Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang Prasarana Pelayaran
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang Prasarana Pelayaran
Laporan Akhir
Jakarta, November 2013
PT Anditama Infocon
Consultant – Supplier – General Trading
Jl. Dewi Sartika No.4, Cililitan – Jakarta Timur 13840
Telepon. (021)80885356 Fax. (021)80885356
KATA PENGANTAR
PT Anditama Infocon
ABSTRAK
Halaman
Tabel 2.1 Materi terkait dalam Studi Standarisasi di Bidang
Prasarana Transportasi Laut, 2010 ......................... 2-12
Tabel 2.2 Ruang yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi ruang
(m²/penumpang) untuk Terminal Penumpang
Internasional Kelas A............................................. 2-13
Tabel 2.3 Ruang yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi ruang
(m²/penumpang) untuk Terminal Penumpang
Internasional Kelas B ............................................. 2-16
Tabel 2.4 Materi terkait dalam Studi Standarisasi di Bidang
Kepelabuhanan, 2011............................................. 2-26
Tabel 2.5 Terminal peti kemas di pelabuhan-pelabuhan yang
disurvey.................................................................. 2-27
Tabel 2.6 Ukuran dermaga dan kedalaman kolam Pelabuhan
Utama ..................................................................... 2-29
Tabel 2.7 Luas lapangan penumpukan sesuai arus peti kemas .. 2-
30
Tabel 2.8 Jumlah crane minimal sesuai arus peti kemas ....... 2-31
Tabel 2.9 Peralatan Terminal Peti kemas di Pelabuhan-Pelabuhan
............................................................................... 2-36
Tabel 2.10 fasilitas pendukung transhipment peti kemas ........ 2-36
Tabel 2.11 Penerapan RSNI di lokasi survey TK Batubara ..... 2-39
Tabel 2.12 Materi terkait dalam Studi Penyusunan Konsep Standar
di Bidang Prasarana Pelayaran, 2012..................... 2-43
Tabel 2.13 Data Fasilitas di 18 Lokasi Pelabuhan Tujuan Kapal
Pesiar...................................................................... 2-53
Tabel 2.14 Annex dalam MARPOL 73/78 ............................... 2-56
Tabel 4.1 Data trafik kapal di Pelabuhan Tanjung Priok ......... 4-6
Tabel 4.2 Data trafik kapal dan penumpang 5 (lima) tahun
terakhir di Pelabuhan Tanjung Priok ....................... 4-7
x
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prasarana merupakan salah satu bagian penting untuk menunjang
kelancaran dari transportasi laut. Angkutan perairan dengan
pelabuhan merupakan husbandry yang saling terkait dan menunjang
dalam setiap kegiatannya. Hal ini tertuang dalam UU Nomor 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran yang menyebutkan bahwa
kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran,
keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan atau
barang, keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan
intra dan antarmoda serta mendorong perekonomian nasional dan
daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah.
1. Maksud Studi
Menganalisis dan merumuskan konsep standar di bidang
prasarana pelayaran.
2. Tujuan Studi
Tersusunnya 10 konsep standar di bidang prasarana pelayaran.
C. Ruang Lingkup
Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi penyusunan standar
prasarana pelayaran, antara lain:
D. Lokasi Studi
Kegiatan penelitian dilakukan di Jakarta, Surabaya, Makassar,
Padang dan Benoa. Peta orientasi lokasi studi diberikan pada
Gambar 1.1.
E. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Laporan Pendahuluan ini terdiri dari 6 (enam)
Bab, Daftar Pustaka dan Lampiran sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
dan undang-undang serta codes dari negara lain yang terkait dan
terminologi atau glossary standar.
Bab V Analisis
Pada bab ini diuraikan analisis data survey dan literatur yang
digunakan sebagai dasar penyusunan konsep standar.
Bab VI Kesimpulan
Pada bab ini disajikan kesimpulan dari hasil analisis dan penyusunan
konsep standar yang telah dilakukan.
Daftar Pustaka
2 TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Peraturan Perundangan
a. Kepelabuhanan.
Undang-Undang ini mendefinisikan kepelabuhanan sebagai
segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi
pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan dan
ketertiban arus lalu-lintas kapal, penumpang dan/atau
barang, keselamatan dan keamanan berlayar, tempat
perpindahan intra- dan/atau antarmoda serta mendorong
perekonomian nasional dan daerah dengan tetap
memperhatikan tata ruang wilayah. Pelaksanaan fungsi
pelabuhan tersebut diatur oleh suatu sistem kepelabuhanan
yang disebut tatanan kepelabuhanan nasional. Hal-hal yang
diatur dalam Undang-undang ini antara lain penjelasan
pelaku-pelaku kegiatan pelayaran beserta kewajiban,
tanggung-jawab, perizinan, pemberdayaan, aturan main,
hingga sanksi administratif baik untuk pelaksana, pengontrol
maupun pihak penyedia jasa lainnya yang terkait dengan
angkutan di perairan. Sisi-sisi pengaturan pelaksanaan lebih
lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah dan Keputusan
Menteri, dan peraturan pelaksanaan lainnya.
b. Terminal.
Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam
sandar, dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat
penumpukan, tempat menunggu dan naik turun penumpang,
dan/atau tempat bongkar muat barang. Dalam sistem fasilitas
pelabuhan, terminal merupakan salah satu fasilitas pokok
yang harus tersedia di pelabuhan. Selain terminal yang
dimaksud dalam penjelasan di atas, ada pula jenis-jenis
2-2
a. minyak;
b. material cair dan/atau padat berbahaya dalam bentuk curah;
c. kemasan bekas bahan berbahaya;
d. limbah cair domestik;
e. sampah;
f. emisi;
g. limbah elektronik; dan/atau
h. limbah bekas kapal.
a. Pelabuhan Utama.
1) kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar
internasional;
2) berada dekat dengan jalur pelayaran internasional
± 500 mil dan jalur pelayaran nasional ± 50 mil;
2-6
b. Pelabuhan Pengumpul.
1) kebijakan Pemerintah yang meliputi pemerataan
pembangunan nasional dan meningkatkan pertumbuhan
wilayah;
2) memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya
setidaknya 50 mil;
3) berada dekat dengan jalur pelayaran nasional ± 50 mil;
4) memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta
terlindung dari gelombang;
5) berdekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota
provinsi dan kawasan pertumbuhan nasional;
6) kedalaman minimal pelabuhan –7 m LWS;
7) memiliki dermaga multipurpose minimal 1 tambatan
dan peralatan bongkar muat;
8) berperan sebagai pengumpul angkutan peti kemas,
curah, general cargo, atau penumpang nasional;
9) berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan
barang umum nasional;
a. Terminologi.
1) Pengerukan adalah pekerjaan mengubah bentuk dasar
perairan untuk mencapai kedalaman dan lebar yang
dikehendaki atau untuk mengambil material dasar
perairan yang dipergunakan untuk keperluan tertentu
1) Desain Teknis.
Berdasarkan pasal 5 ayat 2, desain teknis meliputi:
a) layout (peta bathymetry);
b) profil/potongan memanjang dan melintang;
c) lebar alur, luas kolam, dan kedalaman sesuai dengan
ukuran kapal yang akan melewati alur pelayaran;
d) alignment alur-pelayaran;
e) slope/kemiringan alur-pelayaran;
f) hasil survey jenis material keruk;
g) lokasi dan titik koordinat geografis area yang akan
dikeruk; dan
h) volume keruk.
2) Peralatan Keruk.
Berdasarkan pasal 5 ayat 3, peralatan keruk meliputi:
a) Jenis kapal keruk hopper; dan
b) Non hopper.
3) Metode Kerja.
Berdasarkan pasal 5 ayat 4, metode kerja paling sedikit
memuat:
a) Tata cara pelaksanaan pekerjaan pengerukan;
b) penggunaan peralatan;
c) jadwal pelaksanaan pekerjaan pengerukan; dan
d) produktifitas kerja.
2-11
1) alur-pelayaran;
2) kawasan lindung;
3) kawasan suaka alam;
4) taman nasional;
5) taman wisata alam;
6) kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
7) sempadan pantai;
8) kawasan terumbu karang;
9) kawasan mangrove;
10) kawasan perikanan dan budidaya;
11) kawasan pemukiman; dan
12) daerah lain yang sensitif terhadap pencemaran sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. Studi Terdahulu
Dimana:
A = luas lahan parkir.
E = jumlah penumpang dalam satu kali keberangkatan.
F = jumlah kendaraan per penumpang (0.5).
H = kebutuhan lahan parkir per kendaraan (25m²)
2-14
F
3.00 71.00 8.00 23.00
16.25 18.75
E
D
60.00
C B
B
A
25.00
19.50
105.00
18.00
Jalan J
100.00
100.00
G G H I
18.00
Jalan J
Legenda :
Ruang Umum I Tempat Parkir Cadangan
Ruang Semi Steril J Jalan
Ruang Steril Ruang Konsesi
Tempat Parkir Loket Tiket
A Ruang Umum Cargo
B Pemeriksaan Pintu, x-ray-cam Pos kesehatan
C Ruang Lapor Diri Pos Keamanan
D Ruang Tunggu Kedatangan Ruang Info
E Ruang Tunggu Keberangkatan
F Sistem Penanganan Bagasi
G Kendaraan Umum Dan Intemoda Toilet
H Kendaraan Pribadi Pepohonan
Dimana:
A = luas lahan parkir.
E = jumlah penumpang dalam satu kali keberangkatan.
f = jumlah kendaraan per penumpang (0.5).
h = kebutuhan lahan parkir per kendaraan (25m²).
2-17
F
67.00 6.00 7.00
12.00 14.00
E
D
B
45.00
C B
B
A
19.00
14.50
80.00
18.00
Jalan J
100.00
50.00
G G H I
18.00
Jalan J
Legenda :
Ruang Umum J Jalan
Ruang Semi Steril Ruang Konsesi
Ruang Steril Loket Tiket
Tempat Parkir Pos kesehatan
A Ruang Umum Pos Keamanan
B Pemeriksaan Pintu, x-ray-cam Ruang Info
C Ruang Lapor Diri
D Ruang Tunggu Kedatangan Ruang Karantina
E Ruang Tunggu Keberangkatan Bea Cukai
F Sistem Penanganan Bagasi
G Kendaraan Umum Dan Intemoda Toilet
H Kendaraan Pribadi Pepohonan
I Tempat Parkir Cadangan
1
2
6
5
13
14 9
7
8 10 11
12
15
16
Keterangan gambar:
1. Pintu gerbang
2. Pos keamanan
3. Perkantoran
4. Area parkir
5. Lapangan penumpukan 1
6. Lapangan penumpukan 2
7. Kolam penampungan aliran drainase dari area terminal
8. Loading platform
9. Jembatan timbang
10. Ruang kontrol terbuka
11. Area supply air
12. Kran
13. Buldozer 1
14. Buldozer 2
15. Sistem tambat
16. Tongkang
Gambar 2.4 Tata letak tipikal Terminal Curah Kering
dengan sistem sederhana
2-21
1
2
11 3
8
12
9 10
13 14
5
15
16 6 7
17
18
19
Keterangan gambar:
1. Pintu gerbang 11. Reclaimer
2. Pos keamanan 12. Stacker
3. Perkantoran 13. Buldozer 1
4. Area parkir 14. Buldozer 2
5. Jembatan timbang 15. Kolam penampungan aliran
drainase dari area terminal
6. Ruang kontrol 16. Conveyor system
terbuka
7. Area supply air 17. Loading platform
8. Lapangan 18. Sistem tambat
penumpukan 1
9. Lapangan 19. Tongkang
penumpukan 2
10. Lapangan
penumpukan 3
Gambar 2.5 Tata letak tipikal Terminal Curah Kering
dengan sistem canggih
1) Tangki.
Desain dan analisis tanki disesuaikan berdasarkan
kebutuhan dengan mengacu kepada API 650/653 Oil
Storage Tank Design and Analysis. Tipikal tangki
2-22
2) Pipa.
Pipa-pipa penyalur diletakkan di bawah atau samping
jetty dengan tujuan lalu lintas di jetty tidak terganggu.
Pipa yang berada di platform dinaikkan ke atas jetty guna
memudahkan penyambungan pipa-pipa. Pipa uap untuk
membersihkan tangki kapal dan pipa suplai air tawar
ditempatkan di sisi pipa utama. Rentang pipa yang
menggantung tidak lebih dari 4-12 m.
3) Rumah Pompa.
Rumah pompa diletakkan terpisah dari kantor tetapi
tidak berjauhan, dan diletakkan dekat dengan jetty.
4) Jetty.
Tipikal jetty yang digunakan untuk terminal curah cair
adalah tipe jetty L atau T dan tipe jetty jari. Jetty harus
dilengkapi dengan fasilitas:
a) Loading arm
b) Daerah layanan
c) Bangunan pelayanan
d) Derek jetty
e) Cerobong api khusus untuk terminal curah cair LNG
f) Tipikal dimensi platform 20 x 35 m2.
3
1
2 4
5
6
.
Keterangan gambar: (1) Rak pipa; (2) Pipa; (3) Pagar; (4)
Walkways; (5) Balok; (6) Pile cap/poer; (7) Tiang pancang;
(X1) Panjang rak sistem pipa; (X2) Panjang walkways
Gambar 2.7 Tata letak tipikal Peralatan Bongkar
Muat pada dermaga Terminal Curah
Cair
2-24
2
3
1 4
5
3 4
6
10
7
8 11
9
12
13
15
14
16
18
17
Keterangan gambar: (1) Pintu gerbang 1; (2) Pintu gerbang 2;
(3) Pos keamanan 1; (4) Pos keamanan 2; (5) Ruang kontrol
terbuka; (6) Jembatan timbang; (7) Area perkantoran; (8)
Filling station; (9) Rumah pompa; (10) Gen set; (11) Boiler;
(12) Area supply BBM; (13) Concrete ring beam; (14)
Tangki; (15) Area sistem pemadam kebakaran; (16) Piping
system; (17) Pos keamanan 3; (18) Pintu masuk menuju ke
arah jetty
Gambar 2.9 Tata letak tipikal Fasilitas Darat
Terminal Curah Cair
TRANSSHIPMENT
Transpor hinterland
transshipment stack (truck/trailer, KA)
petikemas
1) Fasilitas Utama.
Fasilitas utama pendukung kegiatan transshipment peti
kemas di pelabuhan utama minimal terdiri dari fasilitas
yang disebutkan pada bagian berikut:
2-28
a) Dermaga.
Panjang dermaga harus mengikuti kriteria teknis
sesuai dengan panjang rata-rata kapal terbesar yang
dilayani, termasuk memperhitungkan persyaratan-
persyaratan ruang yang diperlukan untuk peralatan
tambat labuh yang aman antara lain fendering,
mooring dan jarak aman antar kapal. IMO
(International Maritime Organization)
mengusulkan persamaan berikut untuk menghitung
panjang dermaga.
kapal kapal
dermaga
b) Apron.
1
sumber: http://www.internationalpsa.com/factsheet/map.html
2-30
ad
Lapangan
penumpukan
c) Lapangan Penumpukan.
(5) Shuttle-carrier
2) Fasilitas Pendukung.
Fasilitas pendukung disajikan pada Tabel 2.10.
Penumpukan/Stockpile
Stacker-Reclaimer
Barge Conveyor
Unloader - Muat langsung
conveyor
Penumpukan/Stockpile
Stacker-Reclaimer
Conveyor, Conveyor
Barge
Loader Muat langsung
Barge
Penumpukan/St Barge/
Truk Loading
ockpile Kapal
Dozer Dozer, Barge/Ship
/Stacker Loader Loader
Penumpukan/St Barge/
Truk Loading ockpile Kapal
Loader Dozer, Barge/Ship
Loader Unloader
a. Umum.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Prasarana
Pelayaran yang disusun pada tahun 2012 menghasilkan
beberapa Konsep Standar di bidang prasarana pelayaran
yaitu:
1) Umum.
Penyusunan standar dermaga Pelra difokuskan pada
dermaga dengan struktur deck-on-pile. Dermaga dengan
struktur ini telah distandarkan oleh Kementerian
Perhubungan dalam Standar Dermaga, 2010.
2) Jenis kapal.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
2010 tentang Angkutan di Perairan Pasal 99 butir 4, jenis
2-44
3) Tonase kapal.
DWT = GT/0,541
4) Dimensi kapal.
Panjang 25-39 m
Lebar 5,5-7,5 m
Draf maksimum 2,2-2,5 m
6) Dimensi dermaga.
a) Dimensi dermaga.
c) Elevasi dermaga.
Keterangan:
Hd Tinggi dermaga terhadap MLLW
(meter)
Hmax Tinggi gelombang maksimum
(meter)
Tinggi jagaan Tinggi bebas di atas geladak
lambung timbul, minimum 0,9
meter.
d) Kedalaman perairan.
7) Kekuatan struktur.
a) Umum.
a) Pelat;
b) Balok;
c) Kepala tiang;
d) Tiang pancang;
e) Bollard (titik tambat);
f) Fender (bantalan sandar);
g) Kerb (curb, pembatas pergerakan kendaraan di
dermaga);
h) Bangunan lain yang dipasang atau diletakkan
pada dermaga, misalnya pipa air, pipa bahan
bakar, fasilitas penerangan, tangga akses, dan
lain-lain).
c) Beban operasi.
9) Gambar Tipikal.
Gambar tipikal dermaga mengacu pada Standar
Dermaga 2010 yang diterbitkan oleh Kementerian
Perhubungan. Gambar tipikal ini disajikan sebagai acuan
informatif. Gambar rencana aktual dapat berbeda dari
gambar tipikal karena kekhasan kondisi setempat atau
ditetapkan lain oleh otoritas yang berwenang.
C. Literatur Lainnya
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0
2009 2010 2011 2012
c. Milestone.
Kapal Pesiar Legend of the Seas (Royal Carribean
International) adalah kapal pesiar terbesar yang pernah
sandar di Indonesia, yakni di Pelabuhan Benoa pada awal
2012. Panjang kapal ini adalah 264 meter, yang sandar
dengan bantuan kapal pandu dan kapal tunda. Kapal ini
mengangkut 1.751 penumpang dan 756 awak kapal.
d. Dukungan Pemerintah.
Pemerintah Indonesia menyediakan fasilitas dan
infrastruktur untuk menyokong kedatangan kapal pesiar
melalui beberapa langkah:
1. Definisi
3. Komponen Standar
Komponen-komponen standar meliputi:
a. Standar Struktur;
b. Standar Proses;
c. Standar Outcomes;
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Studi
Studi ini bermaksud menganalisis dan merumuskan konsep standar
di bidang prasarana pelayaran dengan tujuan tersusunnya 10 konsep
standar di bidang prasarana pelayaran, yakni:
Persiapan
Analisis Data
Perumusan RSNI
C. Pendekatan Penelitian
2. Teknik Analisis
Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan data yang
diperoleh dari kelima lokasi yang disurvey. Data ini juga
dibandingkan dengan data sekunder lainnya yang mungkin
diperoleh selama proses pekerjaan berlangsung. Dari
perbandingan ini selanjutnya dipilih parameter-parameter yang
dapat dibakukan dalam naskah standar.
D. Uraian Metodologi
1. Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap yang sangat penting dalam
pelaksanaan seluruh metode kerja. Dalam tahap ini semua
langkah kerja harus sudah direncanakan secara matang, dan
3-4
2. Pengumpulan Data
b. Kunjungan lapangan.
Kegiatan kunjungan lapangan dilaksanakan untuk
mengetahui kondisi saat ini dari fasilitas yang akan dibuat
konsep standarnya. Berdasarkan kondisi saat ini dapat
diketahui apakah fasilitas yang ada sudah memadai sehingga
dapat diterapkan dalam kandungan konsep standar.
Kunjungan lapangan juga dilaksanakan untuk
mengumpulkan data sekunder yang mungkin tersedia di
lokasi yang dikunjungi. Lokasi kunjungan lapangan adalah 5
(lima) sampel pelabuhan yang dinilai dapat mewakili kondisi
saat ini pelabuhan di Indonesia, yaitu Pelabuhan Tanjung
Priok, Tanjung Perak, Makassar, Teluk Bayur dan Benoa.
Pemilihan lokasi ini juga didasarkan pada ketersediaan
fasilitas yang relevan dengan konsep standar yang akan
disusun.
4. Pengolahan Data
Pengolahan data dilaksanakan untuk menyusun seperangkat data
secara terstruktur sehingga memudahkan langkah analisis data.
Hal ini diperlukan mengingat data yang diperoleh dari setiap
lokasi mungkin sekali tidak seragam, sehingga perlu diolah lebih
lanjut sebelum digunakan dalam analisis.
5. Analisis Data
Analisis Data dilaksanakan untuk menyimpulkan unsur apa saja
yang dapat distandarkan dalam naskah konsep standar. Analisis
dilakukan dengan cara membandingkan data-data yang telah
diolah dan hasil studi literatur, dan menarik benang merah
keterkaitan antara kondisi saat ini dengan kondisi seharusnya.
PT. MTI Terminal ITerminal II Terminal III PT. JICT TPK Koja Car Terml.
3. Trafik Pelabuhan
4. Hasil Survey
1) Fasilitas Penumpang
a) Ruang Ibu Hamil dan Menyusui;
b) Ruang Penyandang Cacat;
c) Kanopi dan Facade Cladding;
d) Aluminium Terminal Nusantara I&2;
e) Dropping Area;
f) Area Parkir;
g) Gate In dan Out;
h) Taman di seputar area Terminal Penumpang
4-10
2) Terminal Nusantarapura 1
a) Luas Lantai Dasar 3.744,05 M2
b) Luas Lantai Atas 2.643,62 M2
3) Terminal Nusantarapura 2
a) Luas Lantai dasar 7.336,23 M2
b) VIP 256.50 M2
c) Kantor, Bank & Toilet 1.165 M2
d) Ruang Debarkasi/embarkasi 5.914,73 M2
4) Area Parkir
a) Luas Area Parkir 12.282,69 M2
b) Kapasitas Area Parkir 240-270 unit kendaraan mini
bus; 12-15 unit Bis; 8 unit Taxi; 46 unit Motor.
c) Area Dropping Penumpang 1.492,50 M2
Sumber: Ari Henryanto, Port of Tanjung Priok: Challenges in Running Indonesia’s Largest Port.
LOKASI PEKERJAAN
TPK Koja
WILAYAH TERMINAL II
WILAYAH BOGASARI
WILAYAH TERMINAL III
WORKSHOP KEPANDUAN
D 101 U
D 115
D
WILAYAH PT MTI
200
KOMPLEK JL. ALOR
TNI-AL
PT. BSA
GD 114
EX KSJ
D 214 D 300
EX TERMINAL
KOMPLEK
BESI BEKAS
D 213
AIRUD PT. MAL
PMB IV
TNI AL
PT. DKB EX PT PERINTIS
ASPALINDO
Terminal Peti Kemas KOJA
DIV. KPL CPT
JL. PANAMBANGAN
WILAYAH TERMINAL I
JL. ACEH
JL. AMBON
CAR TERMINAL
JL. ALAS
GD 202
D 212
ALAM
PT. PBI
PT BOGASARI
ADIPURUSA
EX PT Dwipahasta Utamaduta
Jakarta
GD 113
Terminal (JICT 1)
D 211
SMART
PMB III
Ex PT Walie Jasa P
GD 203
B&C
GD 112
MIKIE EX AKR
WALIE JAYA
D 007
D ER M A G A B E T ON
ADIPURUSA
PT. DKP
PT PNP
UKMB
B E T ON
D ER M A G A
PT. DKB
ADHIGUNA
GD 007
Ex Roro Sam
PT PNP
Ex PT Jelajah
Laut Nusantara
PT. GRAHA
TERMINAL PENUMPANG
PENUMPANG
SEGARA
PMB II
TERMINAL
PARKIR
GD 110
JL. BANGKA
GD 304
JL. TEMBUS
GD 209
JL. PADAMARANG
PT. JTT
PT MTI
JL. BITUNG
Ex. PT PRIMANATA
JL. PANAITAN
JL. ALAS
GD 207X
PT. SAMUDERA
GD 109
Ex. PT UCL
005
GD 208
INDONESIA
PMB I
GD
PT. AIRIN
JL. SINDANG LAUT
Ex. B & C
KBN KARANTINA
KOLINLAMIL
JL. PALMAS
JL. RAYA PELABUHAN PT. SAMUDERA
JL. PANAITAN
PT. EASTERN
INDONESIA
JL. DIGUL
JL. RAYA PELABUHAN
KESEHATAN
PT. PELNI KPPP
PT BOGASARI POLYMER
JL. AMBON SELATAN
GRAHA
POS IX JL. RAYA PELABUHAN
JL. PADAMARANG
PERTAMINA
LAP . EX OFFICE PT. LBS
EX PT. TSJ
PT. DHU
KOTERM A CENTRE PT DHU EX ADMIRAL LINES
GD CFS
S TAM AN
TKBM
DISHIDROS
DM SWEATER
Ex. PT PELOPOR /
PT PELINDO II
PALIAT JL. JAMPEA
PLTU
005 X
EX PT DAHAN KANTOR ARSIP JL. BANDA
JL. PENJALAI
PT. SARI
JASA
JASA
GUPER PMK PT AD IPURUSA
CDC
AGUNG RAYA
GD 004
PT TJETOT
PMC
GD 003
BULOG
Ex. GD
JL. PALIAT
API
PT. KBS
AIR
LAP .EX. PT GLORIUS/ YON
ETA
PLTU Ex. KANTIN
003 X
Ex PT . Dj asa
Sum at er a
Ex PT . Enggano
Sam o sir
JL.
PULAU
PAYUNG
. KER
GD 002
B&C
Ex. PT. J as a Nu r ani
KALIJAPAT V
Ser v ice
STA
I
JL. NUSANTARA
PT HARAPAN JAYA
PT.
PKL
PT. INGGOM Ex. PT. KBM
Ex. PT. EIM
JALUR
NATA
TADI
PT MBL
MAR
. RE
LAKS
PT SALIM IVOMAS JL.
RI
PT SINDULANG
EX PT INGGOM
WILAYAH RF
PT
FISHING
SAMUDRA
ANCOL PT
DARMA
CARAKA
LAUT
SANDI
PT
200 m
Uraian Keterangan
Lokasi Terminal 1 Terminal 2
Berth Length (m) 1.640 500
Berth Draught (m) 11 – 14 8.6
CY Area (Ha) 45.50 9.24
CY Capacity (TEUs) 43.471 5.894
Reefer (380 V) (Plugs) 260 68
QCC (Unit) 16 3
RTGC (unit) 63 11
Forklift (unit) 8 6
Head truck (unit) 129 13
Reach stacker (unit) 4 1
Side loader (unit) 6 -
Chassis (unit) 112 21
Yard F
2,5 Ha Yard C Yard E, 5 Ha
1,7 Ha
Building
2 Floor
1 Ha x 3 Yard B
0,5 Ha 12,8 Ha
Here
We Are
Temporary Landing
1,8 Ha (Yard A)
220 m
– 11 m LWS
- Operating Started : 2007
- Total Capacity : 7.070 slot
- Average Dwelling Time : 7 days
- Throughput 2011 : 250.000 unit
BAK SAMPAH
29 Bak Sampah Yang Tersebar LPS
di 21 Lokasi INCENERATOR
Dan 214 Bak Sampah Kecil Yang BAK SAMPAH
Tersebar di Gudang, Terminal
Operator dan masing-masing pos
BAK SAMPAH
LPS
BAK SAMPAH
GEROBAK TRUK
(MITRA) (MITRA)
PENGAWASAN
OLEH PELINDO
Gambar 4.20 Prosedur pengumpulan sampah dan penampungan sampah dari kegiatan pelabuhan
4-25
4-26
a. Terminal Jamrud.
Terminal Jamrud terdiri atas 3 (tiga) zona dermaga, yakni
Jamrud Utara, Jamrud Selatan dan Jamrud Barat. Citra satelit
Terminal Jamrud ditunjukkan pada Gambar 4.24.
4-31
1200
15
15
GAPURA
108 107 106 104 102 101 100 SURYA
10 m
JL JAMRUD UTARA ADPEL
2
109
RAT
210
JL JAMRUD SELATAN
BA
BUS KOTA PT.PAL SBY
RUD
119 121 122 124 125 126
PELABUHAN
JAM
15
JAMRUD SELATAN 800 m III
200 202 ASDP
800
203
201
204
PERAK
U
KP3
17C A A1 17
0 50 100 150m JALAN TEMBUS
b. Terminal Nilam.
Terminal Nilam terdiri atas 2 (dua) zona terminal, yakni
Terminal Nilam Timur Konvensional dan Terminal Nilam
Timur Multipurpose. Citra satelit Terminal Nilam
ditunjukkan pada Gambar 4.26.
4-34
UKAN
Layout Terminal Nilam
N
ARA
LATA
NGER
860
NG UT
NG SE
TAMBATAN NILAM 800 m
S PE
15
INDOMIX
KURU
DINA
KURU
501 SILO
N
KINMA
500 PUSRI
APAT
503 502
APAT
PEMU
JL PR
JL PR
STORAGE
OPEN
M
BB
JL NILAM TIMUR
AIR
N
PT. BOGASARI
KINMA
HC
207A
RA
1072 1072
PEMU
767
CU
PLTU
JL NILAM BARAT
PERTAMINA
JALUR PIPA
KALI PERAK
U
SHOP
WORK
0 50 100 150m
c. Terminal Mirah.
Terminal Mirah terletak di sebelah selatan Terminal Jamrud.
Citra satelit Terminal Mirah ditunjukkan pada Gambar 4.28.
4-36
300
301
330
TAMBATAN MIRAH 640 m
303 302
IR
PARK
PERBEKALAN
KARANTINA
TUMBUHAN
DIVISI USTER SG
TUMBUH
GUDANG
PN PERTAMINA
GARDU HUBUNG
(LISTRIK)
JL PRAPAT KURUNG UTARA
d. Terminal Kalimas.
Terminal Kalimas adalah terminal yang terletak di muara
Sungai Kalimas, melayani Pelayaran Antarpulau, dan
diperuntukkan bagi Kapal Lokal dan Kapal Layar Motor.
Data fasilitas Terminal Kalimas ditunjukkan pada tabel
berikut ini.
4-38
EX. BIM
ASEMA PERKERASAN LAHAN PAVING JALAN KELUAR DAN MASUK Layout Terminal Berlian
EKS. BIMASENA TERMINAL BERLIAN = 16.000 m²
KPLP TERMINAL NILAM + PAGAR = 1.912 m² (DIKERJAKAN OLEH TG. PERAK)
AN
UKIM
660
TANTO
630
600
570
540
MERATUS
510
TAN
480
450
420
390
360
330
300
270
240
210
180
150
120
A
SELA
60
UTAR
30
00
16
33 23 140
NG
28
NG
16
KURU
H. MAST
H. MAST
KURU
H. MAST CCTV
GARDU H. MAST
PT. TSP 120
2 UNIT TRANA TAINER
STRIPPING & STUFFING
AT
KONDISI RUSAK
APAT
PRAP
34.5x47.5
JL.
90
JL.
8860
140
GATE IN 60
GATE OUT
SIPIL ITS
GATE IN OUT H. MAST
PARKIR ALAT BERAT
KANTOR PT. UEPN
SEPEDA MOTOR
CCTV
BEHANDLE
25
00
13
PT.
180
210
240
270
300
330
360
390
420
450
480
510
540
570
600
630
660
690
720
750
780
00
30
60
90
120
150
UEPN
- PT. BJTI
2. MEUBEULAIR + AC + TOWER KOMP + PINDAH INST. IT
0 25 50 100m 3. PEMINDAHAN & PEMBENAHAN EKS. KANTOR OPRS
4. PARKIR MOBIL (2.300 m²)
3. Trafik Pelabuhan
TAHUN
NO URAIAN
2008 2009 2010 2011 2012
1 SAMUDERA :
- Ship Call ( unit's ) 1,721 1,805 1,911 1,965 2,040
- DWT ( ton's ) 33,064,650 42,928,967 38,944,274 41,737,340 46,830,037
2 INTERINSULER :
- Ship Call ( unit's ) 9,254 9,300 8,395 7,757 10,584
- DWT ( ton's ) 25,932,766 27,712,342 25,926,685 23,945,619 38,919,702
3 KHUSUS :
- Ship Call ( unit's ) 57 62 51 45 0
- DWT ( ton's ) 2,434,533 2,230,065 2,174,989 1,982,448 0
4 PELRA :
- Ship Call ( unit's ) 847 700 703 730 776
- DWT ( ton's ) 222,341 183,753 156,875 103,002 77,855
JUMLAH :
- Ship Call (unit's) 11,879 11,867 11,060 10,497 13,400
- DWT (ton's) 61,654,290 73,055,127 67,202,823 67,768,409 85,827,594
A. TURUN :
1 Umum 557,815 459,019 785,914 415,670 406,504
2 Turis - - - - 1,080
3 Transmigrasi - - - - -
4 T KI 8,455 7,465 2,360 - -
566,270 466,484 788,274 415,670 407,584
B. NAIK :
1 Umum 533,032 445,773 283,361 434,292 373,106
2 Turis - - - - 1,080
3 Transmigrasi 1,043 2,024 676 - -
4 T KI - - - 934 934
534,075 447,797 284,037 435,226 375,120
1 Angkutan L.N
1. Impor / Bongkar 14,247,400 13,495,462 15,319,130 16,837,696 19,458,902
2. Ekspor / Muat 7,830,295 7,636,467 7,728,427 7,676,545 7,518,144
22,077,695 21,131,929 23,047,557 24,514,241 26,977,046
2 Angkutan D.N
1. Bongkar 8,081,008 8,570,380 8,427,599 9,957,047 11,941,517
2. Muat 8,307,291 8,489,340 8,178,923 10,381,563 13,234,455
16,388,299 17,059,720 16,606,522 20,338,610 25,175,972
3 Angkutan PELRA :
1. Bongkar 92,996 90,573 53,947 36,222 41,283
2. Muat 185,571 191,503 157,446 115,984 125,908
278,567 282,076 211,393 152,206 167,191
4. Hasil Survey
terpisah sesuai
peruntukannya ?
Jenis Pewadahan : Organik = 30 buah
Non Organik = 30 buah
Letak Wadah
Setiap ruangan : Ada / Tidak
Tercampur / Terpisah
Setiap lantai : Ada / Tidak
Tercampur / Terpisah
Setiap gedung : Ada / Tidak
Tercampur / Terpisah
Penempatan Pewadahan : Ruang Tunggu = 40 buah
Halaman = 50 buah
(Terminal Penumpang,
Term Penumpang Ro-Ro,
dermaga, kantor)
Tempat Parkir = 40 buah
Jalan Lingkungan = 10
buah
Toilet = 44 buah (Term
Penumpang Pelni dan Ro-
Ro, Kantor Cabang = 20
buah)
Pengumpulan
Proses pengumpulan : Setiap hari / Tidak setiap
hari
Sampah dari setiap : Secara terpisah / secara
pewadahan besar gabungan
dimasukkan
Sampah dimasukkan ke : Plastik (hanya untuk B3)
dalam Diikat / tidak diikat
Dikumpulkan / dipisahkan
Pemindahan dan Pengangkutan
Jenis alat pengumpul : September 2012
Mobil = 6 buah
Motor sampah = 0 buah
Gerobak = 0 buah
Diantar sendiri = 0 buah
Lain-lain (container
sampah) = 28 buah
Desember 2012
Mobil = 6 buah
Motor sampah = 0 buah
4-58
Gerobak = 0 buah
Diantar sendiri = 0 buah
Lain-lain (container
sampah) = 28 buah
Depo Tg Tembaga
Panjang : 15 m
Lebar : 15 m
Tinggi : 2 m
Untuk Container
Panjang : 3,51 m
Lebar : 1,9 m
4-59
Tinggi : 1,45 m
Sifat : Permanen (Depo) dan
Mobile (Container sampah)
dan mobil sweeper
(pembersih jalan dan
pengangkut sampah ke TPS.
Kondisi Fisik : Baik / Sedang / Rusak /
Tidak ada
Kondisi Lingkungan : Banyak lalat / Bau / Berair /
Bersih / Kotor
Sistem Penampung : Tercampur / Terpisah
Sumber sampah yang : Dari lokasi pelabuhan
masuk (wilayah pelabuhan :
sampah rumah tangga,
perkantoran, non medis
rumah sakit, sampah taman
Tercampur dengan luar
pelabuhan
Sistem Pengangkutan
Frekuensi pengangkutan : <1/2/3/4/5/6/7/>
dalam mingguan
Alat angkut : Motor = 0 unit
Dump Truck = 4 unit
Arm Roll Truck = 2 unit
Jadwal Angkut : Pagi / Siang / Sore / Malam
Kapasitas pengangkutan : Seluruhnya terangkut /
Tidak seluruhnya terangkut
Cara pengangkutan : Rutin / Tergantung
permintaan
Petugas Kebersihan : 28 orang
pengangkutan
Pengelola pengangkut : Dinas Kebersihan /
Kelurahan /
Lain-lain (PT PELINDO
III)
Volume Sampah
Volume jenis sampah : < 1 m3 / 1-5 m3 / 6-10 m3 /
masuk (m3/hari) > 10 m3
Komposisi jenis sampah : Organik (60 %)
masuk Plastik (5 %)
Kertas / karton (10 %)
Logam/Kaleng (5 %)
Botol (5 %)
4-60
C. Pelabuhan Makassar
DERMAGA 100
DERMAGA 101
ARI
DIK
BER
DERMAGA 102 PT.
L
D
DERMAGA 103 M
E
1
TU
N U PIN
DERMAGA 104 T
F J
DERMAGA 105 S
V
O
A B
P C
JA
G
LA
C
NT
Q
OL
H
R C
2
TU
PIN
3
TU
PIN
ARA
PANGKALAN SOEKARNO
SANT
JL. NU 0 40 80 100 120 140
3. Trafik Pelabuhan
a. Trafik Kapal.
Trafik kapal yang diperoleh adalah untuk kapal pesiar dan
kapal peti kemas. Data trafik kapal ditunjukkan pada tabel
berikut ini.
4-63
b. Trafik Penumpang.
Trafik penumpang yang diperoleh adalah trafik penumpang
kapal pesiar dan trafik penumpang lokal (Pelayaran
Nusantara, Pelayaran Rakyat dan Pelayaran Perintis). Data
trafik penumpang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
c. Trafik Barang.
Trafik barang yang diperoleh adalah trafik barang curah
kering, curah cair dan peti kemas. Data trafik barang
ditunjukkan pada tabel berikut.
4-64
Uraian Realisasi
2008 2009 2010 2011 2012
Curah 1.843.281 2.438.152 62.005 53.490 79.575
Cair
Curah 1.843.281 2.438.152 62.005 53.490 79.575
kering
peti 12.495 30.876 52.839 65.415 42.856
kemas
Sumber: PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar.
4. Hasil Survey
LAUT
11.00
DERMAGA
33
10.00 20.00 7.50
1.00
9
10
11
32
7.50
12
31
3.50
7.50 13
7
2.00
30
5.00
5.00
1 29
8
2.50
2.50 2.50
5.00
2 28
3.00
3 4 5
20.00
3.00
2.50
5.00
4.00
27 26
6
3.50
22
7.50
14 15 19 25
5.00
4.00
17 21
3.00 3.00
5.00
18 20 23
16 24
ALUR KEBERANGKATAN
PENUMPANG
ALUR KEDATANGAN
PENUMPANG
1) Lapangan Parkir
2) Ruang Tunggu Penumpang
1) Luas total: 4.000 m2 (200 x 20)
2) Ruang tunggu domestik: 500 m2 (50 x
(embarkasi): 10)
internasional: 200 m2
(20 x 10)
3) Beranda depan: lebar 3 m, panjang 200
m.
4) Ruang kedatangan 60 m2 (10 x 6),
(debarkasi): ruang/bangsal terbuka
5) Ruang transit: tidak tersedia
(penumpang transit
menggunakan ruang
kedatangan)
6) Anjungan pengantar: ±700 m2 lantai 2 (di
atas ruang embarkasi);
berbagi dengan kios-
kios agen travel/tiket
kapal.
7) Kapasitas total: 1.600 orang (ruang
tunggu dan beranda
depan)
8) Tahun Pembuatan: 1981
9) Konstruksi: Lantai Keramik,
dinding tembok, partisi
multiplex
10) Atap: rangka baja, penutup
atap aluminium
11) Kondisi Bangunan: 60 - 75%
3) Dermaga Sandar.
Selain fasilitas utama terdapat pula fasilitas-fasilitas
pendukung terminal penumpang lainnya yang menambah
kelancaran, kenyamanan, dan keamanan pengguna jasa,
yaitu:
- Gula tetes
5) Produktivitas dermaga adalah 100-150 ton/jam
6) Data pasang surut di Pelabuhan
7) Elevasi dermaga+3m
8) Data kedalaman perairan di depan dermaga-9m
9) Ukuran dermaga 102:230x11 m2, dibangun pada tahun
1917
10) Data bangunan lain yang dipasang atau diletakkan pada
dermaga:
- pipa air 20-30 ton/kapal barang dan 400 ton untuk
kapal penumpang
- pipa bahan bakar 4.184.600 liter/bulan untuk 60
kapal/bulan.
1) Fasilitas tambat
2) Lapangan parkir
3) Fasilitas bongkar muat
4) Fasilitas bongkar dari land carrier
5) Fasilitas parkir
6) Fasilitas muat dan bongkar kapal
7) Fasilitas pemadam kebakaran
8) Fasilitas pencucian kendaraan
9) Jaringan drainase dan pengolahan air buangan
10) Ruang kantor
11) Instalasi air bersih, listrik dan telekomunikasi
12) Jaringan jalan
27/7/2011
0.80
Plat Baja tebal 3/4 Inchi Plat Baja tebal 3/4 Inchi
Anker Ø 1 Inchi Anker Ø 1 Inchi
4.60 2.00
2.00
2.00
Profil Baja WF 150x100 Profil Baja WF 150x100
DRUM DRUM DRUM DRUM DRUM
Profil Baja WF 200x100
Profil Baja WF 200x100
Profil Baja WF 200x100
4.60 4.60
RANGKA KONSTRUKSI
TAMPAK ATAS
0 0.5 1 2
4-75
Gambar 4.51 Gambar Detail Fasilitas Penampungan Limbah Oli dalam drum-drum
4-76
3. Trafik Pelabuhan
Sumber: Divisi Rendal dan Operasional PT. Pelindo II Cabang Teluk Bayur 2013.
4-83
Tabel 4.40 Trafik barang berdasarkan komoditi melalui Pelabuhan Teluk Bayur
REALISASI
NO JENIS KOMODITI SATUAN
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 5 6 7 8 9
1 Alat Berat Ton 228 - 1.937 1.763 1.288
2 Aspal Ton - 2.116 1.058 1.058 3.175
3 Bantalan Rel KA Ton - - 3.494 - 964
4 Batu Bara Ton 1.233.211 625.734 1.155.125 2.289.994 741.036
5 Batu Kapur Ton 8.000 - 5.132 - -
6 Batu Split Ton - -
7 BBM Ton 2.386.520 2.445.281 2.492.110 3.019.811 3.411.397
8 Beras Ton 72.867 62.747 57.051 67.786 52.237
9 Besi - besi Ton 874 5.641 28.088 29.547 21.301
10 Biji / Batu Besi Ton 5.586 174.090 505.698 856.209 315.780
11 Bungkil Ton 225.482 303.396 254.291 283.569 241.227
12 Cangkang Sawit Ton 145.004 134.177 187.129 245.711 171.417
13 Coper Slag Ton 116.688 126.596 135.042 116.682 144.513
14 Cokelat Ton 30 - 1.525 6.799
15 CPO Ton 1.388.767 1.582.690 1.637.800 1.690.107 1.767.850
Sumber: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Teluk Bayur.
Error! Reference source not found. (lanjutan)
REALISASI
NO JENIS KOMODITI SATUAN
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 5 6 7 8 9
16 Garam Ton 33.230 17.305 34.800 21.680 20.000
17 Gencar Ton 95.447 43.090 76.138 97.388 88.805
18 Gerbong KA Ton - 130 - - -
19 Gula Pasir Ton 1.900 - 8.964 - -
20 Gypsum Ton 248.479 189.519 198.656 264.555 219.621
21 Jagung Ton - - 36.180 18.800 12.059
22 Kaca Ton 2.699 4.249 4.470 7.000 2.706
23 Kapuk Ton - - - - -
24 Karet Ton 191.885 102.200 216.672 195.384 191.722
25 Kayu Log Ton 13.990 13.171 4.239 18.295 10.352
26 Kedelai Ton - - 6.600 33.529
27 Klinker Ton - 107.768 63.005 - 287.791
28 Kopra Chips Ton - - - -
29 Obsidian Ton 11.784 9.856 3.152 - -
30 Pasir Besi Ton 43.800 95.054 24.184 - 7.620
Sumber: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Teluk Bayur.
4-85
4-86
REALISASI
NO JENIS KOMODITI SATUAN
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 5 6 7 8 9
31 Pupuk Ton 411.220 275.366 400.767 485.262 363.792
32 Semen Ton 3.266.318 3.065.423 3.167.632 2.995.755 3.029.375
33 Tepung Terigu Ton - - - 4.323 -
34 Tiang Pancang Ton 1.500 438 102 - 4.520
35 Mobil Unit - - - - 2.096
36 Peti kemas Ton 729.322 682.742 711.244 7.337.791 1.006.417
Jumlah 10.638.827 10.072.839 11.418.194 20.060.633 12.163.431
Sumber: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Teluk Bayur.
4-87
4. Hasil Survey
Trayek R-2
Teluk Bayur -40- Panasahan/Painan -90- Sikabaluan -17-
Labuhan Bajau -40- Sogologolo -15- Saeru -16- Boluta -24-
P.Tello -48- Teluk Dalam -49- Sirombu -20- Hinako -15-
Afulu -15- Lahewa -40- Gunung Sitoli -59- Singkil -33- P.
Banyak -112- P. Simeulu/Sinabang -70- Tapak Tuan PP.
(Jarak Mil 1406, Lama Pelayaran 20 hari, Jumlah Voyage
selama satu tahun 18 Voyage, Ukuran Kapal 750 DWT/GT,
480 Coaster).
Trayek R-3
Teluk Bayur -40- Panasahan -80- TuaPejat -30- Pei-Pei/Tlk.
Katurai -25- Simalepet/Siberut -20- Muara Saibi -15-
Sikabaluan/Pokai -15- Labuhan Bajau -15- Singapokna -15-
Betaet 15- Singapokna -10- Labuhan Bajau -15-
Sikabaluan/Pokai -15- Muara Saibi -14- Simalepet/Siberut -
30- Pei-Pei/Tlk. Katurai -40- TuaPejat -80- Panasahan -40-
Teluk Bayur.
Teluk Bayur -40- Panasahan -80- TuaPejat -25- Sioban -20-
Berilau -30- Pasapuat/Simangayak -18- Sikakap -20-
Malakopak -15- Bake/Bulasat -20- Sinakak -120- Pulau Baai
/Bengkulu PP.
(Jarak Mil 1290, Lama Pelayaran 20 hari, Jumlah Voyage
selama satu tahun 19 Voyage, Ukuran Kapal 750 DWT/GT,
480 Coaster).
Kegiatan bongkar muat yang dilakukan oleh Kapal Perintis
umumnya bahan pangan dan sembako. Jumlah kunjungan
Kapal Perintis selama 5 tahun terakhir di Pelabuhan Teluk
Bayur telah ditunjukkan pada tabel kunjungan kapal.
REALISASI
NO JENIS KOMODITI SATUAN
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Batu Bara Ton 456.216 1.233.211 625.734 1.155.125 2.289.994 741.036
2 Batu Kapur Ton - 8.000 - 5.132 - -
3 Batu Split Ton - - -
4 Besi - besi Ton 816 874 5.641 28.088 29.547 21.301
5 Biji / Batu Besi Ton 6.000 5.586 174.090 505.698 856.209 315.780
6 Bungkil Ton 198.014 225.482 303.396 254.291 283.569 241.227
7 Cangkang Sawit Ton 80.813 145.004 134.177 187.129 245.711 171.417
8 Coper Slag Ton 27.045 116.688 126.596 135.042 116.682 144.513
9 Klinker Ton 63.125 - 107.768 63.005 - 287.791
10 Obsidian Ton 4.000 11.784 9.856 3.152 - -
11 Pasir Besi Ton 105.983 43.800 95.054 24.184 - 7.620
12 Semen Ton 3.322.183 3.266.318 3.065.423 3.167.632 2.995.755 3.029.375
Jumlah 4.264.195 5.056.747 4.647.735 5.528.478 6.817.467 4.960.060
4-89
REALISASI
NO JENIS KOMODITI SATUAN
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 BBM Ton 2.257.738 2.386.520 2.445.281 2.492.110 3.019.811 3.411.397
2 CPO Ton 1.109.155 1.388.767 1.582.690 1.637.800 1.690.107 1.767.850
Jumlah 3.366.893 3.775.287 4.027.971 4.129.910 4.709.918 5.179.247
Sumber: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Teluk Bayur.
4-91
4-92
Dua jenis barang curah cair BBM dan CPO adalah komoditi
yang bongkar muatnya dilakukan di Dermaga Untuk
Kepentingan Sendiri (DUKS), untuk BBM dilaksanakan di
Dermaga milik Pertamina dan kegiatan bongkar muat serta
pengiriman CPO keluar kota Padang dan ekspor banyak
melalui dermaga 7 (tujuh) Pelabuhan Teluk Bayur yang
dikhususkan untuk komoditi CPO. Dermaga ini di buat pada
tahun 2007 dengan jenis konstruksi beton pada lantai dan
tiang pancangnya menggunakan Tiang pancang beton pada
kedalaman -10 pada MLWS.
1) Platform 30 m x 20 m
2) Trestle 445 m x 2.5 m
3) Breasting dolphin (2 unit) 7 m x 7 m
4) Mooring dolphin (2 unit) 4 m x 4 m
5) Konstruksi lantai beton dan pondasi tiang pancang
6) Tahun Pembuatan 2007
Tahun Tonase
2007 685.391
2008 729.322
2009 682.742
2010 711.244
2011 7.337.791
2012 1.006.417
Sumber: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas II Teluk Bayur.
4-93
Sumber: Divisi Rendal dan Operasional PT. Pelindo II Cabang Teluk Bayur 2013.
4-96
1) Kegiatan Utama
Kegiatan utama Reception facilities (RF) adalah
menerima limbah B3 dari kapal dan industry di kawasan
Pelabuhan Teluk Bayur Padang yang kemudian
menyimpannya di dalam tanki penyimpanan limbah B3.
PT. Pelindo II Teluk Bayur Padang telah menyiapkan
sarana dan prasarana pemindahan limbah B3 dari kapal
dan industri penghasil limbah B3 berupa ruangan kantor,
laboratorium, gudang penyimpanan alat, penampungan
drum, septic tank, tanki, bak penampung, menara air,
rumah pompa dan oil catcher.
2) Kegiatan Pendukung
E. Pelabuhan Benoa
3. Trafik Pelabuhan
4. Hasil Survey
1 PT. BHUWANA KOSA DERMAGA Kep. Menhub 08o - 44' - 29,5" LS BETON/ 20 X 1.5 BAIK
Jl. Raya Pelabuhan Benoa SPBU No. KP. 3 Tahun 2002 o
115 - 12' - 24" BT MARGINAL
Telp. (0361) 726465 2 Januari 2002
ANALISIS
A. Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelayanan Kapal
Pesiar dan Penumpang Internasional
1. Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey, diperoleh data fasilitas kapal pesiar
dan penumpang yang terangkum dalam Dimensi dermaga yang
tercantum adalah dimensi minimum, jika pelayanan dilakukan
tidak spesifik pada satu dermaga.
1. Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey, diperoleh data dermaga perintis dalam
Tabel 5.6. Dimensi dermaga yang tercantum adalah dimensi
minimum, jika pelayanan dilakukan tidak spesifik pada satu
dermaga.
1. Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey, diperoleh data dermaga curah kering
yang terangkum dalam Tabel 5.6. Dimensi dermaga yang
tercantum adalah dimensi minimum, jika pelayanan dilakukan
tidak spesifik pada satu dermaga.
1. Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey, diperoleh data dermaga peti kemas
terangkum dalam Tabel 5.8. Dimensi dermaga yang tercantum
adalah dimensi minimum, jika pelayanan dilakukan tidak
spesifik pada satu dermaga.
1. Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey, diperoleh data dermaga multipurpose
yang terangkum dalam Tabel 5.10. Dimensi dermaga yang
tercantum adalah dimensi minimum, jika pelayanan dilakukan
tidak spesifik pada satu dermaga.
5-14
Tanjung Perak
T. Perak – Jamrud Selatan 780 18 -8.5
Kade Perak 140 7 -7.2
Makassar
Pangkalan Soekarno 290 11 -9
Dermaga 103
Pangkalan Hasanuddin 210 15 -12
Teluk Bayur
Dermaga 01 150 13 -10
Dermaga 02 148 20.4 -10
Dermaga 03 142 20.4 -10
Dermaga 04 126 20.4 -10
Dermaga 05 107.5 26 -10
Dermaga 06 114.5 26 -10
Dermaga Beton Umum 175 20 -10
Benoa
Dermaga Selatan 206 15 -7
(1) konsep standar dermaga untuk pelayanan kapal lolo; dan (2)
konsep standar dermaga untuk pelayanan kapal roro.
1. Hasil Survey
Dry port terdekat di sekitar lokasi survey adalah Cikarang Dry
Port yang relatif dekat dengan Tanjung Priok. Namun demikian
tidak berhasil diperoleh data di lokasi ini. Selain kunjungan ke
Cikarang Dry Port, juga dilakukan survey ke Dry Port Terminal
Peti kemas Bandung.
1. Hasil Survey
Hampir di setiap lokasi survey terdapat TUKS barang berbahaya,
yang didominasi TUKS Pertamina yang memuat BBM. Di
Tanjung Perak terdapat TUKS Aneka Kimia Raya yang memuat
curah cair kimiawi, sedangkan di Benoa TUKS Pertamina juga
memuat aspal cair. Daftar TUKS di lokasi survey ditunjukkan
pada Tabel 5.12.
1. Hasil Survey
Data pembuangan hasil keruk di lokasi survey terangkum pada
Tabel 5.13.
5-19
I. Car Terminal
1. Hasil Survey
Pelabuhan yang telah memiliki fasilitas khusus Car Terminal
adalah Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Makassar.
1. Hasil Survey
Selain di Pelabuhan Benoa, di seluruh lokasi survey telah
terdapat Reception facility untuk menampung limbah minyak
5-21
B. Saran
Prasarana pelayaran dan fasilitas pelabuhan merupakan bagian
penting dari Transportasi Laut. Keberadaan standar yang mengatur
6-3
DAFTAR PUSTAKA
Levis, L., 2006. Planning for Cruise Terminals. Diakses tanggal 17 Juli
2013, dari http://www.aapa-ports.org/.
Sofi'i, M. & Djaja, I. K., 2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja. Jilid 1 ed.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.