193
Jurnal Kedokteran 2020,9(3):175-183
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
176
Jurnal Kedokteran 2020,9(3):175-183
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
masih dapat melakukan aktivitas rutin sehari- selanjutnya akan dimetabolisme menjadi
hari.14 methionin kembali atau menjadi asam amino
sistein. Proses remetilasi homosistein menjadi
METABOLISME HOMOSISTEIN methionin membutuhkan peran asam folat dan
Homosistein merupakan produk enzim methylenetetrahydrofolate reductase
demetilasi dari asam amino methionin, melalui (MTHFR), sedangkan remetilasi menjadi
pembentukan dua produk antara, yaitu S- sistein membutuhkan peran vitamin B6 dan
adenosylmethione (SAM) dan S- enzim cystathione-beta-synthase (CBS).16
adenosylhomocysteine (SAH).15 Dalam siklus Methionin hasil remetilasi tersebut akan
metabolisme homosistein, SAM mampu mengalami proses demetilasi kembali seperti
mengaktivasi enzim cysteine-beta synthase yang telah dijelaskan sebelumnya, sedangkan
(CBS), namun disisi lain menghambat enzim sistein yang terbentuk merupakan prekursor
methyltetrahydrofolate reductase (MTHFR), untuk pembentukan antioksidan glutathione
dua enzim yang penting dalam proses (GSH) (Gambar 1).17
metabolisme homosistein yang akan dijelaskan Kadar homosistein dalam darah tidak
kemudian. Homosistein yang terbentuk boleh melebihi kadar normalnya, yaitu sekitar
178
Jurnal Kedokteran 2020,9(3):175-183
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
sel Th1 berfungsi untuk menstimulasi ekspresi respon inflamasi sistemik, baik yang
beberapa enzim fagolisosom didalam melibatkan sistem kekebalan alami maupun
makrofag, termasuk iNOS dan enzim adaptif.21,26 Ternyata, beberapa penelitian juga
lisosomal, melalui aktivasi faktor transkripsi menunjukkan bahwa homosistein, bersama-
STAT-1.23 Homosistein juga memiliki sama dengan mediator inflamasi dan kondisi
kemampuan untuk mengaktivasi sel B dan stres oksidatif yang disebabkannya, juga
menginduksi produksi immunoglobulin, baik memiliki kemampuan untuk menyebabkan
secara in vivo maupun in vitro, melalui jalur terjadinya disrupsi sawar darah otak,30,31
aktivasi faktor transkripsi NF-kB.27,28 induksi respon inflamasi di sistem saraf
pusat,32,33 dan kematian sel-sel neuronal pada
PERAN IMUNOLOGI HOMOSISTEIN kondisi stroke iskemik akut.34
DALAM PATOGENESIS STROKE Interaksi antara kondisi
ISKEMIK hiperhomosisteinemia dan peningkatan
Respon inflamasi sistemik pada dasarnya produksi mediator inflamasi dan stress
sulit untuk mencapai sistem saraf pusat karena oksidatif yang diinduksinya, seperti yang telah
disebabkan karena terdapat beberapa faktor dijelaskan seblumnya, secara simultan
penghambat, terutama adalah terdapatnya menyebabkan meningkatnya aktivitas matrix
sawar darah-otak. Namun pada kondisi stroke metalloproteinase (MMP), terutama MMP-9
iskemik akut, dimana terjadi oklusi pembuluh dan MMP-2, dan menurunkan aktivitas tissue
darah otak, terdapat suatu fenomena dimana inhibitor of metalloproteinase (TIMP). Kondisi
terjadi peningkatan konsentrasi berbagai tersebut selanjutnya akan menyebabkan
sitokin, baik didalam cairan serebrospinal terjadinya matriks ekstraseluler dari dinding
maupun darah sirkulasi.29 Hal ini menunjukkan pembuluh darah otak dan disrupsi sawar darah-
bahwa pada kondisi tersebut terdapat otak.35
serangkaian peristiwa kompleks yang terjadi
antara sistem saraf pusat dan sistem kekebalan. PERAN IMUNOLOGI HOMOSISTEIN
Kondisi hiperhomosisteinemia berpotensi DALAM KEMATIAN NEURON
untuk menjadi salah satu mata rantai penting Perlu diketahui, homosistein yang
dari rangkaian peristiwa kompleks tersebut. terdapat didalam jaringan otak bisa berasal
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, darah sirkulasi yang melewati sawar darah-
homosistein mampu menginduksi terjadinya otak yang mengalami disrupsi atau merupakan
179
Jurnal Kedokteran 2020,9(3):175-183
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
180
Jurnal Kedokteran 2020,9(3):175-183
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
181
Jurnal Kedokteran 2020,9(3):175-183
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
182
Jurnal Kedokteran 2020,9(3):175-183
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
183