Anda di halaman 1dari 4

A.

Home visit

Siswa disekolah juga tidak terlepas dari persoalan dan permasalahan akibat
tuntutan zaman yang semakin kompleks. Permasalahan mereka alami di sekolah
seringkali tidak terelakan, karena sumber-sumber bukan hanya berasal dari sekolah
saja tetapi juga dari lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal. Untuk
menghadapipersoalan tersebut maka diperlukan kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah yang salah satunya ialah home visit.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan yang menyatakan bahwa pelayanan


konseling merupakan suatu bentuk bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan
maupun kelompok dan perkembangan secara optimal, dalam bidang pengembangan
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaa karir, melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku

Menurut Prayitno merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam


kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung jawab
konselor dalam pelayanan konseling. Dengan kegiatan pendukung akan diperoleh
berbagai informasi atau data yang dapat digunakan untuk lebih mengefektifkan layanan
konseling dan dapat mendorong partisipasi orang tua (dan anggota keluarga lainnya)
untuk sebesar-besarnya memenuhi kebutuhan anak atau individu yang bermasalah.1

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkanbahwa pelaksanaan home


visityang dilakukan guru BK adalah untuk mendapatkan data/keterangan mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan siswa, seperti kondisi rumah tangga, orang tua, fasilitas belajar,
hubungan antar anggota keluarga, sikap dan kebiasaan serta berbagai pendapat orang tua
dan anggota rumah dilakukan oleh beberapa keluarga lainnya terhadap siswa

Kegiatan home visit merupakan kegiatan yang sangat penting ketika dalam kondisi
tertentu. sebagaimana yang telah disampaikan oleh Sukardi adalah untuk memperoleh
1
Puji Gusri Handayani. Hafiz Hidayat, “Pentingnya pelaksanaan home visitoleh guru bimbingan dan
konseling”, Jambore Konseler 3 (2017), 169-171
berbagai keterangan (data)yang diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan
permasalahan yang dialami siswa dan membahas dalam pengentasan permasalahan
siswa.2 Yang dimaksut disini pihak sekolah khususnya guru Bk harus melakukan kegiatan
tersebut ketika peserta didik telah melakukan perilaku yang dirasa sangat membutuhkan
bimbingan secara khusus. Adapun beberapa manfaat memiliki beberapa manfaat kegiatan
hoem visir antara lain:

1) Munculnya kesamaan visi orangtua siswa terhadap sekolah,

2) Adanya dukungan orangtua siswa terhadap program sekolah. Dukungan ini meliputi
dua aspek yaitu dalam aspek pemberian layanan serta dalam hal kegiatan manajemen,

3) Adanya kerjasama antara sekolah dan orangtua siswa dalam menyelesaikan masalah-
masalah siswa di sekolah,

4) Munculnya partisipasi orangtua siswa terhadap sekolah,

5) Munculnya rasa ikut memiliki dalam menyukseskan program pendidikan,

6) Melancarkan program-program sekolah baik sekarang maupun yang akan datang,3

Jadi dapat Keberhasilan dari layanan home visit di dukung oleh keterlibatan keluarga
dan guru yang professional, mampu berinteraksi langsung secara efektif dengan
keluarga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dari waktu ke waktu akan
mengalami perubahan pada hasil belajar siswa. Dari beberapa elemen tersebut ketika
semua terlibat maka hasilnya pun tidak bisa maksimal bahkan kegiatan tersebut tidak
berasil

B. Penempatan dan Penyaluran


2
Konita Dian Dwita, Ade Irma Anggraeni, Haryadi, “Pengaruh Home Visit dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Siswa di SDIT Harapan Bangsa”, Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi (JEBA), Vol 20 No 01,
2018, 6

3
Husna Amalia, “Implementasi Home visit Dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran PAI di SDIT Al-Azhar
Kediri
Siswa yang memperoleh layanan penempatan dan penyaluran yang tepat
memungkinkan dia untuk menigkatkan motivasi belajar yang dapat meneruskan
pendidikannya dengan sukses dan dapat menduduki jabatan (pekerjaan) secara
professional yang akan mengantarkannya kepada kesejahteraan dalam menghadapi
kehidupan kedepannya.

Menurut Sukardi dan Kusmawati mengartikan pelayanan penempatan dan


penyaluran adalah “pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta
didik (klien/konseli) memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya
penempatan/penyaluran dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi,
program latihan, magang, kegiatan korikuler atau ekstra kurikuler, sesuai dengan
potensi, bakat dan minat, serta kondisi pribadinya”4.

Dalam hal ini ada dua hal penting yang harus di perhatikan ketika menerapkan
layanan penempatan dan penyaluran yang tepat.

Perencanaan layanan penempatan dan penyaluran yang dilakukan oleh guru


bimbingan dan konseling yaitu meliputi, identifikasi kondisi yang menunjukan adanya
permasalahan pada diri siswa tertentu, menetapkan siswa yang menjadi sasaran
layanan, menyiapkan prosedur langkah-langkah dan perangkat serta fasilitas layanan,
dan menyiapkan kelengkapan administrasi. Hal ini di perkuat maupun sejalan dengan
pemikiran Tohirin yang mengatakan perencanaan mencakup

1) identifikasi kondisi yang menunjukan adanya permasalahanpada diri siswa


tertentu

2) menetapkan siswa yang akan menjadi sasaran layanan,

3) menyiapkan prosedur langkahlangkah dan perangkat serta fasilitas layanan, dan

4) menyiapkan kelengkapan administrasi.”

4
Kegiatan perencanaan sangat diperlukan demi menjamin keteraturan dan
keberhasilan penyelenggaraan layanan penempatan dan penyaluran serta menjamin
tercapainya tujuan yang hendak dicapai. Maka kegiatan layanan penempatan dan
penyaluran perlu perencanaan, dan disusun serta dilaksanakan dengan efektif.

Setelah perencanaan telah terlaksana, setelah itu masuk dalam pelaksanaan layanan
penempatan penyaluran oleh guru bimbingan dan konseling.

1. adapun pelasanaan tersebut ialah melakukan analisis terhadap berbagai kondisi


yang terkait dengan permasalahan siswa sesuai prosedur

2. langkah-langkah yang telah ditetapkan dan melaksanakan layanan


penempatan dan penyaluran.

Anda mungkin juga menyukai