Dasar Manajemen Dan Kepemimpinan
Dasar Manajemen Dan Kepemimpinan
Disusun oleh
Nama : Shavna Putri Salsabilla
Nim : 44220110030
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Lingkungan Organisasi Dan Manajerial ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas program studi Public Relation. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang lingkungan organisasi dan manajerial, bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Poerwaningroem Lestari
soerjowati, Dra., M.M selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
2.1 Definisi Strategi Pemasaran......................................................................3
2.2 Definisi Blue Ocean Strategy (Strategi Samudra Biru).............................4
1. Inovasi Nilai Samudra Biru..........................................................................5
2. Alat Analisis dan Kerangka Kerja................................................................7
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................10
3.1 Profil Perusahaan.....................................................................................10
3.2 Sejarah PT Wings Surya..........................................................................11
3.3 Visi dan Misi Perusahaan........................................................................11
3.4 Pembagian Divisi PT Wings Surya.........................................................11
3.5 Pemaparan Kasus....................................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................15
4.1 Strategi Penerapan Blue Ocean Strategy oleh PT Wings Surya.............15
4.2 Dampak Penerapan Blue Ocean Strategy Pada PT Wings Surya..........18
4.3 Evaluasi Implementasi Blue Ocean Strategy pada PT Wings Surya.....19
BAB V PENUTUP.................................................................................................21
5.1 Kesimpulan..............................................................................................21
5.2 Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(produk ikut-ikutan) dari produk-produk Unilever. Tetapi jika lebih
diperhatikan, sebenarnya Wings selalu memberikan value added pada produk-
produknya; suatu plus value yang tidak terdapat pada produk-produk Unilever.
Selain unilever perusahaan yang memiliki produk serupa yaitu dari PT. Arta
Boga Cemerlang (Orang Tua Grup).
Dalam memberikan nilai lebih pada sebuah produk caranya bisa
bermacam-macam. Bisa dengan menambah features atau benefits dari produk-
produk yang sudah ada, bisa dengan menawarkan harga yang lebih rendah
untuk benefits yang sama (atau bahkan lebih) dengan produk yang sudah lebih
dulu beredar di pasar (seperti yang selama ini selalu dilakukan oleh Wings.),
bisa juga dengan memberikan service yang lebih superior, atau bisa juga
dengan memberikan experential value terhadap produk tersebut.
Dari latarbelakang tersebut maka dalam penulisan makalah ini penulis
akan membahas mengenai dampak dari strategi bersaing Blue Ocean Strategy
pada PT. Wings Surya (Wings Corporation) pada lingkungan eksternal dan
yang kedua untuk mengevaluasi hasil penerapan Blue Ocean Strategy pada
PT. Wings Surya (Wings Corporation) dalam persaingan dengan perusahaan
lainnya.
2
2. Untuk mengetahui hasil penerapan Blue Ocean Strategy pada PT. Wings
Surya (Wings Corporation) dalam persaingan dengan perusahaan lainnya
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Perencanaan strategi merupakan kegiatan perusahaan untuk mencari
keseuaian antara ketentuan-ketentuan internal perusahaan (kekuatan dan
kelemahan) dan ketentuan-ketentuan eksternal perusahaan (peluang dan
ancaman). Peluang yang terjadi saat ini belum tentu akan tetap menjadi
peluang dimasa mendatang bisa saja peluang akan menjadi ancaman dan
ancaman bisa menjadi peluang, Perubahan faktor eksternal dapat
menimbulkan perubahan pada faktor internal sehingga kekuatan dan
kelemahan juga mengalami perubahan.
5
prioritas utama mengalahkan pesaing, bertempur pada pasar yang sama dan
mengekploitasi pasar yang ada dengan hanya memadukan keseluruhan
sistem kegiatan perusahaan dengan pilihan strategi antara diferensiasi atau
biaya rendah. Berikut adalah perbedaan orientasi pada kedua strategi yaitu
strategi samudera merah dan strategi samudra biru.
1. Inovasi Nilai Samudra Biru
Perusahaan dengan Strategi Samudra Biru adalah perusahaan yang
keluar dari industri strategi samudra merah, yang keluar dari batasan-
batasan industri sejenis yang sudah ada. Penciptaan samudra biru ditandai
dengan pertumbuhan penjualan yang meningkat sehingga menimbulkan
laba bagi perusahaan maupun pelanggan. Samudra Biru menciptakan
pertumbuhan yang menguntungkan bagi perusahaan yang sudah mapan
maupun pemula.
Penciptaan Samudra Biru adalah soal menekan biaya secara
bersamaan meningkatkan nilai bagi pembeli. Nilai pembeli berasal dari
manfaat dan harga yang ditawarkan perusahaan kepada pembeli, karena
nilai bagi perusahaan dihasilkan dari harga dan struktur biaya, maka
inovasi nilai tercapai hanya ketika keseluruhan sistem kegiatan manfaat,
harga dan biaya perusahaan terpadu dengan tepat. Pendekatan keseluruhan
sistem inilah yang menjadikan penciptaan samudra biru. Sedangkan pada
samudra merah adalah memenangkan pada ruang pasar yang sama, dan
pada intinya adalah perusahaan harus dapat memenangkan persaingan
yang ada dengan mengeksploitasi permintaan yang sudah ada.
6
Gambar 2.2
Inovasi Nilai: Batu-pijak Samudra Biru (Kim & Mauborgne, 2005)
7
Inovasi nilai memberikan penekanan setara pada nilai dan inovasi.
Nilai tanpa inovasi cenderung berfokus pada penciptaan nilai dalam skala
besar, sesuatu yang meningkatkan nilai tapi tidak memadai untuk
membuat unggul secara menonjol di pasar. Inovasi tanpa nilai cenderung
bersifat mengandalkan teknologi, pelopor pasar atau futuristik dan sering
membidik sesuatu yang belum siap diterima dan di konsumsi oleh
pembeli. Gerald dan Peter (2002 dalam Kim & Mauborgne, 2005) dalam
studi selama sepuluh tahun, menemukan bahwa kurang dari 10 persen
yang menjadi pemenang bisnis, sementara lebih dari 90 persen sebagai
perintis pasar lainnya menjadi pecundang. Dalam pengertian ini, penting
untuk membedakan antara inovasi nilai, inovasi teknologi dan usaha
menjadi pelopor pasar. Inovasi nilai dalam penelitian samudra biru hanya
terjadi apabila perusahaan memadukan inovasi dengan manfaat, harga dan
posisi biaya. Kim dan Mauborogne (2005) menekankan pada para inovator
teknologi dan pelopor pasar yang gagal memadukan inovasi dengan
manfaat adalah perusahaan yang hanya memberikan telor yang akan
ditetaskan oleh perusahaan-perusahaan lain.
8
dalam produk, jasa, dan pengiriman, serta memahami apa yang didapat
konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar.
9
Menurut Kim alat ini adalah alat analisis pelengkap bagi kerangka
kerja empat langkah. Skema ini mendorong perusahaan untuk tidak hanya
menanyakan empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tapi
juga bertindak berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk menciptakan
suatu kurva nilai baru. Skema ini memberikan empat manfaat utama
kepada perusahaan:
a. Mendorong perusahaan untuk mengejar diferensiasi dan biaya
murah secara bersamaan untuk mendobrak pertukaran nilai-biaya.
b. Menyerang perusahaan lain yang hanya berfokus pada upaya
meningkatkan dan menciptakan, sehingga menaikkan struktur biaya
mereka, serta menyerang perusahaan lain yang sering memodifikasi
produk dan jasa secara berlebihan.
c. Skema ini dengan mudah dipahami oleh manajer di level apa
pun, sehingga menciptakan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam
penerapannya.
d. Karena penuntasan upaya-upaya dalam skema ini merupakan tugas
menantang, skema ini mendorong perusahaan untuk bersemangat
dalam menganalisis setiap faktor industri yang menjadi ajang
kompetisi, sehingga ia menemukan berbagai asumsi implisit yang
mereka buat secara tak sadar dalam berkompetisi.
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
11
3.2 Sejarah Grup Wings
Perusahaan besar bermarkas di Surabaya ini mulanya cuma usaha
kecil berskala home industry, yang didirikan Ferdinand bersama
kerabatnya, Harjo Sutanto, tahun 1948. Diberi nama Fa Wings, mula-mula
membangun pabrik kecil di pinggiran Surabaya, memproduksi sabun cuci
deterjen (sabun colek). Mereknya Wings, yang hingga sekarang masih
diabadikan sebagai corporate brand. Kedua pendiri itu melakukan semua
pekerjaan mulai dari produksi, logistik hingga pemasarannya. Keduanya
terjun langsung menjual sabun colek produksinya secara door-to-door.
Setelah 60 tahun berdiri, Fa Wings berubah total menjadi Grup
Wings yang meraksasa seperti sekarang. Meskipun tetap mempertahankan
bisnis utamanya memproduksi sabun colek (toiletries), Wings kini telah
merambah ke berbagai bidang usaha: mulai dari bidang perbankan,
makanan, perkebunan, bahan bangunan hingga properti.
12
dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen, proses produksi yang
efektif dan efisien serta pengiriman yang tepat waktu. Departemen
Marketing membuat sales plan sebagai dasar untuk perencanaan produksi
bulanan.
2. Divisi Logistik
Divisi logistik mempunyai peranan yang sangat vital dalam
pengadaan bahan baku, karena divisi ini berhubungan langsung dengan
suppliers. Departemen logistik di PT. YADIN terdiri dari 4 divisi yang
saling berhubungan satu sama lain, yaitu:
a. LDD (Locaization Development Division)
Divisi ini bertugas mengembangkan produk baru dan
melokalisasi material impor, dan mencari pemasok-pemasok lokal
yang mampu membuat material mesin diesel Yanmar dengan harga
yang kompetitif dan kualitas yang bagus.
b. Purchasing Division
Divisi bertugas membeli komponen-komponen mesin diesel
yang dikerjakan oleh pemasok-pemasok lokal dan mengontrol
kelancaran material- material saat produksi agar dapat berjalan dengan
baik.
c. EXIM (Export Import) Division
Divisi ini bertugas membeli komponen-komponen mesin diesel
CKD (Component Knock Down) dari luar negeri (import) seperti
Thailand, Jepang, Italia dan lainnya, serta mengontrol pengiriman
engine seperti gen set dan spare part ke luar negeri (export).
d. PCD (Planning Control Division)
Divisi ini bertugas mengatur proses produksi yang meliputi
assembling, painting, dan machining, dan mengeluarkan forecast
planning produksi yang menjadi acuan divisi-divisi di logistik untuk
melakukan interaksi dengan pemasok.
13
3. Divisi Manufacturing/Produksi
Divisi ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan produksi yang
telah direncanakan. Adapun standar prosedur pelaksanaan produksi yang
telah diterapkan di PT. YADIN adalah sebagai berikut:
a. Bagian PCD: membuat MRP (kebutuhan material yang harus dibeli),
perencanaan produksi, serta picking list (daftar material untuk proses
produksi).
b. Bagian Pembelian: membuat P/a (Purchase arder) untuk
barang/material keperluan produksi berdasarkan MRP.
c. Bagian Picking Yard: menyiapkan barang/material untuk dikirim ke
line assembling berdasarkan picking list.
d. Bagian Produksi: menyiapkan sarana dan prasarana proses produksi
diantaranya personil yang memenuhi syarat kompetensi, peralatan yang
memadai, instuksi kerja serta informasi yang cukup. Persyaratan/
spesifikasi produk diidentifikasi berdasarkan model mesin yang tercatat
pada production list.
e. Bagian Quality Control menyiapkan sistem pemantauan dan
pengukuran proses dari awal proses hingga pemeriksaan akhir (final
check).
f. Bagian Produksi membuat laporan harian produksi yang berisi rekaman
jumlah produksi dan permasalahan yang signifikan.
4. Divisi Accounting dan Personal General Affair
Divisi ini mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses
segala macam bentuk pembayaran transaksi oleh PT. YADIN dengan
pihak luar (customers maupun suppliers)
14
Untuk menembus pasar luar negeri Grup Wings merangkul
berbagai perusahaan distributor di mancanegara sedangkan untuk distribusi
di dalam negeri dilakukan dengan sendiri karena perusahaan menitik
beratkan berpihak pada konsumen. Guna menekan biaya produksi dan
menghasilkan barang-barang dengan kualitas tinggi dan harga murah,
kandungan komposisi produk menggunakan bahan lokal pada hampir tiap
produk sehingga menekan 66 persen pada biaya produksi sehingga pihak
Grup Wings dapat memberikan harga ekonomi kepada konsumen dengan
kualitas baik.
Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Hermanto dengan
judul Implementation Blue Ocean Strategy (Strategi Samudra Biru) At
Group Wings menjelaskan bahwa produk dari Group Wings sudah
melakukan Blue Ocean Strategy untuk menghadapi persaingan pasar yang
memiliki pesaing utama yaitu Unilever. Banyak sekali kemiripan produk
yang dikeluarkan oleh Goup Wings dan Unilever sehingga Group Wings
harus selalu melakukan inovasi salah satunya dengan metode Blue Ocean
Strategy (Strategi Samudra Biru). Impelentasi ini ditunjukkan dengan
mengeluarkan produk baru yaitu sabun colek, diikuti oleh Unilever dengan
produk Omo Biru namun tidak bertahan lama dipasaran Indonesia
sedangkan sabun colek Group Wings masih ada di pasar hingga saat ini.
Dan hingga saat ini produk-produk dari Group Wings seperti produk
toiletries, dan makanan masih bertahan meskipun banyak sekali persaingan
dari perusahan-perusahaan lain dengan memproduksi produk yang serupa.
15
BAB IV
PEMBAHASAN
16
menerapkan kerangka kerja yang terdiri dari empat kerangka kerja yaitu
menambahkan, mengurangi, menghilangkan dan menciptakan. Hal ini
diimplementasikan oleh PT Wings Surya dengan cara sebagai berikut :
1. Menambahkan Nilai Pada Produk Serupa dari Pesaing
Sebelum PT Wings Grup masuk di Indonesia, pangsa pasar untuk
produk toileters dikuasai oleh Unilever. PT Wings Grup sebagai pesaing
baru memiliki hambatan dengan adanya produk-produk yang sudah ada
lebih dulu. Untuk dapat memasuki pasar PT Wings Grup menciptakan
diferensiasi dari produk pesaing, yang hal tersebut membutuhkan modal
yang besar, biaya untuk berpindah supllier hingga harus membuat
perusahaan baru. Sebagai pesaing baru, PT Wings Grup selalu memonitor
pesaing lama dengan memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing,
sehingga pendatang baru dapat berkembang dan merebut pasar. Dengan
menggunakan strategi samudra biru, yaitu menggunakan metode value
innovation yaitu dengan menambahkan nilai dari produk sejenis. Salah
satunya dengan menambahkan nilai value pada produk yang sama dengan
pesaingnya. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan pemutih Detergent Daia
dari Wings yang menggunakan pemutih lebih banyak dibandingkan Rinso
untuk memberikan hasil cuci lebih putih dan bersih.
17
3. Menghilangkan Distribusi Bahan Baku Dari Luar Negeri
Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses
produksi sebuah industri. Selain itu bahan baku atau produk substitusi
sangat sedikit serta memiliki biaya berpindah pemasok yang tinggi, dan
penawaran yang terbatas. Oleh karena itu untuk menghindari tingginya
biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku dari
pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan
baku (industri hulu) untuk proses produksi. Wings sebagai salah satu
perusahaan yang memproduksi produk deterjen di Indonesia memiliki
pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjen mereka
sehingga mereka tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku.
Bahkan perusahaan Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk
memasok bahan baku produksi deterjen mereka.
18
4.2 Dampak Penerapan Blue Ocean Strategy Pada PT Wings Surya
Blue Ocean Strategy merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh
suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualanya dengan menambahkan
value pada produk. Dari implementasi Blue Ocean Strategy pada PT Wings
Surya memberikan dampak sebagai berikut .
1. Pertama, Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar
mereka meningkatkan pembelianya. Pembelian dapat diuraikan sebagai
fungsi dari frekuensi pembelian dikalikan dengan jumlah pembelian yang
dilakukan. Suatu perusahaan dapat mendorong konsumenya untuk
membelil lebih sering sekaligus untuk membeli lebih banyak setiap
pembelian. Promosi harga dan perluasan jaringan distribusi sangatlah
membantu kegiatan ini. secara lebih mendasar, perusahaan dapat
mempertimbangkan kesempatan-kesempatanuntuk meningkatkan tingkat
konsumsi yang ada, yang merupakan dasar dari tingkat pembelian yang
dihadapi.
2. Kedua, Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik atau
mempengaruhi konsumen saingan. Dengan adanya produk yang serupa
dengan nilai produk yang lebih baik maka PT Wings Surya dapat menarik
konsumen dari pesaing.
3. Ketiga, Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik
konsumen yang belum memakai (nonusers) atau calon konsumen yang
berada dalam lingkungan pasarnya. Sarana sebenarnya tidak berbeda
dengan yang digunakan diatas. Perbedaanya terletak pada sasaran atau
target yang hendak dicapai, yaitu para calon konsumen dan yang bukan
pemakai.
Dengan penerapan Blue Ocean Strategy perusahaan dapat berorientasi
untuk menciptakan pasar dengan memahami kebutuhan pelanggan. Karena itu,
PT Wings Surya mempunyai peluang memberi kepuasan pada pelanggan
sama halnya dengan kemampuannya dalam mengenali gerak-gerik
pesaingnya. Perusahaan-perusahaan yang berhasil dalam mengendalikan pasar
19
disebut sebagai market drive firm, yaitu perusahaan yang selalu menempatkan
orientasi pelanggan dan orientasi pesaing secara harmonis, sehingga
menghasilkan kinerja pemasaran yang lebih baik.
20
selalu berada di bawah harga produk-produk Unilever yang merupakan
kompetitor sejatinya. Hal itu bisa dicapai bukanlah karena Wings
memproduksi produk-produk dengan kualitas yang lebih rendah, namun
adalah penggunaan bahan baku lokal, sehingga biaya produksi dapat lebih
rendah dibandingkan pesaing-pesaing yang ada.
Langkah selanjutnya untuk menjadi berbeda dan kemudian menguasai
pasar dengan Strategi Blue Ocean, yaitu dengan menciptakan suatu ruang
pasar baru dan menciptakan suatu aturan main baru dalam industri yang ada,
sekaligus menciptakan standar baru yang diinginkan oleh konsumen.
Penerapan Blue Ocean Strategi pada PT Wings Surya memiliki
dampak yang signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh kanvas strategi
(kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun strategi samudra biru
yang baik). Kurva nilai memiliki tiga kualitas yang saling melengkapi, setiap
yang hebat memiliki fokus dan suatu profil strategi atau kurva nilai perusahaan
harus jelas dengan menunjukan fokus tersebut.
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran dimana perusahaan
berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
menguntungkan. Perencanaan strategi merupakan kegiatan perusahaan untuk
mencari keseuaian antara ketentuan-ketentuan internal perusahaan (kekuatan
dan kelemahan) dan ketentuan-ketentuan eksternal perusahaan (peluang dan
ancaman).
Strategi samudrra biru (Blue Ocean Strategy) merupakan strategi
yang menantang perusahaan untuk keluar dari samudra merah persaingan
berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya,
sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan. Perusahaan dengan
Strategi Samudra Biru adalah perusahaan yang keluar dari industri strategi
samudra merah, yang keluar dari batasan-batasan industri sejenis yang sudah
ada.
Salah satu strategi yang digunakan oleh Group Wings untuk dapat
tetap menguasai pasar yaitu dengan menerapkan metode strategi Blue Ocean.
Dalam membentuk Strategi Samudra Biru dapat dilakukan dengan
menerapkan kerangka kerja yang terdiri dari empat kerangka kerja yaitu
menambahkan nilai pada produk serupa dari pesaing, menurunkan harga
dengan kualitas yang sama dengan pesaing, menghilangkan distribusi bahan
baku dari luar negeri, dan menciptakan produk baru sebagai subtitusi.
Dari implementasi Blue Ocean Strategy pada PT Wings Surya
memberikan dampak yaitu perusahaan dapat mencoba untuk merangsang
konsumen agar mereka meningkatkan pembelianya, Perusahaan dapat
meningkatkan usahanya dengan menarik atau mempengaruhi konsumen
saingan, dan perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik
konsumen yang belum memakai (nonusers) atau calon konsumen yang berada
dalam lingkungan pasarnya. Dengan penerapan Blue Ocean Strategy
22
perusahaan dapat berorientasi untuk menciptakan pasar dengan memahami
kebutuhan pelanggan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan diatas PT Wings Surya perlu
mempertimbangkan hasil dari perancangan strategi dengan Blue Ocean
Strategy untuk menghadapi persaingan dan keluar dari Red Ocean dalam
mengembangkan bisnis. Dalam melakukan penurunan harga harus tetap
memperhatikan kualitas paling tidak memiliki kualitas yang sama dengan
pesaing. Karena hal tersebut sangat mempengaruhi keputusan konsumen
untuk memilih produk dari PT Wings Surya.
23
DAFTAR PUSTAKA
Kim, W, & Mauborgne, 2005, Blue Ocean Strategy" Menciptakan Ruang Pasar
Tanpa Pesaing dan Biarkan Kompetisi Tak Lagi Relevane Indonesia,
Harvard Business School Publishing Corporation,
Winda Wahyu Widyasari, & Asfl, Manzilati, 2013, Identifikasi Struktir Pasar
dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Harga, Jurnal Ilmlah,
Universitas Brawijaya Malang
Windarto, Cahyanl, 2012, Keselarasan Blue Ocean Strategy dan Inovasi untuk
menciptakan keunggulan kompetitif, Yogyakarta, UGM
24