Anda di halaman 1dari 8

Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No.

2, Agustus 2017 83

PROFIL LIPID DAN MORTALITAS PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DI RSUD


PANEMBAHAN SENOPATI TAHUN 2015
1 2
Miftafu Darussalam *, Muhamat Nofiyanto
1,2
* Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Jln. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman,
D.I.Yogyakarta 55294, email: darusners@gmail.com

ABSTRACT
Background: Lipid profile is important as supporting data for patients with heart problem as it is a state of
fat seen in the levels of total cholesterol, LDL, HDL, and triglycerides. Disorders of lipid metabolism
characterized by an increase or decrease in blood plasma is called dyslipidemia. Dyslipidemia has a close
relationship with the occurrence of atherosclerosis and Acute Myocardial Infarction (AMI) as one of the
leading causes of death.
Objective: To determine the relationship between lipid profile with the incidence of mortality in patients with
acute myocardial infarction of Panembahan Senopati Bantul Hopsital in 2015.
Methods: This study used a descriptive exploratory design with data retrieved from Panembahan Senopati
Bantul District Hospital 2015 medical record with a total of 106 respondents. To analyze the data, the
researchers used the Lamda test.
Results: There are associations between mortality and: total cholesterol (p=.006) with strong level of
closeness (.647); LDL (p= .009) with strong the level of closeness (.647); HDL (p= .017) with strong enough
level of closeness(.529); and triglycerides (p= .003) with strong level of closeness (.765).
Conclusion: Mortality of AMI was statistically significant associated with total cholesterol, HDL, LDL, and
triglycerides.

Keywords: Acute Myocardial Infarction (AMI), lipid profile, mortality of AMI

PENDAHULUAN endotel akibat terjadinya oksidasi LDL ini


Profil lipid penting sebagai data menghasilkan respons inflamasi. Di mana
penunjang pada pasien jantung. Profil lipid respons dari angiotensin II, yang
adalah keadaan lemak yang dilihat dari kadar menyebabkan gangguan vasodilatasi, dan
kolesterol total, LDL, HDL, dan Trigliserida. mencetuskan efek protrombik dengan
Kelainan metabolisme lipid yang ditandai melibatkan platelet dan faktor koagulasi. Hal
dengan peningkatan maupun penurunan ini menghasilkan respons protektif di mana
fraksi lipid di dalam plasma darah disebut akan terbentuk lesi fibrofatty dan fibrous, plak
1
dislipidemia. Dislipidemia memiliki hubungan atherosklerotik, yang dipicu oleh inflamasi.
erat dengan terjadinya aterosklerosis dan Plak yang terjadi dapat menjadi tidak stabil
berujung pada IMA.2 Pasien dengan SKA (vulnerable) dan mengalami ruptur sehingga
memiliki kadar kolesterol LDL yang tinggi dan terjadi SKA yang salah satunya adalah IMA.
3
kadar kolesterol HDL yang rendah. Hal ini Pasien IMA mempunyai risiko mortalitas
bisa dikarenakan adanya kerusakan pada yang tinggi, dikarenakan akan mengalami
lapisan endotel pembuluh darah koroner gangguan regulasi sirkulasi. Proses dimulai
yang salah satu faktor risikonya disebabkan dengan obstruksi anatomis atau fungsional
oleh oksidasi dari LDL-C. Kematian sel arteri koroner yang mengakibatkan iskemia
84 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 2, Agustus 2017

miokardium regional, jika iskemia menetap mempengaruhi sel endotel. Makrofag ini akan
pada infark. Jika infark yang terjadi cukup memakan LDL sehingga menjadi sel busa
luas maka akan mengakibatkan penekanan dan menyebabkan plak aterosklerosis.7
pada fungsi ventrikel kiri sehingga akan Selain itu berdasarkan pada teori
menurunkan volume sekuncup dan konvensional, fatty streaks (stadium awal dari
meningkatkan tekanan pengisian. Jika terjadi atheroma) berkembang menjadi complicated
nekrosis ventrikel kiri yang luas maka akan plaques melewati multiplikasi smooth muscle
dapat mengakibatkan kegagalan pompa cells di sekitar plak, di mana di bawahnya
jantung dan ke semua mekanisme ini akan terdapat banyak matrik ekstraselular.
4
mengakibatkan kematian pada pasien IMA. Perkembangan plak di arteri koroner akan
Apabila terjadi kehilangan 40% masa mengakibatkan mengecilnya lumen arteri
ventrikel kiri baik yang terjadi secara akut hingga akhirnya mengakibatkan
atau merupakan kombinasi dengan terganggunya aliran darah dan
miokardium yang mengalami skar akibat mengakibatkan infark miokard yang bisa
infark lama. Maka akan terjadi shock berujung kematian mendadak.8
kardiogenik, di mana shock kardiogenik Dislipidemia yang merupakan salah satu
menyumbang angka mortalitas pasien dari faktor risiko penyakit PJK ini adalah
5
jantung sebesar 44%. abnormalitas kadar lipid di darah yang
Infark Miokard Akut (IMA) adalah suatu memengaruhi proses aterosklerotik.
kondisi yang dihubungkan dengan iskemia Dislipidemia merupakan faktor risiko mayor
atau nekrosis pada sel miokard yang terjadi untuk terjadinya PJK, dengan tingginya kadar
6
bila sirkulasi ke daerah tersebut tersumbat. kolesterol total, LDL, dan trigliserida serta
Aterosklerosis digunakan sebagai istilah rendahnya kadar High Density Lipoprotein
penyakit yang diakibatkan oleh gangguan (HDL) dapat meningkatkan risiko PJK dan
penyimpanan lemak, seperti kelebihan stroke iskemik. Profil lipid yang sering
partikel LDL yang terakumulasi dalam dinding diperiksa antara lain, trigliserida, kolesterol
arteri dan menjalani perubahan kimiawi. LDL total, LDL, dan HDL.
yang berlebih menyebabkan perangsangan Peran kolesterol LDL dalam
dari monosit sehingga LDL terakumulasi di menyebabkan aterosklerosis telah banyak
dalam sel endotel dan di dalam lapisan intima diketahui. Hal ini juga telah banyak diketahui
mengeluarkan sitokin yang diinduksikan oleh bahwa kolesterol HDL mampu melindungi
sel T tubuh. Di dalam lapisan intima monosit pembuluh darah terhadap aterosklerosis
aktif menjadi makrofag. Makrofag dan sel T (antiaterogenik). Peningkatan kadar
menghasilkan beberapa mediator radang kolesterol LDL dan menurunnya kadar
salah satunya adalah sitokin yang
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 2, Agustus 2017 85

kolesterol HDL dapat meningkatkan risiko masing 53 (50%) responden, nilai kolesterol
9
PJK. total normal dan tinggi masing-masing 40
(37.7%) responden, nilai LDL normal 57
BAHAN DAN CARA PENELITIAN (53.8%) responden, nilai HDL normal 63
Penelitian ini merupakan penelitian (59.4%) responden, dan trigliserida normal
kuantitatif non eksperimental. Rancangan 67 (63.2%) responden.
penelitian ini menggunakan kohort
retrospektif, yaitu untuk mengetahui Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan
karakteristik usia, jenis kelamin, jenis IMA, dan
hubungan antara variabel independen (faktor profil lipid Di RSUD Panembahan Senopati
risiko) dengan variabel dependen (outcome) Bantul Tahun 2015 (N = 106)
Karakteristik Frekuensi Persentase
berdasarkan perjalanan waktu dimulai dari Responden (%)
Usia
identifikasi faktor risiko sampai terjadinya 18-40 tahun 5 4.6
outcome, namun seluruh kejadian terjadi di 41-60 tahun 42 38.9
Di atas 60 59 54.6
masa lalu (retrospektif).10 Penelitian ini tahun
Jenis Kelamin
dilakukan di bagian rekam medis RSUD Laki-laki 64 59.3
Panembahan Senopati Bantul pada bulan Perempuan 42 38.9
Jenis IMA
Agustus tahun 2016 dengan jumlah sampel NSTEMI 53 50
STEMI 53 50
106 responden. Analisis data yang digunakan
Kolesterol total
dalam penelitian ini adalah menggunakan Normal 40 37.7
Rendah 26 24.5
analisis statistik korelasional koefisien Tinggi 40 37.7
LDL
Lamda.
Normal 57 53.8
Tinggi 49 46.2
HDL
HASIL DAN PEMBAHASAN Normal 63 59.4
Hasil analisis menunjukkan bahwa Rendah 43 40.6
Trigleserida
sebagian besar umur dengan kategori di atas Normal 67 63.2
Rendah 3 2.8
60 tahun sebanyak 59 (54.6%) responden, Tinggi 36 34
jenis kelamin laki-laki 64 (59.3%) responden,
jenis IMA yaitu STEMI dan NSTEMI masing-
86 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 2, Agustus 2017

Tabel 2 Tabulasi silang karakteristik responden dengan mortalitas pasien IMA di Di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2015 (N = 106)
Status Mortalitas TOTAL

Karakteristik responden
Meninggal Hidup f %
f % f %
Umur
18-40 tahun 0 0 5 4.7 5 4.7
41-60 tahun 6 5.7 36 34 42 39.6
Di atas 60 tahun 11 10.4 48 45.3 59 55.7
Jenis Kelamin
Laki-laki 11 10.4 53 50 64 60.4
Perempuan 6 5.7 36 34 42 39.6
Jenis IMA
STEMI 9 8.5 44 41.5 53 50
NSTEMI 8 7.5 45 42.5 53 50

Tabel 3 Hasil analisis antara kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida dengan mortalitas pasien IMA
di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2015 (N = 106)
Status TOTAL
Mortalitas
r P value
Profil Lipid Meninggal Hidup N %
n % N %
Kolesterol total
Normal 8 7.5 32 30.2 40 37.7 0.647
Rendah 5 4.7 21 19.8 26 24.5 0.006
Tinggi 4 3.8 36 34 40 37.7
LDL
Normal 1 10.4 46 43.4 57 53.8 0.647
1 0.009
Tinggi 6 5.7 43 40.6 49 46.2
HDL
Normal 6 5.7 57 53.8 63 59.4 0.529
Rendah 1 10.4 32 30.2 43 40.6 0.017
1
Trigleserida
Normal 8 7.5 59 55.7 67 63.2 0.765
Rendah 0 0 3 2.8 3 2.8 0.003
Tinggi 9 8.5 27 25.5 36 34

dengan P: 0.006 dan tingkat keeratan kuat


Hasil analisis menunjukkan bahwa
(0.647), LDL dengan P: 0.009 dan tingkat
sebagian besar responden yang meninggal
keeratan kuat (0.647), HDL dengan P: 0.017
adalah di atas 60 tahun sebanyak 11 (10.4%)
dan tingkat keeratan cukup kuat (0.529),
responden, jenis Kelamin laki-laki sebanyak
trigliserida dengan P:0.003 dan tingkat
11 (10.4%) responden, dan jenis IMA adalah
keeratan kuat (0.765).
STEMI sebanyak 9 (8.5%) responden.
Pada penelitian ini menunjukkan
Hasil analisis menunjukan adanya
mayoritas responden yang meninggal adalah
hubungan mortalitas dengan kolesterol total
di atas 60 tahun dengan jumlah 11 (10.4%)
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 2, Agustus 2017 87

responden. Penelitian lain didapatkan pasien di dalam pembuluh darah. Secara klinis
pria mengalami serangan tertinggi terjadi digunakan untuk menentukan faktor risiko
pada kisaran umur 55-59 tahun sebesar 239 penyakit jantung, walau secara patofisiologi
(29,4%) dan pada wanita pada rentang usia yang berperan sebagai faktor risiko adalah
60-64 tahun adalah 110 (36,4%).11 Data ini LDL.13
menunjukkan bahwa baik serangan dan Jumlah HDL yang rendah pada
mortalitas IMA berhubungan erat dengan penelitian ini berjumlah 43 (40.6%)
usia. Lebih dari 40% pasien SKA usia lanjut responden dengan jumlah yang meninggal
disertai dengan gagal jantung dan syok dunia adalah 11 (10.4%) responden. HDL
kardiogenik saat dirawat di rumah sakit. mempunyai tugas untuk mengambil
Selain itu kejadian iskemia dan infark kolesterol yang tersimpan di makrofag
berulang juga lebih sering dijumpai pada kembali ke hati dan melalui VLDL dan IDL.
lansia, sebagai akibat fungsi sistolik ventrikel HDL menghalangi aterosklerosis secara
12
kiri yang mengalami penurunan. langsung, dengan menghilangkan kolesterol
Proses aterosklerosis dimulai sejak dari sel busa, menghambat oksidasi LDL,
masa anak dan perjalanannya lambat, serta dengan membatasi proses peradangan
dimulai dengan fatty streak, yakni akumulasi yang mendasari aterosklerosis. Apabila
kolesterol pada endotel. Fatty streak ini tidak terjadi penurunan kadar kolesterol HDL, akan
disertai gejala klinis dan dapat berkembang mengurangi peran HDL sebagai penangkap
menjadi ateromata atau hilang dengan kolesterol pada pengangkutan balik
sendirinya. Hiperlipidemia merupakan kolesterol dari jaringan ke hati, sehingga
penyebab aterosklerosis yang penting, di kolesterol yang menumpuk di sepanjang
mana pada banyak penelitian membuktikan dinding pembuluh darah tidak diangkut
bahwa aterosklerosis atau prekursor kembali ke hati. Hal tersebut nantinya akan
aterosklerosis dimulai pada masa anak-anak menyebabkan pembentukan plak karena
dan akan mulai muncul gejala ketika sudah penumpukan kolesterol di sepanjang dinding
mulai dewasa. Sesuai dengan penelitian ini, pembuluh darah (aterosklerosis).14 Jadi
bahwa kolesterol total tinggi pada penelitian semakin tinggi kadar HDL, maka akan
ini mempunyai persentase 37.7% responden semakin besar pula kadar kolesterol jahat
dan 3.8% responden meninggal dunia. Kadar yang diangkut. Kadar HDL dapat mengalami
kolesterol total darah yang sebaiknya adalah penurunan karena beberapa faktor, yaitu
<200 mg/dl, bila >200 mg/dl kolesterol faktor genetik, diabetes mellitus tipe 2,
tersebut akan disimpan dan menempel di merokok, obesitas, dan pola hidup yang
dalam pembuluh darah, sehingga nantinya buruk.15
akan menimbulkan pengendapan kolesterol
88 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 2, Agustus 2017

Kadar LDL kolesterol >130 mg/dl akan akut. Kadar trigliserida tinggi adalah >200
meningkatkan risiko terjadinya infak miokard mg/dl. Hasil penelitian ini menunjukkan kadar
akut. Hasil penelitian ini menunjukkan kadar trigliserida tinggi sebanyak 36 (34%)
LDL tinggi sebanyak 49 (46.2%) responden responden dengan yang meninggal 9 (8.5%)
dengan yang meninggal selama perawatan responden. Trigliserida merupakan lemak
berjumlah 6 (5.7%) responden. LDL yang ada utama dalam makanan. Setelah sampai di
di dalam plasma akan mengalami oksidasi usus, trigliserida akan dikemas dalam bentuk
lalu ditangkap oleh makrofag dan akan kilomikron dan mengalami hidrolisis oleh
menjadi sel busa (foam cell). Ini yang enzim lipoprotein lipase menjadi asam lemak
mendasari proses aterosklerotik pada bebas yang akan dibawa ke hati menjadi
penyakit jantung koroner. Makin banyak LDL trigliserida hati. Trigliserida dan kolesterol di
dalam plasma makin banyak yang hati akan disintesis menjadi VLDL (Very Low
mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel Density Lipoprotein) kemudian dibawa di
makrofag. Jumlah kolesterol yang akan dalam darah. VLDL diubah menjadi bentuk
teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol IDL selanjutnya menjadi LDL. LDL yang
yang terkandung di LDL. Ketika tingkat LDL teroksidasi nantinya akan mendasari proses
tinggi, LDL akan menumpuk di dinding arteri aterosklerotik, sehingga kadar trigliserida
di mana tempat LDL teroksidasi dan diambil memengaruhi proses aterosklerotik pada
oleh sel busa dalam suatu proses yang penyakit jantung koroner16. Namun pada
mengarah pada aterosklerosis. penelitian ini, sebagian besar mempunyai
Kematian sel endotel akibat terjadinya kadar trigliserida normal 67 (63.2%)
oksidasi LDL ini menghasilkan respons responden.
inflamasi. Di mana respons dari angiotensin Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
II, yang menyebabkan gangguan sebagian besar mempunyai kadar kolesterol
vasodilatasi, dan mencetuskan efek total normal, LDL normal, HDL normal, dan
protrombik dengan melibatkan platelet dan trigliserida normal. Hal ini bisa disebabkan
faktor koagulasi. Hal ini menghasilkan karena infark miokard akut disebabkan oleh
respons protektif di mana akan terbentuk lesi banyak faktor, tidak hanya karena
fibrofatty dan fibrous, plak atherosklerotik, dislipidemia tetapi juga merokok, hipertensi,
yang dipicu oleh inflamasi. Plak yang terjadi obesitas, diabetes, dan faktor keturunan.
dapat menjadi tidak stabil (vulnerable) dan Faktor yang lain bisa dikarenakan proses
mengalami ruptur sehingga terjadi infark aterosklerosis dapat terbentuk jauh sebelum
miokard akut. serangan terjadi. Selain itu, pasien sudah
Kadar trigliserida yang tinggi merupakan mengurangi makanan tinggi lemak dan
faktor risiko untuk terjadinya infark miokard
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 2, Agustus 2017 89

mendapatkan pengobatan sehingga kadar


lipid pasien tidak tinggi lagi.
KESIMPULAN Clinical Features. In: Bonow, R. O.,
Mann, D. L., Zipes, D. P. & Libby, P.
Adanya hubungan kejadian mortalitas
(eds.) Braunwald's Heart Disease: a
pasien IMA dengan kolesterol total (P: 0.006 Textbook of Cardiovascular Medicine. 9
ed. Philadelphia: Saunders. p.1088-
dan tingkat keeratan kuat (0.647)), untuk LDL
1090.2012
(P: 0.009 dan tingkat keeratan kuat (0.647)), 5. Burke, A. P. danVirmani, R.
Pathophysiology of Acute Myocardial
untuk HDL (P: 0.017 dan tingkat keeratan
Infarction. Med Clin North Am, 91, 553-
cukup kuat (0.529)), dan untuk trigliserida 572; ix.2007.
6. Thygesen, K. Alpert, J.S, Jaffe, A.S,
(P:0.003 dan tingkat keeratan kuat (0.765)).
Simoons, M.L., Chaitman, B.R., &
Maka perlunya masyarakat kabupaten White, H.D. Third universal definition of
myocardial infarction. J Am Coll
Bantul untuk melakukan pencegahan IMA
Cardiol. 2012 Oct 16;60(16):1581-98.
dengan pemeriksaan dini kolesterol total, 7. Libby, P., Tabas, I., Fredman, G., &
Fisher, E. A. Inflammation and its
HDL, LDL, dan trigliserida. Pelayanan
resolution as determinants of acute
kesehatan dan Dinas kesehatan Bantul untuk coronary syndromes. Circulation
research, 114(12), 1867-1879.2014.
memberikan penyuluhan kesehatan
8. Eftekhari, H., Bukharovich, I., Aziz, E. &
mengenai faktor risiko IMA, sedangkan untuk Hong, M. K. Epidemiology and
Pathophysiology of Acute Coronary
penelitian selanjutnya agar lebih memperluas
Syndrome. Di download di
cakupan penelitiannya khususnya dalam http://link.springer.com/chapter/10.1007
%2F978-1-84628-869-2_4. Pada
jumlah variabel seperti lama hari rawat,
tanggal 12 Mei 2016. 2008.
penyakit penyerta, dan letak infark miokard. 9. Cordero, A., Moreno-Arribas, J.,
Bertomeu-González, V., Agudom P.,
Miralles, B., Masiá, M.D., López-Palop,
KEPUSTAKAAN R., Bertomeu-Martínez, V. (2012). Low
levels of high-density lipoprotein
1. Alexander, S.B. Perbedaan Profil Lipid
cholesterol are independently
Pada Pasien Infark Miokard Akut Dan
associated with acute coronary heart
Penyakit Jantung Non Infark Miokard
disease in patients hospitalized for
Akut. Jurnal Media Medika Muda.
chest pain. Rev Esp Cardiol. 2012; 65:
2013;2.
305–8.
2. Senduk, B., Bodhi, W., & Kepel, B.J.
10. Dharma, K.K. Metodologi penelitian
Gambaran profil lipid pada remaja obes
keperawatan. Jakarta : Trans Info
di Kota Bitung. Jurnal e-Biomedik
Media.2011.
(eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-
11. Deljanin, Z., Rancic, N., Ilic, M.,
Juni. 2016.
Petrovic, B. & Tiodorovic, B. 2007.
3. Faridah, E.N., Pangemanan, J.A.,&
Acute Myocardial Infarction Morbidity
Rampengan, S.H. Gambaran profil lipid
and Mortality in Population of 30-64
pada penderita sindrom koroner akut di
years of age in the city of Nis in the
rsup. Prof. Dr. R. D. Kandou periode
period 2001-2005 Period 2001 - 2005.
januari – september.2015.
Acta Medica Medianae 46(2), p. 21-24.
4. Antman, E. M. (2012). ST-Segment
2007.
Elevation Myocardial Infarction :
12. Backus, B.E., Six,A.J.,Kelder,J.H.,
Pathology, Pathophysiology, and
Gibler, Moll,F.L., Doevedans,P.A. Risk
90 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 2, Agustus 2017

scores for patients with chest pain: angina pectoris. European Review for
evaluation in the emergency Medical and Pharmacological Sciences.
department current cardiology reviews 2014; 18: 3761-3766. 2014.
2011;7,2-8. 15. Arthania, C.D.P. Perbedaan Profil Lipid
13. Zahara F, Syafri M, Yerizel E. Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Gambaran Profil Lipid pada Pasien Dengan Komplikasi Nefropati Diabetik
Sindrom Koroner Akut di Rumah Sakit Stadium IV Dan Penyakit Jantung
Khusus Jantung Sumatera Barat Tahun Koroner. Fakultas Kedokteran
2011-2012. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Universitas Andalas. 2013. 2011:48.
14. Yang, N., Feng, J.P., Chen,G., Kou. 16. Mayes, P.A. Pengangkutan dan
L.,Li,Y., Ren. P., Zhao,L.,& Qin,Q. Penyimpanan Lipid. Dalam: Muray RK,
Variability in lipid profile among patients Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW.
presented with acute myocardial Biokimia Harper. ed-25 (terjemahan).
infarction, unstable angina and stable Appleton & Lange.:p 254-70. 2003.

Anda mungkin juga menyukai