313 1432 2 PB
313 1432 2 PB
ABSTRACT
In relation to the efforts of restoration and water pollution control (PPA) into the upstream Citarum River,
the revitalization of IPAL Cisirung is done to increase the capacity to optimize its performance. IPAL Cisirung
is built with wastewater, chemical and biological waste treatment technology. This activity is carried out by
conducting field survey and sample testing in the laboratory. The current wastewater discharge that goes to
IPAL Cisirung is 206,10 L/sec. The purpose of this activity is to make basic design of IPAL Cisirung
revitalization as reference of Detail Engineering Design (DED) with planning capacity of 350 L/sec. Water
sampling is done based on the description of the processing unit that must be revitalized, namely equalization
tub, sedimentation bed outlet I and sedimentation basin II. The result of laboratory test showed that the
optimum condition of turbidity was 28.6 NTU. Revitalization of the biological treatment unit is designed
using the Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) technology. The advantages are very effective in reducing COD
by 85%, reducing nitrogen through nitrification process and able to absorb TSS or MLSS as much as 2400
mg/L.
Keyword : Basic Design, Cisirung, IPAL, MBBR, Revitalization
47
Jurnal Sumber Daya Air Vol.14 No. 1 Mei 2018: 47–60
48
Upaya Optimasi Kinerja Melalui Basic Design Revitalisasi…(Ratna Adiana, dkk)
IPAL terpadu ini memiliki unit-unit unit-unit sedimentasi, dan unit pengendali banjir
pengolahan yang terdiri atas pengolahan yang juga tidak berfungsi sehingga menyebabkan
pretreatment berupa kolam equalization basin, air limbah tidak dapat dialirkan ke Sungai
unit pengolahan kimia berupa unit pengadukan Citarum, serta membuat lokasi IPAL terendam air
cepat, pengadukan lambat dilengkapi dengan unit banjir.
pembubuhan bahan kimia (koagulan) dan Melihat kondisi kinerja IPAL Cisirung di atas,
sedimentasi, unit pengolahan biologi (activated diperlukan perbaikan untuk mencapai kondisi
sludge), unit pengolahan lumpur, serta bangunan- optimal instalasi melalui kegiatan revitalisasi IPAL
bangunan pendukung termasuk laboratorium dan Cisirung. Tujuan dari kegiatan ini adalah
gedung kantor. Disamping unit IPAL, lokasi IPAL didapatkannya basic design revitalisasi IPAL
ini juga dilengkapi dengan sistem pengendalian Cisirung sebagai acuan Detailed Engineering
banjir berupa pintu air dan pompa pengendali Design (DED) Revitalisasi IPAL Cisirung.
banjir. Pada saat ini IPAL dioperasikan oleh pihak
Lokasi Kegiatan
swasta yang bekerjasama dengan Pemda
Kabupaten Bandung dan Puslitbang Sumber Daya Lokasi IPAL Cisirung berada di Jalan Cisirung,
Air. yang merupakan bagian dari Jalan Mohamad Toha.
Jalan tersebut bermula dari jembatan tol
Kinerja IPAL Cisirung terhitung kurang
Cipularang segmen Mohamad Toha hingga Jalan
optimal. Hal ini dapat dilihat dari tidak
Cisirung dan berdekatan dengan Sungai Citarum.
berfungsinya beberapa unit pengolahan secara
Lokasi IPAL Cisirung terletak secara strategis
baik. Unit pengolahan kimia tidak berjalan dengan
untuk mengakomodasi buangan air limbah dari
baik sehingga membuat penyisihan warna limbah
industri-industri Bandung Selatan yang berada di
tekstil tidak optimal, unit pengolahan biologi juga
Sungai Citarum bagian hulu. Lokasi kegiatan dan
tidak berfungsi dengan baik sehingga
sistem penyaluran air limbah industri dapat
kemungkinan kandungan bahan organik masih
dilihat pada Gambar 2.
tinggi, unit pengolahan lumpur tidak difungsikan
sehingga lumpur kemungkinan tidak terkuras dari
49
Jurnal Sumber Daya Air Vol.14 No. 1 Mei 2018: 47–60
Gambar 3 Diagram proses pengolahan air limbah dengan proses lumpur aktif standar (konvensional).
50
Upaya Optimasi Kinerja Melalui Basic Design Revitalisasi…(Ratna Adiana, dkk)
51
Jurnal Sumber Daya Air Vol.14 No. 1 Mei 2018: 47–60
52
Upaya Optimasi Kinerja Melalui Basic Design Revitalisasi…(Ratna Adiana, dkk)
Cisirung. Parameter yang diperiksa di lapangan Berikut penjelasan detail terkait basic design
adalah pH, daya hantar listrik, temperature, dan revitalisasi IPAL Cisirung.
oksigen terlarut sedangkan parameter lainnya Bak Ekualisasi dan Bak Pengendap 1
dianalisis di laboratorium.
Elevasi dasar bak berada pada posisi -2,50 m
Parameter-parameter kualitas air IPAL berupa dasar bak tanah. Dasar bak ini diperdalam
Cisirung yang diuji di laboratorium terdiri dari menjadi -4,00 m berupa pelat lantai beton tebal
BOD-5, COD, Total Suspended Solid, Stirred t=200 mm. Elevasi sisi atas bak adalah +3,50 m.
Sludge, Fenol Total, Krom Total, Amonia Total, Bak ekualisasi dan bak pengendap dibagi menjadi
Sulfida, Minyak dan Lemak, serta pH. Parameter 3 bagian yang dibatasi oleh tambahan tembok
kualitas air yang digunakan mengikuti aturan pemisah. Selain itu, direncanakan lubang
baku mutu air limbah domestik dan industri berukuran 1 x 1 m2 ditengah tembok pemisah
sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tambahan.
Republik Indonesia (PERMENLHRI) Nomor 5
Struktur pelat lantai beton bertulang sistem
Tahun 2014 dan Nomor P.68 Tahun 2016. Titik
half slab merupakan struktur pelat dengan
pengambilan sampel dilakukan pada bak
pekerjaan konstruksi pemasangan pelat lantai
ekualisasi, outlet bak pengendap I, dan bak
beton bertulang separuh precast dan separuhnya
pengendap II. Berdasarkan hasil pengujian,
lagi in situ. Elemen separuh precast menyesuaikan
kualitas air di ketiga titik pengambilan sampel
dengan beban maksimal yang masih aman
dikategorikan cukup parah. Hal ini berkaitan
diangkat dengan tower crane. Denah Bak
dengan sebagian besar parameter yang diuji
Ekualisasi dan Bak Pengendap I ditujukan pada
melebihi batas baku mutu air yang didasarkan
Gambar 9.
pada PERMENLHRI No. 5 Tahun 2014. Parameter-
parameter fenol total, krom total, minyak dan Bak Aerasi
lemak masih berada di bawah ambang batas mutu Tambahan luas bak aerasi pada lahan yang
air limbah industri. terbatas direncanakan di atas bangunan bak
Revitalisasi IPAL Cisirung dilakukan dengan aerasi existing, dengan demikian revitalisasi bak
menggunakan teknologi biofilter dan Moving Bed aerasi berupa bangunan satu lantai (Gambar 10).
Bioflm Reactor (MBBR). Pemilihan teknologi ini Pondasi tiang pancang 5D400 mM - 30 M (interval
sudah dianalisis kelebihan dan manfaatnya 8 mM) dipasang pada kolom K. Per pondasi
dibandingkan dengan teknologi lain. Gambar 8 ukuran 600*2400 mM2, yang diperlihatkan pada
berikut ini merupakan usulan teknologi MBBR Gambar 11.
yang akan digunakan untuk merevitalisasi Treatability Trial Pertama: on-going
pengolahan IPAL Cisirung. MLSS : 2400 mg/l
COD H0 : 565,6 mg/l
COD H+1 : 178 mg/l
53
Jurnal Sumber Daya Air Vol.14 No. 1 Mei 2018: 47–60
54
Upaya Optimasi Kinerja Melalui Basic Design Revitalisasi…(Ratna Adiana, dkk)
55
Jurnal Sumber Daya Air Vol.14 No. 1 Mei 2018: 47–60
700
2500
600
500 2000
COD, mg/l
MLSS, mg/l
400
1500
300
1000
200
500
100
0 0
0 1 2 3 4 5 6 7
Hari Ke-
COD MLSS
56
Upaya Optimasi Kinerja Melalui Basic Design Revitalisasi…(Ratna Adiana, dkk)
Tabel 1 Hasil Percobaan Kualitas Air Setelah dilakukan perhitungan volume yang
menggunakan Triatibility Trial dibutuhkan untuk Unit Kontak Aerasi yaitu
Kedua. 8797,09 m3.
Hari Unit COD MLSS COD
ke- Removal Waktu Tinggal
0 mg/l 625 ± 2620 -
8
1 mg/l 278 ± 2580 55 %
21
2 mg/l 254.2 2564 59 %
± 14 Waktu tinggal untuk bak kontak aerasi yaitu
3 mg/l 201 ± 2606 68 % 4,65 jam sudah sesuai dengan kriteria desain yang
4 ada. Sehingga volume yang dibutuhkan aerasi
4 mg/l 182 ± 2625 71 % tidak perlu diubah lagi.
15
5 mg/l 180 ± 2750 71 %
6
6 mg/l 166 ± 2720 73 %
24 Penambahan MLVSS (Px)
7 mg/l 164 ± 2732 74 %
11
57
Jurnal Sumber Daya Air Vol.14 No. 1 Mei 2018: 47–60
58
Upaya Optimasi Kinerja Melalui Basic Design Revitalisasi…(Ratna Adiana, dkk)
Gambar 15 Indeks keberlanjutan upaya PPA Citarum Tahun 2015, 2030 dan 2050
Sasaran agar pengelolaan IPAL Cisirung bisa ini kemudian diimplementasikan di IPAL Cisirung
optimal adalah bila terjalin keterpaduan antara yang terletak di kawasan industri sepanjang Jalan
institusi-institusi yang terlibat atau bisa Mohammad Toha, Bandung.
dilibatkan, yaitu Puslitbang Sumber Daya Air, IPAL Cisirung dibangun dengan teknologi
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, PJT pengolahan air limbah secara fisika, kimia, dan
II, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) biologi. Basic design revitalisasi dengan
Provinsi Jawa Barat, Dinas Lingkungan Hidup meningkatkan kapasitas IPAL Cisirung dilakukan
Provinsi Jawa Barat, Dinas Lingkungan Hidup agar kinerja IPAL menjadi lebih optimal. Kegiatan
Kabupaten Bandung, dan Pihak III/ Swasta yang revitalisasi dilakukan dengan melakukan survei
ditunjuk. Semua pihak harus tetap berlandaskan lapangan dan pengujian sampel di laboratorium.
kepada tugas dan fungsi masing-masing, namun Berdasarkan investigasi lapangan, IPAL
bersinergi dalam sistem keberlanjutan Cisirung mengalami penurunan kinerja
pengendalian pencemaran air di Sungai Citarum, pengoperasian IPAL dan teknologi IPAL sehingga
terutama dalam pengelolaan IPAL Cisirung. hasil olahan tidak optimal. Untuk titik
Analisis menggunakan metode SWOT pengambilan sampel berada pada bak ekualisasi,
menunjukkan bahwa institusi yang paling luwes outlet bak pengendap I, dan bak pengendap II.
untuk pengoperasian IPAL Cisirung adalah PJT II Kualitas air di ketiga titik pengambilan sampel
dan Pihak III/ Swasta, karena dapat memungut, dikategorikan cukup parah karena sebagian besar
menerima, serta menggunakan biaya jasa parameter kualitas air yang diuji melebihi standar
pengelolaan IPAL Cisirung. Namun untuk PJT II baku mutu air. Hasil pengujian laboratorium
kemungkinan besar ada penolakan oleh menggunakan proses kimiawi (Jar Test)
Kabupaten Bandung karena tidak sesuai dengan menunjukan bahwa kondisi optimum kekeruhan
asas desentralisasi, dan untuk Pihak III/ Swasta adalah pada waktu ke-15, dengan nomer Beaker 4
harus memiliki daya saing tinggi menghadapi dan dengan nilai kekeruhan sebesar 28,6 NTU.
persaingan bebas dalam dunia usaha, apalagi Berdasarkan hasil uji laboratorium, optimasi
dengan masuknya investor asing. Institusi- kinerja IPAL Cisirung dapat dilakukan melalui
institusi lain yaitu Puslitbang Sumber Daya Air, kegiatan revitalisasi menggunakan teknologi
BBWS Citarum, Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Teknologi ini
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, sangat efektif dalam mereduksi BOD, nitrifikasi,
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung menghilangkan nitrogen, dan tidak perlu
harus tetap bersinergi sebagai institusi regulator melakukan pengembalian lumpur. Teknologi ini
dan kontrol. juga memberikan peningkatan perlindungan
terhadap toxic shock, dan dalam waktu sementara,
KESIMPULAN secara otomatis menyesuaikan pemuatan fluktuasi
sehingga dapat terhindar dari kendala banjir.
Berkaitan dengan upaya PPA di Sungai Dari aspek manajemen, pengelolaan IPAL
Citarum bagian hulu, dimensi teknis lebih mudah Cisirung dapat berjalan dengan optimal bila
diimplementasikan dibandingkan dimensi lain terjalin keterpaduan antara institusi-institusi yang
seperti sosial-budaya, penegakan hukum, dan terlibat atau dapat dilibatkan, yaitu Puslitbang
yang tersulit adalah dimensi ekonomi. Upaya PPA Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai
59
Jurnal Sumber Daya Air Vol.14 No. 1 Mei 2018: 47–60
(BBWS) Citarum, PJT II, Dinas Pengelolaan PERMENLHRI. 2014. Baku Mutu Air Limbah.
Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, dan PERMENLHRI. 2016. Baku Mutu Air Limbah
Pihak III/ Swasta yang ditunjuk. Domestik. Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Republik Indonesia No. P.68/Menlhk-
UCAPAN TERIMA KASIH Setjen/2016.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada PT. Darma Indra Bandung. 2008. Pengelola IPAL
Kepala pusat Litbang SDA atas bimbingan dan Cisirung Bandung Selatan.
masukan-masukannya, kepada rekan-rekan dan Puslitbang Sumber Daya Air. 2012. Data Kualitas
semua pihak yang memberikan dukungan dan Air, DAS Citarum. Balai Lingkungan Keairan.
masukannya, sehingga makalah ini dapat Bandung.
tersusun. Pusltibang Sumber Daya Air. 2016. Basic Design
DAFTAR PUSTAKA Revitalisasi Cluster IPAL Industri Cisirung,
Output Kegiatan Teknologi Restorasi Kualitas
Adiana, R. 2017. Pilihan untuk Kinerja yang
Air Sungai Citarum Hulu. No.
Optimum terhadap Barang Milik Negara
SM/IP16.01/01.a.6/LK/2016.
(BMN) Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Cisirung, Daerah Industri Bandung Standar Nasional Indonesia. 2008. Air dan Air
Selatan. Seminar Litbang, Pusat Penelitian dan Limbah – Bagian 59: Metode Pengambilan
Pengembangan Sumber Daya Air. Contoh Air Limbah. SNI 6989.59.2008.
American Public Health Association. 1999. Standar Nasional Indonesia. 2009. Air dan Air
Standard Methods for the Examination of Limbah – Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan
Water and Wastewater. America Water Works Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen
Association, Water Environment Federation. Demand/COD) dengan Refluksi Tertutup
secara Spektrofotometri. SNI 6989.2:2009.
College of Tropical Agriculture and Human
Resources. 2010. Guidelines for Livestock Standar Nasional Indonesia. 2009. Air dan Air
Waste Management. University of Hawaii- Limbah – Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan
Manoa in collaboration with Hawaii State Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen
Department of Health. Demand/BOD). SNI 6989.72:2009.
Departemen Permukiman dan Pengembangan Tchobanoglous, G., Burton, F. L., dan Stensel, H. D.
Wilayah. 2000. Berita Acara Nomor: 2003. Wastewater Engineering: Treatment
17/BA/M/2000 Tentang Serah Terima and Reuse, Edisi 4. McGrawHill, USA.
Pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Tim Cisirung BLKK. 2016. Teknologi Restorasi
(IPAL) Cisirung Daerah Industri Bandung Kualitas Air Sungai Citarum Hulu. Kegiatan
Selatan. Ditandatangani oleh Menteri Revitalisasi Cluster IPAL Industri Cisirung.
Kimbangwil dan Bupati Bandung pada tanggal Puslitbang Sumber Daya Air.
19 April 2000. Undang-undang Republik Indonesia. 2009.
Keputusan Presiden. 2012. Penetapan Wilayah Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Sungai. Kepres Nomor 12 Tahun 2012. Hidup. UU No. 32 Tahun 2009.
Lariyah, M. S., Mohiyaden, H. A., Hayder, G., Yusuf, I. A. 2016. Analisis Pengendalian
Hussein, A., Basri, H., Sabri, A. F., dan Noh, M. Pencemaran Air di Zona Hulu Sungai Citarum
N. 2016. Application of Moving Bed Biofilm dengan Model Multidimensional Scalling.
Reactor (MBBR) and Integrated Fixed Jurnal Sumber Daya Air, 12 (1), 17 – 32.
Activated Sludge (IFAS) for Biological River Yusuf, I. A., Sudjianto, W., dan Rahmilia, S. 2016.
Water Purification System: A Short Review. Basic Design Revitalisasi Cluster IPAL Industri
Earth and Environmental Science 32 (2016) Cisirung. Seminar Hasil Litbang, Pusat Litbang
012005. Sumber Daya Air.
Mcquarrie, J. dan Boltz, J. 2011. Moving Bed
Biofilm Reactor Technology: Process
Applications, Desgin and Performance. Water
Environment Research 83 (6): 560-575.
60