Anda di halaman 1dari 12

ENTERPRENEURSHIP

AWARD V 2021
BUSSINES PLAN
SATE SEAFOOD GORENG

OLEH :
FANDY FEBRIAN 1910003510031
YOLLANDA REYSHA F.K 1910003510032
RISMA DEWITA 1910003510047
SESUAIKAN HAREFA 1910003510010

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Berkat dan Rahmat-
Nya saya dapat menyusun Bussines Plan yang berjudul “Sate Seafood Goreng” .
Dalam penyusunan Bussines Plan ini, kami tidak terlepas dari bimbingan dari berbagai
pihak baik secara langsung mau pun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi arahan dan
masukan untuk kami dalam pembuatan Bussines Plan ini.
Kami menyadari dalam penyusunan Bussines Plan ini, masih banyak kekurangan baik
dari segi bahasa maupun isi sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan dan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata
kami berharap agar Bussines Plan ini dapat bermanfaat. Kami ucapkan terima kasih.

Padang , April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
2. Tujuan Bisnis.............................................................................................. 1
a. Target yang ingin dicapai .................................................................... 1
b. Cita-cita dari Bussines Plan ................................................................. 1
3. Deskripsi Produk ....................................................................................... 2
a. Sate Seafood Goreng ........................................................................... 2
b. Keunggulan .......................................................................................... 2
c. Pesaing Terdekat ................................................................................. 2
d. Bahan Baku dan SDM ......................................................................... 2
e. Proses Produksi Dan Proses Kemasan ................................................. 2
4. Perencanaan Pemasaran Bisnis .................................................................. 2
a. Target Pasar ......................................................................................... 2
b. Proyeksi Permintaan ............................................................................ 3
c. Asumsi ................................................................................................. 3
d. Strategi Pemasaran .............................................................................. 3
5. Proyeksi Keuangan .................................................................................... 4
a. Alokasi Biaya Sate Seafood Goreng ................................................... 4
b. Proyeksi Rugi/Laba Bisnis Sate Seafood Goreng ................................ 5
c. Modal ................................................................................................... 6
d. Sumber Pembiayaan ............................................................................ 6
e. Net Present Value (NPV) .................................................................... 6
6. Analisis Resiko Bisnis ............................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9

ii
1. Latar Belakang

Tidak dipungkuri kuliner Indonesia sangat beragam. Hampir disetiap daerah di pelosok
Indonesia memiliki kuliner khas yang ada pada daerah tersebut dan hanya ada di tempat
tersebut dan hanya ada di tempat tersebut contoh nasi gudeg dari Yogyakarta, Rendang dari
Minang(Sumatera Barat), Pempek dari Palembang, dan lain sebagainya.

Saat sekarang ini banyak pecinta sate dari berbagai kalangan baik dari yang muda hingga
tua bahkan sekarang. Indonesia merupakan negara yang memiliki laut terluas di Dunia juga
dengan memiliki Menteri Perikanan yang selalu menghimbau masyarakat untuk memakan
makanan laut. Bahkan sekarang banyak kalangan yang sangat menyukai seafood. Makanan
laut atau hidangan laut (seafood) adalah sebutan untuk makanan berupa hewan dan tumbuhan
laut yang ditangkap, dipancing diambil dari laut maupun hasil budidaya. Dibeberapa Negara,
istilah “makanan laut” juga mencakup mamalia laut, ikan dan kerang yang ditangkap atau
dikumpulkan nelayan dari air tawar (danau dan sungai). Makanan laut merupakan sumber
protein, lemak, vitamin dan mineral (seng, zat besi, selenium, magnesium, dan iodium).

Oleh karena itu, kami melihat peluang pada bisnis kuliner segmen makanan laut yang
juga kali ini sedang tren yaitu dalam berbentuk makanan yang di olah lalu menggunakan lidi
yang di tusuk pada makanan seafood dan digoreng.

Sate seafood merupakan makanan olahan dari makanan laut olahan yang biasa dikenal di
masyarakat dengan nama “suki” yang berasal dari bahasa jepang. Beberapa jenisnya yaitu
dari kepiting, salmon, gurita, cumi, tuna yang diiris-iris sedemikian rupa dan ditata di tusuk
sate sehingga jadilah sate seafood.

2. Tujuan Bisnis.
a. Dengan menjalankan bisnis sate seafood goreng maka yang ingin dicapai dalam bisnis
ini yaitu :
1) Memenuhi keinginan dari pecinta seafood
2) Meningkatkan ekonomi masyarakat
3) Mengurangi tingkat pengangguran

1
b. Cita-cita yang diinginkan dari menjalankan bisnis sate seafood goreng sebagai
berikut :
1) Mengembangkan bisnis tersebut sehingga menjadi bisnis kuliner segmen seafood
yang dikenal masyarakat
2) Memperdayakan pebisnis yang menyediakan bahan baku dari seafood tersebut

3. Deskripsi Produk
a. Produk yang direncakan adalah Sate Seafood Goreng
b. Keunggulan dari Sate Seafood Goreng adalah produk memiliki harga yang terjangkau
dari berbagai khalangan baik dari pelajar, mahasiswa maupun umum.
c. Pesaing terdekat yang ada di kota Padang seperti yang kami ketahui saat ini hanya
beberapa tempat saja yang menjual sate seafood goreng.
d. Bahan baku dan SDM yang dibutuhkan tersedia dilokasi. Bahan baku yang
didapatkan cukup mudah dikarenakan kota Padang yang dekat dengan Pantai
sehingga untuk mencarinya pun tidak begitu sulit. SDM yang dibutuhkan adalah
pelajar/mahasiswa yang membutuhkan pekerjaan sampingan dan memperdayakan
bisnis usaha yang menyediakan bahan baku tersebut
e. Proses Produksi dan Proses Kemasan
Proses pengolahan sate seafood goreng ini dikerjakan setiap kali ada pesanan
sehingga menu yang disajikan dalam keadaan baru dan segar. Bahan baku yang
digunakan berkualitas. Sehingga cita rasa masakan yang dihasilkan nantinya akan
lebih nikmat. Untuk proses kemasan, menggunakan kemasan sekali pakai
“Disposable” yakni kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai seperti
kotak yang terbuat dari plastik mika.

4. Perencanaan Pemasaran Bisnis


1. Target pasar Sate Seafood Goreng adalah pecinta seafood khususnya di kota Padang
dan masyarakat umum.

2
2. Besarnya proyeksi untuk permintaan dan penawaran dari tahun 2020 s.d 2024
Tabel 1. Proyeksi permintaan dan penawaran dari tahun 2020 s.d 2024
Tahun Permintaan (unit) Penawaran (unit)

2020 37.440 31.200


2021 52.416 45.240
2022 73.382 65.598
2023 102.735 95.117
2024 143.830 137.920

3. Asumsi yang digunakan dalam melakukan proyeksi permintaan dan penawaran


Berdasarkan hasil survey beberapa usaha yang menjalankan pembudidayaan makanan
olahan seafood ini menunjukkan bahwa permintaan cukup banyak sementara untuk
usaha sate seafood goreng ini hanya beberapa saja yang menjalankan usaha bisnis ini.
Berdasarkan kejadian ini bisa disimpulkan bahwa pihak pengelolaan makanan jenis
seafood merasa tertarik jika ada usaha bisnis sate seafood goreng. Rata-rata
permintaan untuk makanan sate seafood goreng tersebut untuk 1 harinya adalah 120
per tusuk, sehingga total permintaan untuk satu bulannya adalah 3.120 per tusuk (120
x 26 hari). Jadi total permintaan selama setahun tersebut adalah 37.440 per tusuk
(3.120 x 12)
Bisnis ini akan memperkiraan produksi pada tahun 2020 adalah 31.200 per tusuk .
Jumlah tenaga kerja disini 3 orang yang terdiri dari satu orang bagian yang membeli
olahan seafood dan promosi, dan dua orang lagi bagian produksi untuk pembuatan
sate seafood dan yang menjualkan sate seafood tersebut. Satu orang tenaga kerja
mampu menyelesaikan 50 pertusuk. Berhubung tenaga kerja dibagian produksi ada
dua orang maka Sate Seafood yang mampu diselesaikan adalah 100 unit/hari (2 x 50).
Jadi produksi yang dihasilkan dalam satu bulan adalah 2.600 unit (100 unit x 26 hari).
Proyeksi permintaan diperkirakan akan mengalami peningkatan setiap tahunnya
sebesar 40% dari tahun 2020 sampai dengan 2024. Kemungkinan dari permintaan
konsumen akan terus mengalami peningkatan untuk tahun berikutnya. Begitu juga
dengan penawaran yang akan direncanakan untuk lima tahun kedepan, dimana
pemilik memperkirakan akan melakukan penawaran sebesar 45% untuk setiap
tahunnya

3
4. Strategi/program-program pemasaran yang dijalankan adalah sebagai berikut :
• Produk
Produk yang dihasilkan adalah sate seafood bermacam macam seperti tofu,
cornet, sosis, crabstick, twister, chikuwa, shrimpball, fishball, fishroll
lobsterball, dan salmon ball
• Harga
Harga ditetapkan berdasarkan perhitungan besarnya biaya yang dibutuhkan
ditambah dengan persentase keuntungan yang diinginkan. Harga Sate Seafood
Goreng dijual Rp. 5.000 pertusuk dengan ukuran jumbo.
• Tempat
Saluran distribusinya adalah tempat-tempat keramaian yang biasa dikunjungi
khalayak ramai.
• Promosi
Promosi yang akan dilakukan dalam menjalankan bisnis Sate Seafood Goreng
adalah melalui Iklan di medsos yaitu instagram, facebook.

5. Proyeksi Keuangan

a. Alokasi Biaya Sate Seafood Goreng

Untuk mengetahui alokasi biaya bahan Sate Seafood pada tahun 2020 yang menjadi
acuan untuk meramalkan biaya bahan untuk tahun berikutnya bisa dilihat pada tabel
2.
Tabel 2. Alokasi Biaya Bahan Sate Seafood Goreng 2020
Jenis Kuantitas Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Bahan Baku
Ikan salmon 100 bks plastik 35.000 3.500.000
Cumi 50 bks plastik 25.000 1.250.000
Dumpling 200 bks plastik 40.000 8.000.000
Kepiting 75 bks plastik 25.000 1.875.000
Sosis 200 bks plastik 20.000 4.000.000
Bahan lain-lain
Minyak Goreng 624 liter 10.000 6.240.000
plastik mika 312kg 5.000 1.560.000
tusuk sate 156kg 3.000 468.000
Gas 48kg / 2kg 22.000 528.000
Total Biaya Bahan 27.421.000

4
Biaya-Biaya 2020 2021 2022 2023 2024
18.625.000 27.006.250 39.159.063 56.780.641 82.331.929
Bahan Baku
8.796.000 12.754.200 18.493.590 26.815.706 38.882.773
Bahan lain-lain
kompor gas 2 tungku + 265.000 384.250 557.163 807.886 1.171.434
penggoreng
1.500.000 2.175.000 3.153.750 4.572.938 6.630.759
Tenda lipat + meja
Biaya tenaga kerja 6.000.000 8.700.000 12.615.000 18.291.750 26.523.038
promosi
Biaya tenaga kerja 18.000.000 26.100.000 37.845.000 54.875.250 79.569.113
produksi dan pemasaran
600.000 870.000 1.261.500 1.829.175 2.652.304
Biaya transportasi
400.000 580.000 841.000 1.291.450 1.768.203
Biaya Administrasi
600.000 870.000 1.261.500 1.829.175 2.652.304
Biaya Listrik
Total Biaya-Biaya 54.786.000 79.439.700,00 115.187.565,00 167.021.969 242.181.855
Tabel 3 Alokasi Total Biaya Sate Seafood Goreng dari tahun 2020 s.d 2024

b. Proyeksi Rugi/Laba bisnis Sate Seafood Goreng

Tabel 4. Proyeksi Pendapatan Sate Seafood Goreng Tahun 2020

Jenis Produksi (Unit) Harga (Rp) Jumlah (Rp)


Sate Seafood 31.200 5.000 156.000.000
Total Pendapatan 156.000.000

Tabel 5. Proyeksi Pendapatan Sate Seafood Goreng dari tahun 2020 s.d 2024
Tahun Pendapatan (Rp)
2020 156.000.000
2021 226.200.000
2022 327.990.000
2023 475.585.500
2024 689.598.975

5
Tabel 6. Proyeksi Rugi/Laba Sate Seafood Goreng dari tahun 2020 s.d 2024
Laba
Pajak bersih
Tahun Pendapatan Biaya-biaya Laba kotor (1%) (EAT)
2020 156.000.000 54.786.000 101.214.000 1.012.140 100.201.860
2021 226.200.000 79.439.700 146.760.300 1.467.603 145.292.697
2022 327.990.000 115.187.565 212.802.435 2.128.024 210.674.411
2023 475.585.500 167.021.969 308.563.531 3.085.635 305.477.895
2024 689.598.975 242.181.855 447.417.120 4.474.171 442.942.948

c. Kebutuhan dana untuk modal awal bisnis adalah sebesar Rp. 4.565.500
(54.786.000/bulan)

d. Rencana yang dilakukan dalam mendapatkan sumber pembiayaan adalah mengajak


teman teman sama kuliah mengumpulkan uang untuk membuat bisnis sate seafood
ini.

e. Net Present Value (NPV) bisnis Sate Seafood

Total Biaya yang dikeluarkan untuk lima tahun mulai dari tahun 2020 s.d 2024 adalah
sebesar Rp Rp 659,617.090. Total kas yang diproyeksikan adalah sebesar Rp
1,000,000. Dengan demikian total COF adalah sebesar Rp 659,617,090

Tabel 7. Nilai Present Value


Tahun CIF (Rp) PV (Rp)
2020 100.201.860 95.430.343
2021 145.292.697 131.784.759
2022 210.674.411 181.988.477
2023 305.477.895 251.317.421
2024 442.942.948 347.057.390

Jadi NPV yang didapat adalah sebesar Rp 347,961,300 (Rp 1,007,578,389.9 – Rp


659,617,090 )
Kriteria investasi NPV : Jika NPV > 0, maka rencana proyek/usaha layak
dilaksanakan. Jika NPV < 0, maka rencana proyek/ usaha tidak layak dilaksanakan.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa bisnis Sate Seafood layak
dilaksanakan karena memiliki NPV > 0 yaitu 347,961,300

6
f. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam melakukan proyeksi keuangan bisnis Sate
Seafood Goreng.
1. Biaya-biaya tahun 2020 adalah sebagai berikut :
• Bahan baku ikan salmon ball dan roll 100 bks plastik isi 50 bh Rp.35.000,
Cumi 50 bks isi 50 bh Rp.25.000 , Dumpling 200 bks plastik isi 100 bh Rp.
40.000, Kepiting ball 75 bks isi 50 bh Rp. 25.000, Sosis isi 200 bks plastik isi
50 bh Rp. 20.000 dan bahan baku tersebut mampu membuat 31.250 tusuk sate
seafood
• Minyak goreng yang digunakan dalam sehari adalah 2 liter cukup untuk 100
tusuk sate seafood (2liter x 26 hari x 12 bulan) = 576 liter Rp. 10.000/liter
• Plastik mika yang digunakan seberat 1kg ini bisa mencakup 75 lembar plastik
mika (1kg x 26 hari x 12 bulan) = 312kg Rp. 5.000/kg
• Tusuk sate yang digunakan sehari 0,5kg isi 100 bh (0,5kg x 26 hari x 12
bulan) = 156kg Rp/ 3.000/kg
• Gas, Selama sebulan gas yang terpakai adalah 8kg (8kg x 12 bulan) = 48kg
Rp. 22.000/2kg
• Kompor gas 2 tungkus dan penggoreng yang mampu untuk 100 tusuk sate
seafood sehari Rp. 265.000
• Tenda lipat ukuran 3x6 dan meja Rp. 1.500.000
• Jumlah tenaga kerja dibagian promosi adalah 1 orang dengan upah Rp
500,000/orang dalam sebulan.
• Jumlah tenaga kerja dibagian produksi dan pemasaran adalah 2 orang dengan
upah Rp 750,000/bulan.
• Pembelian bahan dilakukan 2 kali dalam sebulan, dan biaya yang dikeluarkan
setiap kali pembelian adalah Rp 25,000 . sehingga didapatkan total biaya
transportasi untuk satu bulan sebesar Rp 50,000. Dengan demikian besarnya
biaya transportasi untuk satu tahun adalah sebesar Rp 600,000 (12 x Rp
50,000).
• Biaya administrasi yang dikeluarkan untuk keamanan + kebersihan Rp.
20,000/bulan sehingga total Rp. 240,000 dan Rp. 160.000 digunakan untuk
pembelian alat tulis yang dilakukan pembelian 1 kali dalam 3 bulan sebesar
Rp. 40.000 (40.000 x 4 = 160.000), total untuk biaya administrasi adalah Rp.
400,000 setahun.
• Biaya Listrik dan air diperkirakan sebesar Rp 50,000/bulan

2. Total biaya tahun 2021 naik 45 % dari tahun 2020 dan untuk tahun 2022 s.d
2024 juga diperkirakan naik 45 %.
3. Total pendapatan tahun 2021 naik 45% dari tahun 2020, dan untuk tahun
2022 s.d 2024 juga diperkirakan naik 45%.

7
6. Analisis Resiko Bisnis

Factor-faktor yang akan menjadi resiko utama yang berpotensi menghambat atau
menggagalkan bisnis Sate Seafood adalah :
a. Sate seafood mudah ditiru oleh pesaing karena proses pembuatannya tidak sulit
dan bahan baku yang digunakan bisa didapatkan dengan mudah.

b. Pesaing dengan mudah akan memasuki pasar yang sudah dikuasai karena dengan
kemajuan teknologi yaitu memasarkan Sate Seafood melalui social media seperti
instagram, facebook, dan lain-lain dan juga dengan berkembangnya pesaing maka
akan banyak kreasi kreasi olahan dari Seafood tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_laut
2. https://id.scribd.com/document/413971440/Sate-Seafood-docx

Anda mungkin juga menyukai