Anda di halaman 1dari 10

Verifikasi

- Jasmine A. (120204200008)

Tagihan - Shafira H. (120204200015)


- Valdha V. (120204200022)

Negara
PERBENDAHARAAN NEGARA

MENYUSUN SISTEM PENGAWASAN & PENGENDALIAN PROSES

PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN

Kuasa Pengguna Anggaran memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan anggaran
yang berada dalam penguasaannya kepada PA.

Informasi, dokumen, dan data dimaksud bisa jadi tidak akurat apabila KPA tidak mengerti
akan sistem pengawasan dan pengendalian proses penyelesaian tagihan atas beban APBN.
Untuk itu, diharapkan bahwa KPA dapat berperan dalam mempercepat penyerapan anggaran,
dan memastikan APBN tepat sasaran sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam
dokumen perencanaan pembangunan nasional. Selain itu, KPA juga diharapkan dapat
meminimalisir masalah dan halangan yang menghambat penyerapan anggaran di level Satker.
Mengidentifikasi Peraturan dan
Pedoman Terkait
Dengan Sistem Pengawasan Internal

Pada tahap awal penyusunan sistem


pengawasan dan pengendalian proses Sebagai tambahan, sistem pengawasan
penyelesaian tagihan atas beban APBN, KPA eksternal dapat dilakukan KPA dengan
diharapkan melakukan inventarisasi memanfaatkan Aplikasi Online Monitoring
peraturan dan pedoman terkait dengan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
sistem pengawasan internal. Negara (Aplikasi OM-SPAN), yaitu sebuah
aplikasi yang digunakan dalam rangka
memantau transaksi dalam Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara
(SPAN) dan menyajikan informasi sesuai
kebutuhan yang diakses melalui jaringan
berbasis web.
Mengidentifikasi Peraturan dan Pedoman Terkait
Dengan Sistem Pengawasan Internal

Basis data (database) yang digunakan dalam


Aplikasi OM-SPAN diambil dari Aplikasi SPAN
utama (core SPAN), dimana pengambilan data
tidak dilakukan secara realtime, namun dengan
jeda waktu tertentu. Layanan Informasi Aplikasi
OM-SPAN oleh Satuan Kerja dan pihak lainnya
paling kurang meliputi informasi:

1. Modul Penganggaran;
2. Modul Komitmen;
3. Modul Pembayaran; dan
4. Informasi Lainnya terkait implementasi SPAN.
Identifikasi Peraturan dan Pedoman Terkait
Pembayaran Atas Beban APBN

Untuk dapat merumuskan kebijakan pembayaran Atas


Beban APBN, KPA perlu untuk melakukan identifikasi
peraturan dan pedoman terkait pembayaran atas
beban APBN terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dengan
cara menginventarisir peraturan dan pedoman terkait
dengan pembayaran atas beban APBN. Hal ini
kemudian diikuti oleh KPA dengan mempelajari
peraturan dan pedoman terkait dengan pembayaran
atas beban APBN tersebut.
Perumusan Kebijakan Dalam Rangka Pembayaran Atas
Beban APBN Pada Satuan Kerja

Perumusan kebijakan pembayaran atas beban APBN


merupakan salah satu tugas/kewenangan PA dan atau Konsekuensi dari perbedaan kebutuhan
KPA yang berkaitan erat dengan penjaminan capaian
tersebut adalah berbedanya karakter kegiatan
output kegiatan yang ditetapkan dalam DIPA. Menteri
dari masing- masing Satker yang tentunya
Keuangan selaku BUN menetapkan peraturan dan regulasi
mengakibatkan perbedaan karakter
terkait proses-proses bisnis yang menggunakan dana
APBN. Namun setiap Satuan Kerja memiliki konteks penggunaan anggaran dari masing-masing
internal yang berbeda-beda dalam hal penggunaan Satuan Kerja. Satuan Kerja pada Kementerian
anggaran. Kemajemukan konteks intenal tersebut Kelautan Perikanan tentunya akan memiliki
merupakan sebuah konsekuensi dari perbedaan tugas dan kebutuhan yang berbeda dengan Satuan Kerja
fungsi masing-masing Satker. Satuan Kerja pada pada Kementerian Pertahanan. Konsekuensi
Kementerian Kelautan Perikanan tentunya akan memiliki
dari perbedaan kebutuhan tersebut adalah
kebutuhan yang berbeda dengan Satuan Kerja pada
berbedanya karakter kegiatan dari masing-
Kementerian Pertahanan. Konsekuensi dari perbedaan
masing Satker yang tentunya mengakibatkan
kebutuhan tersebut adalah berbedanya karakter kegiatan
dari masing- masing Satker yang tentunya perbedaan karakter penggunaan anggaran dari
mengakibatkan perbedaan karakter penggunaan masing-masing Satuan Kerja.
anggaran dari masing-masing Satuan Kerja.
Perumusan Kebijakan Dalam Rangka Pembayaran Atas
Beban APBN Pada Satuan Kerja

Pada tingkatan selanjutnya, perumusan kebijakan terkait penggunaan


anggaran berada pada kewenangan Pengguna Anggaran sebagai
pimpinan Kementerian/Lembaga. Perumusan kebijakan pada tingkatan ini
mulai menyentuh konteks internal masing-masing Kementerian/Lembaga
yang tentunya berbeda-beda karena terbentuk oleh karakteristik
kegiatan masing masing Kementerian/Lembaga. Walaupun kebijakan yang
dihasilkan ditujukan untuk mengatur hal-hal terkait konteks internal dari
masing-masing Kementerian/Lembaga, perumusan kebijkan pada
tingkatan ini tetap perlu memperhatikan koridor-koridor penggunaan
anggaran yang sudah dibangun dalam peraturan-peraturan pada
tingkatan sebelumnya.

PERBENDAHARAAN NEGARA
Perumusan Kebijakan Dalam Rangka Pembayaran Atas
Beban APBN Pada Satuan Kerja

Perumusan kebijakan pada tingkatan Pengguna Anggaran tidak boleh menyalahi peraturan/ketentuan/regulasi yang
ditetapkan pada tingkatan BUN. Selain itu, perumusan kebijakan juga ditujukan untuk menjamin pencapaian output yang
sudah ditetapkan pada DIPA dan/atau mengakomodir kebijakan pada level Kementerian/Lembaga. Biasanya keluaran
dari perumusan kebijakan pada tingkatan ini berupa ketetapan, instruksi atau peraturan setingkat Menteri/ Pimpinan
Lembaga yang memuat arahan terkait penggunaan anggaran dalam lingkup Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.

Selanjutnya, masih terdapat tingkatan perumusan kebijakan yang berkedudukan di bawah Pengguna Anggaran tetapi
berada di atas Kuasa Pengguna Anggaran yaitu tingkatan Eselon I. Perumusan kebijakan pada tingkatan ini memiliki
karakteristik yang sama dengan perumusan kebijakan pada tingkatan Pengguna Anggaran. Tetap harus selaras dengan
kebijakan pada tingkatan sebelumnya yaitu BUN dan Pengguna Anggaran.pada tingkatan ini perumusan kebijakan
mengatur hal-hal yang lebih detil mengenai batasan-batasan atau prosedur-prosedur yang belum diatur secara
terperinci pada tingkatan sebelumnya.

Jika pada tingkatan Pengguna Anggaran perumusan kebijakan berbentuk ketetapan, instruksi atau peraturan yang
memuat arahan terkait pengunaan anggaran,Pada tingkatan ini biasanya keluaran yang dihasilkan berupa keputusan
atau edaran yang mengatur atau menetapkan norma-norma dalam penggunaan anggaran. Selain itu, pada tingkatan ini
bisa juga kebijakan yang dirumuskan berupa prosedur atau langkah-langkah yang perlu ditempuh terkait jenis
penggunaan anggaran tertentu.

Perumusan Kebijakan Dalam Rangka Pembayaran Atas Beban APBN


Pada Satuan Kerja
Kuasa Pengguna Anggaran merupakan tingkatan terendah dalam hierarki perumusan kebijakan penggunaan anggaran pada Satuan Kerja
pada Kementerian/Lembaga. Tingkatan ini juga memiliki karakter perumusan kebijakan yang sama dengan tingkatan-tingkatan
sebelumnya. Yang membedakan tingkatan ini adalah tingkat rincian dari kebijakan yang dibuat. Pada tingkatan ini prosedur yang dibuat
melengkapi kebijakan pada tingkatan-tingkatan sebelumnya dengan mejabarkan detil baik prosedur, langkah, batasan atau norma
terkait penggunaan anggaran yang tentunya tidak menyalahi aturan dan regulasi yang sudah ditetapkan pada tingkatan sebelumnya.
Pada umumnya keluaran yang dihasilkan dari perumusan kebijakan pada tingkatan KPA adalah peraturan atau ketetapan yang berlaku
pada lingkup Satuan Kerja yang bersangkutan. Bagan dibawah ini mengilustrasikan hierarki dan hubungan antar tingkatan perumusan
kebijakan penggunaan anggaran.

ilustrasi hierarki perumusan kebijakan penggunaan anggaran


PERBENDAHARAAN NEGARA

!
Terima

kasih

Anda mungkin juga menyukai