses belajar-mengajar, guru harus
memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara
efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik
penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang
bersifat edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi
yang terjadi antar guru dan anak didik. Interaksi yang
bersifat edukatif dikarenakan kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaraan dilakukan. Guru dengan sadar
merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis
dengan memanfaatkan segala sesuatu guna
kepentingan pengajaraan.
Dalam kamus ilmiah populer strategi
mempunyai arti ilmu siasat atau muslihat untuk
mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi
mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai tujuan atau
sasaran yang ditentukan. Dihubungkan dengan proses
pembelajaran, strategi biasa diartikan sebagai siasat
atau pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik
dalam perwujudan kegiaatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkaan.

44
Hilda Taba menyatakan bahwa strategi
pembelajaran adalah caracara yang dipilih oleh guru
dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan
kemudahan dan fasilitas bagi siswa menuju
tercapainya tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan garis besar
haluan bertindak untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, dalam arti ilmu dan kiat di dalam
memanfaatkan segala sumber yang dimiliki atau yang
dapat dipakai untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2) Unsur-unsur Strategi Pembelajaran
Agar dapat merancang serta melaksanakan
strategi pembelajaran yang efektif perlu
memperhatikan unsur-unsur strategi dasar atau
tahapan langkah seperti:
a. Menetapkan spesifikasi dari kualifikasi perubahan
perilaku, tujuan selalu dijadikan acuan dasar
dalam merancang dan melaksanakan setiap
kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu tujuan
pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik
dalam arti mengarah kepada perubahan perilaku
tertentu dan operasional dalam arti dapat diukur.
b. Memilih pendekatan pembelajar, suatu cara
pandang dalam menyampaikan yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran harus dipertimbang dan dipilih
jalan pendekatan utama yang dipandang paling
ampuh, paling tepat, dan paling efektif guna
mencapai tujuan.

45
c. Memilih dan menetapkan metode, teknik, dan
prosedur pembelajaran.
Secara makro, strategi pembelajaran berkait
dengan tindakan strategis guru dalam: (a) memilih
dan mengoperasionalkan tujuan pembelajaran (b)
memilih dan menetapkan setting pembelajaran (c)
pengelolaan bahan ajar (d) pengalokasian waktu (e)
pengaturan bentuk aklivitas pembelajaran (f) metode
teknik dan prosedur pembelajaran (g) pemanfaatan
penggunaan media pembelajaran (h) penerapan
prinsip-prinsip pembelajaran (i) penerapan
pendekatan pola aktivitas pembelajaran (j)
pengemabangan iklim pembelajaran (k) pemilihan
pengembangan dan pelaksanaan evaluasi.
Bertolak dari jabaran tentang tindakan
strategis guru tersebut di atas, kiranya dapat
dimengerti bahwa secara makro, strategi
pembelajaran berhubungan dengan pembinaan dan
pengembangan program pembelajaran. Oleh karena
itu, strategi pembelajaran mengaktual pada strategi
perencanaan, pelaksanaan dan strategi penilaian
pembelajaran.
Sedangkan tindakan guru yang bersifat mikro,
berkaitan langsung dengan tindakan-tindakan
operasional-interaktif guru di kelas.
Di MI Miftahul ulum tujuan dari program
tahfidz ini adalah sesuai dengan visi misi madrasah.
Dimana pembelajarannya dilaksanakan setiap pagi
sebelum kegiatan kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Metode yang digunakan adalah

46
menggunakan metode Ummi dan untuk evaluasinya
dilaksanakan setiap ujian semester yakni 6 bulan

sekali.

47
BAB VII
PROFIL LULUSAN
Lulusan tahun 2017

N NAMA L/P KETERANGAN


O
1 A Ilham Syahroni L LULUS
2 A Barta Alfian Nawab S. L LULUS
3 A Sahal Mahfud L LULUS
4 Amelya Dwi Irianti P LULUS
5 Arisa Amanti P LULUS
6 Feni Siti Rohma P LULUS
7 Hafid Dwi Muhanan L LULUS
8 Ike Firda Ramdhani P LULUS
9 Kholid Setiawan L LULUS
10 M Arif Kurniawan L LULUS
11 Nasiful Afkar L LULUS
12 Nina Ayu Winda L. P LULUS
13 Taufikhur Rochman L LULUS
14 Yoga Maulana L LULUS
15 Yulianda Hendra S. P LULUS

Lulusan Tahun 2018

N NAMA L/P KETERANGAN


O
1 Adinda Ayu Saskia R. P LULUS
2 Afama Khayatus S. P LULUS

48
3 Afani Khayatus S. P LULUS
4 Ahmad Azizul M. L LULUS
5 Ahmad Desta Al M. L LULUS
6 Ahmad Tri Ardiansyah L LULUS
7 Akhmad L LULUS
8 Asfaul Fauziyah P LULUS
9 Auwalul Silviana P LULUS
10 Bilqis Najwa An Najiyah P LULUS
11 Chika Efrilya Efendi P LULUS
12 Dina Arianda Fitri P LULUS
13 Filza Nurina Khoirotun P LULUS
14 Ikrimatul Wahyuni P LULUS
15 Irda Novi Az Zura P LULUS
16 Kharis Nur Aiziyah L LULUS
17 Lutfiana Tri Wijayanti P LULUS
18 Nafis Fathmi Ramadhani L LULUS
19 Putri Nihayati M. P LULUS
20 Tri Musa’adah P LULUS
21 Tzufah Alawiyah P LULUS
22 Yogis Rizky Alfiansyah L LULUS
23 Minanul Mubarok L LULUS
24 Nabila Putri Rizkqi R. P LULUS

Lulusan Tahun 2019

N NAMA L/P KETERANGAN


O
1 Achmad Arman M. L LULUS

49
2 Achmad Saifullah L LULUS
3 Ahmad Ferdi K. L LULUS
4 Ahmad Haqqul Y. L LULUS
5 Alamsyah Akbar L LULUS
6 Ali Akhsan Awfa L LULUS
7 Andin Shofihara L LULUS
8 Andrias Mashabi H.M. L LULUS
9 Bunga Citra Lestari P LULUS
10 Firmansyah Nur Adi L LULUS
11 Linda Uhsinatu Ning T. P LULUS
12 Mia Fitria Anggun L. P LULUS
13 Moh. Alimun Hakim L LULUS
14 Moh. Yoga Agustian L LULUS
15 Mohammad Safiyullah L LULUS
16 Mukhammad Arya P.P L LULUS
17 Nyla Fatmasari P LULUS
18 Nuzuli Lailatul P LULUS
Romadiyah
19 Riska Amellia Z. P LULUS
20 Riska Sabela P LULUS
21 Waqiyah Nur Hidayati P LULUS

Lulusan Tahun 2020

N NAMA L/P KETERANGAN


O
1 Amanda Ayu Pangestika P LULUS
2 Achmad Fauzi L LULUS
3 Ahmad Haris Agustian L LULUS

50
4 Ahmad Sabiilah Alif L LULUS
5 Afdhoni Marsyad L LULUS
6 Er Ridha Aristia N. P LULUS
7 Farikhatin Nur R. P LULUS
8 Daffa Mahesa Yudha L LULUS
9 Moch. Ferri Ardiansyah L LULUS
10 Vida Durrun Nadzifah P LULUS
11 Vila Durrun Nafisah P LULUS
12 Vinny Rachel J.R. Openg P LULUS
13 Akif Dzakyyyudin L LULUS

Lulusan Tahun 2021

N NAMA L/P KETERANGAN


O
1 Agus Fahdi Putra L LULUS
2 Ahmad Faza Fawaid L LULUS
3 Ahmad Anvis Alfian L LULUS
4 Almida Aurelia Fista P LULUS
5 Amad Abbas Alassidiq L LULUS
6 Aprilia Nur Angelina P LULUS
7 Aura Intan Kamilah P LULUS
8 Daffa Julian Affandi L LULUS
9 Dinda Mega Nur Baraka P LULUS
10 Fahri Krisna Dwi Putra L LULUS
11 Fathiyyatul Indy Furoidah P LULUS
12 Fitri Dwi Puspita Sari P LULUS
13 Imroatul Lathifah P LULUS

51
14 Naisyah Nur Aini P LULUS
15 Putri Saila Salsalbilah P LULUS
16 Salma Nisaul Bilad P LULUS
17 Salza Maulidiyah P LULUS

52
BAB VIII
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Desa Tlogoagung adalah nama salah satu desa
yang ada di Kecamatan Kembangbahu Kabupaten
Lamongan. yang terletak 1 Km kearah Barat dari
Kecamatan Kembangbahu. Desa Tlogoagung
mempunyai luas wilayah seluas 447,114 hektar. Adapun
batas-batas wilayah Desa Tlogoagung: adalah Sebelah
Utara Berbatasan dengan Desa Kedungmegarih
Kecamatan Kembangbahu, Sebelah Selatan Berbatasan
dengan Desa Sukobendu Kecamatan Mantup, Sebelah
Timur Berbatasan dengan Desa Kembangbahu, Sebelah
Barat Berbatasan dengan Desa German Kecamatan
Sugio.
Di MI Miftahul Ulum Tlogoagung ada program
tahfidz yang menggunakan metode dimana guru yang
mengajarnya adalah guru dari lembaga sendiri. Untuk
kedepannya ada rencana mengambil guru Ummi yang
sudah sertifikasi.
Di MI Miftahul ulum tujuan dari program tahfidz
ini adalah sesuai dengan visi misi madrasah. Dimana
pembelajarannya dilaksanakan setiap pagi sebelum
kegiatan kegiatan belajar mengajar berlangsung. Metode
yang digunakan adalah menggunakan metode Ummi dan
untuk evaluasinya dilaksanakan setiap ujian semester
yakni 6 bulan sekali.

53
8.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca, agar
menyadari bahwa pentingnya belajar Al-Qur’an sejak
usia dini. Karena Al-Qur’an adalah pegangan dan
pedoman untuk kita hidup agar mencapai ridho dari sang
maha pencipta.

54
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Data Survey Sekunder Desa Tlogoagung
Kecamatan Kembangbahu, Agustus tahun 2019
Sumber Data: Profil Desa Tahun 2020
Abdul Rauf Abdul Aziz. 2004. Kiat Sukses Menjadi Hafidz
Qur’an Da’iyah. Pt Syaamil Cipta Media. Bandung.

Ad-Dahduh Salman Nashif. 2004. Sahabat Bertanya


Rasulullah Menjawab. Cendika Sentra Muslim.
Jakarta.

Afdal. “Implementasi Metode Ummi dalam Meningkatkan


Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa kelas III B
Ibnu Khaldun Sd Al-Firdaus Islamic School
Samarinda”. Jurnal Pendas Mahakam. 1 Juni 2016.

Arif Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Penelitian Islam.


Ciputat Press. Jakarta.

Bachri Syaiful. 2008. Buku Pedoman Qiro’ati Materi


Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an. Ponpes Nurul
Iman. Blitar.

Marsaid. 2015. Perlindungan Hukum Anak Pidana Dalam


Perspektif Hukum Islam (Maqasid Asy-Syari’ah).
NoerFikri. Palembang.

Ramayulis. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia.


Jakarta.

Undang-Undang Ketenagakerjaan 2003 (UU No.13


Th.2003).

55
UU No. 17 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak.

Ustadz Bachtiar Ichwan & M.Mufti Mubarok. 2009. 60


Menit Mahir Baca Tulis Al-Qur’an. Graha Bentoel.
Surabaya.

Yunus Mahmud. 1990. Kamus Arab-Indonesia. Hidakarya


Agung. Jakarta.

56
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Perizinan KKN

Wawancara Ke Balai Desa

57
Wawancara Ke Pelaku Usaha Produk Kreatifitas Masyarakat

58
Partisipasi KKN Dalam Pembuatan KARTANU

59
Bagi-bagi Masker Kepada Remaja Masjid

Partisipasi KKN Saat Vaksinasi Covid-19 Tahap 2

60
Pembelajaran Tahfidz di MI Miftahul Ulum Tlogoagung

Opening Ceremony KKN MERDEKA UNISLA 2021

61
62
BIODATA PENULIS

Nama : Hastin Nur Ghowariro


Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 16 November
2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : RT 003/RW 001 Dsn. Besi
Des. Tlogoagung Kec.
Kembangbahu
Kab. Lamongan
Pendidikan Formal : 1. RA Miftahul Ulum
2.MI Miftahul Ulum
3. MTs. Islamiyah

63
Kembangbahu
4. MA Al-Munawwaroh
Pendidikan Non Formal : 1. TPQ Darussalam
Tlogoagung
2.Pembinaan Guru TPQ
Metode An-Nahdliyah

64
65
i
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990),
hlm 105
ii
Abdul Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah,
(Bandung: Pt Syaamil Cipta Media, 2004), Cet. 4, hlm 49
iii
Marsaid, Perlindungan Hukum Anak Pidana Dalam Perspektif Hukum Islam
(Maqasid Asy-Syari’ah), (Palembang: NoerFikri, 2015) hlm 56-58.
iv
Undang-Undang Ketenagakerjaan 2003 (UU No.13 Th.2003), hlm 6
v
UU No. 17 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, hlm 4.
vi
Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Penelitian Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
hlm 40
vii
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), hlm 184.
viii
Salman Nashif Ad-Dahduh, Sahabat Bertanya Rasulullah Menjawab, (Jakarta:
Cendika Sentra Muslim, 2004), hlm 81.
ix
M.Mufti Mubarok & Ustadz Bachtiar Ichwan, 60 Menit Mahir Baca Tulis Al-
Qur’an,(Surabaya: Graha Bentoel, 2009), hlm 1.
x
Syaiful Bachri, Buku Pedoman Qiro’ati Materi Pendidikan Guru Pengajar Al-
Qur’an (Blitar: Ponpes Nurul Iman, 2008), hlm 5
xi
Afdal, “Implementasi Metode Ummi dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca Al-Qur‟an Siswa kelas III B Ibnu Khaldun Sd Al-Firdaus Islamic
School Samarinda”, Jurnal Pendas Mahakam, 1 (Juni, 2016), hlm 2.

Anda mungkin juga menyukai