Laporan Praktikum Terakhir Rizki Kamaludin
Laporan Praktikum Terakhir Rizki Kamaludin
Disusun Oleh:
Rizki Kamaludin
S1 Semester VI
Penimbangan
1. Clorampenicol = 160 mg
2. Cetyl alcohol = 560 mg
3. Adeps lanae = 1340 mg
4. Parafin liq = 8900 mg
5. Vaselin flavum= 11,4 g
1.5. Alat dan Bahan
1 Uji pH 6
2 Uji kejernihan dan warna
3 Uji Kebocoran
B. Pembahasan
Salep mata ini mengandung kloramfenikol yang berkhasiat sebagai antibiotik.
Salep mata ini dibuat dengan pembawa berupa basis salep yang disterilisasikan
dengan teknik aseptis karena zat aktif yang digunakan yaitu kloramfenikol tidak tahan
panas dan sediaannya disterilisasikan pada tahap awal pembuatan dan semua alat
yang digunakan harus sesuai cara sterilisasinya. Setiap basis salep mata harus disaring
karena terdapat partikel-partikel yang besar yang dapat mengiritasikan mata. Basis
yang akan digunakan dilebihkan 50% dari seluruh bahan yang seharusnya untuk
antisipasi kekurangan jumlah basis akibat tertinggal pada kasa dan sebagainya. Basis
yang digunakan adalah vaselin flavum bukan vaselin album karena vaselin album
telah mengalami proses pemutihan yang dikhawatirkan masih mengandung bahan
pemutih yang tertinggal dalam massa vaselin tersebut, sehingga vaselin flavum lebih
aman untuk mata yang merupakan organ yang sangat sensitive. Paraffin liquid
digunakan untuk memperbaiki konsistensi basis sehingga lebih lunak dan
memudahkan penggunaan. Adeps lanae digunakan untuk mempertahankan obat agar
bekerja lebih lama karena merupakan basis tipe w/o yang sulit untuk dicuci karena
sifatnya seperti lemak, sehingga obat akan tetap terdispersi sempurna. Salep mata
termasuk dosis ganda dan salep mata tidak perlu pengawet karena pada basis salep
pembawanya bukan air/aqua. Basis yang pembawanya air/aqua perlu pengawet karena
air merupakan media tempat tumbuhnya bakteri, jadi perlu antifungi. Wadah yang
digunakan adalah tube yang disterilkan terlebih dahulu dalam oven dengan suhu 150ºc
selama 1 jam. Tube yang digunakan terbuat dari logam, biasanya untuk zat aktif yang
tidak tersatukan dengan logam maka kertas perkamen dibiarkan tertinggal dalam tube
sebagai perintang antara zat aktif dengan tube, namun karena tidak ada data bahwa
kloramfenikol tidak tersatukan dengan logam maka saat pemasukan sediaan, kertas
perkamen dicabut dari tube.
1.8. Kesimpulan
1. Kloramfenikol berkhasiat sebagai antibiotik yang memiliki spectrum aktivitas
yang luas
2. Salep mata kloramfenikol merupakan obat pilihan pertama untuk infeksi mata
superfisial
3. Zat aktif disterilkan dengan cara sterilisasi D (Metode panas kering)
4. Salep mata kloramfenikol menggunakan basis yang sesuai, yang dalam proses
pembuatannya dilebihkan 50% untuk mencegah kehilangan bobot
5. Merupakan sediaan dosis ganda yang tidak memerlukan pengawet
DAFTAR PUSTAKA