METODOLOGI PENELITIAN
Strategic H1 Competitive
Leadership Advantage
Intellectual Capital
H2 H3
28
Universitas Kristen Petra
1.2.1. Variabel Bebas (Variabel Independen)
Umar (2003) mendefinisikan variabel bebas adalah variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah Strategic Leadership.
Konsep : Strategic Leadership (X)
Definisi Operasional : strategic leadership sebagai kemampuan seseorang
untuk mengantisipasi, membayangkan, mempertahankan fleksibilitas, berpikir
secara strategis, dan bekerja dengan orang lain untuk memulai perubahan yang
akan menciptakan masa depan yang baik bagi organisasi (Ireland dan Hitt,
1999).
Indikator Empirik :
Menurut Ireland dan Hitt (1999) strategic leadership memiliki enam dimensi,
yaitu sebagai berikut :
1. Determining the Firm’s Purpose or Vision
Menurut Ireland dan Hitt (1999), dalam strategic leadership, strategic
leaders bertugas untuk menentukan tujuan perusahaan berada di pundak
pemimpin. Maka dari itu dimensi pertama strategic leadership ini
diterjemahkan dalam pertanyaan kuisioner berikut dalam rangka
mengukur dimensi tersebut :
X1 : Dalam organisasi kami, manajemen puncak berperan signifikan
dalam menentukan visi organisasi.
29
Universitas Kristen Petra
3. Developing Human Capital
Menurut Ireland dan Hitt (1999), Strategic leaders bertugas untuk
mengembangkan human capital di dalam perusahaan. Maka dari itu
dimensi ketiga strategic leadership ini diterjemahkan dalam pertanyaan
kuisioner berikut dalam rangka mengukur dimensi tersebut :
X3 : Dalam organisasi kami, manajemen puncak berperan signifikan
mengembangkan sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan.
30
Universitas Kristen Petra
X6 : Dalam organisasi kami, manajemen puncak berperan signifikan
dalam pencapaian tujuan organisasi dengan cara mengembangkan
pengendalian jangka panjang yang bersifat strategik.
31
Universitas Kristen Petra
Y4 : Karyawan kami memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Y5 : Karyawan kami pada umumnya menggunakan ide dan pengetahuan
baru untuk memecahkan masalah.
2. Organizational Capital
Organizational capital atau modal organisasional merupakan pengetahuan
dan pembelajaran pada tingkat organisasi, atau pengetahuan dan
pembelajaran yang tertanam dalam organisasi (Choudhury, 2010). Maka
dari itu dimensi kedua intellectual capital ini diterjemahkan dalam
pertanyaan kuisioner berikut dalam rangka mengukur dimensi tersebut :
Y6 : Karyawan kami terampil bekerjasama antara satu dengan yang lain
untuk mendeteksi dan memecahkan masalah.
Y7 : Karyawan kami saling belajar dan berbagi informasi dengan
karyawan lain di dalam tim dan departemen mereka masing-masing.
Y8 : Karyawan kami berinteraksi dan bertukar ide-ide dengan divisi dan
departemen lainnya.
Y9 : Karyawan kami bekerjasama dengan pelanggan, pemasok, dan mitra
lainnya dalam mencari solusi.
Y10 : Karyawan kami menerapkan pengetahuan dari satu area untuk
mengangani masalah dan peluang yang muncul pada area lain dalam
perusahaan.
3. Social Capital
Social capital atau modal sosial merupakan pengetahuan yang terikat
dalam bentuk hubungan diantara karyawan, pelanggan, pemasok, mitra,
aliansi, dan sejenisnya (Choudhury, 2010). Maka dari itu dimensi ketiga
intellectual capital ini diterjemahkan dalam pertanyaan kuisioner berikut
dalam rangka mengukur dimensi tersebut :
Y11 : Organisasi kami mendokumentasikan pengetahuan yang dimiliki
organisasi dalam bentuk laporan resmi, studi kasus, dan paten.
32
Universitas Kristen Petra
Y12 : Banyak pengetahuan organisasi yang kami miliki dimasukan dalam
bentuk manual maupun data komputerisasi (database).
Y13 : Organisasi kami memiliki Portal E-learning atau E-knowledge
dimana semua karyawan dapat mengakses pengetahuan yang sesuai
dengan bidang yang mereka butuhkan.
Y14 : Budaya organisasi kami merupakan cerminan dari cara kami
menjalankan bisnis.
Y15 : Perusahaan kami menanamkan banyak pengetahuan dan informasi
yang dimiliki pada struktur, sistem, dan proses perusahaan.
.
33
Universitas Kristen Petra
2. Quality
Quality merupakan sejauh mana sebuah organsasi mampu untuk
menawarkan kualitas dan kinerja produk yang dapat menciptakan nilai
yang tinggi bagi para pelanggan (Li et al., 2002). Maka dari itu dimensi
kedua competitive advantage ini diterjemahkan dalam pertanyaan
kuisioner berikut dalam rangka mengukur dimensi tersebut :
Z2 : Organisasi kami selalu menawarkan produk atau jasa yang berkualitas
tinggi.
3. Delivery Dependability
Delivery dependability merupakan sejauh mana sebuah organisasi mampu
untuk menyediakan jenis dan volume produk yang diminta/dibutuhkan
oleh para pelanggan dengan tepat waktu (Li et al., 2002). Maka dari itu
dimensi kedua competitive advantage ini diterjemahkan dalam pertanyaan
kuisioner berikut dalam rangka mengukur dimensi tersebut :
Z3 : Organisasikami selalu menyediakan produk atau jasa kepada
konsumen tepat waktu.
Z4 : Organisasi kami selalu memberikan barang atau jasa kepada
konsumen sesuai dengan jumlah dan pesanan.
Z5 : Organisasi kami selalu menyediakan produk atau jasa yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
4. Product Innovation
Product innovation merupakan sejauh mana sebuah organisasi mampu
untuk memperkenalkan produk-produk serta fitur-fitur baru di dalam pasar
(Li et al., 2002).
Z6 : Organisasi kami selalu melakukan inovasi produk atau jasa seiring
dengan perubahan pelangggan.
Z7 : Organisasi kami selalu menyediakan produk-produk atau jasa dengan
keunggulan (fitur) baru dibandingkan pesaing.
5. Time to Market
34
Universitas Kristen Petra
Time to market merupakan sejauh mana sebuah organisasi mampu untuk
memperkenalkan produk baru dengan lebih cepat daripada para pesaing
utama (Li et al., 2002).
Z8 : Organisasi kami merupakan pelopor dalam memperkenalkan produk
atau jasa baru kepada pelanggan.
Z9 : Organisasi kami bergerak cepat dalam perkembangan produk atau
jasa baru dibandingkan dengan pesaing.
35
Universitas Kristen Petra
1.4. Jenis dan Sumber Data
1.4.1. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitaif. Data kuantitatif adalah
data yang diukur menggunakan skala numerik (angka). Penelitian dengan data
kuantitaif akan dihitung menggunakan rumus-rumus statistik dan biasanya
dinyatakan dalam bentuk jumlah dan angka.
36
Universitas Kristen Petra
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian melalui beberapa
artikel relevan yang bersumber dari buku teks, literatur, jurnal, serta internet
yang berkaitan dengan materi.
2. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2007).
1.6. Populasi
Menurut Puspowarsito (2008), populasi adalah keseluruhan obyek (orang,
kejadian atau sesuatu) yang mempunyai karakteristik tertentu baik yang konkrit
(tangible) maupun obyek yang abstrak (intangible). Selain itu, populasi adalah
jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga (Singarimbun,
1989).
Populasi dalam Penelitian ini adalah manajer perusahaan terbuka non-
manufaktur yang berlokasi di Kota Surabaya.
37
Universitas Kristen Petra
yang berlokasi di Kota Surabaya sebagai sampel untuk mengantisipasi adanya
kesalahan responden dalam pengisian kuesioner. Satu nama perusahaan diwakili
oleh minimal 2 orang manajer.
38
Universitas Kristen Petra
1. Strategic Leadership yang diadopsi dari Hitt, Ireland, dan Hoskisson, (2003).
2. Intellectual Capital yang diadopsi dari Choudhury (2010).
3. Competitive Advantage yang diadposi dari Li et al. (2002).
39
Universitas Kristen Petra
1.10.2. Mengonstruksi Diagram Path
Diagram path menunjukkan hubungan terhadap alur kausal antar variabel
eksogen dan endogen. Hubungan-hubungan kausal yang ada merupakan
justifikasi dari teori yang telah ada kemudian konsep tersebut divisualisasikan ke
dalam gambar sehingga lebih mudah dipahami. Gambar berbentuk kotak
menunjukkan variabel manifes atau berupa indikator empirik. Sedangkan, gambar
berbentuk bulat adalah variabel laten atau konstruk yang terdiri dari variabel
eksogen dan variabel endogen. Diagram path dari penelitian ini dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Determining Strategic
Direction
Price / Cost
Exploiting and
Maintaing Core
Competition Quality
H1
Developing Human Strategic Competitive Delivery
Capital Leadership Advantage Dependability
Emphasising Ethical
Product Innovation
Practice
Intellectual
Establishing Strategic H2 Capital H3
Control Time to Market
40
Universitas Kristen Petra
gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Evaluasi untuk outer model atau
model pengukuran dapat dilakukan melalui:
a. Convergent Validity
Convergent validity merupakan pengukuran korelasi antara skor indikator
dengan skor variabel laten. Convergent validity digunakan untuk mengukur
dalam menentukan apakah setiap indikator yang diestimasi secara valid
mengukur dimensi dari konsep yang diukur. Untuk penelitian tahap awal dari
pengembangan skala pengukuran nilai loading lebih besar 0,50 dianggap
sudah baik (Ghozali 2011).
b. Discriminant Validity
Discriminant validity merupakan pengukuran indikator dengan variabel
laten. Pengukuran discriminant validity dinilai berdasarkan nilai AVE
(Average Variance Extracted) dimana nilai AVE harus lebih besar dari 0,50
(Ghozali, 2011). Perhitungan AVE dapat dilakukan dengan rumus :
Σ λ2i
AVE= (3.1)
Σ λ 2i + ∑ var (ε ¿¿ i) , ¿
i
41
Universitas Kristen Petra
Evaluasi goodness-of-fit inner model juga dapat dievaluasi dengan
menggunakan R-square untuk variabel laten dependen dengan interpretasi yang
sama dengan regresi. R-square mengartikan keragaman konstruk endogen yang
mampu dijelaskan oleh konstruk-konstruk eksogen secara serentak (Ghozali,
2011). Sedangkan untuk mengukur model konstruk digunakan Q-
squarepredictive relevance. Q-square dapat mengukur seberapa baik nilai
observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Jika Q-
square> 0 berarti menunjukkan bahwa model memiliki predictive relevance,
sebaliknya jika nilai Q-square< 0 menunjukkan model kurang memiliki
predictive relevance (Ghozali, 2011). Perhitungan Q-square dapat dilakukan
dengan rumus :
Q2−1−( 1−R 21)( 1−R22 ) …(1−R2p ) (3.3)
Dimana R12, R22 ... Rp2 adalah R-square variabel endogen dalam mode
42
Universitas Kristen Petra