Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENGAWASAN TERHADAP PELAKU PERJALANAN DAN PENERBITAN

INTERNATIONAL CERTIVICATE OF VACCINATION (ICV) BAGI JAMAAH UMRAH


DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR

A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan pasal 41 ayat (1.b) bahwa setiap Awak, Personel, dan
Penumpang yang akan berangkat ke negara endemis, negara terjangkit, dan atau
negara yang mewajibkan adanya vaksinasi wajib memiliki Sertifikat Vaksinasi
Internasional yang masih berlaku. Sejalan dengan hal tersebut Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang berada dan bertanggung jawab kepada Dirjen Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kemenkes RI melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai Permenkes Nomor
356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan dimana salah satu tugasnya yaitu melakukan penyiapan bahan perencanaan,
pemantauan, evakuasi, penyusunan laporan dan koordinasi pelaksanaan vaksinasi dan
penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional (ICV).
Kewajiban menunjukkan sertifikat vaksinasi internasional juga diatur dalam
Permenkes Nomor 23 Tahun 2018 Pasal 18 ayat (3) menjelaskan bahwa terhadap orang
yang akan berangkat ke negara terjangkit atau endemis penyakit menular tertentu yang
tidak dapat menunjukkan Sertifikat Vaksinasi Internasional, atau Sertifikat Vaksinasi
Internasional yang ditunjukkan tidak valid sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 16,
harus dilakukan Vaksinasi dan/ atau Profilaksis, penundaan keberangkatan, dan
penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional.

B. Tujuan
Kegiatan ini ditujukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan bagi Jamaah Umrah
yang akan melakukan perjalanan ke negara endemis penyakit meningitis
meningokokkus dan memastikan setiap pelaku perjalanan telah memiliki ICV yang masih
berlaku sebagai bukti telah mendapatkan vaksinasi yang dipersyaratkan oleh negara
tujuan.

C. Dasar Hukum
Pelaksanaan kegiatan pengawasan penerbitan ICV ini berpedoman pada :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaran Ibadah Haji dan
Umrah;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2008 tentang
Pelayanan Dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi;
7. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 106 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 61 Tahun 2015
tentang Fasilitasi Udara;
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan Nomor SR.03.04/II/2655/2019 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2008 tentang
Pelayanan Dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional;
9. International Health Regulation 2005

D. Permasalahan
Pada tanggal 14 November 2019 pukul 04.15 Wita saat melakukan kegiatan
pengawasan terhadap pelaku perjalanan dan penerbitan ICV bagi Jamaah Umrah yang
akan berangkat menuju Jeddah dengan menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor
penerbangan JT 092 didapatkan tiga orang anak berusia kurang dari 2 tahun yang akan
berangkat bersama kedua orang tuanya melaksanakan ibadah umrah namun tidak dapat
menunjukkan sertifikat vaksinasi internasional sebagai bukti telah mendapatkan
vaksinasi meningitis meningokokkus, berikut data lengkapnya :
1. Muhammad Dzakianra Ruslang, Laki-laki, Nomor Paspor C3556257
2. Muhammad Alfatih Suryansa, Laki-laki, Nomor Paspor C3556041
3. Chairil Rafqi Alfarezel Dirma, Laki-laki, Nomor Paspor C4362268.
Petugas KKP yang sedang bertugas (Satriani, SKM., Wahyudi Hidayat,
S.Kep.,Ns., dan Citra Lestari, Amd.KL) melakukan pengawasan telah memberikan
penjelasan tentang instruksi Dirjen P2P Kemenkes RI terkait pelaksanaan Permenkes
Nomor 23 Tahun 2008 bahwa jika anak usia <2 tahun tidak mendapatkan vaksin
meningitis conjungated maka ditunda keberangkatannya, namun pihak orang tua tidak
menerima keputusan Petugas KKP dan berbalik menyerang dengan memberikan reaksi
penolakan secara kasar kepada Petugas KKP yang sedang bertugas. Petugas KKP
kemudian menerbitkan surat rekomendasi penundaan keberangkatan sesuai dengan
Surat Edaran Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Nomor SR.03.04/II/2655/2019 (poin 9)
yang ditujukan kepada pihak Imigrasi Makassar dan Pihak Lion Air.
Selain memberikan penjelasan kepada masing-masing orang tua dari ketiga
anak tersebut, Petugas KKP juga menjelaskan informasi yang tertuang dalam surat
edaran Dirjen P2P Kemenkes kepada pihak Travel/ Biro perjalanan Umrah yang
mendampingi saat itu.

E. Tindak Lanjut
Kepada ketiga anak yang berusia kurang dari 2 tahun telah diterbitkan surat
rekomendasi penundaan yang ditujukan kepada Imigrasi Makassar dan pihak maskapai
penerbangan dalam hal ini Lion Air dan ketiganya dilakukan pembatalan
pemberangkatan oleh Pihak Imigrasi Makassar. Berdasarkan hal ini pihak orang tua juga
melakukan pembatalan keberangkatan penerbangan menuju Jeddah Saudi Arabia.
Kondisi yang terjadi telah dilaporkan kepada Atasan langsung juga kepada
Kepala KKP Kelas I Makassar dan mendapatkan respon cepat terkait adanya
permasalahan yang terjadi di lapangan, Pihak Airport duty Manager (ADM) Bandar
Udara Internasional Sultan Hasanuddin juga menghubungi Petugas KKP yang bertugas
untuk memediasi pihak keluarga, setelah sampai di ruang ADM Petugas KKP (dr.
Nurlaila Muhyiddin, Abd. Gani Buatan, SKM, dan Wahyudi Hidayat, S.Kep.,Ns.) tidak lagi
mendapati pihak keluarga dan pihak travel, namun tetap memberikan penjelasan
kronologis kejadian dan menyampaikan dan menyerahkan salinan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2018 dan Surat Edaran Dirjen P2P Kemenkes RI Nomor
SR.03.04/II/2655/2019 sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pengawasan terhadap
pelaku perjalanan, pelayanan dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional kepada
pihak ADM.

F. Penutup
Demikian laporan pelaksanaan tugas pengawasan terhadap pelaku perjalanan dan
penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional bagi Jamaah umrah di Bandar Udara
Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Makassar, 14 November 2019

Petugas Jaga
1. Satriani, SKM
2. dr. Nurlailah Muhyiddin
3. Wahyudi Hidayat, S.Kep.,Ns.
4. Citra Lestari, AMd.KL

Anda mungkin juga menyukai