Musyarakah merupakan akad kerja sama di antara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka dengan tujuan mencari keuntungan. 2. apakah dalam musyarakah berlaku prinsip profit and loss sharing ? Ya berlaku, apabila usaha tersebut untung maka keuntungan akan dibagi kepada para mitra sesuai dengan nisbah yang telah disepakati (baik persentase maupun periodenya harus secara tegas dan jelas ditentukan di dalam perjanjian), sedangkan bila rugi akan didistribusikan kepada para mitra sesuai dengan porsi modal dari setiap mitra. 3. jelaskan jenis-jenis dalam akad musyarakah dan dampaknya dalam bagi hasil ? Berdasarkan ulama fikih 1. syirkah al milk mengandung arti kepemilikan bersama (co-ownership) yang keberadaannya muncul apabila dua orang atau lebih memperoleh kepemilikan bersama (joint ownership) atas suatu kekayaan (aset). Dalam hal ini, para mitara harus berbagi atas harta kekayaan tersebut berikut pendaptan yang dapat dihasilkannya sesuai dengan porsi masing-masing sampai mereka memutuskan untuk membagi atau menjualnya. 2. syirkah al’uqud (kontrak), yaitu kemitraan yang tercipta dengan kesepakatan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Setiap mitra dapat berkontribusi dengan modal atau dana dan atau dengan bekerja, serta berbagi keuntungan dan kerugian. Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 1.musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan saat akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad (PSAK No. 106 par. 04) 2. musyarakah menurun / musyarakah mutanaqisah adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehigga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha musyarakah tersebut. 4. jelaskan dasar hukum akad musyarakah ? 1. Al-Quran “maka mereka berserikatpada sepertiga.” (QS 4:12) 2. As-Sunah “pertolongan allah tercurah atas dua pihak yang berserikat, sepanjang keduanya tidak saling berkhianat” (HR Muslim)
5. jelaskan rukun dan syarat akad musyarakah?
Rukun akad musyarakah : 1. pelaku terdiri atas para mitra 2. objek musyarakah berupa modal dan kerja 3. ijab kabul / serah terima 4. nisbah keuntungan
syarat akad musyarakah :
1. pelaku : para mitra harus cakap hukum dan baligh 2. objek musyarakah : suatu konsekuensidengan dilakukannya akad musyarakah yaitu harus ada modal dan kerja. 3. ijab kabul : pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara ihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakn cara-cara komunikasi modern. 4. Nisbah : nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus disepakati oleh para mitra di awal akad sehingga resiko perselisian di antara mitra dapat dihilangkan.
6. kapan berakhirnya akad musyarakah ?
Akad musyarakah akan berakhir, jika : 1. salah seorang mitra menghentikan akad 2. salah seorang mitra meninggal atau hilang akal 3. Modal musyarakah hilang / habis
7. jelaskan pendekatan dalam penentuan nisbah bagi hasil ?
Nisbah dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut : 1. pembagian keuntungan proporsional sesuai modal dengan cara ini, keuntungan harus dibagi di antara mitra secara proporsionak sesuai modal yang disetorkan, tanpa memandang apakah jumlah pekerjaan yang dilaksanakan oleh para mitra sama atau pun tidak sama. 2. pembagian keuntungan tidak proporsional dengan modal dengan cara ini, dalam penentuan nisbah yang dipertimbangkan bukan hanya modal yang disetorkan tapi juga tanggungjawab, pengalaman, kompetensi atau waktu kerja yang lebih panjang.
8. siapa yang bertanggungjawab untuk melaksanakn pencatatan akuntansi dalam akad
musyarakah ? Mitra aktif adalah pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan pengolahan sehingga mitra aktif yang akan melakukan pencatatan akuntansi.