Potensi Destinasi Wisata Di Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi
Potensi Destinasi Wisata Di Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
Iwan Setiawan
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
kang.iwansetiawan@student.upi.edu
Abstrak
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam yang terdiri dari sea, sun,
sand and mainland yang memungkinkan untuk dijadikan sumber devisa negara. Bagi daerah-daerah
yang dianugrahi sumber daya alam yang eksotis tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi
dalam memberikan devisa bagi daerahnya guna menuju kemandirian daerah. Permasalahan yang
terjadi bagaimana upaya memasarkan sumber daya alam yang terdiri dari sea, sun, sand and mainland
yang melimpah itu menjadi aset yang dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah
setempat, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan daerah tersebut menjadi
tempat kunjungan wisata yang berkelanjutan. Sektor pariwisata merupakan industri yang digerakan
oleh pasar. Untuk memasarkan produk wisata tersebut diperlukan adanya keterlibatan semua pihak
yang terlibat dalam pengelolaan wisata mulai dari pengelola wisata, pemerintah, dan masyarakat.
Strategi yang dapat digunakan dalam memasarkan pariwisata dapat dilakukan create unique
product,develop new attractions, bentuk overseas tourist Information centre, branding, dan
promotion.
Kata kunci : Sumber daya, kemandirian daerah, pemasaran wisata, strategi pemasaran
Salah satu upaya yang dapat dilakukan Permasalahan yang dihadapi adalah
adalah dengan memanfaatkan sumber daya bagaimana upaya untuk memasarkan sumber
yang eksotis menjadi tempat pariwisata. Kita daya yang sudah tercipta menjadi daerah
tahu bahwa sektor pariwisata sangat berperan wisata kepada masyarakat / konsumen agar
Hal1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
mereka mau datang ke tempat wisata. Kita masyarakat luas adalah dengan cara membuka
tahu bahwa fungsi objek wisata dan sarana pusat informasi dalam bentuk overseas tourist
pariwisata sangat besar bagi suatu daerah informations centre.
kabupaten/kota,Salah satu fungsi tersebut
Metode Pendekatan Analisis
antara lain memberi pelayanan ruang publik
untuk rekreasi, hiburan, olahraga santai. Tulisan ini dilakukan berdasarkan metode
Fungsi lain dari objek wisata adalah memberi eksploratis, diskusi dan kajian bahan pustaka.
peluang lapangan kerja dan kesempatan Kegiatan yang kerjakan dimulai dengan
berusaha disektor pariwisata bagi masyarakat mengamati serta mengkaji bahan pustaka yang
di sekitar objek wisata diberbagai sektor antara berkaitan dengan strategi pemasaran wisata
lain dagang, angkutan, hiburan, jasa, serta ketentuan-ketentuan untuk menjadi
telekomunikasi dan sebagainya. Fungsi lainnya daerah yang mandiri. Kemudian mencoba
adalah sebagai tempat pengembangan untuk merumuskan strategi apa yang dapat
pendidikan dan pengetahuan atau penelitian digunakan dilanjutkan dengan bagaimana
dan sebagainya dan tidak ketinggalan bahwa implementasi di lapangan dan akhirnya untuk
fungsi lainnya adalah sebagai usaha menambah mengontrol dilakukan kegiatan evaluasi dan
aset daerah yang sangat berharga untuk pengendalian.
investasi jangka panjang sebagai sumber Keempat kegiatan ini merupakan
pendapatan asli daerah dalam rangka otonomi tahapan dalam mencari solusi dalam
daerah dan sebagai sumber pendapatan pajak pemecahan permasalahan yang ditemui dalam
sektor pariwisata yang menjanjikan (Jaka pengembangan pembangunan daerah menuju
Waskita). kemandirian melalui pendayagunaan sumber
Tingkat kunjungan wisatawan ke daya alam objek wisata.
Indonesia dari tahun ke tahun cenderung terus
meningkat. Ini membuktikan bahwa sektor
pariwisata merupakan industri yang digerakan 1. Pengamatan Lingkungan
oleh pasar,sehingga begitu banyak peluang Sebelum melakukan formulasi strategi, terlebih
untuk memasarkan produk wisata yang ada di dahulu harus melakukan pengamatan
Indonesia. Tentu dalam memasarkan produk lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun
wisata ini tidak bisa menyendiri melainkan lingkungan internal. Pengamatan lingkungan
perlu adanya keterlibatan semua pihak, mulai eksternal dilakukan untuk mengindentifikasi
dari pengelola wisata, pemerintah dan peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang
masyarakat setempat. dihadapi. Hal ini sejalan dengan Jauch dan
Begitu pula dalam pelaksanaannya, Glueek (1999 : 87) yang menyatakan bahwa
sektor pariwisata harus memberikan nilai analisis lingkungan adalah suatu proses yang
tambah dengan mendapatkan sentuhan ilmu digunakan perencana strategi untuk memantau
pengetahuan, teknologi dan informasi yang sektor lingkungan dalam menentukan peluang
dimulai dari analisis pasar. Untuk menganalisis atau ancaman terhadap sektor industri wisata.
pasar pariwisata diperlukan informasi. Sedangkan pengamatan lingkungan internal
Pengolahan informasi ini sangat berkaitan dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan-
dengan perilaku konsumen. Ketika sudah kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang
diperoleh informasi tentu dalam dimiliki objek wisata. Miller dan Dess (1996 :
memasarkannya diperlukan suatu strategi yang 57) mengemukakan bahwa lingkungan
mampu menarik para wisatawan. memainkan peranan penting dalam
menentukan nasib seluruh industri/organisasi.
Upaya dalam memasarkan destinasi
wisata yang telah tersedia di alam dapat Mengamati lingkungan merupakan
dilakukan melalui branding dan promotion. kegiatan memonitor, mengevaluasi dan
Dan bagi daerah yang memiliki keunikan dapat menyebarkan informasi kepada orang-orang
menciptakan keunikan tersebut menjadi ikon penting di dalam organisasi berdasarkan hasil
wisata di daerah tersebut. Strategi lainnya pengamatan lingkungan eksternal dan internal.
adalah melalui develop new attractions. Pengamatan lingkungan dilakukan untuk
Strategi lain agar informasi sampai pada menghindari tindakan-tindakan strategis yang
mendadak (strategic surprice) .
Hal2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
Hal3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
Dengan kondisi ini, semua program setidaknya yang benar-benar baru, atau bisa juga
akan berjalan sesuai dengan rencana yaitu dengan menambah wahana wisata baru.
bagaimana menyampaikan produk wisata Pendirian pusat informasi Luar Negeri
kepada konsumen guna menghasilkan (overseas tourist Information centre).
keuntungan guna membekali kemandirian Dalam rangka mennyebarkan informasi
ekonomi daerah. tentang kepariwisataan Indonesia di luar
negeri adalah dengan membuka pusat
Strategi
informasi di luar negeri. Akan lebih mudah
Strategi merupakan rumusan perencanaan lagi jika memanfaatkan kedubes RI yang
komprehensif tentang bagaimana pengelola ada di luar negeri, tetapi kalau
wisata akan mencapai misi dan tujuannya. memungkinkan bisa membuka kantor
Strategi akan memaksimalkan keunggulan khusus yang menangani kepariwisataan
kompetitif dan meminimalkan keterbatasan Indonesia.
bersaing. Branding, Branding adalah kumpulan
kegiatan komunikasi yang dilakukan
Strategi dalam pasar sasaran yaitu
organisasi dalam rangka proses
menganalisis pasar yaitu mengetahui
membangun dan membesarkan brand.
wisatawan mana yang banyak tertarik atau
(Amalia E. Maulana). Branding ini
berminat dengan produk wisata yang selama
memusatkan diri pada membangun produk
ini tersedia pada suatu destinasi wisata.
wisata, Maka dari itu membangun brand
Dalam upaya memasarkan produk wisata yang awareness sangatlah penting dalam
ada di daerah dan menarik minat kunjung strategi pemasaran. Ketika melakukan
wisatawan, khusunya yang memiliki brandingkita harus memahami kubutuhan
keragaman tempat ada beberapa strategi yang dan keinginan para wisatawan bahkan
mungkin dapat digunakan sebagai berikut. lebih dalam dari itu. Bagaimana para
wisatawan memikirkan dan merasakan
Menciptakan objek wisata Unik (create
dengan hatinya untuk mempersepsikan
unique product,)Objek wisata harus
brand wisata.
memiliki posisi konsep yang unik, yang
Promotion. Kekayaan sumber daya alam
akan membedakan dari pesaingnya.
Keunikan ini akan melahirkan brand yang melimpah, Indonesia tidak akan sulit
awareness pada wisatwan. Sehingga untuk mencari dan mendirikan objek
dengan aware-nya terhadap keunikan apa wisata, hal ini telah didukung oleh
pun kapanpun melihat kondisi yang lingkungan geografis Indonesia. Melihat
hampir mirip maka ingatan akan tertuju kondisi itu justru yang paling sulit adalah
pada keunikan yang dimiliki oleh objek mengenalkan dan mengembangkan kondisi
wisata. tersebut kepada calon wisatawan. Yang
Pengembangan tujuan wisata baru harus dipikirkan adalah bagaimana untuk
(develop new attractions). Dalam melakukan pengembangan dan promosi
industri pariwisata Indonesia. Ada
pengembangan tujuan wisata baru dapat
ditempuh dengan dua bentuk yaitu melalui beberapa hal yang ada hubungan nya
dengan promosi adalah sbb:
pengembangan daerah wisata baru yang
1) Menyediakan Informasi yang jelas dan
ada. Dalam menjalankan pengembangan
rinci serta mudah diakses dengan harapan
objek wisata baru intern ini dilakukan
hal ini bisa memudahkan turis lokal
dengan membentuk bagian penelitian dan
pengembangan sendiri. Artinya bahwa maupun mancanegara yang sedang
berkunjung ke kawasan tertentu. Informasi
ketika organisasi ingin membuka tujuan
wisata baru terlebih dahulu harus yang disampaikan harus benar-benar
lengkap mulai dari kunikan yang ada di
memperhatikan keinginan dan kebutuhan
para wisatawan. Untuk memperoleh daerah wisata, akomodasi (tempat
informasi ini maka perlu adanyapenelitian istirahat,restoran, hotel) dan transportasi
terlebih dahulu. Dalam pelaksanaannya harus mudah diakses demi pelayanan
pengembangan tujuan wisata baru bisa terbaik terhadap masyarakat (lokal dan
dengan cara benar menciptakan tujuan mancanegara).Kegiatan ini bisa dilakukan
dengan cara menyebarkan informasi secara
Hal4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
depan dan ditunjang oleh sumber daya yang Abdul, Halim, 2002. Otonomi dan Manajemen
profesional. Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN
Untuk memaksimalkan pendayagunaan sumber
daya alam yang melimpah, pengelola wisata Pendit, N.S., 1994, Ilmu Pariwisata: Sebuah
harus memiliki sistem yang diperlukan untuk Pengantar Perdana, Jakarta: PT Pradnya
melaksanakan atau membantu usaha-usaha Paramitha
pelaksanaan strategi pemasaran dalam rangka
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
mencapai sasaran yang ditetapkan.
Republik Indonesia. (2012). RencanaStrategis
Upaya mengefektifkan pengelolaan dan Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi
pengembangan obyek maupun kawasan- Pariwisata 2012-2014.Jakarta: Direktorat
kawasan wisata perlu dilakukan secara Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata
komprehensif dan terpadudengan KementerianPariwisata dan Ekonomi Kreatif
mengantisipasi berbagai pengembangan Republik Indonesia
dilingkungan internalmaupun eksternal yang
ada.
Ada beberapa hal yang mendasar yang
dianggap penting untuk diperhatikan karena
hal ini dapat mempengaruhi perkembangan
objek wisata:
1. sarana dan prasarana penunjang kebutuhan
berwisata
2. perlunya daya pengawasan terhadap
pelaksanaan retribusi dari sektor pajak
pariwisata
3. diperlukan organisasi pariwisata yang
dapat meningkatkan pelayanan kepada
wisatawan yang berkunjung pada suatu
daerah berkaitan dengan meningkatnya
orang-orang melakukan perjalanan wisata,
baik domestik maupun mancanegara
DAFAR PUSTAKA
Heath, Ernie dan Geoffrey, 1992, Marketing
Tourism Destination A Strategic Planning
Approach, New York : John Willey & Sons,
Inc.
Kotler, Philip, John Bowen, dan James
Mekens, 1999, Marketing For Hospital and
Tourism, Singapore : Prentice Hall, Upper
Sadle River NJ 7458.
Yoeti, Oka A., 1996, Pemasaran Pariwiasata
Terpadu, Bandung : Angkasa.
------------------ , 1998, Strategi Pemasaran
Hotel, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Direktorat jenderal Pariwisata, 1999, Analisis
Pasar Wisatawan Manca Negara, Jakarta :
Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya.
Hal6