Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi NAPZA :

NAPZA dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :


1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Didalam
Undang-undang RI No. 2 tahun 1997 zat narkotika dibedakan menjadi 3 golongan yaitu :
a. Narkotika golongan I
Narkotika golongan ini hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam ilmu pengobatan sera mempunyai potensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan. Contoh : Heroin (Putaw), Kokain, Ganja.
b. Narkotika golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dalam terapi atau
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin
c. Narkotika golongan III
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Kodein.

2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebakan perubahan khas
pada aktifitas mental dan perilaku. Menurut Undang-undang RI No. 5 tahun 1997, psikotropika
dibagi menjadi 4 golongan yaitu:
a. Psikotropika golongan I Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi sangat kuat
mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh : Ekstasi
(5-metoksi-3,4-metilen-dioksiamfetamin), Shabu, LSD (lysergic acid diethylamide).
b. Psikotropika golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh : Amfetamin, metilfenidat atau Ritalin.
c. Psikotropika golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contoh : Pentobarbital, Flunitrazepam.
d. Psikotropika golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contoh : Diazepam, Bromazepam, Fenobarbital, Klonazepam,
Klordiazepoxid, Nitrazepam seperti pil KB dan Dum.

3. Zat adiktif lain


Zat adiktif adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut narkotika dan
psikotropika, meliputi :
a. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol yang berpengaruh
menekan susunan saraf pusat dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari
dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan sebagai campuran dengan narkotika atau
psikotropika memperkuat pengaruh obat atau zat itu dalam tubuh manusia. Minuman
beralkohol dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
 Golongan A : kadar etanol 1-5 % (bir)
 Golongan B : kadar etanol 5-20 % (berbagai minuman anggur)
 Golongan C : kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House (Johny Walker
b. Inhalasi
Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organik,
yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas
mesin. Contoh : Lem, Tiner, Penghapus cat kuku, Bensin.
c. Tembakau
Pemakaian tembakau yang mengandung nikotik sangat luas dimasyarakat, pemakaian rokok dan
alcohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan
alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya

klasifikasi NAPZA
Klasifikasi NAPZA berdasarkan dari efek yg dihasilkan:
1. Stimulan atau perangsang
Obat jenis ini meningkatkan aktivitas dalam sistem syaraf pusat dan otonom.Obat perangsang
bekerja mengurangi kantuk karena kelelahan,mengurangi nafsu makan,insomnia,merangsang
jantung bergerak cepat memompa darah sehingga pengkonsumsi menjadi gelisah,urat nadi akan
berkerut sampai biji mata.
Obat perangsang  yang paling banyak dipakai adalah : nikotin (dari tembakau),kafein (dari
kopi,teh,minuman ringan),amfetamin, kokain(dari erythroxylum)dan crack(dasar kokain).
2. Antidepresan
yaitu jenis obat yang mempunyai kemampuan untuk memperlambat fungsi sistem saraf pusat dan
otonom. Obat anti depresan memberikan perasaan melambung tinggi , memberikan rasa bahagia
semu , pengaruh anestesia  (kehilangan indra perasa) , pengaruh analgesia (mengurangi rasa sakit),
penghilang rasa tegang dan kepanikan,memperlambat detak jantung dan pernapasan serta dapat
berfungsi sebagai obat penenang dan obat tidur. Contoh: obat penenang hipnotis alkohol,
benzodiaxepines,obat tidur, analgesik narkotik (opium, morfin, heroin, kodein) analgesik
nonnorkotik (aspirin parasetamol) serta anastesia umum seperti ether, oksida nitrus.
3. Halusinogen
yaitu sejenis obat yang memiliki kemampuan untuk memproduksi spektrum pengubah perasaan
serta pikiran. Akibat yang disebabkan oleh halusinogen bisa perasaan gembira yang luar biasa
sampai perasaan ngeri luar biasa.
4. Klasifikasi NAPZA yang lain yaitu
jenis-jenis obat yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap sistem saraf pusat dan otonom
tetapi berpengaruh langsung terhadap bahan-bahan kimia otak yang spesifik (neurotransmitter)
misalnya emosi,rasa sakit, daya ingat, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai