1. PENDAHULUAN
ARAH PEMBANGUNAN ASN
Visi Pembangunan2005-2025
INDONESIAYANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
ASN
Human Capital
SMART ASN
Reformasi
Birokrasi &
UU ASN
Good
Governance
(UU 17 TAHUN2007)
RELEVANSI MANAJEMEN TALENTA DALAM MENUJU HUMAN CAPITAL ASN
• Manajemen Talenta (MT) merupakan salah satu komponen utama dari Human Capital
Management (HCM) yang berfokus pada sumber daya manusia (SDM) organisasi; kegiatan-
kegiatan pengelolaan SDM yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan strategi HCM
organisasi.
• Manajemen talenta juga dapat diartikan sebagai manajemen strategis untuk
mengelola aliran talenta dalam suatu organisasi dengan tujuan memastikan
tersedianya pasokan talentaa untuk menyelaraskan SDM yang tepat dengan
pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat berdasarkan tujuan strategis, misi
dan visi organisasi.
• Manajemen talenta dapat diartikan suatu proses untuk memastikan kemampuan
organisasi mengisi posisi kunci pemimpin masa depan (future leaders) daN posisi
yang mendukung kompetensi inti organisasi (unique skill and high strategic
value).
• Manajemen talenta merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memastikan
bahwa posisi-posisi kunci dalam organisasi dapat diisi secara internal dengan para
pegawai yang kompeten melalui pemantapan kelompok pusat pengembangan
talentaa yang terdiri atas sekumpulan pegawai yang memiliki keterampilan tinggi
dan berkualifikasi (talent pool)
MANFAAT MANAJEMEN TALENTA
Secara spesifik, MT :
Menjadi metode pengelolaa SDM untuk merekrut, mengembangkan, mempertahankan,
mempromosikan, pegawai yang bertalentaa.
Mendukung perencanaan suksesi yang terbuka, obyektif, terencana, akuntabel,
mendukung sistem merit.
Bermanfaat dalam memastikan ketersediaan pegawai yang memiliki kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja optimal sesuai dengan kebutuhan organisasi. Menyediakan
database profil kompetensi, kinerja, kebutuhan pengembangan kompetensi dan
pola karir ASN.
Menjadi instrumen untuk mempersiapkan kader pemimpin masa depan.
Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan pegawai dalam merancang pola karir.
Menjadi dasar pengelolaan sistem pola karir nasional.
Kriteria SistemMerit
(Psl. 134)
a. Perencanaan
b. Pengembangan Jalur Karir PNS
Manajemen
c. Pola Karir
Manajemen (Lintasan Posisi
Karir d. Kelompok talenta Jabatan)
Rencana Suksesi
Pola
Karir
ANALISIS
KEBUTUHAN Penilaian TALENT POOL dan
TALENTA Kompetensi REKOMENDASI
KOMPETENSI
Pemetaan 1. Peta talent dalam Matriks
Talenta VII, VIII, IX 2. Potensi masa depan
3. Saran pengembangan
ASN: Penilaian
1. Instansi induk Kinerja
1. Instansi non induk
Strategi & Tata Kelola KINERJA
CPNS Akselerasi
Matriks 9 box
Peran Atasan
EKSTERNAL Strategi Retensi
Penempatan
ASN CORPU (Promosi)
Seleksi Khusus Monitoring
Talenta
• Semua ASN mendapat kesempatan yang sama untuk mendapatkan pengembangan, promosi, penempatan, dan
kepastian karir.
• Bukan hanya terfokus pada promosi, pengisian jabatan tertentu/jabatan kosong karena semakin tinggi suatu
jabatan, ketersediaan jabatan semakin sedikit sehingga berpotensi menciptakan frustrasi
• Membantu pegawai dalam mengetahui pola karirnya.
SELARAS DENGAN KONSEP ASN CORPORATE UNIVERSITY (CorpU)
• Manajemen talentaa selaras dengan gagasan ASN CorpU.
• Peran atasan sebagai coach dan konselor menjadi penting.
SELARAS KAIDAH SISTEM MERIT
• Memperhatikan syarat administrasi.
• Memerlukan dukungan sistem kompetensi, sistem kinerja pegawai, sistem pengembangan karir, dan sistem informasi
manajemen SDM.
2. Dalam kondisi keterbatasan sumber daya (ahli SDM/asesor profesional & anggaran untuk
asesmen), dapat dilakukan menggunakan metode Rapid Assessment oleh atasan atau user.
Mengukur kompetensi melalui instrumen Presentasi, Wawancara yang dapat memotret
kompetensi manajerial dan sosio kultural yang disyaratkan.
Sedangkan potret kompetensi teknis dilakukan melalui instrumen portofolio (rekam
jejak) dan wawancara atasan atau user
PENILAIAN KOMPETENSI (2)
Assesment Center (AC) Kompetensi Manajerial & Sosio Kultural
1. Mengukur Potensi melalui penilaian kecerdasan, sikap kerja, dan kepribadian dengan menggunakan
instrumen tes psikologi yang bisa dilakukan secara paper-based test maupun online. Lebih ideal
menggunakan perangkat tes psikologi.
2. Mengukur Kompetensi dengan mengacu pada kamus kompetensi yang ada dalam PermenPAN RB
No.38/2017 (9 kompetensi) dengan metode:
A. Simulasi (melalui tatap muka)
Membuat bahan presentasi dengan tema/topik yang ditentukan oleh asesor yang mengacu pada
jabatan yang diminati
Melakukan presentasi di dalam kelompok yang dihadiri oleh asesor—Narasumber teknis bisa hadir
Focuss Group Discussion /FGD dalam kelompok dan dihadiri oleh asesor
Games, atau bermain peran (role play)
B. Wawancara (melalui tatap muka atau online)
Untuk memperoleh informasi mengenai pengalaman kerja yang pernah dilakukan dan pekerjaan di masa
datang.
C. Critical Incidence ( dapat secara online)
Assessee menyampaikan pengalaman kerja yang relevan dengan kompetensi, dengan menunjukkan
bukti (foto, web, video, laporan)
PENILAIAN KOMPETENSI (3)
KINERJA KOMPETENSI
Pasal 17 Nilai prestasi kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan sebagai berikut:
a. 91 –ke atas: sangat baik
b. 76 –90: baik
c. 61 –75: cukup
d. 51 –60: kurang
e. 50 ke bawah: buruk
(PP 46/2011)
PEMETAAN TALENTA
Mengikuti Pelatihan-
pelatihan
CORPU Magang lintas unit/lintas
instansi
A. 70 % Pelatihan Non Klasikal – On-the-job training and task force (70%) Belajar dan Berkembang melalui Pengalaman
Belajar Mandiri (self development)
1. Membaca referensi
2. E-Learning
3. Melakukan riset/penelitian untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
4. Melakukan usaha atau perubahan pada metode kerja untuk meningkatkan hasil kerja
5. Siap dan bersedia mencoba peran baru di unit lain
6. Menginisiasi (championing) dan mengelola perubahan dengan supervisi atasan (menjalankan proyek perubahan)
7. Meminta dan menggunakan feed back (masukan) dari orang lain untuk mencoba pendekatan baru dalam masalah yang lama
8. Menerapkan pembelajaran/keterampilan baru dalam situasi riil.
Bekerja dengan pakar di dalam organisasi atau dengan konsultan atau komunitas praktisi (community of practice)
Detasering (secondment)
Patok Banding (benchmarking)
Magang
1. Magang di unit dalam instansi
2. Magang di luar instansi
Keterlibatan dalam kelompok kerjai
1. Dalam Proyek Bersama di dalam unit/organisasi
2. Menjadi bagian dari satu kelompok kerja
Berperan dalam kepemimpinan
1. Memimpin Tim
2. Menjadi Panitia
Melakukan kegiatan sosial atau menjadi relawan
Kegiatan dalam Sistem Talent Development (Corporate University-ASN Corpu)
B. 20 %- Pelatihan nonklasikal-- Belajar dan Berkembang melalui orang lain
Coaching & Counselling Mentoring
1. oleh atasan 1. oleh atasan
2. oleh coach/konselor eksternal 2. oleh Mentor eksternal
3. oleh Widya Iswara
Pendidikan Formal/Lanjutan
Pelatihan
1. Pelatihan Struktural Kepemimpinan,
2. Pelatihan Manajerial, Sosio Kultural
3. Pelatihan Teknis Fungsional
Bimbingan Teknis
Kursus Menambah Pengetahuan
Workshop/ seminar /Konferensi/ Sarasehan
Penataran
7. RETENSI TALENTA
RETENSI TALENTA