Anda di halaman 1dari 5

A.

HITUNG JENIS leukosit

I. Tujuan Pemeriksaan:
Menghitung jenis leukosit yang terdapat dalam preparat hapus darah tepi dengan
mengamati ukuran masing – masing sel, bentuk inti dan granula
II. Alat dan Bahan:
Alat :

1. Mikroskop.
2. Preparat Hapus darah tepi yang telah siap di gunakan.
Bahan:

1. Larutan oil emersi

III. Cara Kerja :


a. Mempersiapkan Mikroskop yang akan digunakan
b. Membasahi preparat dengan larutan oil emersi agar mudah dalam pembacaan jenis
leukosit
c. Setelah preparat mengering, letakkan preparat pada mikroskop
d. Kemudian mulai mencari objek benda yang akan diamati dengan perbesaran 10 kali,
yaitu mencari orientasi seluruh lapangan pandang, periksa adanya sel-sel asing,
parasit
e. Setelah itu memfokuskan pengamatan dengan perbesaran 40 kali untuk menghitung
jenis leukosit
f. Kemudian memperjelas kembali fokus objek yang akan diamati dengan perbesaran
100 kali, dengan ini mulai mengamati penegasan jenis laukosit, mencari ciri-ciri
yang khas pada setiap bentuk leukosit yang tampak dalam lapangan pandang
tersebut, serta menghitung dan mencocokkan pada tabel hitung jenis leukosit.
IV. Hasil Perhitungan :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

Eos 1 1 2

Bas 1 2 3

Staf 3 3

Sg 1 3 2 1 1 2 2 1 13

Limf 2 2

Mono -

Jumlah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

Pelaporan : Eos / Baso / Staf netro / Segmen netro / Limfo / Mono

: 2/3/3/4/13/2

V. Pembahasan :
Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit.
Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam
melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.
Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi
dan proses penyakit.  Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari
masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis
sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total (sel/μl).

Jenis Nilai normal Melebihi nilai normal Kurang dari nilai


normal
Basofil 0-1% inflamasi, leukemia, stress, reaksi
tahap penyembuhan hipersensitivitas,
infeksi atau inflamasi kehamilan,
hipertiroidisme
Eosinofil 1-4% Umumnya pada keadaan stress, luka bakar,
atopi/ alergi dan infeksi syok, hiperfungsi
parasit adrenokortikal

Neutrofil 55-70% - Inflamasi Infeksi virus,


- kerusakan
Segmen 50-70% autoimun/idiopatik,
jaringan
- peyakit Hodgkin pengaruh obat-
Batang 2-5% - leukemia
obatan
mielositik,
hemolytic
disease.of
newborn
- kolesistiti sakut
- apendisitis
- pancreatitis akut
- pengaruh obat
20-40% infeksi kronis dan virus kanker, leukemia,
Limfosit
gagal ginjal, SLE,
pemberian steroid
yang berlebihan
Monosit 1-6% Infeksi virus, parasit, Leukemia
anemia hemolitik, SLE< limfositik, anemia
RA aplastik

Dari tabel diatas dapat di interpretasikan bahwa hitung jenis leukosit probandus
adalah
Eosimofil :2%
Basofil :3%
Staf :3%
Segmen :4%
Limfosit : 13 %
Monosit :2%
Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa eosinofil dalam keadaan normal, basofil
mengalami peningkatan dari nilai normal, staf dalam keadaan normal, segmen
mengalami penurunan dari nilai normal, limfosit dalam keadaan normal, monosit dalam
kedaan normal.
Peningkatan pada basofil timbul karena probandus dalam penyembuhan infeksi
atau inflamasi. Sedangkan penurunan pada segmen dapat terjadi karena pengaruh obat-
obatan yang mungkin saja sedang probandus konsumsi. Selain itu penyebab-penyebab
yang lain adalah peningkatan yang terjadi pada basofil serta penurunan segmen
disebabkan karena kesalahan yang terjadi pada pemeriksa, yaitu ketajaman mata
pemeriksa yang kurang teliti dalam mengamati, Intensitas sinar yang kurang tepat pada
mikroskop, arah penghitungan jenisleukosit yang tidak beraturan.

VI. Aplikasi Klinis :


1) Leukositosis
Leukositosis adalah peningkatan jumlah sel darah putih dalam sirkulasi.
Leukositosis abnormal dijumpai pada keganasan tertentu dan gangguan sumsum
tulang (Elizabeth J. Corwin, 2009)
Leukositosis netrofil :
Peningkatan jumlah netrofil dalam darah sampai batas lebih dari 7,5 x 10 9 /l
adalah salah satu perubahan hitung darah yang paling sering ditemukan. Penyebab
leukositosis netrofil yaitu; infeksi bakteri, inflamasi dan nekrosis jaringan,
kelainan metabolik, perdarahan akut atau hemolisis, dan lain-lain.
Leukositosis eosinofilik :
Peningkatan jumlah eosinofil darah di atas 0,4 x 109 /l. Penyebabnya yaitu;
penyakit alergi, penyakit parasit, pemulihan dari infeksi akut, penyakit kulit
tertentu, dan lain-lain. kadang-kadang tidak ditemukan penyebab yang mendasari
dan jika jumlah eosinofil meningkat selama lebih dari 6 bulan disertai dengan
adanya kerusakan jaringan, maka diagnosis sebagai sindrom hipereosinofilik.
Leukositosis basofil :
Peningkatan jumlah basofil darah diatas 0,1 x 10 9 /l jarang terjadi. Penyebab
utamanya adalah kelainan mieloproliferatif seperti leukemia mieolid kronik atau
polisitemia vera. Peningkatan basofil reaktif kadang0kadang ditemukan pada
miksedema, selama infeksi cacar atau cacar air, dan pada kolitis ulseratif.
(A.V. Hoffbrand, 2005)

Referensi

Hoffbrand, A.V. Dkk. 2005. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta : EGC

J. Crowin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai