Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MIKROTEKNIK
PREPARAT SEGAR MITOSIS DAN MEIOSIS

Dosen Pengampu:

Muhammad Zulhariadi, M.Pd

Disusun Oleh:

KELOMPOK :5
SEMESTER/KELAS : V/E

1. Raden Dedi Irawan (190104101)


2. Misnawati Yuliana (190104110)
3. Windi Karunia Parawita (190104112)
4. Widiawati (190104125)

TADRIS IPA-BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
banyak nikmat terutama nikmat iman maupun nikmat kesehatan kepada kita
sehingga makalah Mikroteknik ini dapat selesai sebagaimana mestinya.
Tak lupa pula penulis panjatkan solawat beseserta salam kejunjungan alam
Nabi besar kita yakni Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman
jahiliah menuju zaman islamiah,dan yang telah membawa kita dari alam yang gelap
gulita menuju alam yang terang benderang dengan kata lain minazzuluma ti ilannur.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu
bapak Muhammad Zulhariadi, M.Pd dan kepada semua pihak yang telah membantu
dari awal pembuatan makalah sampai makalah ini selesai, kami berharap agar
makalah ini dapat dijadikan acuan untuk kegiatan belajar. Penulis juga menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Mataram, 06 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah. ............................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pembuatan Preparat Segar Mitosis Dan Meiosis .............................. 3
B. Angkah Pembuatan Preparat Mitosis-Meiosis Dengan Metode Pejetan
(Squash) ............................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8
A. Kesimpulan ...................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroteknik merupakan salah satu teknik pembuatan sediaan pada
bagian tumbuhan ataupun hewan yang bertujuan mempermudah pengamatan
bagian tumbuhan ataupun hewan dengan bantuan mikroskop. Sediaan harus
cukup kecil, tipis dan transparan sehingga dapat ditembus oleh cahaya. Untuk
mempereoleh sediaan semacam ini diperlukan beberapa macam metode atau
cara membuat sediaan-sediaan tersebut. Di samping itu juga tergantung dari
jenis-jenis sediaan yang akan dibuat.
Preparat pejetan atau yang disebut dengan squash preparation
merupakan preparat yang dibuat dengan cara memejet sebuah objek diatas
gelas objek atau kaca preparat dengan menggunakan ibu jari. Preparat pejetan
biasanya digunakan untuk melihat proses mitosis pada akar Allium
ascalonicum, Sedangkan Meiosis terjadi pada serbuk sari.
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal
ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-
tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan
mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. Sel paling banyak
dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar.
Sedangkan Meiosis (pembelahan reduksi) adalah reproduksi sel melalui
tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi
pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Meiosis terbagi menjadi dua tahap
besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II, Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi
lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Berbeda dengan pembelahan
mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak
terdapat fase istirahat (interfase). Setelah selesai telofase II dan akan
dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interfase.
Ada beberapa perbedaan diantara mitosis dan meiosis. Perbedaan
pertama adalah ketika mitosis pembagian materi genetik dibagi merata ke
dalam dua sel anak, sedangkan meiosis mengalami reduksi. Jika suatu

1
organisme memiliki dua kromosom di dalam selnya, hasil dari pembelahan
mitosisnya adalah dua sel dengan dua kromosom yang sama. Tetapi dalam
pembelahan meiosisnya, hasilnya adalah empat sel dengan kromosom setengah
dari sel induknya. Perbedaan kedua yaitu mitosis terjadi pada pembelahan sel-
sel somatik, sedangkan meiosis terjadi pada sel germinal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembuatan preparat segar mitosis dan meiosis?
2. Bagaimana langkah membuat preparat mitosis-meiosis dengan metode
pejetan (squash)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembuatan preparat segar mitosis dan meiosis.
2. Untuk mengetahui langkah membuat preparat mitosis-meiosis dengan
metode pejetan (squash).

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembuatan Preparat Segar Mitosis dan Meiosis
Langkah pertama dalam menyiapkan materi segar untuk pengamatan
mikroskopis adalah fiksasi. Fiksasi juga merupakan langkah awal yang penting
dalam membuat sediaan utuh maupun sediaan sayatan. Tujuan fiksasi adalah
menghentikan proses metabolisme secara cepat, mencegah kerusakan jaringan,
mengawetkan komponen-komponen sitologis dan histologis, mengawetkan
keadaan sebenarnya, mengeraskan materi-materi yang lembek sehingga akan
terjadi koagulasi protoplasma maupun elemen-elemen di dalam protoplasma,
jaringan dapat diwarnai sehingga bagian-bagian dari jaringan dapat mudah
dikenali. Secara ringkas fiksasi terdiri dari dua proses yang jelas, yaitu
mematikan dan menetapkan.
Preparat yang digunakan yaitu preparat Squash, dimana preparat
Squash yaitu Proses pembuatan preparat dengan pemijitan atau tekanan pada
objek yang diletakkan di kaca benda hal ini bertujuan agar objek tipis sehingga
mudah diamati. Contoh dari preparat squash adalah mitosis ujung akar serta
meiosis bunga.
1. Preparat Segar Mitosis
Pada pengamatan preparat mitosis yang diamati adalah pola
kromosom di dalam inti saat proses pembelahan sel. Kromosom merupakan
materi genetik yang berperan dalam pewarisan sifat suatu individu.
Kualitas preparat yang digunakan selama kegiatan pengamatan
memengaruhi pemahaman siswa dalam mempelajari pembelahan mitosis
sel. Fakta di lapangan menunjukkan preparat mitosis yang disediakan
sekolah memiliki kelemahan yaitu sebagian besar fase-fase pembelahan sel
pada preparat tidak dapat dilihat dengan jelas sehingga guru tidak dapat
menjelaskan secara konkret fase pembelahan sel dan bentuk sebenarnya
kromosom kepada siswa. Pada dasarnya preparat mitosis dapat dibuat
sendiri oleh guru dengan menggunakan bahan dan metode yang sederhana.

3
Metode yang umum digunakan dalam membuat preparat mitosis
yaitu dengan squash. Metode squash yaitu suatu metode untuk
mendapatkan suatu preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan
atau suatu organisme secara keseluruhan, sehingga didapatkan suatu
sediaan yang tipis yang dapat diamati di bawah mikroskop. Secara umum
tahapan dalam pembuatan preparat mitosis dengan metode squash yaitu
diawali dengan pemilihan bahan, kemudian memfiksasi, hidrolisis,
pemulasan, dan yang terakhir pembuatan preparat dengan meremas
(Squash).
Bahan utama pembuatan preparat mitosis adalah sel yang
melakukan pembelahan mitosis. Sel-sel yang sedang melakukan mitosis
ditemukan pada bagian tanaman yang aktif mengalami pertumbuhan
(meristematis), paling mudah ditemukan pada bagian ujung akar. Akar
mudah tumbuh dan seragam, sel akar tidak berklorofil serta mudah dipulas
oleh pewarna.
Ujung akar beberapa spesies dari genus Allium diantaranya adalah
bawang putih (Allium sativum), bawang bombay (Allium cepa) dan bawang
prei (Allium fistulosum) merupakan bahan yang baik untuk diproses
menjadi preparat mitosis karena kromosom ketiga spesies tersebut
termasuk bertipe besar serta memiliki jumlah autosom sedikit yaitu 16
kromosom sehingga kromosom mudah diamati. Selain itu, tanaman
tersebut mudah didapat dan murah.
Preparat mitosis yang digunakan dalam pembelajaran di sekolah
harus memiliki fase-fase lengkap pembelahan mitosis dan tampak jelas.
Untuk membuat preparat dengan fase-fase lengkap mitosis di dalamnya,
maka yang sangat perlu diperhatikan pada saat proses awal pembuatan
adalah waktu pemotongan akar. Hal ini merupakan faktor kritis dalam
menentukan hasil akhir preparat. Waktu pembelahan sel tiap tanaman
berbeda-beda dan tidak konstan sepanjang hari. Waktu pemotongan ini
terkait dengan durasi mitosis dan indeks mitosis. Perbedaan durasi mitosis
pada setiap spesies bergantung pada kondisi lingkungan. Temperatur dan

4
nutrisi, merupakan faktor utama dalam durasi mitosis. Beberapa spesies
tanaman memerlukan suhu tertentu dan lama penyinaran yang berbeda,
sehingga untuk mendapatkan waktu potong yang tepat diperlukan
pengamatan yang berulang-ulang pada waktu yang berbeda.
Terbatasnya referensi indeks mitosis menjadi kendala utama dalam
pembuatan preparat mitosis. Penelitian mengenai indeks mitosis sangat
diperlukan untuk menambah referensi. Berdasarkan uraian tersebut, maka
dilakukan studi indeks mitosis meristem ujung akar tanaman bawang untuk
pembuatan preparat mitosis sebagai media pembelajaran pada materi
pembelahan sel. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kelayakan
media preparat mitosis tentang Indeks Mitosis (IM) Allium sebagai media
pembelajaran untuk pengamatan pembelahan sel. Faktor yang
mempengaruhi aktifitas mitosis tanaman seperti hormon dan temperatur
tidak termasuk dalam pembahasan penelitian ini.
2. Preparat Segar Meiosis
Preparat segar meiosis adalah suatu preparat yang dilakukan
dengan metode Squash, dimana bahan yang diamati terlebih dahulu
dipisahkan ke dalam suatu wadah dan dilakukan perendaman dengan
menggunakan larutan fiksatif, hal ini bertujuan agar bahan dapat awet
dalam beberapa saat. Sampel yang dianalisis adalah bagian tumbuhan yang
mengalami pembelahan meiosis seperti antera. Pengamatan sampe tersebut
akan diamati di bawah mikroskop dan dapat dilihat bentuk-bentuk dari
serbuk sari.
Dalam membuat preparat segar meiosis. Tahapan diawali dengan
memilih bunga yang utuh dan mengambil antera bunga serta
menyimpannya di dalam botol ampul. Kemudian bahan dilarutkan ke
dalam larutan fiksatif farmer selama 30 menit untuk mempertahankan
struktur sel yang akan diamati. Setelah itu, melakukann pewarnaan dengan
meletakkan antera bunga pada cawan petri agar mudah dalam pengamatan,
kemudian meneteskan larutan safranin dan membiarkan selama 30 menit
sambil menutup cawan petri agar pewarna tidak menguap. Tahapan

5
selanjutnya meletakkan pollen mother cell bunga pada cawan petri lalu
meneteskan 1-2 tetes safranin baru. Setelah itu, meletakkan di atas kaca
objek dan menutupkan kaca penutup lalu menghaluskan bahan dengan
memencetkan bahan menggunakan karet pensil hingga sel-sel pecah dan
menyebar. Setelah tahapan tersebut, preparat segar meiosis dapat diamati
dibawah mikroskop.
Pembuatan preparat segar meiosis harus memperhatikan teknik-
tekniknya sehingga harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, bahan
yang telah yang telah dipisahkan dan direndam dengan larutan fiksatif akan
dibuang larutannya, dan pada saat larutan dibuang harus diperkirakan
bahan tidak jatuh sehingga tekniknya yaitu membuang air larutan fiksatif
kedalam cawan petri secara perlahan dan sisa-sisa bahan dibuka dengan
menggunakan pinset sehingga bahannya tidak jatuh. Kemudian pemberian
larutan safranin juga harus diperhatikan, larutan safreanin tidak boleh
dituang secara langsung dari botolnya karena akan menyebabkan
pemborosan pada bahan, sehingga harus menggunakan pipet tetes untuk
mengambil larutan safranin sesuai dengan kadar larutan yang ditentukan.
B. Langkah Membuat Preparat Mitosis-Meiosis dengan Metode Pejetan
(Squash)
Proses pembuatan preparat mitosis dan meiosis yaitu dengan metode
pejetan (squash). Sementara untuk melihat kromosom juga diperlukan pewarna
kromosom yang antara lain acetic orcein, anilin gentian violet, hematoksilin-
whitman, dan sebagainya.
Untuk membuat preparat mitosis sebaiknya menggunakan akar bawang
merah atau bawang putih, sedangkan untuk membuat preparat meiosis
menggunakan kuncup bunga cabe atau kuncup bunga lilium. Waktu yang tepat
untuk mengetahui waktu pembelahan mitosis akar bawang adalah pada saat
akar tumbuh sekitar 2 mm, sedangkan untuk pembelahan meiosis kuncup
bunga cabe pada saat malam hari (sekitar jam 22.00).
Bahan: Farmer’s solution, Asam asetat glasial, alkohol absolut,
hematoksilin whitmann, HCl pekat, Hoyer’s mounting, dan aquades.

6
Langkah-langkahnya:
1. Fiksasi: Lakukan fiksasi spesimen kedalam Farmer’s solution, minimal 1
jam dan maksimal 24 jam.
2. Hidrolisis: Setelah dilakukan fiksasi, maka spesimen di hirolisis dengan
menggunakan HCl pekat dan alcohol 95% dengan perbandingan 1:3 selama
30 menit. Tujuan dari hidrolisis adalah melunakkan jaringan agar mudah
dipejet di kaca objek.
3. Pencucuian: Tahap pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan sisa HCl
pada jaringan. Pencucian dilakukan dengan menggunakan Alkohol absolut
sebanyak tiga kali masing-masing selama kurang lebih 7 menit.
4. Pewarnaan: Setelah dicuci dengan alkohol, maka dilakukan pewarnaan
dengan menggunakan hematoksilin whitmann selama 20 menit. Untuk
memaksimalkan penyerapan warna ke dalam kromosom maka perlu
dicampur dengan logam berkarat dengan tujuan meningkatkan reaksi
oksidasi pewarna dengan kromosom.
5. Pencucian: Pencucian kedua ini dengan menggunakan asam asetat glasial.
Jaringan yang kelebihan warna akan keluar. Pada tahap ini menentukan
kualitas dari preparat mitosis meiosis.
6. Perekatan: Tahap ini spesimen direkatkan di kaca objek dengan
menggunakan hoyer’s mounting dengan cara dipejet agar sel-selnya
menyebar, selanjutnya preparat dikeringkan.
Contoh Hasil Pengamatan:

Gambar 1: Gambar 2:
(Mitosis akar bawang merah) (Meiosis kuncup bunga cabe)

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode yang umum digunakan dalam membuat preparat segar mitosis
dan meiosis yaitu dengan squash. Dimana preparat Squash yaitu Proses
pembuatan preparat dengan pemijitan atau tekanan pada objek yang diletakkan
di kaca benda hal ini bertujuan agar objek tipis sehingga mudah diamati.
Contoh dari preparat squash adalah mitosis ujung akar serta meiosis bunga.
Secara umum tahapan dalam pembuatan preparat mitosis-meiosis dengan
metode squash yaitu diawali dengan pemilihan bahan, kemudian memfiksasi,
hidrolisis, pemulasan, dan yang terakhir pembuatan preparat dengan meremas
(Squash).
Proses pembuatan preparat mitosis dan meiosis yaitu dengan metode
pejetan (squash). Sementara untuk melihat kromosom juga diperlukan pewarna
kromosom yang antara lain acetic orcein, anilin gentian violet, hematoksilin-
whitman, dan sebagainya. Langkah-langkah dalam pembuatan preparat mitosis
dan meiosis yaitu fiksasi, hidrolisis, pencucuian, pewarnaan, pencucian dan
perekatan.
B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Wiji. 2009. Pengembangan Media Preparat Mitosis untuk Mendukung


Pembelajaran Biologi Berbahasa Inggris Pada konsep Pembelahan Sel.
Surabaya: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya.

Budipramana, Lukas. 1992. Mikroteknik dan Pembuatan Peraga Biologi.


Surabaya: Unesa Press.

Gunarso. 1986. Pengaruh Dua Jenis Cairan Fiksatif yang Berbeda pada
Pembuatan Preparat dari Jaringan Hewan Dalam Metoda Mikroteknik
Parafin. Bogor: IPB Press.

Mulyani, S.,. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Zainal Abidin, Achmad. 2014. Studi Indeks Mitosis Bawang Untuk Pembuatan
Media Pembelajaran Preparat Mitosis. Jurnal: Bioedu Program Studi S1
Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya. Vol: 3,
No.3, Hal: 572-579

Anda mungkin juga menyukai