Anda di halaman 1dari 83

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN


UPAYA PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2021

SKRIPSI
DISUSUN OLEH :

LUQMAN HAKIM PERDANA


142012017025

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN REGULAR


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2021

i
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN
UPAYA PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2021

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pedidikan pada
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Oleh :

LUQMAN HAKIM PERDANA


142012017025

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN REGULAR


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2021

ii
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN PROPOSAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN
UPAYA PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2021

Yang diajukan oleh

LUQMAN HAKIM PERDANA


142012017025

Telah disetujui tanggal :

Oleh :
Pembimbing I

Ns. Desi Ari Madi Yanti, M.Kep, Sp.Kep.Mat


NIDN. 1292409

Pembimbing II

Ns. Tiara, MNS


NIDN. 0218109101

iii
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN
UPAYA PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2021

Luqman Hakim Perdana


75 halaman + 5 lampiran + 7 tabel + 2 bagan

ABSTRAK

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang terjadi di Indonesia.


Penyakit ini dapat menyerang semua kalangan terutama anak-anak. Kasus DBD di
Kabupaten Pringsewu sebanyak 921 tersebar di 13 Wilayah Kerja Puskesmas dan
jumlah kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu tahun 2020 yang
tersebar di 8 Pekon berjumlah 76 kasus DBD. Dari pencegahan, yang penting
adalah mengendalikan nyamuk Aedes aeygepti sebagai penyebab utama dapat
memerangi penyakit fokus (FFD) secara fisik dan kimia. Penanggulangan dan
pencegahan ini membutuhkan pengetahuan yang baik pada masyarakat agar dapat
mencegah penyakit dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah dengue dengan
upaya pencegahan DBD di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten
Pringsewu.

Metode penelitian desktif analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah


populasi sebanyak 780 peneliti menggunakan teknik cluster sampling dengan
jumlah sampel didapat 88 responden, instrumen digunakan pengetahuan
masyarakat dan upaya pencegahan DBD, analisis yang digunakan Chi-Square.

Hasil penelitian didapatkan pengetahuan kategori baik 64,8%, upaya pencegahan


DBD kategori baik 71.6% responden. Diketahui ada hubungan tingkat pengetahuan
masyarakat tentang penyakit demam berdarah dengue dengan upaya pencegahan
DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu dengan nilai p-value = 0.000 <
0.05, OR 13.458 CI 95% (4.424-40.944). Diharapkan responden dapat
mengimplementasikan pencegahan DBD dengan rutin menguras penampungan air
bersih, mengubur barang bekas yang memicu genangan air, mengubur dan
membakar barang yang sudah tidak dipakai serta menjaga lingkungan fisik rumah
agar tetap bersih.

Kata Kunci : Pengetahuan, Upaya Pencegahan DBD


Referensi : 38 (2009-2020)

iv
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RELATIONSHIP LEVEL OF PUBLIC KNOWLEDGE ABOUT DENGUE
HEMORRHAGIC FEVER WITH DHF PREVENTION EFFORTS
IN THE REGION PRINGSEWU PUSKESMAS WORK
PRINGSEWU DISTRICT YEAR 2021

Luqman Hakim Perdana


75 pages + 5 appendices + 7 tables + 2 charts

ABSTRACT

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that occurs in Indonesia. This


disease can affect people of all ages, especially children. There were 921 DHF
cases in Pringsewu Regency spread across 13 Puskesmas Working Areas and the
number of DHF cases in the Pringsewu Health Center working area in 2020
spread over 8 Pekon areas totaled 76 DHF cases. From prevention, it is
important to control the Aedes aeygepti mosquito as the main cause, to be able to
combat focal disease (FFD) physically and chemically. Prevention and control
requires good knowledge of the community in order to prevent disease properly.
The purpose of the study was to determine the relationship between the level of
public knowledge about dengue hemorrhagic fever and efforts to prevent DHF in
the working area of Pringsewu Public Health Center, Pringsewu Regency.

The research method is descriptive analytic with a cross sectional approach, a


population of 780 researchers using cluster sampling technique with a sample of
88 respondents, the instrument used is community knowledge and efforts to
prevent DHF, the analysis used is Chi-Square.

The results of the study showed that knowledge was in the good category of
64.8%, the effort to prevent DHF was in the good category of 71.6% of the
respondents. It is known that there is a relationship between the level of public
knowledge about dengue hemorrhagic fever and efforts to prevent dengue in the
Pringsewu Community Health Center with p-value = 0.000 < 0.05, OR 13,458
95% CI (4,424-40,944). It is expected that respondents can implement the
prevention of dengue fever by routinely draining clean water reservoirs, burying
used items that trigger puddles of water, burying and burning items that are not
used and keeping the physical environment of the house clean.

Keywords: Knowledge, Dengue Fever Prevention Efforts


Reference : 38 (2009-2020)

PENGESAHAN PENELITIAN
v
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN
UPAYA PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2021

Skripsi oleh Luqman Hakim Perdana ini telah diperiksa dan dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Skripsi dan dinyatakan lulus pada tanggal Agustus 2021
MENGESAHKAN

Tim Penguji :

Penguji Utama : Rahmat Efendi, M.Pd.I (………...…)


NBM : 1213726

Penguji I : Ns. Desi Ari Madi Yati, M.Kep.Sp.Kep.Mat (……..….…)


NBM : 1017462
Penguji II : Ns. Tiara, MNS (……...……)
NBM : 1282502

Ketua Program Studi

Ns. Desi Ari Madi Yati, M.Kep.Sp.Kep.Mat


NBM : 1017462

Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Elmi Nuryati, M.Epid


NBM : 927 024

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

vi
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Luqman Hakim Perdana

NIM : 142012017025

Program studi : S1 Keperawatan

Dengan ini menyatakan bahwa semua yang saya tulis dalam Skripsi ini sesuai

dengan sumber-sumber aslinya dan penulisanya sesuai dengan kaidah-kaidah

penulisan ilmiah. Skripsi ini merupakan hasil karya saya. Jika dikemudian hari

terbukti bahwa skripsi ini plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Pringsewu, Juli 2021


Penulis

Luqman Hakim Perdana


NIM : 142012017025

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK


KEPENTINGAN AKADEMIK
vii
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Sebagai civitas akademik Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung, saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Luqman Hakim Perdana


NIM : 142012017025
Program Studi : S1 Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi

Guna pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan, saya menyetujui memberikan


kepada Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
tanpa menuntut ganti rugi berupa materi atas karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN UPAYA
PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2021

Dengan pernyatan ini, Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


Lampung berhak menyimpan, mengalih-mediakan dalam bentuk format lain,
mengelola dalam betuk pangkalan data (data base), merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis dan sebagai pemilih hak atas karya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya :


Pringsewu, Agustus 2021
Yang menyatakan,

Luqman Hakim Perdana


NIM. 142012017025
RIWAYAT HIDUP PENULIS

viii
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Penulis lahir di Kacamarga Kabupaten Tanggamus pada tanggal 21 maret 1998,
anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan dari bapak Slamet Riyadi dan Ibu
Rustinawati.

Riwayat Pendidikan yang pernah ditempuh :

1. Sekolah Dasar Negri 1 Kacamarga, lulus pada tahun 2010


2. Sekolah Menengah Pertama Negri 3 Kacamarga, lulus pada tahun 2013
3. Sekolah Menengah Kejuruan Yasmida Ambarawa, lulus pada tahun 2016
4. Kuliah Di Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Fakultas Keperawatan

MOTTO HIDUP

ix
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tetap berfikir positif. Lakukan yang bermanfaat dan jangan memaksa
dirimu jadi apa yang orang lain mau.

(Luqman Hakim Perdana)

x
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat-Nya hingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi

penelitian ini saya persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Slamet Riyadi, S.Pd dan Ibunda

Rustinawati, S.Pd yang selalu memberikan kasih sayang serta doa yang

selalu di berikan untuk anak anak nya dan semangat kepada saya sehingga

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Ns Desi Ari Madi Yanti, M.Kep, Sp.Kep.Mat. Selaku pembimbing I, yang

telah memberikan waktu dan semangat untuk membimbing sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu

3. Ns. Tiara MNS. Selaku pembimbing II, yang selalu memberikan semangat

serta waktunya untuk membimbing, dan Rahmat Efendi, M.Pd.I. Selaku

penguji

4. Nanda Ayu dita Sari S.Pd dan adik adiku tersayang Dwi Taufiq Aziz, Nadya

Kurnia Handayani yang selalu memberikan support

5. Sahabat Sahabat tercinta Fery Zuliansyah, Tri hari Saputra dan Topan

Pamungkas Ariestya

6. Mahasiswa/Mahasisiwi Prodi SI Keperawatan yang telah membantu dan

memberikan semangat

7. Almamater Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

yang sangat saya cintai.

xi
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi dengan maksimal dengan judul
“Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah
Dengue Dengan Upaya Pencegahan DBD Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2021”. Skripsi ini diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi
S1 Ilmu Keperawatan. Dalam proses penulisan dan penyusunan skripsi ini tidak
lepas dari dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
2. Elmi Nuryati, M.Epid selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung dan sebagai koordinator mata kuliah
metodologi penelitian.
3. Ns. Desi Ari Madi Yanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat selaku Ketua Program Studi S1
Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung dan selaku pembimbing I yang senantiasa memberikan arahan untuk
penulis.
4. Ns. Tiara, MNS selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan
memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Orangtua tersayang yang selalu memberikan dukungan dan doa serta
memfasilitasi semua keperluan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
6. Teman seperjuangan Prodi S1 Ilmu Keperawatan Reguler angkatan 9 yang
senantiasa memberikan semangat dan masukan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi.
7. Almamater tercinta Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang penulis
sayangi.

Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun. Besar harapan penulis agar proposal ini dapat
bermanfaat bagi pembaca semua.
Pringsewu, Agustus 2021

Penulis

xii
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN........................................................................ i
HALAMAN JUDUL PENELITIAN................................................................ ii
ABSTRAK.......................................................................................................... iii
ABSTRACT........................................................................................................ iv
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI.................................................................. v
PENGESAHAN PENELITIAN ....................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... viii
RIWAYAT HIDUP PENULIS ......................................................................... ix
MOTTO ............................................................................................................. x
PERSEMBAHAN ............................................................................................. xi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Balakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
D. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Konsep Demam Berdarah Dengue (DBD)
10
B. Konsep Pengetahuan............................................................................. 15
C. Kerangka Teori..................................................................................... 21
D. Kerangka Konsep.................................................................................. 22
E. Hipotesis............................................................................................... 22

BAB III METODELOGI PENELITIAN


A. Desain Penelitian.................................................................................. 23
B. Variabel Penelitian................................................................................ 23
C. Definisi Operasional............................................................................. 24
D. Populasi dan Sampel............................................................................. 25
xiii
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
E. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................... 26
F. Etika Penelitian..................................................................................... 26
G. Instrument dan Metode Pengumpulan Data.......................................... 27
H. Metode Pengolahan Data...................................................................... 29
I. Analisis Data......................................................................................... 31
J. Jalannya Penelitian................................................................................ 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Lokasi Penelitian.......................................................................... 34
B. Hasil.............................................................................................................. 46
C. Pembahasan............................................................................................ 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan............................................................................................. 62

B. Saran.............................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

xiv
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional......................................................................... 24

xv
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................. 21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep.......................................................................... 22

xvi
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pra Survey


Lampiran 2 Informed Consent
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 Kuesioner
Lampiran 5 Lembar Konsul

xvii
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Promosi keseharan merupakan suatu cara dalam menigkatkan derajat

kesehatan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat melalui

berbagai tindakan pencegahan primer, sekunder dan tesier. Pencegahan

kesehatan primer yaitu preventif dapat diterapkan dengan rutin olah raga,

makan-makanan seimbang, menjaga lingkungan rumah tetap bersih supaya

terhindar berbagai penyakit yang bersumber dari lingkungan yang kotor

seperti hepatitis, diare, infeksi saluran pernafasan, filariasis, scabies dan

demam berdarah dengue atau DBD (Permenkes, No. 13 Tahun 2015).

DBD merupakan penyakit endemik daerah tropi dan subtropis yang

disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti

sebagai vector utama dan Aedes Albopicus merupakan vector potensial.

Penyakit demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia

dan Indonesia sebagai negara mengalami dua musim yaitu musim penghujan

dan kemarau. Perkembang biakan dan penularan DBD semakin masih saat

musim penghujan hal ini dikarenakan banyaknya genangan air di lingkungan

rumah seperti tong air, selokan, perlengkapan dapur yang dibiarkan saja

diluar rumah sehingga menimbulkan genangan air saat hujan yang menjadi

lakasi utama nyamuk Aedes Aegypti melakukan perkembang biakan (Rezki

Putri, 2016).
1
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Word Health Organization melaporkan kasus DBD terdapat di 100 negara

yang saat ini berstatus endemik DBD dan 2,5 miliyar atau 40% populasi

berada diwilayah tropis dan subtropis (Sari, 2020). Kasus DBD tertinggi di

dunia berada di Brasil yaitu 447,446 kasus, Indonesia 129.435 kasus,

Vietnam 91,321 kasus, Mexico 75,353 kasus dan Venezuela 61,612 kasus

(WHO, 2020). Sedangkan di Indonesia per Juli tahun 2020 kasus DBD

mencapai 71,633 kasus dengan prevalensi 5 besar kasus tertinggi berada di

Provinsi Jawa Barat yaitu 10,772 kasus, Bali 8,930 kasus, Jawa Timur 5,948

kasus, NTT 5,539 kasus dan Lampung 5,135 kasus (Kemenkes RI, 2020).

Kasus DBD tertinggi pada tahun 2020 di Provinsi Lampung yaitu Kabupaten

Tanggamus per Desember tahun 2020 jumlah kasus DBD sebanyak 167

orang dan tidak ada kasus kematian (Dinkes Tanggamus, 2020), Bandar

Lampung 733 kasus, Lampung Tengah 679 kasus, Lampung Timur 588

kasus, Tulang bawang 396 kasus dan Kabupaten Pringsewu dengan 921

penderita DBD tersebar di 13 Wilayah Kerja Puskesmas (Dinkes Lampung,

2020), dan jumlah kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu tahun

2020 yang tersebar di 8 Pekon berjumlah 76 kasus DBD (Data Puskesmas

Pringsewu, 2020).

Penyebab masih tingginya kasus DBD di Indonesia yaitu rendahnya

kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan fisik rumah.

Selain itu masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman mengenai DBD

menjadi faktor yang melatarbelakangi kasus demam berdarah dengue masih

2
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
tinggi di Indonesia. Kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai

tindakan pencegahan DBD yang dilakukan oleh masyarakat, dimana

pengetahuan merupakan domain yang penting dalam pembentukan sikap

terutama dalam mengambil keputusan dalam berperilaku (Assa, 2016).

Pengetahuan yang mumpuni mengenai DBD, maka seseorang tersebut akan

cenderung memiliki keyakinan dan melakukan suatu upaya untuk mencegah

terjadinya DBD dengan cara membrantas jentik nyamuk berkala, menerapkan

3 M yaitu menutup, mengubur, mengguras dan memanfaatkan kembali

barang yang sudah tidak dipakai (Aryani Pujiyanti, 2016). Menurut (Lisastri,

2018) mengatakan untuk pencegahan DBD menjadi kejadian luar biasa

(KLB) perlu membudayakan kembali pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

3M plus secara bekelanjutan, salah satu program dari 3M plus yaitu gerakan 1

rumah 1 juru pantau jentik, hal ini dimasudkan untuk pencegahan DBD sejak

dini berawal dari lingkungan keluarga.

Penelitian (Tsulasi, 2016) mengatakan faktor yang erat kaitanya dengan

penularan DBD yaitu tigkat kebersihanya lingkungan buruk yang

menyebabkan nyamuk Aedes banyak bertelur digenangan air pada sisa kaleng

bekas, tempat penampungan air, bak mandi, ban bekas serta penerapan 3M

yang tidak maksimal. Sejalan dengan penelitian (Rinaldo, 2016) mengatakan

bahwa kesadaran masyarakat dalam memakai lotion anti nyamuk, kesulitan

mendapatkan sumber air bersih sehingga tidak menguras bak mandi secara

rutin minimal 1 kali seminggu dan menganggap DBD merupakan masalah

yang harus di cegah oleh petugas kesehatan saja, menjadi faktor utama
3
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
penyakit DBD masih banyak menjagkit masyarakat baik dipedesaan maupun

diperkotaan.

Mencegah penyakit DBD sejak dini, memerlukan komitment dan kesadaran

masyarakat mengenai bahayanya penyakit demam berdarah. Menurut

(Sholikhah, 2017) untuk membuat masyarakat sadar pentingnya berperilaku

hidup bersih dan sehat terutama dalam menjaga lingkungan sebagai upaya

pencegahan DBD perlu adanya penyuluhan kesehatan terkait penyakit

berbasis lingkungan seperti DBD dan tanda gelaja penyakit yang ditimbulan

dari penyakit DBD. Hal ini diangap sebagai langkah awal dalam menekan

kasus DBD di masyarakat dan membentuk pengetahuan yang mumpuni dan

perilaku masyarakat sadar kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh

(Istiqomah et al., 2017) mengatakan bahwa usia, pendidikan, pengetahuan,

pekerjaan, persepsi, kebijakan, sarana dan prasarana, dukungan petugas

kesehatan, kader kesehatan dan dukungan keluarga mempunyai andil dan

perananya masing-masing dalam pencegahan DBD dari unit terkecil yaitu

keluarga samapi unit terluas yaitu masyarakat.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wandasari, 2015)

mengatakan bahwa pengetahuan merupakan pondasi utama dalam

mengkontrol penyakit yang berbasis lingkungan terutama DBD, seseorang

dengan pengetahuan baik tentang penyakit DBD maka akan lebih protektif

dalam menjaga kesehatan dan mengutamakan tindakan preventif. Sedangkan

seseorang dengan pendidikan yang rendah dan pengetahuan yang kurang baik
4
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
memiliki risiko tinggi mudah untuk terserang berbagai penyakit lingkungan,

hal ini akibat dari rendahnya daya serap informasi dan pengetahuan yang

diberikan petugas kesehatan atau informasi yang didapatkan dari berbagai

sumber tidak dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil presurvey yang dilakukan oleh peneliti di wilayah kerja Puskesmas

Pringsewu Kabupaten Pringsewu terdapat 76 kasus DBD ditahun 2020 yang

tersebar di 8 Pekon, peneliti melakukan wawancara terhadap 10 responden

yang terdiri dari 7 orang pernah terjagkit DBD dan 3 orang belum pernah

menderita DBD didapatkan 8 dari 10 responden tingkat pengetahuan

mengenai penyakit demam berdarah degue atau DBD masih rendah terutama

mengenai penyebab utama dari penyakit DBD, seperti tanda gejala,

pengobatan dan pencegahan. Selain itu responden dalam pencegahan penyakit

DBD seperti menerapkan 3 M masih cenderung mengabaikan dan kondisi

lingkungan responden untuk tigkat kebersihannya masih belum memenuhi

standar kelayakan atau buruk, barang-barang bekas berserakan tanpa

dilakukan pengolahan lebih lanjut, menguras bak mandi 2 minggu sekali

bahkan 1 bulan sekali. Saat dilakukan presurvey 76 responden mengatakan

belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai pencegahan DBD, dan tidak

adanya petugas siaga pemantau jentik nyamuk.

B. Rumusan Masalah

Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit menular yang

ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk tersebut senang

berkembang biak di genangan air yang bersih seperti bak mandi, tong air, dan
5
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
genagan di bekas prabot rumah tangga serta kualitas kebersihan lingkungan

yang rendah. Penyebab utama penyakit DBD masih menjagkit masyarakat

yaitu kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai DBD. Maka dari itu

pencegahan dan pengendalian penyakit DBD dapat dilakukan dengan

menyadarkan masyarakat dengan penyuluhan kesehatan tentang DBD agar

pengetahuan, pemahaman mengenai DBD semakin menigkat. Berdasarkan

uraian latar belakang maka masalah penelitian ini adalah “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan

Upaya Pencegahan DBD di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten

Pringsewu Tahun 2021”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diketahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit

Demam Berdarah Dengue dengan Upaya Pencegahan DBD di wilayah

kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan,

pekerjaan.

b. Diketahui distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan

penyakit DBD.

c. Diketahui distribusi upaya pencegahan DBD.

6
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Diketahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang

Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Upaya Pencegahan DBD

di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun

2021.

D. Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan metode cross sectional

2. Sasaran

Sasaran ini adalah masyarakat berada di wilayah kerja Puskesmas

Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

3. Tempat dan Waktu

a. Tempat penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu

yang mencakup 2 pekon (Pringsewu Selatan dan Sidoharjo).

b. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2021.

2. Variabel Penelitian

a. Independent : Tingkat pengetahuan

b. Dependen : Upaya pencegahan DBD

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden

7
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pentingknya pengetahuan penyakit demam berdarah dengue dan upaya

pencegahan penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu yang

nantinya dapat dijadikan panduan, evaluasi dalam mencegah,

menanggulagi penyakit DBD yang sering menjagkit masyarakat pada

musim penghujan.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai perbandingan agar dapat meneliti

dengan variabel yang berbeda selanjutnya. Selain itu dapat memberikan

edukasi kepada lingkungan sekitar tempat tinggal di wilayah kerja

Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu mengenai cara menjaga

lingkungan agar terhindar dari penyakit DBD.

3. Bagi Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Sebagai literature khususnya bagi mahasiswa dan mahasiswi fakultas

kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu serta dijadikan sebagai

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan demam

berdarah dengue atau DBD.

4. Bagi Peneliti Sejanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mencari faktor manakah yang paling

berhubungan dengan upaya pencegahan penyakit DBD dimasyarakat

pedesaan ataupun diperkotaan.

8
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Definisi DBD

9
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh

gigitan nyamuk betina Aedes Aegpty. DBD merupakan penyakit yang

menular dapat menyerang semua umur dan ditularkan melalui gigitan

nyamuk yang memperoleh virus dengue pada saat menghisap darah

penderita DBD atau orang yang belum mengalami sakit namun sudah

memperoleh virus DBD dalam darahnya atau viremia (Diffah Hanim,

2013). DBD merupakan infeksi yang disebkan oleh virus dengue sebagai

penyebab demam berdarah yang hanya dapat ditularkan melalui gigitan

nyamuk yang sudah mempunyai virus dengue (Lisastri, 2018).

2. Etiologi DBD

Penyakit DBD disebabkan oleh kelompok nyamuk Aedes Aegpty yang

termasuk B. Arthropod Borne Virus atau Arboviruses yang dikenal

sebagai Genus Flavivirus, Family Flaviviridae dan mempunyai 4 jenis

serotipe yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 (WHO, 2016). Vector

utama penyakit DBD berasal dari perkotaan yaitu nyamuk Aedes Aegpty

dan pedesaan yaitu nyamuk Aedes Albopictus dan nyamuk yang menjadi

vector penyakit DBD merupakan nyamuk yang menjadi infeksi saat

menggigit manusia yang sedang sakit dengue. Virus DBD yang telah

masuk kedalam tubuh akan berkembang selama 4-6 hari dan orang yang

terjagkit virus dengue akan mengalami sakit demam berdarah dengue,

virus didalam tubuh manusia akan memperbanyak diri terutama berada

dalam darah (Riawati, 2017).

10
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
3. Patofisiologi DBD

Penyakit Demam Berdarah Dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes

Aegepty betina. Dari berbagai macam jenis nyamuk di sekitar kita tetapi

yang dapat menularkan penyakit DBD adalah nyamuk Aedes Aegpty.

Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit atau

menghisap darah orang sedang sakit DBD atau tidak sakit DBD tetapi

dalam darahnya terdapat virus dengue karena orang ini memiliki

kekebalan terhadap virus dengue, virus dengue yang terhisap akan

berkembangbiak dan menyebar keseluruh tubuh nyamuk, termasuk

kelenjar liurnya. Bila nyamuk tersebut menggigit/ menghisap darah orang

lain (Wandasari, 2015).

Virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk kepada orang yang

digigit. Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan dan

umumnya anak-anak, maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah

dan merusak dinding pembuluh darah kecil atau kapiler. Akibatnya terjadi

perdarahan dan kekurangan cairan yang ada dalam pembuluh darah orang

itu. Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan yang cukup

maka virus tersebut dibuat tidak berdaya, sehingga orang tersebut tidak

sakit. Dalam darah manusia virus dengue akan mati dengan sendirinya

dalam waktu lebih kurang satu minggu (Wandasari, 2015).

4. Manifestasi DBD

11
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Manifestasi klinis DBD ditandai dengan demam tinggi mendadak tanpa

sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, perdarahan :

petekie, purpura, perdarahan konjungtiva, epistaksis, ekimosis, perdarahan

mukosa, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hematuri, uji toniquet

Rumple Leede positif (Wandasari, 2015), trombositopenia dengan jumlah

trombosit ≤ 100.000/µl, hemokonsentrasi yaitu peningkatan hematokrit ≥

20 % dan disertai dengan atau tanpa pembesaran hati atau hepatomegaly

(Lisastri, 2018).

5. Pencegahan DBD

Menurut (Maria, 2020) pencegahan penyait DBD dengan menerapkan

perilaku hidup sehat selain itu dapat menerapkan tindakan preventif

diantaranya :

a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti bak

mandi/

wc, drum dan lain-lain seminggu sekali.

b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air/

tempayan dan lain-lain.

c. Menggubur atau memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang

bekas yang dapat menampung air hujan.

d. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat

lainnya yang sejenis seminggu sekali.

12
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
e. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/ rusak. Menutup

lubang-lubang pada potongan bambu/ pohon berpotensi menjadi

sarang nyamuk.

f. Menaburkan bubuk larvasida, misalnya diempat-tempat yang sulit

dikuras atau didaerah yang sulit air. Memelihara ikan pemakan jentik

dikolam/ bak bak penampungan air.

g. Memasang kawat kasa. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian

dalam kamar.

h. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai.

Menggunakan kelambu.

i. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk. Cara-cara

spesifik lainnya seperti penggunaan ovitrap.

Menurut Tyagita Widya Sari dan Retno Putri (2019) mengatakan

pencegahan DBD dapat dilakukan dengan menerapkan 3M plus

diantaranya :

a. Praktik M 1 (menguras tempat penyimpanan air)

b. Praktik M 2 (menutup tempat penyimpanan air)

c. Praktik M 3 (mendaur ulang barang bekas)

d. Keberadaan kawat kassa nyamuk pada ventilasi rumah

e. Tidak membiasakan mengantung pakaian

f. Menggunakan obat anti nyamuk

13
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
6. Pengobatan DBD

Menurut (Sukohar, 2014) pengobatan penderita demam berdarah dengue

bersifat simptomatik dan suportif yaitu dengan cara pengantian cairan

tubuh, penderita DBD di beri minum minimal sebanyak 1,5 liter sampai 2

liter dalam 24 jam pertama, gastroenteritis oral solution atau kristal diare

yaitu garam elektrolit atau oralit diberikan 1 sendok makan setiap 3-5

menit. Apabila cairan oral tidak dapat diberikan karena muntah, nyeri

perut yang berlebihan maka cairan intravena perlu diberikan yaitu

medikamentosa yang bersifat simptomatis diantaranya; untuk

hiperpireksia dapat diberikan kompres es dikepala, ketiak, inguinal,

pemberian antipiretik jenis asetaminofen, eukinin atau dipiron, dan

antibiotic apabila ada tanda-tanda infeksi sekunder.

Hasil penelitian (Andriani, 2014) pemberian pengobatan medis pada

penderita demam berdarah dengue yaitu pemberian paracetamol saat suhu

tubuh diatas > 38,50C, pemberian terapi sedative yaitu diazepam bagi

pasien yang mengalami syok dan gelisah, pemberian antibiotic pada

pasien yang mengalami leukositosis dan infeksi bakteri, serta pemberian

ibuprofen yaitu untuk mengatasi nyeri.

7. Komplikasi DBD

Menurut (Vivin Leovani, 2015) komplikasi yang ditimbulkan dari

penyakit demam berdarah dengue diataranya : komplikasi DBD yaitu

ensefalopati dengue, miokarditis, kelainan hati, latrogenik, edema paru,

14
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
gagal ginjal akut. Sedangkan menurut (Estri, 2019) komplikasi yang

terjadi pada pasien yang menagalami DBD yaitu perdarahan

gastrointestinal seperti perdarahan mukosa mulut, hematemesisi, malena,

syok hemorrhagic.

B. Konsep Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indra yang dimiliknya (mata, hidung, dan

sebagainya. Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian dan presepsi terhadap objek. Pengetahuan adalah hal apa yang

diketahui oleh orang atau responden terkait dengan sehat dan sakit atau

kesehatan, misal: tentang penyakit (penyebab, cara penularan, cara

pencegahan), gizi, sanitasi, pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan,

keluarga berencana, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2010).

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2010) tingkat pengetahuan dibagi menjadi :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah

ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau

mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-

pertanyaan.

15
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
b. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,

tidak sekadar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

mengintrepretasikan secara benar tentang objek yang diketahui

tersebut.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang sudah sampai pada

tingkat anilisis apabila orang tersebut telah dapat membedakan,, atau

memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap

pengetahuan atas objek tersebut.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-

komponen pengetahuan yang dimiliki.

f. Evaluasi (evaluation)

16
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.Penilaian ini

dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Pencegahan DBD

Menurut (Wawan, 2010) terdapat faktor yang memperngaruhi

pengetahuan mengenai pencegahan DBD, diataranya yaitu :

1) Pendidikan yaitu suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian

seumur hidup, semakin tinggi tingkat pendidikan maka cenderung

seseorang akan lebih mudah mendapatkan informasi. Pendidikan yang

tinggi dapat merubah pola pikir dan wawasan dalam merespon segala

sesuatu dengan rasional, dengan demikian pendidikan seseorang dapat

menigkatkan tindakan preventif terhadap suatu penyakit seperti halnya

DBD. Sejalan dengan teori L. Green yang menyampaikan bahwa

faktor pendidikan sangat berperan dalam mengubah perilaku. Teori ini

sejalan dengan penelitian (Rezki Putri, 2016) mengatakan bahwa

tigkat pendidikan dapat mempengaruhi sesorang dalam perilakunya

terhadap pencegahan DBD. Tingkat pendidikan turut berpengaruh

pada tingkat pengetahuan seseorang, pengetahuan kesehatan akan

berpengaruh pada perilaku sebagai hasil jangka menegah dan

pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku kesehatan akan

berpengaruh pada menigkatnya indikator kesehatan masyarakat

sebagai keluaran pendidikan kesehatan.


17
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2) Informasi/media, informasi yang di peroleh baik dari pendidikan

formal maupun non formal dapat memberi pengaruh sehingga dapat

menghasilkan peningkatan pengetahuan. Informasi tentang

pencegahan DBD dan cara penaganan yang tersebar diberbagai media

digital dapat memudahkan masyarakat dalam memahami cara yang

tepat pencegah DBD secara tepat dan akurat. Media informasi

merupakan sarana yang paling cepat menyebarkan informasi tentang

kesehatan kepada masyarakat seperti halnya pencegahan DBD seperti

penerapan 3 M yang tepat dalam mencegah DBD (Adhiana,

Syamsulhuda, & Anung, 2016).

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang sangat berpengaruh

dalam mendapatkan pengetahuan. Status ekonomi juga akan

menentukan tersedianya suatu fasilitas untuk melakukan kegiatan

tertentu sehingga status ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang. Budaya yang positif yang berkembang dimasyarakat

seperti kampung tangguh DBD dengan mendirikan masyarakat sadar

jentik nyamuk, 3M dan menjaga kebersihan ligkungan fisik rumah

merupakan salah satu budaya masyarakat yang positif dalam

memeragi DBD. Hal ini salah satu sarana terpenting dalam

penanggulangan dan upaya pencegahan yang tepat untuk mencegah

perkembangan nyamuk penyebab DBD (Heppy Santhi, 2020).

18
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
4) Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan mempunyai

andil dalam perkembangan DBD, dengan ligkungan yang kotor maka

jentik nyamuk atau vector nyamuk DBD akan berkembang dengan

cepat, namun apabila lingkungan dengan kondisi yang bersih tidak ada

genagan air maka perkembangan nyamuk demam berdarah dapat

ditekan (Novita, Nurjazuli, & Hanan, 2016).

5) Pengalaman adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang di

peroleh dalam memecahkan masalah yang di hadapi masa lalu.

Seseorang yang telah mendapatkan informasi atau pembelajaran

mengenai upaya pencegahan DBD akan lebih protektif terhadap

tindakan pencegahan DBD dibadingkan seseorang yang memiliki

pengalaman kurang (Adhiana, Syamsulhuda, & Anung, 2016).

6) Usia dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia semakin berkembang pula daya pikir dan

tangkap, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik.

Menurut L. Green menyampaikan bahwa usia merupakan faktor yang

dapat mendorong terciptanya suatu perilaku kesehatan. Semakin

bertambahnya usia maka semakin banyak informasi yang didapatkan

mengenai kesehatan dan mudah untuk mengaplikasikanya seperti

penerapan dalam kehidupan sehari-hari dalam uapaya pencegahan

penyakit DBD salah satunya dengan berperilaku hidup bersih,

19
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
menerapkan, 3M yaitu menguras bak mandi 1-2 seminggu, mengubur

barang-barang yang tidak terpakai dan membakar (Istikomah, 2017).

4. Pengukuran Pengetahuan

Menurut (Notoarmodjo, 2012) menjelaskan bahwa pengukuran

pengetahuan dapat di lakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ini di ukur dari subjek penelitian

atau responden. Angket/Kuesioner merupakan alat ukur berupa

pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan

dapat membaca dengan baik. Menurut (Arikunto, 2012) pengetahuan

seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan nilai mean

apabila distribusi nilai normal dan median jika distribusi nilai tidak

normal dalam penelitian, serta pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

interprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif yaitu :

1) Baik : Hasil presentase 76-100%

2) Cukup : Hasil presentase 56-75%

3) Kurang : Hasil presentase <55%

C. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk

mengidentifikasi variabel-variabel yang digunakan untuk mengembangkan

kerangka konsep peneliti (Natoadmodjo, 2012).

20
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Bagan 2.2 Kerangka Teori

Pencegahan DBD 3 M Plus


- Praktik M 1 (menguras tempat
penyimpanan air)
Penyakit DBD
- Praktik M 2 (menutup tempat
penyimpanan air)
- Praktik M 3 (mendaur ulang
barang bekas)
- Keberadaan kawat kassa nyamuk
pada ventilasi rumah Uapaya
- Tidak membiasakan mengantung Pencegahan DBD
pakaian
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Menggubur atau memanfaatkan
atau mendaur ulang barang-
barang bekas yang dapat
menampung air hujan Pengetahuan Masyarakat
- Berperilaku hidup bersih dan
sehat

Sumber : (Maria, 2020) (Notoatmodjo, 2012), (Notoatmodjo, 2010),


(Wandasari, 2015), (Tyagita Widya Sari & Retno Putri, 2019), (Rezki
Putri, 2016), (Heppy Santhi, 2020), (Novita, Nurjazuli, & Hanan,
2016), (Adhiana, Syamsulhuda, & Anung, 2016), (Istikomah, 2017).

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep

atau variabel-variabel yang akan diamati (diukur) melalui peneliti yang akan

dilakukan (Swarjana, 2015).

21
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Bagan 2.2 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan Masyarakat Uapaya Pencegahan DBD

E. Hipotesis

Hipitesis merupakan suatu kesimpulan atau jawaban sementara dari

rumusan masalah atau pernyataan peneliti.

Ha : Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang

Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Upaya Pencegahan

DBD di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten

Pringsewu Tahun 2021.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

22
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan penelitian untuk

melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya

penelitian. Penelitian yang akan peniliti lakukan yaitu dengan menggunakan

desktif analitik yaitu peneliti yang menilai hubungan antara variable-variabel

yang diteliti. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional yaitu

dimana peneliti mengambil data terhadap beberapa variabel penelitian

dilakukan pada satu waktu .

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah karakteristik yang melekat pada populasi,

bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya dan diteliti dalam suatu

penelitian. Variabel penelitian dikembangkan dari konsep atau teori dan hasil

penelitian terdahulu sesuai dengan fenomena atau masalah penelitian. Pada

variabel penelitian ada variabel bebas atau variabel independen dan variabel

yang terikat atau variabel dependen . Variabel independen dalam penelitian

ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat dan variabel dependen dengan

upaya pencegahan DBD.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah batasan pada variabel-variabel yang diamati atau

diteliti untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap

variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen yang

digunakan untuk mengukur nya dan skala pengukurannya . Adapun definisi


23
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
operasional dari variabel-variabel yang dapat diteliti, dapat dilihat pada table

berikut ini:

Tabel 3. 1 Definisi Operasional

Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Oprasional ukur
VARIABEL INDEPENDEN
1. PengetahuanInformasi yang Kuesioner Mengisi 0. Pengetahua Ordinal
masyarakatdidapatkan dari pengetahuan Kuesioner n baik jika
berbagai sumber nilai ≥ 8
dan terpercaya median.
yang dimengerti, 1. Pengetahua
dipahami n kurang
mengenai baik jika
penyakit DBD nilai < 8
dan diaplikan median.
dalam kehidupan (Arikunto, 2012)
sehari-hari dalam
mencegah DBD.
(Maria, 2020)
VARIABEL DEPENDEN
2. Upaya Suatu uapaya Lembar Memberi 0. Pencegaha Ordinal
pencegahan dan tindakan observasi tanda check n DBD
DBD dalam upaya list baik jika
pencegahan pencegahan nilai ≥ 5
DBD dengan DBD median.
cara menerapkan 1. Pencegaha
3 M (menguras, n DBD
menutup,mengg kurang
ubur dan baik jika
memanfaatkan nilai < 5
kembali barag median.
rumah tangga (Maria, 2020)
yang tidak
diggunakan )
(Istikomah,
2017)
D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau subjek yang diteliti .

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Pringsewu Desa Pringsewu Selatan dan Sidoharjo Kabupaten

24
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pringsewu dengan total populasi sebanyak 780 orang pada kelompok usia

anak hingga usia lanjut atau lansia.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteritis yang dimiliki oleh

populasi bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan

waktu maka dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut, untuk itu

sampel yang diambil dari populasi yang akan diambil sebagai sampel .

Dalam penelitian ini dalam teknik pengambilan sampel peneliti

menggunakan teknik cluster sampling. Cluster sampling adalah teknik

random dilakukan pada setiap cluster yang ada. Metode ini juga dapat

diartikan sebagai pengambilan sampel berdasarkan gugus. Dalam metode

cluster, setiap cluster (gugus) boleh mengandung unsur yang

berkarakteristik heterogen .

Kriteria sample penelitian

1. Kriteria inklusi

a. Mau menjadi responden

b. Kelompok usia anak hingga usia lanjut atau lansia

2. Kriteria eklusi

a. Tidak sebagai penduduk tetap atau pendatang

b. Tidak bersedia menjadi responden

Peneliti dalam menentukan besar sampel menggunakan rumus slovin sebagai

berikut :

25
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Keterangan:

N = Total populasi

n = Jumlah sampel minimal

d2 = derajat kesalahan yang dapat ditolerir (1% = 0,01)

Jumlah sample yang dibutuhkan berdasarkan rumus diatas adalah :

n= 780

1 + 780 (0,01)

n = 780

1+ 7,8

n = 88, 63 = 88 responden

Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapatkan 88 sampel.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu penelitian merupakan jadwal yang digunakan peneliti sejak

dikeluarkan izin penelitian hingga penelitain selesai. Penelitian ini telah

dilaksanakan pada bulan Agustus Tahun 2021.

2. Tempat penelitian merupakan lokasi yang digunakan untuk objek dan

subjek yang akan diteliti. Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja

Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

F. Etika Penelitian

26
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Penelitian keperawatan pada umumnya melibatkan manusia sebagai subjek

penelitian yang holistik. Sehinga penelitian keperawatan perlu dikawal

dengan etika penelitian yang memberikan jaminan bahwa keuntungan yang

didapat dari penelitian jauh melebihi efek samping yang ditimbulkan .

Menurut prinsip dasar etika keperawatan yaitu:

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Peneliti menjelaskan prosedur penelitian setelah itu peneliti

memberikan lembar persetujuan menjadi responden, jika siswi

menolak untuk dijadikan responden maka peneliti tidak memaksa dan

tetap memnghormati haknya.

2. Right to full disclosure (hak untuk jaminan dari perlakuan yang

diberikan)

Peneliti memberikan penjelasan secara rinci bertanggung jawab jika

ada sesuatu yang terjadi pada responden.

3. Right to self determination (Hak untuk ikut/ tidak menjadi responden)

Peneliti menjelaskan langsung kepada responden yang tertulis

dilembar persetujuan, memberikan kesempatan pada responden untuk

menentukan pilihannya mengikuti atau menolak. Jika responden setuju

untuk ikut serta maka responden menandatangani lembar persetujuan

yang diajukan oleh penelitian.

4. Respect for justice and inclusiveness (keadilan dan keterbukaan)

27
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Peneliti menjamin bahwa responden memperoleh perlakuan yang adil

dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan jenis kelamin, agama,

dan sebagainya.

5. Right to privacy (hak untuk dijaga kerahasian)

Dalam penelitian ini peneliti melindungi privacy dan kerahasiaan

identitas atau jawaban yang diberikan nama inisial yang dicantumkan

oleh kuesioner.

G. Instrumen pengumpulan data

1. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

kuesioner . Instrumen yang digunakan yaitu alat yang digunakan untuk

pengumpulan data menggunakan lembar data demografi yang berisi

data identitas diri dari responden dan lembar kuesioner yang terdiri

dari pernyataan mengenai pengetahuan masyarakat dan upaya

pencegahan DBD.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara

memberikan daftar pertanyaan-pertanyaan tertuli dengan beberapa

pilihan jawaban kepada responden terhadap setiap item pertanyaan

yang diajukan metode kuesioner tidak mengharuskan peneliti

untuk bertatap muka langsung dengan responden . Kuesioner

dalam penelitian ini merupakan adobsi dari Aji Suryandono dari

28
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Universitas Negeri Semarang yang diakses pada portal skripsi UNS

2021, kuesioner pengetahuan berjumlah 15 item peryataan yang berisi

pengertian, tanda gejala, upaya pencegahan DBD dan penalaksanaan

DBD. Sedagkan lembar observasi upaya pencegahan DBD berjumlah 10

item pertanyaan yang berisi kegiatan responden dalam upaya pencegahan

DBD seperti 3 M plus.

b. Uji Validitas

Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan

jumlah tiap skor butir (corrected item total correlation) yang

penyelesaiannya dilakukan dengan menggunakan program

komputerisasi. Adapun uji validitas dinyatakan valid bila r hitung

> r tabel dengan ketetapan r tabel (df-2) degree of freedom 20-2 =

18 (r table 18= 0,444) dengan alpha 5%. Kuesioner pengetahuan

adobsi dari Aji Suryandono dari Universitas Negeri Semarang telah

dilakukan uji validitas dengan jumlah partisipan 20 (0,444), didapatkan

hasil uji validitas kuesioner pengetahuan r tabel (0,463-0,770) dan upaya

pencegahan DBD (0,430-0,750).

c. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran.

Reabilitas menunjukan apakah pengukuran menghasilkan data

yang konsistensi jika instrument digunakan kembali secara

berulang . Kriteria penukuran uji reabilitas dengan


29
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
membandingkan nilai r table dengan hasil r hasil (Cronbach

Alpha), dan jika Cronbach Alpha lebih besar dibandingkan dengan

nilai r table, maka pertanyaan ditanyakan reliable. Proses analisa

tersebut menggunakan program SPSS for window (Statistical

Program for sosial Science). Hasil uji reabilitas dilakukan oleh Aji

Suryandono (2009). pada kuesioner pengetahuan didapatkan hasil

Cronbach Alpha 0,922 dan upaya pencegahan DBD 0.900 artinya

kuesioner pengetahuan dan upaya pencegahan DBD reabilitas

karena Cronbach Alpha lebih besar dibandingkan dengan nilai r

table.

H. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengelolaan Data

Data diolah dengan menggunakan bantuan elektronik berupa computer

dengan metode sebagai berikut : membuat variabel, input data

pengelolaan data dan di sajikan dalam bentuk tabel dan penjelasaan.

Dengan tahap pengelolaan data sebagainya berikut:

a. Editing ( Penyutingan)

Kuesioner yang sudah diisi oleh responden kemudian dilakukan

penyutingan (editing) terlebih dahulu oleh peneliti. Setelah itu

peneliti menggunakan kode pada setiap jawaban yang diberikan

responden agar memudahkan peneliti memasukan program SPSS.

b. Coding (pengkodean)

30
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lembar kuesioner yang sudah diedit atau disunting selanjutnya

dilakukan pengkodean (coding), yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi angka. 0 = Pengetahuan baik jika nilai ≥

8 median. 1= Pengetahuan kurang baik jika nilai < 8 median. 0 =

Pencegahan DBD baik jika nilai ≥ 5 median. 1 = Pencegahan DBD

kurang baik jika nilai < 5 median. SD = 0, SMP =1, SMA =2,

Pendidikan Tinggi =3, Petani =0, IRT =1, Wiraswasta =2, PNS =3,

Guru =4, 19-26 =0, 27-34 =1, 35-42 =2, 43-50 =3, 51-58 =4, 59-66

=5.

c. Processing (memperoses data)

Processing adalah memperoses data agar data yang sudah di-entry

dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara mengentri

data dari kuesioner kedalam program komputer lalu dimasukkan

dalam program Microsoft excel terlebih kemudian baru dipindahkan

keprogram SPSS.

d. Clearning (pembersihan data)

Setelah semua data dari semua responden selesai dimasukkan,

peneliti melakukkan pengecekan kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan baik kode maupun

ketidak lengkapan pada program Microsoft excel maupun SPSS,

setelah diperiksa satu persatu ternyata ada beberapa kode yang

kurang tepat atau tidak cocok dengan jawaban responden, sehingga

peneliti dapat melakukkan pembentukkan atau koreksi ulang.

31
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
e. Tabulating

Tabulating adalah penyusunan data yang merupakan pengorganisasi

data yang sedemikian rupa agar mudah dapat disajikkan dan

dinamis. Tahap ini hasil pemeriksaan yang sama dikelompokkan

dengan teliti dan teratur, lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian

ditulis dalam bentuk tabel-tabel.

I. Metode Analisa Data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mengetahui persentase, dari hasil

setiap variabel ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi . Variabel

independen dalam penelitian ini adalah hubungan pengetahuan

masyarakat sedangkan variabel dependen nya yaitu upaya pencegahan

DBD.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digambarkan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen. Untuk menguji variabel bebas

dan variabel terikat pada penelitian ini menggunakan uji statistic chi

square karena menggunakan tingkat kemaknaan bila nilai p (P-value) <

0,05 maka Ha diterima, yang berarti adanya hubungan bermakna antara

variabel Independen dengan variabel dependen. Sedangkan bila nilai p

(P-value) > 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti tidak hubungan yang

bermakna antara variabel independen dan variabel dependen .

J. Jalanya Penelitian
32
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Jalannya penelitian yang dilakukan penelitian ini pada dasarnya adalah

sebagi berikut:

1. Tahap Persiapan

Membuat rancangan yang berfungsi sebagai kerangka awal dalam

penelitian, supaya penelitian yang akan dilakukan terlaksana sesuai

tujuan yang dicaai. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap

persiapan adalah:

a. Mengurus perizinan kepada institusi dan tempat penelitian

b. Melakukan survey penelitian

c. Penyusunan dan pengurusan proposal

d. Proses bimbingan BAB I, BAB II, BAB III

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian

pada institusi program studi S1 keperawatan Universitas

Muhammadiyah Pringsewu.

b. Peneliti menyerahkan permohonan izin yang diperoleh dari

insitusi pendidikan ke tempat penelitian yaitu Desa Ambarawa

Kabupaten Pringsewu.

c. Peneliti mengumpulkan data tentang hubungan tingkat

pengetahuan masyarakat dengan upaya pencegahan DBD.

d. Peneliti melakukan penelitian dengan meminta responden untuk

mengisi kuesioner yang sudah dibagikan dengan sebenar–

benarnya.
33
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
e. Setelah penelitian selesai, peneliti mengumpulkan dan

menganalisis data yang sudah didapatkan.

f. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan dan

analisa data. Hasil analisa data dirumuskan kesimpulan oleh

peneliti kemudian data disajikan dalam bentuk tabel.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu yang

berada di Kabupaten Pringsewu Lampung. Puskesmas Pringsewu

Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu dari 8 puskesmas yang ada

dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu. Puskesmas Pringsewu

34
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
berada dijalan Johar II Pringombo, Pringsewu Timur Kecamatan

Pringsewu dengan luas 42,29 km. Wilayah kerja Puskesmas Pringsewu

terdiri dari delapan pekon yaitu Pringsewu Timur, Pringsewu Selatan,

Fajarisuk, Fajar Agung, Fajar Agung Barat, Sidoharjo, Margakaya dan

Waluyo jati dan lokasi penelitian ini berada di Pringsewu Selatan RT 9

RW 5 dengan jumlah partisipan 100 orang, Pringsewu Selatan

merupakan salah satu dari Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu dengan

populasi penduduk yang padat. Adapun batas wilayah kerja Puskesmas

Pringsewu antara lain :

F. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah kerja UPT Puskesmas

Rejosari

G. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah kerja UPT Puskesmas

Wates

H. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kerja UPT Puskesmas

Ambarawa

I. Sebelah timur berbatasan dengan wilayah kerja UPT Puskesmas

Pagelaran

2. Geografis

Sektor perhubungan seluruh pekon/kelurahan di wilayah Puskesmas

Pringsewu telah terjangkau lewat darat baik roda dua maupun roda

empat. Akses terhadap pelayanan kesehatan cukup baik dengan

tersebarnya sarana pelayanan kesehatan baik Puskesmas pembantu

35
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
maupun Puskesdes/Puskeskel yang dapat dijangkau dengan kendaraan

roda dua atau roda empat.

3. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Induk Pringsewu adalah 4 dokter

umum, 1 dokter gigi, 23 perawat, 27 bidan, 1 ahli gizi, 2 perawat gigi, 2

sanitarian, 2 pengelolaan obat, 1 supir ambulan pusling dan 2 clening

servis.

4. Visi dan Misi Puskesmas Pringsewu

I. Visii

Menjadi Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan kesehatan

dasar bermutu, berkualitas, merata dan berkeadilan.

II. Misi

Untuk melaksanakan visi tersebut telah di susun misi sebagai berikut

1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang prima dan

berkualitas, pemerataan upaya pelayanan kesehatan.

2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia ada

berakhlak mulia.

3. Mengembangkan system keuangan, informasi dan pemasaran

UPT Puskesmas Pringsewu.

B. Hasil Penelitian

36
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
1. Analisis Univariat

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh berikut ini disajikan data

berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan responden terhadap tingkat

pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah dengue

dengan upaya pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu

Kabupaten Pringsewu Tahun 2021.

a. Karakteristik Berdasarkan Usia

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik Frekuensi Presentase


Usia
19-26 20 22.7%
27-34 42 47.7%
35-42 13 14.8%
43-50 5 5.7%
51-58 2 2.3%
59-66 6 6.8%
Total 88 100%

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.1 diketahui usia responden

terbanyak pada kelompok usia 27-34 tahun (47.7%) dan sebagian

kecil lainya berusia 51-58 tahun (2.3%).

b. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik Frekuensi Presentase


Pendidikan
SD 11 12.5%
SMP 24 27.3%
SMA 50 56.8%

37
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pendidikan Tinggi 3 3.4%
Total 88 100%

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.2 diketahui tingkat pendidikan

responden sebagian besar berpendidikan SMA sebanyak 50 (56.8%)

dan sebagian kecil lainya berpendidikan tinggi sebanyak 3 (3.4%)

responden.

c. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik Frekuensi Presentase


Pekerjaan
Petani 12 13.6%
IRT 27 30.7%
Wiraswasta 40 45.5%
PNS 7 8%
Guru 2 2.3%
Total 88 100%

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.3 diketahui sebagian besar bekerja

sebagai wiraswasta sebanyak 40 (45.5%) dan sebagian kecil lainya

bekerja sebagai guru sebanyak 2 (2.3%) responden.

d. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Masyarakat

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Masyarakat

Pengetahuan Frekuensi Presentase


Baik 57 64.8%
Kurang baik 31 35.2%

38
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Total 88 100%

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar

tingkat pengetahuan masyarakat dalam kategori baik sebanyak 57

(64.8%) dan sebagian kecil lainya kategori kurang baik sebanyak 31

(35.2%) responden.

e. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Upaya Pencegahan DBD

Tabel 4.5
Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kedisiplinan

Kedisiplinan Frekuensi Presentase


Baik 63 71.6%
Kurang Baik 25 28.4%
Total 88 100%

Hasil penelitian berdasarkan table 4.5 diketahui bahwa sebagian besar

responden upaya pencegahan DBD kategori baik sebanyak 63 (71.6%)

dan sebagian kecil lainya kategori kurang baik sebanyak 25 (28.4%)

responden.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan tingkat

pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah dengue

dengan upaya pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu

Kabupaten Pringsewu Tahun 2021. Hasil penelitian ini di analisis dengan

menggunakan uji Chi Square dengan taraf alpha = 0,05. Data penelitian

disajikan pada tabel berikut :


39
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tabel 4.6
Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit
Demam Berdarah Dengue Dengan Upaya Pencegahan DBD di
Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun
2021

Tingkat Upaya Pencegahan DBD P OR CI


Pengetahuan Total Value 95%
Masyarakat Baik Kurang Baik
N % N % N %
Baik 51 89.5 6 10.5 57 100 0,000 13.458
(4.424-40.944)
Kurang baik 12 38.7 19 61.3 31 100
Total 63 71.6 25 28.4 88 100

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui tingkat pengetahuan responden dalam

kategori kurang baik lebih tinggi mempunyai upaya pencegahan DBD

kurang baik 61,3% dan 6 kali lebih rendah dengan tingkat pengetahuan

kategori baik. Sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan baik

lebih besar mempunyai upaya pencegahan DBD kategori baik sebanyak

89.5%. Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square didapatkan

nilai p-value = 0.000 < 0.05 dan OR 13.458 CI 95% (4.424-40.944),

artinya ada hubungan hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang

penyakit demam berdarah dengue dengan upaya pencegahan DBD di

Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu, dan tingkat

pengetahuan masyarakat memiliki risiko 13.458 kali mempengaruhi

upaya pencegahan DBD.

C. Pembahasan

40
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam

Berdarah Dengue Dengan Upaya Pencegahan DBD di Wilayah Kerja

Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2021

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan

dengan uapaya pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu

dengan nilai p-value 0.000. Data penelitian menunjukan bahwa tingkat

pengetahuan kategori baik 64.8% dan upaya pencegahan DBD kategori baik

71.6% lebih tinggi dibandigkan kategori kurang baik. Artinya tingkat

pengetahuan masyarakat yang mumpuni sangat mempengaruhi tindakan

melakukan upaya-upaya pencegahan DBD seperti memberantas jentik

nyamuk, menerapkan 3 M (Menguras, Mengubur, Membakar) sebagai salah

satu cara mencegah perkembangan nyamuk demam berdarah. Selain itu,

tingkat pengetahuan masyarakat

tentang pencegahan DBD yang meliputi pengertian tentang DBD, tanda

dan gejala DBD, cara penularan DBD, dan cara pencegahan DBD.

Pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tentang pencegahan DBD

membantu masyarakat untuk memahami tentang pentingnya pencegahan

DBD, yaitu dengan melakukan tindakan-upaya pencegahan DBD seperti

menjaga kebersihan lingkungan, menutup tempat penampungan air,

menguras bak mandi, pemberian serbuk abate, dan lain sebagainya.

41
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Menurut Notoatmodjo (2012) mengatakan bahwa pengetahun dapat kekal

dan bertahan apabila individu mempelajari dengan sungguh-sungguh dan

tidak menyerah untuk selalu ingin tahu. Pengetahuan dapat mengubah sikap,

perilaku dan gaya hidup seseorang terutama dalam menjaga kesehatan dari

perilaku yang cenderung berisiko menyebabkan sakit. Sepertihalnya

masyarakat yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik akan jauh lebih

mudah menerapkan informasi yang didapat salah satunya upaya pencegahan

DBD dan perilaku yang diterapkan akan lebih bertahan lama dibandigkan

masyarakat dengan pengetahuan kurang, hal ini menunjukan bahwa

pengetahuan merupakan dasar dari setiap tindakan individu dalam

menerapkan upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nita Ekawati (2020)

mengatakan bahwa pengetahuan merupakan faktor predisposisi yang

mempunyai hubungan langsung terhadap praktik pencegahan DBD. Melalui

pengetahuan yang baik, masyarakat diharapkan dapat memiliki wawasan

mengenai manfaat menjaga lingkungan fisik rumah dan menerapkan

menguras penampungan air bersih 2 kali seminggu, membuang barang bekas

yang menjadi pemicu genangan air, dan membakar atau mengubur barang

bekas yang sudah tidak dipakai, hal tersebut bertujuan untuk mencegah

terjadinya perkembangan nyamuk DBD.

Selaras denga penelitian dilakukan oleh (Farhandika, Dyah, & Gigih, 2018)

mengatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku

42
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
pencegahan demam berdarah dengue dengan nilai p-value 0.000. selain itu

peneliti menyampaikan bahwa diperlukan upaya penyuluhan secara rutin

oleh petugas kesehatan (Puskesmas), berikut program jumantik yang rajin

mengontrol perindukan vektor sekaligus mengingatkan warga untuk menjaga

kebersihan lingkungan dari genangan air bersih. Kerjasama antara petugas

kesehatan dengan tim jumantik dan warga yang didukung pemerintah desa

dari tingkat lurah akan menjadikan upaya penurunan angka penderita DBD

dan lingkungan bebas vektor DBD yang lebih baik.

Selain itu, faktor lingkungan dan pengalaman responden dapat memberikan

suatu pembelajaran sehingga menigkatkan pengetahuan. Menurut

Notoatmodjo (2012) menyatakan bahwa lingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik

ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

Sedangkan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang pengetahuan

kembali yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Artinya

pendidikan, paparan media elektronik, sosial budaya, lingkungan dan

pengalaman responden dapat mempengaruhi dalam upaya pencehan DBD.

Banyak faktor yang memengaruhi tindakan pencegahan DBD termasuk

PSN 3M Plus, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Erna (2013)

pengetahuan tentang pemberantasan sarang nyamuk yang baik akan

43
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
memengaruhi tindakan pencegahan DBD menjadi baik. Faktor-faktor yang

mempengaruhi tindakan masyarakat dalam upaya pencegahan pendidikan

DBD antara lain pendidikan, pendapatan keluarga, informasi dan pertisipasi

sosial.

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa responden dengan pengetahuan

baik ada yang memiliki upaya pencegahan DBD cenderung mengabaikan hal

ini tidak sejalan dengan teori terkait yang dikemukan oleh Notoadmodjo,

(2012), pengetahuan sebagai landasan utama individu dalam bertindak. Hal

ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat yang masih mengagap bahwa

DBD merupakan kasus yang timbul pada saat musim hujan saja, sehingga

proteksi untuk mencegahnya hanya saat musim penghujan. Diketahui bahwa

penyakit DBD merupakan penyakit yang sudah berkembang nyamuk tidak

hanya berkembang saat musim penghujan akan tetapi segala musim akan

menjagkit individu apabila kondisi lingkungan mendukung untuk nyamuk

DBD berkembang biak dan menginveksi.

Peneliti berpendapat bahwa setiap orang yang pengetahuannya bertambah

maka kecakapannya bertambah sehingga muncul kesadaran dalam diri untuk

bertindak dalam hidup sehat secara baik. Menerapkan perilaku sehat yaitu

pencegahan penyakit DBD, merupakan langkah ampuh untuk menangkal

penyakit, namun dalam praktiknya, penerapan ini yang kesannya sederhana

tidak selalu mudah dilakukan terutama bagi responden yang tidak terbiasa,

kurangnya pengetahuan dan sedikitnya kesadaran berperilaku hidup sehat.


44
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Kondisi tersebut disebabkan adanya faktor-faktor lain yang turut

mempengaruhi upaya pencegahan DBD, antara lain tingkat sosial

ekonomi, faktor budaya, dan lain-lain (Ika & Arina Maliya, 2011).

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit

demam berdarah dengue dengan upaya pencegahan DBD di Wilayah Kerja

Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2021, disimpulkan

sebagai berikut :

45
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
1. Diketahui karakteristik responden berdasarkan usia terbanyak pada

kelompok usia 27-34 tahun, pendidikan sebagian besar responden

berpendidikan SMA, pekerjaan responden terbanyak bekerja sebagai

wiraswasta.

2. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan responden sebagian besar

dalam kategori baik sebanyak 64,8%.

3. Diketahui distribusi frekuensi upaya pencegahan DBD sebagian besar

kategori baik sebanyak 71.6% responden.

4. Diketahui terdapat hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang

penyakit demam berdarah dengue dengan upaya pencegahan DBD di

Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu dengan nilai p-value = 0.000 <

0.05 dan OR 13.458 CI 95% (4.424-40.944).

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitan ini sebagai acuan bagi peneliti untuk menerapkan

pencegahan DBD dilingkungan rumah ataupun sebagai dasar

menghimbau kepada masyarakat untuk tangap terhadap pencegahan

DBD sebagai penyakit berbahaya yang timbul akibat dari lingkungan

yang kurang baik.

2. Bagi Responden

46
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Diharapkan responden dapat mengimplementasikan pencegahan DBD

dengan rutin menguras penampungan air bersih, mengubur barang

bekas yang memicu genangan air, mengubur dan membakar barang

yang sudah tidak dipakai serta menjaga lingkungan fisik rumah agar

tetap bersih.

3. Bagi Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Hasil penelitian ini sebagai bahan kajian ilmiah bagi civitas akademisi

Universitas Muhammadiyah Pringsewu dan diharapkan pihak institusi

memberikan pelatihan kepada mahasiswa KKN mengenai upaya

pencegahan DBD hal ini dilakukan sebagai upaya menekan kasus

DBD pada masyarakat.

4. Bagi Peneliti Sejanjutnya

Peneliti selanjunya dapat melakukan penelitian mengenai upaya

pencegahan DBD dengan variabel yang berbeda diantaranya sikap,

tingkat pendidikan, dukungan tenaga kesehatan, dan status ekonomi

keluarga.

47
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR PUSTAKA

Adhiana A.R., Syamsulhuda, & Anung S., (2016). Hubungan Paparan Media
Informasi Dengan Pengetahuan Penyakit Demam Berdarah Dengue pada
Ibu-Ibu di Kelurahan Sambiroto Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Volume 4, Nomor 2, April 2016.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/11965

Aji Suryandono. (2009). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Kepala


Keluarga Tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Perilaku
Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) di
Rw I Kelurahan Medono Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan.
Skripsi Universitas Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id/181/

Aryani Pujiyanti, D. A. P., Wiwik Trapsilowati. (2016). Hubungan pengetahuan,


sikap dan perilaku dalam rangka pengendalian vektor DBD pada siswa
sekolah dasar di Kecamatan Tembalang Semarang. Media Litbangkes,

48
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Vol. 26 No. 2, Juni 2016, 85-92. https://scholar.google.co.id/citations?
user=SOSS7nwAAAAJ&hl=id

Assa, A. (2016). Hubungan pengetahuan dengan sikap masyarakat dalam


pencegahan penyakit demam berdarah dengue di Desa Batalemba
Kecamatan Poso Pesisir Selatan. STIKes Husada Mandiri Poso.
http://ejournal.uin-
malang.ac.id/index.php/jim/article/download/7085/7194

Lembar Observasi Upaya Pencegahan DBD (berikan tanda check list (√))
No Kegiatan Ya Tidak
1 Praktik M 1 (menguras tempat penyimpanan air)
2 Praktik M 2 (menutup tempat penyimpanan air)
3 Praktik M 3 (mendaur ulang barang bekas)
4 Keadaan rumah
a. Bersih ( )
b. Kotor ( )
5 Kebiasaan menguras bak mandi
a. 2 minggu sekali ( )
b. 1 minggu sekali ( )
6 Tempat penampungan air
a. Tertutup ( )
b. Terbuka ( )
7 Barang bekas/kaleng bekas yang bisa menggenang air
dibuang dengan cara?
a. Dibiarkan ( )
b. Ditimbun ( )
8 Pemakaian kain kasa pada ventilasi rumah
a. Ada ( )
b. Tidak ada ( )
9 Keberadaan jentik nyamuk
a. Ada ( )
b. Tidak ada ( )
10 Pemakaian kelambu
a. Ada ( )

49
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
b. Tidak ada ( )
Sumber : Aji Suryandono

EXAMINE VARIABLES=Pengetahuan Pencegahan_DBD

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT

/COMPARE GROUPS

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

50
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Explore
Notes

Output Created 29-AUG-2021 05:05:38


Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
88
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for
dependent variables are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on cases with
no missing values for any dependent
variable or factor used.
Syntax EXAMINE
VARIABLES=Pengetahuan
Pencegahan_DBD
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Resources Processor Time 00:00:02.45

Elapsed Time 00:00:03.78

[DataSet0]
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

51
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pengetahuan 88 100.0% 0 0.0% 88 100.0%
Pencegahan_DBD 88 100.0% 0 0.0% 88 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pengetahuan Mean 8.19 .199

95% Confidence Interval Lower Bound 7.80


for Mean
Upper Bound 8.59

5% Trimmed Mean 8.13

Median 8.00

Variance 3.468

Std. Deviation 1.862

Minimum 4

Maximum 14

Range 10

Interquartile Range 2

Skewness .607 .257

Kurtosis .412 .508

Pencegahan_DBD Mean 5.59 .182

95% Confidence Interval Lower Bound 5.23


for Mean
Upper Bound 5.95

5% Trimmed Mean 5.56

Median 5.00

Variance 2.911

Std. Deviation 1.706

Minimum 2

Maximum 9

Range 7

52
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Interquartile Range 3

Skewness .253 .257

Kurtosis -.691 .508

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pengetahuan .200 88 .000 .945 88 .001


Pencegahan_DBD .170 88 .000 .950 88 .002

a. Lilliefors Significance Correction

Pengetahuan

Pengetahuan Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1.00 4. 0

2.00 5 . 00

13.00 6 . 0000000000000

15.00 7 . 000000000000000

27.00 8 . 000000000000000000000000000

11.00 9 . 00000000000

8.00 10 . 00000000

5.00 11 . 00000

53
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
5.00 12 . 00000

1.00 Extremes (>=14.0)

Stem width: 1

Each leaf: 1 case(s)

54
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
55
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pencegahan_DBD

Pencegahan_DBD Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1.00 2. 0

8.00 3 . 00000000

16.00 4 . 0000000000000000

22.00 5 . 0000000000000000000000
56
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
14.00 6 . 00000000000000

13.00 7 . 0000000000000

9.00 8 . 000000000

5.00 9 . 00000

Stem width: 1

Each leaf: 1 case(s)

57
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
58
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
SAVE OUTFILE='C:\Users\asus\Documents\prada\penelitan_luqman.sav'

/COMPRESSED.

DATASET ACTIVATE DataSet0.

SAVE OUTFILE='C:\Users\asus\Documents\prada\penelitan_luqman.sav'

/COMPRESSED.

FREQUENCIES VARIABLES=Usia Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan_Masyarakat


Upaya_Pencegahan_DBD

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

59
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Notes

Output Created 29-AUG-2021 05:16:56


Comments
Input Data C:\Users\asus\Documents\prada\pe
nelitan_luqman.sav
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
88
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=Usia
Pendidikan Pekerjaan
Pengetahuan_Masyarakat
Upaya_Pencegahan_DBD
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.00

[DataSet0] C:\Users\asus\Documents\prada\penelitan_luqman.sav

Statistics

Pengetahuan_ Upaya_Penceg
Usia Pendidikan Pekerjaan Masyarakat ahan_DBD

N Valid 88 88 88 88 88

Missing 0 0 0 0 0

60
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Frequency Table

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 19-26 20 22.7 22.7 22.7

27-34 42 47.7 47.7 70.5

35-42 13 14.8 14.8 85.2

43-50 5 5.7 5.7 90.9

51-58 2 2.3 2.3 93.2

59-66 6 6.8 6.8 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 11 12.5 12.5 12.5

SMP 24 27.3 27.3 39.8

SMA 50 56.8 56.8 96.6

Pendidikan Tinggi 3 3.4 3.4 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Petani 12 13.6 13.6 13.6

IRT 27 30.7 30.7 44.3

Wiraswasta 40 45.5 45.5 89.8

61
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PNS 7 8.0 8.0 97.7

Guru 2 2.3 2.3 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pengetahuan_Masyarakat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 57 64.8 64.8 64.8

Kurang Baik 31 35.2 35.2 100.0

Total 88 100.0 100.0

Upaya_Pencegahan_DBD

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 63 71.6 71.6 71.6

Kurang Baik 25 28.4 28.4 100.0

Total 88 100.0 100.0

CROSSTABS

/TABLES=Pengetahuan_Masyarakat BY Upaya_Pencegahan_DBD

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ RISK

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.


Crosstabs
Notes

Output Created 29-AUG-2021 05:17:34


Comments
Input Data C:\Users\asus\Documents\prada\pe
nelitan_luqman.sav
Active Dataset DataSet0

62
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
88
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each table are based
on all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax CROSSTABS

/TABLES=Pengetahuan_Masyaraka
t BY Upaya_Pencegahan_DBD
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.03

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan_Masyarakat
* 88 100.0% 0 0.0% 88 100.0%
Upaya_Pencegahan_DBD

Pengetahuan_Masyarakat * Upaya_Pencegahan_DBD Crosstabulation

63
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Upaya_Pencegahan_DB
D

Kurang
Baik Baik

Pengetahuan_Masyara Baik Count 51 6


kat
% within
Pengetahuan_Masyara 89.5% 10.5%
kat

Kurang Count 12 19
Baik
% within
Pengetahuan_Masyara 38.7% 61.3%
kat

Total Count 63 25

% within
Pengetahuan_Masyara 71.6% 28.4%
kat

Pengetahuan_Masyarakat * Upaya_Pencegahan_DBD Crosstabulation

T
o
t
a
l

Pengetahuan_Masyarakat Baik Count 5


7

% within 1
Pengetahuan_Masyarakat 0
0
.
0
%

Kurang Baik Count 3


1

% within 1
Pengetahuan_Masyarakat 0
0
.
0
%

Total Count 8
8

64
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
% within 1
Pengetahuan_Masyarakat 0
0
.
0
%

Chi-Square Tests

Exa
ct
Sig.
Asymptotic (1-
Significance Exact Sig. (2- side
Value df (2-sided) sided) d)

Pearson Chi-Square 25.442a 1 .000


Continuity Correctionb 23.007 1 .000
Likelihood Ratio 25.291 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
25.153 1 .000
Association
N of Valid Cases 88

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.81.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for


Pengetahuan_Masyarakat 13.458 4.424 40.944
(Baik / Kurang Baik)
For cohort
Upaya_Pencegahan_DBD 2.311 1.471 3.632
= Baik
For cohort
Upaya_Pencegahan_DBD .172 .077 .385
= Kurang Baik
N of Valid Cases 88

65
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
66
Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Anda mungkin juga menyukai