1. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas pasien dan penanggung jawab
Nama : Ny. R Tn. S
Umur : 20 tahun 29 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMK SD
Pekerjaan : IRT Buruh
Alamat : Ngronggo 2/4 Ngronggo 2/4
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng masih jarang dan keluar rembesan seperti air pada
jalan lahir.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 30 hari
Lama : 7 hari
Warna : merah segar
Jumlah : 3x ganti pembalut/hari
Keluhan : tidak ada
Keputihan : tidak ada
4. Riwayat Pernikahan
Usia saat menikah : 19 tahun
Pernikahan ke : 1
Lama pernikahan : 1 tahun
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan datang ke IGD pada tanggal 22 september 2014 jam 11.00 WIB dengan keluhan
merasa kenceng-kenceng dan keluar air pada jalan lahir.
b. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit apapun hingga dirawat di rumah sakit.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Asma : tidak ada Kanker : tidak ada
DM : tidak ada Torch : tidak ada
HT : tidak ada Hepatitis : tidak ada
Paru : tidak ada Keturunan kembar : tidak ada
TBC : tidak ada Lain-lain : tidak ada
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Tangga Jenis Penyulit/ Penolon BB Nifa Keadaa Ket
. l lahir persalina komplikas g L s n anak .
anak n i
Hamil
ini
PEMERIKSAAN DALAM
Vulva dan vagina
Pembukaan serviks : 2 cm
Keadaan jalan lahir : elastis
Kulit ketuban :-
Air ketuban : merembes jernih, bau khas air
ketuban
Bagian terendah janin : kepala
Molase tulang tengkorak : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
IV. ANTISIPASI
Tanggal : 23 September 2014 jam : 12.30 WIB
Bedrest total dan tidur miring kiri
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG
V. INTERVENSI
Tanggal : 23 September 2014 jam : 12.45 WIB
1. Observasi KU dan TTV
2. Pantau DJJ dan PPV
3. Anjurkan ibu teknik relaksasi nafas dalam
4. Beri support mental pada ibu
5. Berikan makan dan minum pada ibu
6. Anjurkan ibu miring kiri
7. Lakukan pemeriksaan dalam setiap 4 jam berikutnya
8. Beri cairan intravena
9. Pasang balon kateter
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 23 September 2014 jam : 13.00 WIB
1. Mengobservasi KU dan TTV ibu meliputi TD, nadi, suhu, pernafasan
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 37oC
RR : 21x/menit
2. Pemantauan DJJ dan PPV
DJJ + punctum maksimum perut kiri frekuensi 131x/menit
PPV : lendir darah, cairan ketuban berwarna jernih
3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi nafas dalam yaitu dengan menarik nafas panjang dari hidung
saat ada kontraksi dan tahan 5 detik dan keluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit.
4. Memberi support mental pada ibu.
5. Memberi makan dan minum pada ibu saat tidak ada kontraksi dan biarkan ibu istirahat.
6. Mengajarkan ibu miring kiri untuk melancarkan supply O2 dan mempercepat pembukaan.
7. Melakukan pemeriksaan dalam 4 jam berikutnya
8. Memberikan cairan intravena RL dioplos dengan induksi 1 ampul
9. Memasang balon kateter pada vagina dengan volley kateter 24 dan diisi dengan aquades 110 cc.
VII. EVALUASI
Tanggal : 23 September 2014 jam : 13.15 WIB
1. Sudah dilakukan observasi KU dan TTV
2. Telah dilakukan pemantauan DJJ dan PPV
3. Ibu bersedia menarik nafas panjang saat ada kontraksi
4. Telah diberikan support mental pada ibu
5. Sudah diberikan makan dan minum saat tidak ada kontraksi
6. Ibu bersedia miring kiri
7. Belum dilakukan pemeriksaan dalam
8. Telah diberikan infus RL 20 tpm dan induksi 1 ampul.
9. Ibu telah dipasang balon kateter
DATA PERKEMBANGAN
Data Perkembangan 1
Tanggal : 23 September 2014 jam : 11.45 WIB
S : Ibu Mengatakan merasa kenceng kenceng semakin sering dan bertahan
nyeri daerah pinggang.
O : Keadaan umum : baik
1. Kesadaran :composmentis
2. TTV : TD :110/70 mmHg
N : 84 x/menit
S :36,2oC
RR :22 x/menit
3. Masih terpsang infus RL + masih terpasang oxitosin 5 UI 20 tetes/ menit
4. Kontraksi 3x setiap 10 menit selama 35 detik
5. DJJ : 142x/ menit
Vulva vagina
Porsio :tipis
Pembukaan :6 cm
Ketuban :(-) merembes jernih
Presentasi : kepala , hodge II
VT Ø 6cm
A : Ny .R G1 P0 A0 umur 20 tahun Hamil 40 minggu ,janin
tunggal,hidup,intrauteri,letak memanjang ,punggung kanan,presentasi kepala.inpartu
kala I,fase aktif dengan induksi atas indikasi ketuban pecah dini .
P : observasi KU dan TTV
Lakukan pemeriksaan dalam/ VT 4 jam berikutnya
Anjurkan ibu untuk makan dan minum
Anjurkan ibu untuk tetap miring kiri
Siapkan partus set
Siapkan perlengkapan baju bayi dan ibu
Data Perkembangan 2
Tanggal : 24 September 2014 Jam : 15.45 WIB
S : Ibu Mengatakan merasa kenceng kenceng semakin sering dan bertahan nyeri
daerah pinggang.
O : Keadaan umum : baik
1. Kesadaran :composmentis
2. TTV : TD :110/70 mmHg
N : 84 x/menit
S :36,5oC
RR :22 x/menit
3. Masih terpsang infus RL + masih terpasang oxitosin 5 UI 20 tetes/ menit
4. Kontraksi 4x setiap 10 menit selama 45 detik
5. DJJ : 141x/ menit
Vulva vagina
Porsio :tipis
Pembukaan : 9cm
Ketuban :(-) merembes jernih
Presentasi : kepala
VT Ø 9cm
Penurunan : Hodge IV
A : Ny .R G1 P0 A0 umur 20 tahun Hamil 40 minggu ,janin
tunggal,hidup,intrauteri,letak memanjang ,punggung kanan,presentasi kepala.inpartu
kala I,fase aktif dengan induksi atas indikasi ketuban pecah dini .
P : observasi KU dan PPV
Anjurkan ibu tetap miring kiri
Data Perkembangan 3
Tanggal : 24 September 2014 Jam : 19.45 WIB
S : Ibu mengatakan merasa kenceng kenceng semakin sering dan ingin BAB
O : Keadaan umum : baik
1. Kesadaran :composmentis
2. TTV : TD :120/70 mmHg
N : 90 x/menit
S :36,5oC
RR :22 x/menit
3. Masih terpsang infus RL + masih terpasang oxitosin 5 UI 20 tetes/ menit
4. Kontraksi 4x setiap 10 menit selama 45 detik
5. DJJ : 141x/ menit
Vulva vagina
Porsio :tipis
Pembukaan : lengkap
Ketuban :(-) merembes jernih
Presentasi : kepala
VT Ø Lengkap
Penurunan : Hodge IV
A : Ny .R G1 P0 A0 umur 20 tahun Hamil 40 minggu ,janin
tunggal,hidup,intrauteri,letak memanjang ,punggung kanan,presentasi kepala.inpartu
kala I,fase aktif dengan induksi atas indikasi ketuban pecah dini.
P : lakukan pimpinan persalinan
1. Meletakkkan handuk bersih diatas perut ibu untunk mengeringkan bayi
2. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
3. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
4. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm didepan vulva, maka lindungi perineum
menggunakan tangan kanan yang dilapisi dengan kain bersih. Tangan kiri berada di vertek untuk
mencegah defleksi maksimal dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran
dengan nafas dangkal dan cepat.
5. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat, segera lakukan tindakan jika ada lilitan. Jika
tidak ketat di longgarkan , jika ketat tidak bisa di longgarkan dan di klem kemudian dipotong.
6. Menunggu bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
7. Setelah bayi melakukan putaran paksi luar, memegang secara biparetal dan menganjurkan ibu
untuk meneran saat ada kontraksi. Dengan lembut gerakkan bayi ke arah bawah dan distal
hingga bahu depan lahir. Kemudian menggerakkan ke arah atas dan distal hingga bahu belakang
lahir.
8. Setelah bahu depan dan bahu belakang lahir, pindahkan tangan kanan untuk menyangga kepala,
lengan dan siku bawah.
9. Memindahkan tangan kiri untuk menyusuri lengan bayi, dada, punggung, bokong, sampai kedua
kaki, kemudian memegang kedua mata kaki.
10. Memposisikan kepala bayi 15o lebih rendah dari badan bayi untuk menilai tangisan dan gerakan
bayi.
11. Meletakkan bayi diatas perut ibu dan keringkan.
12. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada janin dalam uterus.
13. Memberitahu ibu akan disuntik oxytocin agar uterus berkontraksi baik.
14. Menyuntikkan oxytocin 10 UI secara IM pada 1/3 paha atas lateral dengan sudut 90o.
15. Menjepit tali pusat dengan klem 3 cm dari umbilicus bayi . mendorong sisi tali pusat kearah
distal dan menjepit kembali tali pusat dengan klem 2 cm dari klem sebelumnya.
16. Melindungi perut bayi dengan tangan kiri, kemudian memotong tali pusat diantara klem dan
mengikat tali pusat.
17. Meletakkan bayi diatas perut ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi untuk melakukan IMD.
18. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain bersih serta bayi dipakaikan topi.
19. Pukul 19.55 WIB melakukan manajemen aktif kala III.
20. Mengosongkan kandung kemih.
21. Memindahkan klem 5-10 cm didepan vulva.
22. Meletakkan tangan kiri di atas sympisis.
23. Tangan kanan menegangkan tali pusat sejajar dengan lantai dengan cara memegang klem
diantara jari tengah dan jari telunjuk dengan posisi tangan menggenggam dan telapak tangan
menghadap ke atas.
24. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan kiri mendorong
uterus kearah belakang atas (dorso cranial) secara hati-hati.
25. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dan mendorong uterus secara dorso cranial hingga
plasenta terlepas dari implantasi.
26. Meminta ibu sedikit meneran sambil menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai, kemudian
kearah atas mengikuti poros jalan lahir (tatap melakukan dorso cranial).
27. Memindahkan klem 5-10 cm dari vulva setelah tali pusat tampak memanjang.
28. Setelah plasenta tampak di vulva, menangkap dan memegang plasenta dengan kedua tangan.
Memutar plasenta searah jarum jam kemudian memilin selaput ketuban hingga plasenta dan
selaput lahir.
29. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase dengan telapak tangan searah jarum jam selama
± 15 detik.
30. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput, kemudian masukkan dalam wadah yang sudah
disediakan.
31. Pukul 20.00 WIB melakukan observasi TFU, kontraksi dan PPV.
32. Pukul 20.05 WIB melakukan observasi KU dan TTV.