Anda di halaman 1dari 8

DOKUMENTASI MANAJEMEN STRATEGI

SUDONO SALIM – SALIM GROUP


(BCA, INDOFOOD, BOGASARI)

Disusun Oleh :

Melani Ratna Furri 181010505339


Mochamad Viky Suhada 181010501080
Nofia Abdilah 181010503922
Pajri Mulyana 181010503061
Renti Meilani 181010502252

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
2021
DOKUMENTASI SUDONO SALIM
SALIM GROUP (BCA, INDOFOOD, BOGASARI)

A. Profil Sudono Salim


Soedono Salim atau Liem Sioe Liong (19 Juli 1916 – 10 Juni 2012)
adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri Salim Group.
Kepemilikan Salim Group meliputi Indofood, Indomobil, Indocement,
Indosiar, BCA, Indomaret, Indomarco, PT Mega, Bank Windu Kencana, PT
Hanurata, dan PT Waringin Kencana dan lain-lain. Selain itu bersama Djuhar
Sutanto, Sudwikatmono dan Ibrahim Risjad (dikenal dengan The Gang of
Four) mendirikan sebuah perusahaan tepung terigu terbesar di Indonesia yaitu,
PT Bogasari Flour Mills.
Liem Sioe Liong (Soedono Salim) lahir dari keluarga petani di
Fuqing, Fujian, Republik Rakyat Tiongkok pada 19 Juli 1916. Nama Soedono
diberikan oleh Soeharto, sedangkan Salim adalah nama keluarga yang ia
pilih.Ia merantau dari Tiongkok ke Indonesia pada usia 20-an menggunakan
kapal Belanda. Ia menyusul kakaknya, Liem Sioe Hie yang telah lebih dahulu
merantau ke Indonesia. Setibanya di Kudus, ia bekerja sebagai karyawan
pabrik kerupuk. Tak lama, ia beralih menjadi pebisnis cengkeh dan berhasil
menjadi bandar cengkeh terbesar di Kudus pada usia 25 tahun.
Pada tahun 1945, Liem menjadi penyedia logistik, senjata dan obat-
obatan bagi tantara Indonesia menghadapi Belanda. Ia mengenal Sulardi, kakak
Sudwikatmono dan sepupu Soeharto, yang saat itu menjadi perwira logistik.
Setelah perang usai, Liem pindah bisnis ke Jakarta. Bersama Mochtar Riady,
Liem mendirikan usaha pemberian kredit bernama Central Bank Asia, yang
kemudian berubah nama menjadi Bank Central Asia (BCA) pada tahun 1960.
Sulardi merupakan orang yang mengenalkan Liem pada Soeharto.
Pada awal kepemimpinan Soeharto, Liem adalah orang yang dipercaya Bulog
untuk mengimpor 35.000 ton beras pada tahun 1967. Pada tahun 1968, bersama
dengan Sudwikatmono, Ibrahim Risjad dan Djuhar Sutanto, ia mendirikan PT
Bogasari melalui CV Waringin Kentjana. Mereka berempat juga mendirikan
Indocement Tunggal Prakarsa pada tahun 1975. Selain bisnis tepung dan
semen, ia juga melebarkan sayap bisnis dengan menggunakan nama Indo pada
produk-produknya, seperti Indomilk (susu), Indofood Sukses Makmur (mie
instan), Indomobil (kendaraan), dan Indomaret (swalayan). Selain itu, ia juga
masuk ke bisnis properti melalui PT Metropolitan Development.

B. Strategi Perusahaan BCA, Indofood dan Bogasari


1. Strategi Perusahaan BCA
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga terus melakukan inovasi
mendorong pertumbuhan bisnis bancassurance. Salah satunya dengan
mengoptimalkan pemasaran secara digital dan memperluas produk untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan terkini dari masyarakat. Yang terbaru,
BCA bekerjasama dengan AIA meluncurkan inovasi produk bancassurance
terbaru yaitu Proteksi Penyakit Kritis Maksima Extra (PRIMA Extra).
Inovasi produk ini memberikan perlindungan terhadap 136 penyakit serius
dan perlindungan lain yang dapat melindungi nasabah secara ekstra antara
lain perlindungan penyakit kanker yang mungkin kembali terjadi, perawatan
kanker dan jantung di luar negeri dan perlindungan anak sebelum lahir.
Sementara penjualan produk bancassurance terus dioptimalkan
lewat aplikasi Welma. Pada Aplikasi wealth management BCA telah
tersedia link contact bagi calon nasabah yang ingin mengakses produk-
produk proteksi. "Jika ada yang tertarik dengan produk-produk kerjasama
BCA dan perusahaan asuransi, seperti AIA maka dapat mereka
meninggalkan kontak pribadi pada link tersebut akan bisa dihubungi AIA.
Jadi sistem nanti kami akan jemput bola," EVP Wealth Management BCA,
Adrianus Wagimin konferensi pers vitual, Kamis .
Drianus bilang, Welma telah didownload sebanyak 94.000 user saat
ini dimana 95% cukup aktif bertransaksi terutama investasi. Transaksi
Welma untuk investasi tumbuh sangat pesat tahun lalu. Oleh karena itu,
BCA ingin menorehkan kesuksesan serupa pada bisnis bancassurance lewat
aplikasi tersebut tahun ini.

Visi :
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar
penting perekonomian Indonesia.
Misi :
 Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran
dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
 Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan
finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
 Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholders BCA.

2. Strategi Perusahaan Indofood


a) Produk
Brand name yang digunakan dalah Indomie. Satu bungkus Indomie
standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-
bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm,
bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo
dengan massa 120 gram. Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera
orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan
konsumen yang semakin banyak, terbutki dengan semakin bertambahnya
variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mi kuah, mi regional ( mie
dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisonal daerah-daerah di
Indonedia ) mie premium, serta mie jumbo.
2). Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan
paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga
Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan di
Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp 1.500,-.

3). Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah
titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005,
sehinga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas memalui rantai
suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga
setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu
yang sesingkat mungkin. Di Yogyakarta gen-agen Indofood juga
bekerjasama dalam meyediakan indomie dengan warung-warung seperti
Burjom (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mi instan
sebagai menu utama).

4) Promosi
Indomie memiliki tagline yaitu Indomie Seleraku. PT Indofood juga
melakukan promosi melalui beberapa media seperti billboard, iklan TV,
sponsor acara, dll. Seperti contohnya Indomie juga menggelar ajang
membuat lagu “ jingle “ untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle
Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008. Tujuannya untuk masyarakat
dapat mengetahui ciri khas dari Indomie.
Visi
Menjadi Total Food Soulutions Company
Misi
 Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami, dan teknologi
kami
 Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau pada
produk kami yang disukai oleh pelanggan
 Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada
pelanggan domestik dan internasional
 Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup
masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi
 Untuk terus meningkatkan stakeholders value

3. Strategi Perusahaan Bogasari


Sebagai anak perusahaan, keberhasilan Bogasari Flour Mills,
sebenarnya juga tidak lepas dari peran perusahaan induknya (parent
company). Sejak didirikan pada tahun 1971, Bogasari Flour Mills dibawah
kendali Salim Grup. Kemudian, pada tahun 1992, Bogasari Flour Mills
diakuisisi oleh perusahaan yang masih dibawah naungan Salim Grup yaitu
PT Indocement Tunggal Perkasa. Kejadian menarik terjadi pada tahun 1995,
ketika Indofood Sukses Makmur mengakusisi Bogasari Flour Mills senilai
Rp 1,4 trilyun dari PT Indocement Tunggal Perkasa (Indocement Tunggal
Perkasa, 1995; Indofood Sukses Makmur, 2008).6 Ini merupakan strategi
integrase vertikal ke belakang (backward vertical integration) PT Indofood
Sukses Makmur karena Bogasari Flour Mills melalui Bulog adalah pemasok
tepung terigu terbesar yang merupakan bahan utama pembuatan mie instant.
Dengan memiliki Bogasari Flour Mills, maka kebutuhan Indofood Sukses
Makmur akan bahan baku mie.
Bogasari Flour Mills menerapkan strategi diferensiasi. Memiliki
kelemahan tidak bisa bersaing dengan tepung terigu impor dalam masalah
harga jual, maka pilihan strategi diferensiasi adalah strategi bersaing yang
ideal bagi Bogasari Flour Mills. Karena dengan produk yang terdiferen
(berbeda) dibandingkan dengan produk pesaingnya, maka harga yang lebih
tinggi tidak akan menjadi masalah bagi pelanggan tepung terigu. Pelanggan
tepung terigu akan merasa adanya perbedaan harga produk Bogasari Flour
Mills dibandingkan dengan produk pesaing lainnya dikarenakan adanya
perbedaan kualitas produk. Singkatnya, harga produk Bogasari Flour Mills
lebih mahal karena kualitas produknya lebih baik dibandingkan produk
pesaingnya. Sebelum krisis ekonomi, produk Bogasari Flour Mills yang
dijual oleh Bulog di pasaran adalah produk generik dengan tiga merek yaitu:
Cakra Kembar, Segitiga Biru dan Kunci Biru. Ketiga merek inipun hanya
untuk membedakan kandungan protein yang terdapat dalam tepung terigu
(Swasembada, 2000). Cakra Kembar untuk tepung terigu dengan kandungan
protein tinggi, Segitiga Biru untuk tepung terigu dengan kandungan protein
sedang, dan Kunci Biru untuk tepung terigu dengan kandungan protein
rendah. Ketiga produk ini dikemas dengan ukuran sak (25 kg), tidak ada
kemasan praktis misalnya 1 kg. Sehingga pembelian di bawah 25 kg harus
dipecah dengan bungkus lain (misalnya plastik bening tanpa merek).
Akibatnya konsumen tidak begitu peduli dengan masalah merek (brand
name). Perpindahan merek (brand switching) cukup tinggi khususnya pada
segmen UKM dan rumah tangga karena tidak ada loyalitas pelanggan.
Untuk mengatasi hal ini maka Bogasari Flour Mills mengeluarkan produk
dengan kemasan praktis 1 kg.
Dengan kemasan yang lebih kecil, harga bisa lebih terjangkau dan
bisa menunjukkan bahwa kualitas terjaga karena di setiap kemasan
tercantum tanggal kadaluwarsa. Dari sisi pemeliharaan, juga lebih mudah
menjaga tingkat higienis, kebersihan maupun keputihannya, sehingga tidak
perlu diayak sebagaimana dalam kemasan besar ketika akan digunakan
untuk bahan baku kue atau roti. Namun yang lebih penting lagi dengan
adanya kemasan kecil adalah pelanggan bisa lebih mengerti tentang brand
name tepung terigu yang digunakan. Selain kemasan, diversifikasi produk
juga dilakukan oleh Bogasari Flour Mills. Selain untuk lebih menyesuaikan
kebutuhan pelanggan akan spesifikasi tepung terigu, diversifikasi produk
seperti produk dengan kualitas rendah berharga murah sekaligus untuk
menyaingi harga tepung terigu impor yang masuk ke Indonesia
(Swasembada, 2001).
Sedangkan untuk lebih mendekatkan diri kepada pengguna tepung
terigu khususnya UKM maka Bogasari Flour Mills menciptakan Bogasari
Baking Training Center. Baking Training Center ini didedikasikan untuk
seluruh lapisan masyarakat yang ingin mempelajari cara pengolahan tepung
terigu, seperti cara pembuatan roti, kue, biskuit dan mie Bogasariflour.

Visi
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills memiliki visi
“Menjadi perusahaan terkemuka dari penyedia produk tepung-tepungan
berkualitas premium dan bernilai tinggi termasuk jasa terkait, yang
terintegrasi”.
Misi
 Menghasilkan produk ber kualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan
 pelanggan;
 Mendistribusikan produk secara intensif untuk menjangkau seluruh
area
 potensi, baik wilayah Indonesia maupun wilayah regional;
 Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia;
 Memperkuat daya saing dengan menerapkan teknologi yang tepat dan
 proses yang efektif;
 Berupaya secara terus-menerus menambah nilai perusahaan bagi para
 pemangku kepentingan.

Anda mungkin juga menyukai