Disusun Oleh :
0
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
paper yang berjudul “Kewarganegaraan Republik Indonesia” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Pendedikan Kewarganegaraan Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kewarganegaraan di
Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, paper yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan paper ini.
Penulis
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengertian kewarganegaraan dan warga
negara.
2. Agar dapat mengetahui asas – asas kewarganegaraan.
3. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan dwi
kewrganegaraan.
4. Agar dapat mengetahui cara memperoleh kewarganegaraan.
5. Agar dapat mengetahui penyebab kehilangan kewarganegaraan.
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 Bentuk-Bentuk Etika
Muhammad Tohir (2019) menjelaskan bahwa etika termasuk filsafat praktis
yang dibagi dalam dua bentuk yaitu:
1. Etika umum, berisikan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap
tindakan manusia. Etika umum juga berkaitan dengan cara-cara yang
dilakukan oleh manusia dalam mengambil keputusan etis dan teori-
teori dalam etika serta prinsip moral dasar yang dijadikan sebagai
pegangan manusia dalam berbuat.
Sebagai contoh misalnya larangan menggunakan ponsel saat
berkendara, larangan menerobos lampu merah, larangan merokok di
pompa bensin, dan masih banyak lagi.
2. Etika khusus merupakan jenis etika berupa penerapan konsep moral
standar dalam situasi kehidupan yang khusus. Etika khusus dibagi
menjadi dua yakni etika individual dan etika sosial.
a. Etika individual adalah kewajiban manusia terhadap dirinya
sendiri. Contohnya adalah etika mengucapkan salam saat
bertamu ke rumah orang lain, atau mencium tangan orangtua
ketika berpamitan pergi.
b. Etika sosial adalah kewajiban manusia terhadap manusia lain
dalam hidup masyarakat. Etika social mencakup diantaranya
adalah:
Etika Keluarga adalah sikap atau perilaku yang baik dalam
hubungan keluarga baik antara suami dengan istri maupun
anak dengan orang tua atau sebaliknya.
Etika Profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
dapat/bisa memberikan suatu pelayanan professional
terhadap masyarakat itudengan penuh ketertiban serta juga
keahlian yakni sebagai pelayanan dalam rangka melakukan
tugas yang merupakan kewajiban terhadap masyarakat.
Etika Lingkungan atau yang disebut keberlanjutan ekologi
yang luas merupakan altenatif wacana menyelamatkan
lingkungan, sumber daya alam dan ekosistem.
6
Etika Pendidikan merupakan sebuah proses pendidikan
yang berlangsung secara etis dan terus menerus dalam
kehidupan seseorang melalui pengajaran dan penekanan
terhadap etika itu sendiri sehingga kemampuan, bakat,
kecakapan dan minatnya dapat dikembangkan seimbang
dengan etika yang baik dan benar.
Etika Seksual adalah kebiasaan personal, norma social dan
pola-pola perilaku secara langsung berhubungan dengan
insting atau naluri seksual manusia.
Etika Politik memiliki beberapa syarat fundamental yaitu
didasarkan pada harkat dan martabat manusia; dan
didasarkan pada nilai moral dan kemanusiaan.
7
3. Menurut Chabib Thoha nilai merupakan sifat yangmelekat pada sesuatu
(Sistem kepercayaan) yang telah berhubungan dengan subjek yang memberi
arti (manusia yang meyakini). Jadi nilai adalah sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi manusia sebagai acuan tingkah laku.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai adalah
sesuatu yang dapat dijadikan parameter segala sesuatu baik atau buruk sebagai
abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi
perilaku yang ketat. Nilai juga dapat dikatakan sebagai daya pendorong dalam
hidup, yang memberi makna dan pengabsahan pada tindakan seseorang. Nilai-
nilai tidak perlu sama bagi seluruh masyarakat. Dalam masyarakat terdapat
kelompok yang berbeda atas dasar sosio-ekonomis, politik, agama dan etnis
masing-masing mempunyai sistem nilai yang berbeda. Nilai-nilai ditanamkan
pada anak didik dalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yang
berbeda.
8
h. Nilai Keagamaan
3. Notonagoro menggolongkan menjadi tiga macam yaitu :
a. Nilai Materiil
b. Nilai Vital
c. Nilai Kerohanian meliputi nilai kebenaran, nilai keindahan,
nilai kebaikan dan nilai religious.
9
Memberikan batasan, yaitu berupa larangan atau perintah dalam
berperilaku dan bertindak.
Memaksa individu dalam menyesuaikan dan beradaptasi dengan
norma-norma yang berlaku yang ada dalam masyarakat serta menyerap
nilai-nilai yang diharapkan.
2.6 Proses Terjadinya Norma
Soerjono Soekanto dalam Muhammad Tohir (2019) menyatakan bahwa proses
terjadinya norma meliputi :
1. Bersikap tindak atau berperilaku menurut sutau pola tertentu.
2. Pola tersebut melalui imitasi atau edukasi.
3. Dengan memenuhi kebutuhan dasar.
4. Berperilaku sesuai patokan atau pedoman.
5. Terbentuklah norma sebagai patokan.
10
pergaulan manusia. Norma ini bertujuan untuk kesedapan hidup
antarpribadi.
4. Norma Hukum
Norma hukum bersumber dari negara atau pemerintah yang diatur dalam
Undang-Undang. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk
melindungi kepentingan dalam pergaulan hidup di masyarakat. Norma
hukum juga sebagai pelengkap norma-norma lain dengan sanksi tegas dan
nyata. Sanksinya itu tegas, memaksa, dan mengikat, seperti penjara dan
denda. Norma ini bertujuan untuk kedamaian hidup antarpribadi.
11
2.8 Pengertian Moral
12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian norma, etika, dan moral memang sangat penting
untuk diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat.
Norma sangat diperlukan oleh masyarakat dalam mengatur hubungan antar
anggota masyarakat. Etika Etika pada akhirnya membantu untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan dan
yang perlu di pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam
segala aspek atau sisi kehidupan. Sedangkan moral sebagai sikap, perilaku,
tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba
melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta
nasihat, dll. Dengan adanya ketiga hal tersebut kita sebagai masyarakat
akan dapat hidup dengan baik didalam masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Tohir, Muhammad. 2019. Intisari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta: Kencana
H. Una Kartawisastra, Strategi Klarifikasi Nilai, (Jakarta: P3G Depdikbud, 1980)
Mansur Isna, Diskursus Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Global Pustaka Utama,
2001)
Kalidjernih, (2010) .Kamus Studi Kewarganegaraan ; Perspektif Sosiologikal dan
Politikal. Bandung : Widya Aksara Press.
14