Anda di halaman 1dari 3

I GUSTI LANANG WIDHIANA SAPUTRA

2107611002
JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
1. Sistem informasi untuk bisnis saat ini sudah sampai ke tahapan pengembangan sistem
menggunakan ERP (Enterprise resource planning), pertanyaan berikut terkait dengan
implementasi ERP dalam sebuah organisasi.
a. Apa yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan-kegagalan implementasi ERP di
perusahaan-perusahaan besar?

Beberapa penyebab kegagalan implementasi ERP adalah :


 Manajemen perubahan dan training
 To BPR* or not to BPR(* Business Process Reengineering)
 Perencanaan yang buruk.
 Meremehkan keahlian IT
 Manajemen proyek yang buruk
 Percobaan-percobaan teknologi.
 Evaluasi software yang tidak mencukupi.
 Beberapa perubahan budaya yang harus dilakukan organisasi diantaranya :
a. Karyawan / user harus merubah fokus dari pekerjaan milik saya menjadi
pekerjaan keseluruhan organisasi.
b. Perubahan budaya biasanya memerlukan waktu beberapa waktu.
c. Perubahan dari sistem lama yang mempunyai fleksibilitas tinggi (misal dalam
pengambilan keputusan) dan tidak menaruh perhatian pada konsistensi menjadi
sistem baru yang menaruh perhatian pada konsistensi.

b. Perencanaan seperti apa yang sebaiknya dibuat dalam penerapan ERP?


Perencanaan yang dilakukan sebelum penerapan ERP adalah :
 Melakukan Feasibility Study
 Mengikuti proses best practice software ERP atau melakukan customization
 Melakukan Vendor Selection
 Membentuk Team Force ( Team Internal Implementation )
 Melakukan Pengelolaan Ekspetasi Management
 Melakukan Fit Gap Analysis

c. Implementasi ERP sebaiknya diawali dengan adanya rekayasa proses bisnis (business
process reenginering). Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
Business Process Reengineering (BPR) merupakan suatu proses merubah proses bisnis
secara radikal dan dramatis agar bisnis proses tersebut menjadi lebih efektif dan efisien
tanpa adanya perubahan pada struktur organisasi dan fungsi bisnis proses itu sendiri. Pada
saat akan mengimplementasi ERP sebaiknya diawali dengan BPR terlebih dahulu, karena
jika tidak adanya BPR akan dapat menimbulkan ketidaksesuaian antara konfigurasi
system ERP dengan system ERP yang akan diimplementasikan,dan konfigurasi system
ERP dapat memakan waktu lebih lama, sehingga perusahaan menjadi tidak siap untuk
menerapkan system ERP baru tersebut.

2. Pencataan dan pengolahan data yang dilakukan perusahaan dapat menggunakan salah satu
metode berikut ini: batch-batch processing, batch-realtime processing, atau realtime
processing. Masing-masing metode mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan cocok
digunakan untuk situasi yang berbeda-beda pula.
a. Jelaskan perbedaan masing-masing metode tersebut secara singkat dan jelas! Berilah
contoh penerapan masing-masing metode tersebut.
 Batch-batch processing adalah Teknik dimana data yang akan diproses atau
program yang akan dijalankan dikumpulkan menjadi beberapa kelompok agar
pemrosesan data lebih nyaman, efisien, dan cepat.
Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch
processing.

 Batch-realtime processing adalah metode pengolahan data dimana data yang


diproses berupa kumpulan kelompok-kelompok data diperoleh secara cepat sesuai
dengan waktu yang diakses.

 Real time processing adalah metode pengolahan data yang memiliki kemampuan
respon yang cepat untuk memperoleh data dari suatu aktivitas atau proses fisik,
melakukan perhitungan, dan mengembalikan proses dengan cukup cepat untuk
mempengaruhi output yang dihasilkan.
Sebuah contoh aplikasi beberapa sistem real-time dalam elektronik konsumen
adalah: set-top box, peralatan audio, telepon Internet, oven microwave, mesin cuci
cerdas, sistem keamanan rumah, AC dan pendinginan, mainan, dan ponsel.

b. Jelaskan manakah metode yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan dalam memilih
salah satu metode tersebut!
Menurut saya metode yang sebaiknya digunakan adalah Realtime processing, karena
dalam realtime processing kita dimudahkan untuk mendapatkan suatu data secara cepat,
selain itu realtime processing dapat menghilangkan keterlambatan dalam pengolahan data,
dan juga proses realtime dapat mengurangi pemakaian kertas.

3. Berkembangnya teknologi internet membawa perubahan dalam setiap lini kehidupan, salah
satunya adalah teknologi e-commerce. Teknologi ini memberikan peluang sekaligus
tantangan bagi perusahaan retail di Indonesia.
a. Identifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam
menghadapi kondisi tersebut!
Peluang yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi teknologi e-commerce adalah :
 Bidang Online Shop
 Bidang Penyedia Jasa Desain Grafis
 Bidang Penulisan Artikel dan Copywriting
 Bidang Kursus Online
 Bidang Jasa Pembuatan Website
 Bidang Internet Marketing
Sedangkan tantangannya adalah :
 Resiko Penipuan
 Persaingan dengan Kompetitor
 Manajemen Keuangan
 Menyelami Karakter Pembeli
 Mengikuti Perkembangan Teknologi yang Berlangsung Pesat
b. Menurut pendapat Saudara hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses adopsi
teknologi ini oleh perusahaan tersebut!
Sebelum menggunakan teknologi e-commerce ada baiknya kita menyiapkan SDM yang
mumpuni dalam teknologi tersebut, mensosialisasikan teknologi tersebut, melakukan
bimbingan dan pelatihan tentang proses teknologi yang akan digunakan, menyiapkan
fasilitas pendukung teknologi yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai