SKRIPSI
“Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”
Oleh :
Siti Muyassaroh
NIM S11037
SKRIPSI
“Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”
Oleh :
Siti Muyassaroh
NIM S11037
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb
iv
8. Sahabat-sahabat saya (Laras, Suci, Utari, Santi, Henik, Vera )yang selalu
memberi semangat dan dukungan.
9. Teman-teman mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan angkatan 2011
STIKes Kusuma Husada Surakartayang telah
senantiasamenjaditemanseperjuangan.
10. Responden yang telahbersediamenjadiresponden serta semua pihak yang telah
membantu proses penelitian.
PenulismenyadaribahwadalampenyusunandanpenulisanSkripsiinimasihban
yakterdapatkekurangan, untuk itu kritikdan saran yang
sifatnyamembangunsangatlahpenulis harapkan
sehinggadapatmenyempurnakanSkripsiini.HarapanpenulissemogaSkripsiinidapatb
ermanfaatdanmenambah
wawasanterutamabagipenulissertabermanfaatbagimahasiswaSTIKesKusumaHusa
da Surakarta khususnyabagiilmuKeperawatan di Indonesia padaumumnya.
WassalamualaikumWr. Wb.
Peneliti
Siti Muyassaroh
DAFTAR ISI
v
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
vi
2.1. TinjauanTeori....................................................................... 7
2.4. Hipotesis............................................................................... 33
2.5. KeaslianPenelitian................................................................ 34
3.2.2. SampelPenelitian........................................................ 36
3.3.1. Tempat...................................................................... 37
3.4.2. DefinisiOperasional.................................................. 38
vii
3.5.2. Cara Pengumpulan Data........................................... 43
3.7.3. Anomity..................................................................... 48
BAB V PEMBAHASAN
viii
5.2. Self Efficacy Ibudalam PenangananPertama Luka Bakar pada
5.3. Respon Perilaku Ibu dalam Penanganan Pertama Luka Bakar pada
.............................................................................................. 57
BAB VI PENUTUP
6.2. Saran..................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Distribusi Self Efficacy Ibu Dalam penanganan pertama lukabakar
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Perhitungan Luas Luka Bakar Berdasarkan Rule Of Nine ....... 21
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 2 : F. 01 LembarUsulanTopikPenelitian
LAMPIRAN 3 : F. 02 LembarPengajuanJudulSkripsi
LAMPIRAN 20 : Dokumentasi
xii
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
Siti Muyasaroh
ABSTRAK
Anak-anak dan lansia memiliki resiko tinggi terhadap cedera luka bakar,karena
kedua kelompok ini memiliki kulit yang tipis dan rapuh,dalam hal tersebut diperlukan
self efficacy tentang respon perilaku ibu dalam penanganan pertama luka bakar
pada anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy
dengan responperilaku ibu dalam penanganan pertama luka bakar pada anak usia
pra-sekolah di Desa Jombor Bendosari Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan
desain penelitian ini adalah korelasional. Sampel penelitian ini berjumlah 43
responden. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling
jenuh.
Self efficacy ibu termasuk dalam kategori rendah, yaitu sebanyak 22
responden (51,1%). Respon perilaku ibu termasuk dalam kategori cukup, yaitu
sebanyak 28 responden (65,1%). Analisis data menggunakan Uji Spearman Rank
Correlation dengan nilai korelasi Spearman Rank yaitu sebesar 0,716 dengan nilai
signifikansi (p value) 0,000 < 0,05,yang mempunyai arah korelasi positif.Hal ini
berarti semakin besar pula kekuatan hubungan antara self efficacy dengan respon
perilaku ibu.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara self efficacy
dengan responperilaku ibu dalam penanganan pertama luka bakar pada anak usia
pra-sekolahdi Desa Jombor Bendosari Sukoharjo.Diharapkan ibu di Desa Jombor
Bendosari Sukoharjo hendaknya untuk dapat lebih meningkatkan self efficacy dan
responperilaku ibu dengancaramencari informasi
tentangpenangananpertamalukabakar di internet, media cetak dan buku.
xiii
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA
2015
Siti Muyassaroh
ABSTRACT
Both children and elderly have the highest risk of burns since their skin are thin
and fragile. Therefore, self efficacy on mothers’ behavioral response in the first handling
of burns of children is required. The objective of this research is to investigate the
correlation between the self efficacy and the mothers’ behavioral response in the
first handling of burns of the pre-school age children at Jombor Ward, Bendosari
Sub-district, Sukoharjo Regency.
This research used the non-experimental qualitative method with the
correlational design. The samples of the research were 43 respondents. They were
taken by using the saturated sampling technique. The data were analyzed by using
the Spearman’s Rank Correlation Test.
The result s of research shows that 22 mothers (51.1%) had the low self
efficacy, 28 mothers (65.1%) had the fair behavioral response. The value of the
Spearman’s Rank Test was 0.716 with the significance value (p-value) = 0.000
which was less than 0.05, which had a positive correlation, meaning that the
correlation between the mothers’ self-efficacy and their behavioral response
would be greater.
Thus, the mothers at Jombor Ward, Bendosari Sub-district, Sukoharjo
Regency should improve their self efficacy and behavioral response by searching
the information of the first handling of burns on the internet, printed media, and
books.
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Anak adalah individu unik dan aset bangsa utama yang sebagian besar
kembang balita di Indonesia perlu mendapat gizi yang baik, terjangkau oleh
Pada masa perkembangan anak, hal-hal baru yang anak temukan pada
saat bermain bisa menjadi sesuatu yang berbahaya pada anak yang dapat
cedera pada anak dapat terjadi dimana saja. Sampai umur empat tahun anak
terjadi pada anak mulai dari tempat bermain, tempat tidur, mainan, benda-
benda disekitar rumah, cuaca, serangga dan hewan lain, serta tumbuhan
(Sabrina, 2008).
1
2
tenggelam. Hampir semuanya dapat dicegah dan dapat diatasi jika orang tua
tahu apa yang harus mereka lakukan untuk mencegah kecelakaan dan jika
merupakan satu dari banyak tipe luka bakar yang paling fatal dan sering
terjadi ketika anak bermain dengan korek api dan secara tidak sengaja
kematian kasus luka bakar dari RSPAD Gatot Soebroto Jakarta mulai
mengambarkan bahwa kasus anak dengan usia < 5 tahun menempati tempat
pertama dalam jumlah kasus luka bakar yang terjadi dengan angka 24 kasus
dan diikuti kasus pada usia produktif yaitu usia 21-50 tahun dengan angka
kamar mandi karena air panas atau penggunaan alat elektronik yang yang
tidak sesuai.
bakar. Kedua kelompok ini memiliki kulit yang tipis dan rapuh, sehingga
lebih besar pada anak yang lebih tua dari 5 tahun dan pada orang dewasa
responden.
Kabupaten Sukoharjo didapatkan data jumlah seluruh balita usia 0-5 tahun
ada 462 orang dan jumlah anak pra-sekolah adalah 204 orang. Hasil
seperti knalpot, air panas, minyak goreng, terkena korek, setrika, dan
pertama luka bakar masih memiliki self efficacy yang rendah. Ibu
masihbelum yakin menangani luka bakar pada anaknya. Ibu dalam kondisi
pertama luka bakar pada anak usia pra-sekolah di Desa Jombor Bendosari
Sukoharjo.
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
2.1.1.2. Klasifikasi
yaitu :
1. Tingkatan (level)
perfomansi optimal.
ditunjukan.
3. Kekuatan (strength)
strength (kekuatan).
lain :
1. Budaya
2. Gender
Notoadmodjo, 2007) :
tersebut.
stimulus.
13
terhadap stimulus.
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
yang dipelajari.
14
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
yang ada.
15
6. Evaluasi (evaluation)
Wawan, 2010)
1. Faktor Internal
a) Pendidikan
menerima informasi.
b) Pekerjaan
(Nursalam, 2003).
c) Umur
bekerja.
2. Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
kelompok.
b) Sosial Budaya
terpajan suhu tinggi, syok listrik atau bahan kimia. Luka bakar
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan
2.1.3.2. Etiologi
3. Termal
zat panas.
zat asam. Hal ini disebabkan zat basa akan menyatu dengan
jaringan yang rusak akibat luka bakar tersebut, luka bakar dapat
diklasifikasikan menjadi derajat I, II, III dan IV. Pada luka bakar
semua epidermis dan sebagian dermis. Pada kulit akan ada bulla,
dan ada nekrosis. Lesi tampak putih dan kulit kehilangan sensasi
Luka bakar derajat 4 disebut charring injury. Pada luka bakar ini
Gambar 2.1
berikut :
Gambar 2.2
terutama pada anak dan orang tua). Cara ini efektif sampai
hamil, bayi baru lahir, ibu menyusui dengan bayi kurang dari
2 bulan.
7. Hangatkan pasien
bahan kimia, irigasi luka bakar harus terus selama satu jam.
berikut:
1. Ciri-ciri fisik
2. Ciri sosial
3. Ciri emosional
4. Ciri kognitif
1. Perkembangan biologis
ketrampilan fisiknya.
2. Perkembangan psikososial
Beberapa jenis emosi yang ada pada masa ini adalah takut,
dan phobi.
3. Perkembangan kognitif
4. Perkembangan spiritual
mereka.
30
5. Perkembangan sosial
Luka Bakar
Perilaku
Tertutup Terbuka
Sikap
Perhatian
Persepsi
Perasaan
Keterangan :
: Dilakukan penelitian
33
2.4 Hipotesis
(Notoatmodjo, 2012).
ibu
antara dua variabel atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel
adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara dua
BAB III
METODE PENELITIAN
Desainpadapenelitianiniadalahcross-sectional yaitujenispenelitian
3.2.1 Populasi
(Arikunto, 2010).
berikut :
1. Kriteria inklusi
3.3.1 Tempat
3.4.1 Variabel
(Arikunto, 2010).
setuju skor 2 dan sangat tidak setuju skor 1.Dalam kuesioner ini
efficacy tinggi apabila skor >21, dan self efficacy rendah apabila
bakar)
alat ukur yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas data.
Sukoharjo.
1. Uji Validitas
moment yaitu:
N . XY - X.Y
rxy
{N X 2 X }{N Y 2 - Y }
2 2
Keterangan:
N : Jumlah responden
41
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
2. Uji Reliabilitas
42
k b
2
r11 1
k 1 2t
Keterangan:
sekunder, yaitu:
1. Data Primer
2. Data Sekunder
serta didokumentasikan.
1. Editing
segera dilengkapi.
2. Coding
45
3. Tabulating
yaitu:
1. Analisis univariat
2. Analisis Bivariat
2013).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
24responden (55,9%).
4.2.1. Self EfficacyIbu dalam Penanganan Pertama Luka Bakar pada Anak
Usia Pra-Sekolah
responden (51,1%).
4.2.2. Pengetahuan Ibu dalam Penanganan Pertama Luka Bakar pada Anak
Persentase
Respon Perilaku Ibu Frekuensi
(%)
Baik 9 20,9
Cukup 28 65,1
Kurang 6 14
Total 43 100%
pertama luka bakar pada anak usia pra-sekolah di Desa Jombor. Analisis
penanganan pertama luka bakar pada anak usia pra-sekolah di Desa Jombor
Variabel r p-value
sebesar 0,716, hal ini menandakan adanya hubungan yang tinggi antara self
efficacydengan respon perilaku ibu, sedangkan nilai p-value sebesar 0,000 <
0,05, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan self
antara self efficacydengan respon perilaku ibu termasuk dalam kategori yang
kuat, yang mempunyai arah korelasi positif yaitu nilai korelasi Spearman
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Demografi
(Notoatmodjo, 2005).
5.2 Self Efficacy Ibu dalam Penanganan Pertama Luka Bakar pada Anak
Usia Pra-Sekolah
penanganan pertama luka bakar pada anak usia pra-sekolah di Desa Jombor
Kategori tinggi pada self efficacy ibu dalam penanganan pertama luka bakar
2002).
efikasi diri dengan prestasi akademik yang dilakukan oleh Riniati (2009),
efikasi diri/ self efficacy pada tingkat yang rendah, yaitu sebesar 11,9%. Hasil
efficacy ibu dalam penanganan pertama luka bakar pada anak usia pra-
mengurus rumah tangga dan mengurus anak. Masa krisis ini dapat
Kondisi emosional dan psikologis yang tidak stabil inilah yang dapat
dalam kategori efikasi diri / self efficacy yang rendah, yaitu 10%, hal tersebut
ibu dalam penanganan pertama luka bakar pada anak usia pra-sekolah di Desa
perilaku ibu dengan deteksi dini Ca. Cervix, yang dilakukan oleh Sumastri
Dari hasil pengamatan peneliti dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu
sudah memiliki pengetahuan yang cukup. Hal ini dikarenakan sebagian besar
ibu mempunyai tingkat pendidikan menengah (SMA dan SMK) dan sebagian
yang di atas rata-rata maka responden dapat menyerap informasi yang baik,
5.4 Hubungan antara Self Efficacy dengan Tingkat Pengetahuan Ibu dalam
diperoleh nilai sebesar 0,716, hal ini menandakan adanya hubungan yang kuat
sebesar 0,000 < 0,05, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
ibudalampenangananpertamalukabakarpadaanakusiapra-sekolah di
pengetahuan ibu termasuk dalam kategori yang kuat, yaitu nilai korelasi
(2014), bahwa berdasarkan hasil uji statistik diketahui ada hubungan antara
self efficacy dengan kecerdasan interpersonal. Selain itu hasil penelitian ini
57
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kisti, H. H., (2012), dari
yang signifikan antara self efficacy dengan kreativitas, semakin tinggi self
efficacy yang dimiliki responden, maka semakin tinggi juga kreativitas yag
perilaku pernah diteliti oleh Pudjiastuti (2012), hasil yang didapatkan adalah
responden, hal ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat self
Penelitian yang sejalan juga pernah dilakukan oleh Haryati (2015), dengan
hasil yang didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self
sekitar, sifat dari tugas yang dihadapi oleh responden dikarenakan repot
dan SMP. Self efficacyibu dalam penanganan pertama pada anak luka bakar
BAB VI
PENUTUP
efficacydenganperilakuibudalampenangananpertamalukabakarpadaanakusiapra-
sebagai berikut:
6.1 Simpulan
1. Tingkat self efficacyibu dalam penanganan pertama luka bakar pada anak
2. Respon perilaku ibu dalam penanganan pertama luka bakar pada anak usia
responden (65,1%).
ibudalampenangananpertamalukabakarpadaanakusiapra-sekolah di
yang berarti terdapat hubungan yang kuat, dan nilai signifikansi (p-value)
6.2 Saran
1. Bagi Ibu
agar pengetahuannya dapat lebih baik lagiself efficacy dan respon perilaku
bacaan dan acuan belajar serta penanganan pertama luka bakar dapat
3. Bagi Profesi
penangananpertamalukabakardi DesaJomborBendosariSukoharjo.
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Baron, R. A., & Byrne, D. 2000. Social Psychology (9th Edition). Massachusetts:
Allyn & Bacon.
Depkes RI. (2010). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Depkes RI.
Feist & Feist. (2002). Theory of Personality. New York: McGraw Hill.
Sumastri, H. (2013). Hubungan antara Perilaku Ibu dengan Deteksi Dini Ca.
Cervix Menggunakan IVA Test di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang
Tahun 2013. Poltekkes Palembang, Jurusan Kebidanan.
Wardani (2012). Gambaran Tingkat Self Efficacy untuk Menyusui pada Ibu
Primigrafida. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok.
Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.