Di Susun Oeh
1. Dewi kavita (04)
2. Wahyuni (16)
3. Firlia Azniar R (21)
5. PROSES
Bidan harus :
a) selalu waspada terhadap gejala dan tanda preeklamsia ringan ( tekanan darah
dengan tekanan diastolic 90-110 mmHg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam ).
Pantau tekanan darah ibu hamil pada setiap pemeriksaan antenatal, selama
proses persalinan, dan masa nifas. Pantau tekanan darah, urine ( untuk
mengetaui proteinuria ), ibu hamil dan kondisi janin setiap minggu
b) selalu waspada terhadap tanda dan gejala preeklamsia berat ( tekanan
diastolic >110mmHg) yaitu : protein dalam air seni, nyeri kepala hebat,
gangguan penglihtan, mengantuk, tidak enak, nyeri epigastrik
c) catat tekanan darah ibu, segera periksa adanya gejala dan tanda preeklamsia
berat atau eklamsia. Gejala dan tanda preeklamsia berta yaitu peningkatan
tekanan darah tiba-tiba, tekanan darah yang sangat tinggi, protein dalam air
seni, penurunan jumlah air seni dengan warna yang menjadi gelap, edema
berat atau edema mendadak pada wajah atau panggul belakang) memerlukan
penanganan yang cepat karena kemungkinan terjadi eklamsia. Kecepatan
bertindak sangat penting
d) penanaganan preekalamsia berat dan eklamsia sama :
cari pertolongan segera untuk mengatur rujukan gau ke rumah sakit.
Jelaskan dengan tenang dan secepatnya kepada ibu, suami dan keluarga
tentang apa yang terjadi
baringkan ibu pada posisi miring kekiri, berikan oksigen ( 4-6 L/menit )
jika ada
berikan IV RL 500cc dengn jarum berlubang besar ( 16 dan 18 G )
jika tersedia berikan MgSO4 40% IM 10 gr ( 5g IM pada seiap bokong )
sebelum merujuk.
Ulangi MgSO4 40% IM, 5gr setiap 4 jam, bergantian di tiap bokong
MgSO4 untuk pemberian IM bisa dikombinasi dengan 1cc lidokain 2%
Jika mungkin, mulai berikn dosis awal larutan MgSO4 20%, 4gr IV 20
menit sebelum pemberian MgSO4 IM
e.) Jika terjadi kejang, baringkan ibu pada posisi miring ke kiri, di bagian tempat
tidur atau lantai yang aman, mencegah ibu terjatuh, tapi jangan mengikat ibu.
Jika ada kesempatan, letakkan benda yang dibungkus dengan kain lembut
diantara gigi ibu. Janagan memaksakan membuka mulut ibu ketika kejang
terjadi. Setelah kejang berlalu, hisap lendir pada mulut dan tenggorokan ibu
bila perlu
f.) Pantau dengan cermat tanda dan gejala keracunan MgSO4 sebagai berikut :
Frekunesi pernafasan < 16 kali / menit
Pengeluaran urine < 30 cc/ jam selama 4 jam terakhirJangan berikan
MgSO4 selanjutnya jika ditemukan tanda-tanda dan gejala keracunan
tersebut di atas
g.) Jika terjadi henti napas ( apnue )setelah pemberian MgSO4, berikan kalsium
glukonas 1 gr ( 10 cc dalam larutan 10% ) IV perlahan-lahan sampai
pernafasan mulai lagi. Lakukan ventilasi ibu dengan menggunakan ambu bag
dan masker
h.) Bila ibu mengalami koma, pastikan posisi ibu dibaringkan miring ke kiri,
dengan kepala sedikit ditengadahkan agar jalan nafas tetap terbuka
i.) Catat semua obat yang diberikan, keadaan ibu termasuk tekanan darahnya setiap
15 menit
j.) Bawa ibu segera ke rumah sakit setelah serangan kejang berhenti. Damping ibu
dalam perjalanan dan berikan obat-obatan lagi jika perlu. ( jika terjadi kejang
lagi, berikan 2 gr MgSO4 IV secara perlahan dlama 5 menit, tetap perhatikan jik
ada tanda-tadna keracunan MgSO4 )