Anda di halaman 1dari 27

Analisis Laporan Keuangan by.

TEAM TEACHING TEAM TEACHING


Analisis LaporanKeuangan
Faculty of Economic, Pamulang University
Email: dosen01030@unpam.com

2 MODUL PERKULIAHAN

BAB Analisis
Laporan Keuangan

Tinjauan Analisis Laporan


Keuangan

Abstract Kompetensi
Dalam modul ini dibahas mengenai Setelah mempelajari pokok bahasan
Tinjauan analisis laporan keuangan, ini, diharapkan mahasiswa mampu
Analisis Rasio, Analisis Laporan memahami dan mengerti Tinjauan
Keuangan analisis laporan keuangan, Analisis
Rasio, Analisis Laporan Keuangan.

1
1

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

PERTEMUAN KE-2
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Bab ini secara menyeluruh, diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal


sebagai berikut:
1.1. Memahami dan mengerti tinjauan analisis laporan keuangan.
1.2. Memahami dan mengerti Analisis Rasio.
1.3. Memahami dan mengerti Analisis Laporan Keuangan.

B. URAIAN MATERI

1. TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi
keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya
karena ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat
kesehatan suatu perusahaan. Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis
untuk melakukan beberapa hal :
a. Menentukan dengan jelas tujuan analisis
b. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan
keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan
tersebut
c. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan

2
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah
diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis
seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.
Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut diperlukan beberapa
tolak ukur. Analisis yang biasa dipakai adalah rasio atau indeks yang merupakan
perbandingan di antara data-data keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan alat
utama yang dapat digunakan dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan.
Melalui analisis rasio dapat dihasilkan pengukuran dalam bentuk rasio atau relatif
dan bukan dalam angka yang absolut. Dengan demikian dapat mempermudah dalam
melihat perubahanperubahan yang terjadi, apakah menunjukkan arah yang tetap,
meningkat atau bahkan menurun.
Faktor-faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian analisis adalah
tingkat likuiditas, profitabilitas atau rentabilitas, solvabilitas dan aktivitas. Likuiditas
dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
Profitabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu. Solvabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.
Aktivitas dapat mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan
sumber dayanya.

2. DASAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

a. Aktivitas Bisnis
Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan
empat aktivitas utama perusahaan:
1) Aktivitas Perencanaan
Sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis (business
plan) yang mendeskripsikan maksud perusahaan, strategi, dan teknik untuk
aktifitasnya.

3
3

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan


mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke
dalamam rencana bisnis membantu analisis atas prospek perusahaan kini dan
nanri, dan merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan strategi.kita
mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya. Permintaan
oasar, kinerja manajemen, analisis kompetitif, strategi penjualan, kinerja
manajeman,dan proyeksi keuangan.
Informasi ini bisa di dapat di laporan keuangan ( Management discussion and
analysis) dan juga tersedia memalui media yang kurang formal seperti
pernyatan pers,publikasi industri, bulletin analisis, dan berita keuangan .
2) Aktivitas Pendanaan
Aktifitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan
perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayara kebutuhan-
kebutuhannya. Terdapat dua sumber pendanaan, yaitu:
a) Investor ekuitas( pemegang saham)
Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan
pengembalian atas investasi mereka, setelah mempertimbangkan
pengembalian yang di harapkana dan resiko.
Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam
bentuk distribusi laba (pembayaran diveden kepada pemegang saham
langsung, deviden dapat diberikan dalam bentuk tunai atau deviden
saham atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali
saham.pembayaran diveden mengacu pada proporsi laba yang di
distribusikan yang sering di nyatakan dalam rasio atau persentase) atau
reinvestasi laba ( mengacu padan penahana laba dalam perusahaan untuk
digunakan dalam bisnis perusahaan. Sering diukur dengan rasio
penahanan/rasio laba di tahan= 1- dividen payout rasio)
Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai,aktiva atau jasa yang di
kontribusikan kepada perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran
saham privat melibatkan penjualan ke individu atau organisasi. Untuk
Penawaran saham ke public berbiaya besar karena termasuk pemenuhan
oeraturan pemerintah, persyaratan pencatatan di bursa, dan komisi

4
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
untuk agen penjual. Tetapi manfaat utama nay adalah potensi untuk
mensapatkan dana dalam jumlah besar untuk aktivitas bisnis.
b) Kreditor (pemberi pinjaman)
Terdapat dua jenis kreditor,yaitu
 kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang. Biasanya
pendanaannya terjadi melalui pinjaman atau melalui pemberian
efek atau obligasi. Pemberi utang meliputi bank,institusi pemberi
pinjaman, institusi keuangan dan non keuangan,
 kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan
sebagai bagian dari operasinya. Kreditor opersi meliputi
pemasok,karyawan,pemerintah dan pihak lainnya yang
meminjamkan uang kepada perusahaan
pendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan ekuitas dalam hal
perjanjian atau kontrak, pada umumnya mensyatkan pembayaran
kembali pinjaman dengan bunga pada tanggal. Pengembalian kreditor
umumnya ditentukan dalam kontak pinjaman. Resiko kreditor adalah
kemungkinan kegagalan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman
dan bunga.dalam situasi ini, kreditor mungkin tidak menerima uang
mereka yang jatoh tempo, dan menyebabkan kebangkrutan atau
penanganan legal lainnya. Penangana tersebut menimbulakan biaya bagi
kreditor.
3) Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi (investing activity) mengacu pada perolehan dan
pemeliharaan investasi dengan tujian menjual produk dan menyediakan jasa
dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kasbiasanya dalam bentuk
aktiva operasi (bangunan, peralatan, hak paten, persediaan, modal manusia
(karyawan& manajer), system informasi) dan aktiva keuangan dalam bentuk
efek( saham ekuitas perusahaan lain, obligasi dan reksa dana), peralatan, hak
hokum (paten,lisensi,hak cipta), persediaan, modal manusia, system
informasi, dan asset sejenis adalah untuk menjalankan operasi bisnis
perusahaan. Aset-aset ini disebut sebagai asset operasi (operating asset).

5
5

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

4) Aktivitas Operasi
Aktifitas oparasi (operating activities) mencerminkan pelaksanaan rencana
bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi.
Aktivitas operasi melibatkan 5 komponen, yaitu: penelitian dan
pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran penjualan. Manajemen
harus menentukan baurab yang palling efisien dan efektif untuk keunggulan
kompetitif perusahaan. Aktifitas operasi perusahaan merupakan sumber
utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya,
mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya secara efisien dan efektif.

b. Laporan Keuangan Mencerminkan Aktivitas Bisnis


1) Neraca
Persamaan akuntasi : aktiva= kewajiaban + Ekuitas
Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa
depan melalui aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor
dan mewakili kewajiban perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas
merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau dikontribusikan
oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak
perusahaan didirikan.
2) Laporan Laba Rugi
Laporan rugi laba mengukur kinerja keuanga perusahaan antara tanggal
neraca. Laporan rugu laba menyediakan rincian pendapatan, beban,untung
atau rugi perusahaan suatu periode waktu.
3) Laporan Equitas Pemegang Saham
Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-poas ekuitas. Laporan ini
bermanfaat untuk mengidentifikasi perubahan klaim pemegang ekuitas atau
aktiva perusahaan.
4) Laporan Arus kas
Melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan perusahaan secara terpisah selama suatu periode tertentu
5) Hubungan antara Laporan-laporan Keuangan

6
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
c. Informasi Tambahan
Analisis laporan keuangan yang menyeluruh melibatkan pemerikasaan tambagan
sbb:
1) Management Disscussion and Analysis (MD&A)
Manajemen mengungkapkan informasi prospektif terkait dengan pristiwa dan
ketidakpastian yang material, yang menyebabkan informasi keuangan yang
dilaporkan menjadi kurang mengindikasikan aktivitas operasi atau kondisi
keuangan di masa depan.
2) Laporan Manajemen (Management Report)
Tujuannya yaitu :
a) untuk menekankan tanggung jawab manajemen senior atas sistem
pengendalian keuangan dan sistem pengendalian internal perusahaan
b) pembagian peran manajemen direktur, dan auditor dalam penyiapan
laporan keuangan.
3) Laporan Auditor (Auditor Report)
Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikasi independen yang
diminta oleh perusahaan untuk memberikan opini tentang kesesuaian laporan
keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Analisis
laporan keuangan memerlukan penelaahan atas laporan auditor untuk
meyakinkan bahwa perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa
pengendalian.
4) Catatan Penjelas (Explanatory Notes)
Catatan ini merupakan median untuk mengkomunikasikan informasi
tambahan tentang pos-pos yang ada maupun tidak ada dalam laporan. Catatan
tambahan ini meliputi informasi tentang :
a) prinsip dan metode akuntansi yang digunakan
b) pengungkapan rinci atas tiap pos laporan keuangan
c) komitmen dan kontinjensi
d) kombinasi bisnis
e) transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
f) rencana opsi saham
g) kemajuan proses hukum
h) pelanggan signifikan

7
7

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

5) Informasi Tambahan (Supplementary Information)


Meliputi :
a) Data segmen bisnis
b) penjualan ekspor
c) efek yang diperdagangkan
d) akun penilaian
e) pinjaman jangka pendek
f) data keuangan kuartalan
6) Laporan Proksi (Proxy Statement)
Proksi merupakan media dimana pemegang saham mengotorisasi pihak lain
untuk mewakilinya pada rapat pemegang saham. Laporan proksi memuat
informasi yang diperlukan pemegang saham untuk memberikan suara dalam
hal bersangkutan. Proxy statement memuat banyak informasi tentang
perusahaan termasuk identitas pemegang saham dengan kepemilikan saham
beredar 5% ke atas, informasi biografi dewan direksi, kesepakatan
kompensasi untuk pejabat dan direktur, rencana kompensasi pegawai dan
transaksi-transaksi tertentu yang terkait dengan para pejabat dan direktur
perusahaan.

3. PENGANTAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN.

a. Alat Analisis
1) Analisis Laporan Keuangan Komparatif
Analisis Laporan Keuangan Komparatif, Analisis ini dilakukan dengan cara
menelaah neraca, laporan laba-rugi atau laporan arus kas yang berurutan dari
satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan
perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa
tahun.
a) Analisis perubahan tahun ke tahun
Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek dua
atau tiga tahun biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke
tahun dalam tiap-tiap pos. Analisis ini memiliki keunggulan penyajian
perubahan dalam angka absolut maupun persentase. Analisis perubahan

8
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
dalam jumlah maupun persentase menjadi relevan karena dasar dolar
yang berbeda dalam perhitungan perubahan persentase dappat
menghasilkan perubahan besar yang tidak konsisten dengan kepentingan
aktualnya.
b) Analisis tren angka indeks
Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang
biasanya diberi angka indeks 100. karena tahun dasar menjadi rujukan
untuk semua perbandingan, pilihan terbaikadalah tahun dimana kondisi
bisnis normal.
2) Analisis Laporan Keuangan Common-Size
Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami
pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size
menekankan pada dua factor :
a) sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban
lancar, kewajiban tak lancar dan ekuitas.
b) komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar
dan aktiva tak lancar.
Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos
terkait dengan angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan,
penjualan mempengaruhi hampir seluruh beban dan berguna untuk
mengetahui berapa persen dari penjualan yang diwakili oleh tiap pos-pos
beban. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan, yang terkait dengan
laba sebelum pajak bukan penjualan. Keterbatasan utama laporan keuangan
common-size untuk analisis antar perusahaan adalah kegagalannya untuk
mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang di analisis.
Analisis Common Size adalah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-
tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).
Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement)
menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total
kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis
common-size dan termasuk metode analisis vertikal.

9
9

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size


statement) dapat memberikan informasi sebagai berikut:
a) Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan
gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.
b) Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran
mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.
Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan
(operasi, investasi, dan pendanaa) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu,
serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan
perusahaan di masa yang akan datang.
Persentase per komponen setiap elemen laporan keuangan dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
 Elemen2 Aktiva = Elemen ybs / Total Aktiva

 Elemen2 Pasiva = Elemen ybs / Total Pasiva

 Elemen2 Laba/Rugi = Elemen ybs / Penjualan

Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total


aktiva yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan
mempelajari laporan dengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan
rata-rata industri sebagai keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan
dapat diketahui apakah investasi kita dalam suatu aktiva melebihi batas-batas
yang umum berlaku (over investment) atau justru masih terlalu kecil (under
investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kita dapat
mengambil kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita
dalam suatu aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
Laporan dengan cara ini juga menunjukan distribusi daripada hutang dan
modal, jadi menunjukan sumber-sumber darimana dana yang diinvestasikan
pada aktiva tersebut. Study tentang ini akan menunjukan sumber mana yang
merupakan sumber pokok pembelanjaan perusahaan., juga akan menunjukan
seberapa jauh perusahaan menggunakan kemampuannya untuk memperoleh
kredit dari pihak luar, karena dari itu juga dapat diduga atau diketahui berapa
besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para kreditur.
Prosentase per komponen yang terdapat pada neraca akan merupakan
prosentase per komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan

10
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
secara horizontal dari tahun ke tahunnya akan menunjukan trend daripada
hubungan (trend of relationship), dan tidak menunjukan ada tidaknya
perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalau dikembalikan
pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak menunjukan
secara pasti adanya perubahan dalam data absolut.
Laporan dalam prosentase per komponen dalam hubungannya dengan
laporan rugi-laba, menunjukan jumlah atau prosentase dari penjualan netto
atau net sales yang diserap tiap - tiap individu biaya dan prosentase yang
masih tersedia untuk income. Oleh karena itu Common Size percentage
analysis banyak digunakan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan
income statement, karena adanya hubungan yang erat antara penjualan,
harga pokok dan biaya operasi, sedang untuk neraca tidak banyak digunakan.
Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua
komponen atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk
lebih meningkatkan atau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-
masing pos atau komponen tersebut tidak hanya prosentase dari jumlah
totalnya tetapi juga dihitung prosentase dari masing-masing komponen
terhadap sub totalnya, misalnya komponen aktiva lancar dihubungkan atau
ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar, komponen hutang
lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya.

Contoh Analisis Common-Size:


PT. PAMULANG JAYA
Neraca Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
31 Desember Common-Size (%)
NERACA
2009 2010 2009 2010
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas Rp 1.300 Rp 1.200 9,29 7,50
Piutang Dagang Rp 1.200 Rp 1.000 8,57 6,25
Persediaan Rp 2.200 Rp 2.600 15,71 16,25
Total Aktiva Lancar Rp 4.700 Rp 4.800 33,57 30,00
Aktiva Tetap
Tanah Rp 2.300 Rp 3.700 16,43 23,13
11
11

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

Gedung Rp 4.000 Rp 4.000 28,57 25,00


Mesin Rp 4.000 Rp 5.000 28,57 31,25
Akumulasi Depresiasi Rp(1.000) Rp(1.500) (7,14) (9,38)
Total Aktiva Tetap Rp 9.300 Rp11.200 66,43 70,00
Total Aktiva Rp14.000 Rp16.000 100% 100%
PASIVA (UTANG &
MODAL)
Utang Lancar Rp 2.500 Rp 2.200 17,86 13,75
Utang Jangka Panjang Rp 4.500 Rp 6.000 32,14 37,50
Modal Rp 7.000 Rp 7.800 50,00 48,75
Total Utang & Modal Rp14.000 Rp16.000 100% 100%

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos di dalam neraca


dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing kategori
ini (total aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan
masing-masing pos yang termasuk pada masing-masing kategori dinyatakan
dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva (kategori).
% Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% = (Rp 1.300/Rp 14.000) x 100% =
9,29% ⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.
Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak
bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva
(misalnyakas, persediaan) maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang).

PT. PAMULANG JAYA


Laporan Laba-Rugi Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun Common-Size (%)
LABA-RUGI
2009 2010 2009 2010
Penghasilan Rp 150.000 Rp 200.000 100% 100%
Harga Pokok Penjualan Rp (50.000) Rp (60.000) (33,33) (30,00)
Laba Kotor Rp 100.000 Rp 140.000 66,67 70,00
Biaya Pemasaran Rp (25.000) Rp (34.000) (16,67) (17,00)
Biaya Administrasi Rp (20.000) Rp (28.000) (13,33) (14,00)
Biaya Bunga Rp (10.000) Rp (14.000) (6,67) (7,00)
Laba Sebelum Pajak Rp 45.000 Rp 64.000 30,00 32,00
Pajak (15%) Rp (6.750) Rp (9.600) (4,50) (4,80)
Laba Bersih Rp 38.250 Rp 54.400 25,50 27,20

12
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos dalam


perhitungan laba-rugi yang dinyatakan dalam persentase per-komponen atas
dasar total penghasilan (total penghasilan dinyatakan sebesar 100%).
% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total
Penghasilan) x 100%
= Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%
= 30%
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.
Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00 penjualan
kepada harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan, meskipun
distribusi untuk biaya lainnya (pemasaran, administrasi, dan bunga), secara
total mengalami kenaikan.

b. Analisis Rasio
1) Pengertian Analisis Rasio
Analisa rasio adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan
gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu
perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer
keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh
untuk memperoleh dana.
2) Manfaat Analisis Rasio
Manfaat Analisis Rasio adalah sebagai berikut :
a) Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan
b) Perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan.
Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk
perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio
perusahaan dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara
dominan beroperasi.
3) Kategori Analisis Rasio
Kategori Analisis Rasio sebagai berikut :
a) Rasio Likuiditas

13
13

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

Menurut Jusuf (2006:50), rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan


kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah
menjadi kewajiban jangka pendek). Pengertian rasio likuiditas menurut
Munawir (2004:31) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi,
atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
pada saat ditagih.

b) Rasio Profitabilitas
Menurut Agnes (2005:21), profitability ratio (rasio profitabilitas) adalah
suatu rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Menurut Munawir (2004:43), rentabilitas atau profitability adalah
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu. Pengertian profitabilitas (kemampuan mencapai laba)
menurut Aliminsyah dan Padji (2003:206) adalah suatu kemahiran untuk
memperoleh hasil dalam dunia usaha dengan perhitungan yang seksama.
c) Rasio Solvabilitas
Pengertian rasio solvabilitas menurut Riyanto (2001:224) adalah
kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik
jangka pendek maupun jangka panjang). Solvabilitas suatu perusahaan
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
finansialnya apabila perusahaan sekiranya saat ini dilikuidasikan.
d) Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas atau sering disebut rasio efisiensi. Menurut Riyanto
(2001:235) adalah mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya.
e) Rasio Pasar
Rasio pasar mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku.
Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor (atau
calon investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap
rasio-rasio ini.

14
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
4) Macam-macam Analisis Rasio
Dilihat dari sumbernya rasio dibagi menjadi 3 :
a) Rasio-Rasio Neraca
Adalah rasio-rasio yg disusun dari data yg berasal dari neraca
misalnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio,
current lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.
b) Rasio Statemen Rugi-Laba
Rasio-rasio yang disusun berdasarkan income statements, misalnya gross
profit margin, net operating margin, operating ratio, dan lain sebagainya.
c) Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan
Adalah rasio keuangan yang disusun berdasarkan Neraca dan data lainnya
yg berasal dari income statement, misalnya assets turnover, inventory
turnover, receivables turnover dan sebagainya.

5) Perhitungan Beberapa Analisis Rasio


Contoh :
Neraca
PT PAMULANG JAYA
PER 31 DESEMBER 2001
( dalam ribuan rupiah )
Aktiva Lancar Hutang lancar
Kas 200.000 Hutang dagang 300.000
Efek 200.000 Hutang wesel 100.000
Piutang 160.000 Hutang Pajak 160.000
Persediaan 840.000
Jumlah A.L. 1.400.000 Jumlah H.L. 560.000
Aktiva Tetap Hutang jk. Panjang
Mesin 700.000 Obligasi 600.000
Akum. Penyusutan 100.000
600.000 Modal sendiri
Bangunan 1.000.000 Modal saham 1.200.000
Akum. Penyusutan 200.000 Agio saham 200.000
800.000 1.400.000
Tanah 100.000 Laba ditahan 440.000
Intangibles 100.000
Jumlah A.T. 1.600.000 Juml. Modal sendiri 1.840.000
Jumlah Aktiva 3.000.000 Jumlah pasiva 3.000.000

15
15

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

Statemen Laba – Rugi


PT PAMULANG JAYA
Periode 31 Desember 2001
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan 4.000.000
Harga pokok penjualan 3.000.000
Laba kotor 1.000.000

Biaya-biaya 570.000
Keuntungan sebelum bunga & pajak 430.000

Bi. Bunga obligasi ( 5 % x Rp 600.000 ) 30.000


Keuntungan sebelum pajak 400.000

Pajak penghasilan 160.000


Keuntungan bersih setelah pajak 240.000

Perhitungan analisis rasio sebagai berikut :

RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

Aktiva Lancar Kemampuan untuk


1) RASIO  x 100 %
Utang lancar membayar hutang yang
LIKUIDITAS segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar.
a) Current Ratio 1.400.000
  2,5 : 1  250% Setiap hutang Lancar Rp
560.000
1,00 dijamin oleh oleh
aktiva lancar Rp 2,50

Kemampuan membayar
b) Cash Ratio
Kas - Efek utang dengan segara yang
 x 100 %
Utang Lancar harus dipenuhi dengan
kas yang tersedia dalam

400.000 perusahaan dan efek yang


  0.71 atau 71%
560.000 segera dapat diuangkan.
Setiap hutang
Lancar Rp1,00 dijamin
oleh kas dan efek Rp 0,71

16
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING

RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

c) Quick ratio Kemampuan untuk mem-


Kas  Efek  Piutang
(Acid Test  x 100 % bayar utang yg segera hrs
Utang Lancar
dipenuhi
ratio)
 Dg aktiva lancar yg
200.000  200.000  160.000 lebih likuid.

560.000
 Setiap utang lancar Rp
1,00 dijamin dengan
 1 : 1 atau 100 %
quick assets 1,00

d) Working Aktiva Lancar - Hutang Lancar Likuiditas darin


 x 100 %
Jumlah Aktiva total aktiva dan posisi
Capital to
modal kerja neto.
Total Assets Setiap Rp 1, 00 assets
1.400.000 - 560.000
 x 100 %
Ratio 3.000.0000 perusahaan Rp 0,28 terdiri
 0,28 : 1 atau 28% dari modal kerja (aktiva
lancar)

Bagian setiap rupiah modal


2) RATIO LEVERAGE
Total Hutang
 x 100 % sendiri yang dijadikan
/SOLVABILITAS Modal Sendiri
jaminan untuk

1.160.000 keseluruhan hutang.


 x 100 %
a) Total Debt to 1.840.000 63% dari setiap rupiah
Equity Ratio  0,63 : 1 atau 63% modal sendiri menjadi
jaminan utang.

Beberapa bagiam dari


b) Total Debt to 
Total Hutang
x 100 %
Total Aktiva keseluruhan dana
Asset Ratio
1.160.000 yang dibelanjai dengan
(DAR)  x 100 %
3.000.000 utang. Atau
 0,39 : 1 atau 39% Berapa bagian dari aktiva
yang digunakan untuk
menjamin utang.

17
17

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

39 % dari setiap aktiva


digunakan untuk
menjamin utang

Bagian setiap rupiah modal


c) Long Term sendiri yang dijadikan
Hutang Jk. Panjang
Debt To Equity  x 100 % jaminan untuk hutang jk
Modal Sendiri
ratio 600.000
panjang.
 x 100 % 33 % dari setiap rupiah
1.840.000
 0,33;1  33% modal sendiri
Digunakan untuk
menjamin hutang jangka
panjang.

d) Tangible Assets Jml.Aktiva - Intangible - HL Besarnya aktiva tetap



Hutang Jk. Panjang tangible yang digunakan
Debt Coverage
untuk menjamin hutang
3.000.000 - 100.000 - 560.000
 jangka panjang setiap
600.000
 3,9 : 1 atau 390 % rupiahnya
Setiap rupiah Hutang JKPJ
dijamin oleh aktiva
tangible sebesare RP 390

EBIT Besarnya jaminan


e) Times Interest  x 100 %
Bunga Hutang Jk. Pjng keuntungan yang
Earned Ratio digunakan untuk
430.000 membayar bunga Hutang
  14,3 X
30.000 JK PJG

18
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING

RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

3) RASIO AKTIVITAS Penjualan Netto Kemampuan dana yang


 x 100 %
Jumlah Aktiva tertanam dlm keseluruhan
aktivaberputar dalam satu
a) Total Assts
periode tertentu, Atau
400.000
Turn Over  x 100 %  1,33% kemampuan dana yang
300.000
diinvestasi- kan untuk
menghasilkan revenue.
Dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva rata-
rata dlm 1 thn berputar
1,33X. Atau setiap 1 Rupiah
setiap thn dpt meng-
hasilkan Rp1,33

b) Receivable 
Penjualan Kredit
x 100 %
Kemampuan dana yang
Piutang rata - rata tertanam dalam piutang
Torn Over
berputar dalam suatu
periode tertentu.
4.000.000
 x 100 %  25X Dalam satu tahun rata-rata
160.000
dana yang tertanam dalam
piutang berputar selama
25X

c) Average Collec Piutang rata - rata x 360 Periode rata-rata yang



Penjualan dibutuhkan dalam
tion Period
pengum-pulan pihutang
160.000 x 360 Piutang rata-rata
  14,4 hari
4.000.000 dikumpul-kan setiap 15
hari sekali.

d) Inventory Turn Harga Pokok Penjualan Kemampuan dana yang


 x 100 %
Persediaan rata - rata tertanam dalam inventory
Over
3.000.000 berputar dalam satu
  3.6 X
840.000
periode tertentu.Dana
yang tertanam dalam
inventory berputar rata-
rata 3,6 X dalam satu
tahun.

19
19

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

Periode rata-rata
e) Average Day’s Inventory rata - rata x 360

Harga Pokok Penjualan persediaan berada di
Inventory
gudang .
840.000 x 360
  10 hari Inventory berada di
3.000.000
gudang rata-rata selama 10
hari.

Kemampuan modal keja


f) Working Penjualan Netto perusahaan berputar

Capital Turn Aktiva Lancar - Hutang Lancar dalam satu periode siklus
over 4.000.000
kas perusahaan
 Dana yang tertanam dalam
1.400.000 - 560.000
modal kerja berputar rata-
 4,76 x atau 4,8 x rata 4,8 X dalam satu
tahun.

Laba Bruto per rupiah


3) RASIO KEUNTU- Penjualan Netto - HPP
 penjualan
NGAN Penjualan Netto
Setiap Penjualan
a) Gross Profit menghasilkan laba bruto
4.000.000 - 3.000.000
 x 100 %
Margin 4.000.000 Rp 0,25.

 25%

Laba sebelum Bunga dan


b) Operating Penjualan - HPP - Biaya ADM

Penjualan Netto Pajak (net operating
Income Ratio
income) oleh setiap rupiah
(Operating Profit 
4.000.000 - 3.000.000 - 570.000
penjualan
4.000.000
Margin) Setiap rupiah penjualan
menghasilkan laba operasi
 10,75%
Rp 0,11.

20
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING

RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

Biaya Pjln - HPP - Biaya ADM Biaya operasi per rupiah



Penjualan Netto penjualan .
c) Operating Setiap rupiah penjualan
Ratio 3.000.000 - 570.000 memerlukan biaya Rp 0,89
  89,25%
4.000.000 Makin besar rasio makin
buruk

Keuntungan neto per


d) Net Profit EAT

Penjualan Netto rupiah penjualan
Margin
Setiap rupiah penjualan
240.000
  6% menghsilkan keuntungan
4.000.000
neto sebesar Rp 0,06

Kemampuan modal yang


e) Earning Power EBIT

Jumlah Aktiva diinvestasikan dalam
of Total
keseluruhan
Investmen rate Aktiva untuk
of return of 430.000
  14,3% menghasilkan keuntungan
3.000.000
total assets) bagi semua investor.
Setiap satu rupiah modal
yang diinvestasikan
menghasilkan
keuntungan Rp 0,14 untuk
semua investor.

Kemampuan modal yang


f) Net Earning EAT

Jumlah Aktiva diinvestasikan
Power ratio /
Dalam keseluruhan aktiva
Return On 240.000
  8% untuk menghasilkan
3.000.000
Investment keuntungan neto
(ROI)

21
21

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

Kemampuan modal sendiri


g) Rate of Return EAT

Modal Sendiri dalam menghasilkan
for the Owners
keuntungan bagi
(Rate of Return 240.000
  13% pemegang saham preferen
1.840.000
on Net Worth) dan biasa.
Setiap rupiah modal
sendiri menghasilkan
keuntungan neto Rp 0,13
yg tersedia bagi pemegang
shm preferen dan biasa

Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan

Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek


 Ukuran kinerja
 Ukuran Efisiensi Operasi
 Ukuran Kebijakan Keuangan

1) Ukuran kinerja dianalisis dalam tiga kelompok:


a) ratio profitabilitas
b) ratio pertumbuhan
c) ratio Penilaian

UKURAN KINERJA/
METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI
RATIO KEUANGAN
a. RATIO
PROFITABILITAS

22
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
UKURAN KINERJA/
METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI
RATIO KEUANGAN

Laba Operasi Bersih Kemampuan penjualan


1. Kinerja laba operasi 
Penjualan untuk menghasilkan laba
Laba Operasi Bersih bersih. Setiap satu
700,8
  15% dollar penjualan mampu
(NOI)/Penjualan 4.620,0
menghasilkan laba
operasi bersih $ 0.13

Laba Operasi Bersih Kemampuan penggunaan


2. Hasil pengembalian 
Aktiva aktiva untuk
atas total aktiva menghasilkan laba operasi
700,8
  20% bersih.
(ROI) 3.390,4
Setiap satu
Laba operasi terhadap dollar aktiva mampu men

total aktiva ghasilkan laba operasi


bersih $ 0.20

Laba Operasi Bersih Kemampuan penggunaan


3. Laba Operasi Bersih 
Total Modal modal untuk menghasil-
kan laba operasi bersih.
terhadap Total Modal 
700,8
 28,2%
2.484,0 Setiap satu dollar
modal mampu menghasil
(Total Modal / Hutang
kan laba operasi bersih $
berbeban bunga atas total
0.28
modal bunga + ekuitas
pemegang saham)

4. Laba bersih terhadap Laba Bersih Kemampuan penjualan



Penjualan dalam menghasilkan
penjualan / Marjin
470,2 laba bersih.
laba atas penjualan   10,2%
4.620,0 Setiap satu
dollar penjualan
mampu menghasilkan
laba bersih $ 0.28

23
23

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

UKURAN KINERJA/
METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI
RATIO KEUANGAN

Laba Bersih Mengukur pengembalian


5. Hasil pengembalian 
Equitas Pemegang Saham nilai buku kepada pemilik
atas equitas / perusahaan.
470,2
  28,8% Setiap satu dollar Equitas
Return on Equity 1.634,4
mampu menghasilkan laba
hasil pengembalian
bersih $ 0,288
atas equitas

Mengukur perubahan
6. Tingkat profitabilitas Peubahan NOI

Perubahan total modal margin profitabilitas dari
marjinal
beberapa periode.
237,6
  18,4% Margin profitabilitas dari
1.292,1
periode (lima tahun
terakhir) 18,4%

7. Hasil pengembalian Peubahan NI Marginal return to equity



Perubahan Equitas 15,3%
Marginal atas
Equitas / Marginal 219,7
  15,3%
1.147,2
return to equity)

b) RASIO Pertumbuhan penjualan,


PERTUMBUHAN Laba Operasi bersih, Laba
bersih, Laba per saham da
dividen per saham
c) RASIO PENILAIAN

Semakin tinggi risiko


1. Rasio harga/laba Harga Pasar per Saham

Laba per Saham tinggi faktor diskonto dan
Harga pasar per
semakin rendah rasio P/E,
saham terhadap laba 69,69
  15,9% semakin tinggi P/E, maka
3,85
per saham (price semakin bagus sebuah
/earning ratio atau perusahaan.

24
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
UKURAN KINERJA/
METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI
RATIO KEUANGAN
P/E ratio

Mengukur nilai yang


2. Rasio Harga Pasar diberikan pasar keuangan
Harga Pasar per Saham
terhadap nilai Buku  kepada manajemen dan
Nilai Buku Equitas
(market –to – book – organisasi perusahaan
69,69
  5,2% sebagai sebuah
value) 13,41
perusahaan yang terus
tumbuh.

2) Ukuran Efisiensi Operasi


Mengukur rasio aktivitas atau rasio perputaran adalah mengukur seberapa
efektif perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis yang
dimilikinya.

UKURAN
KINERJA/RATIO METODE PERHITUNGAN INTEPRETASI
KEUANGAN

HPP Sama dengan di atas


Perputaran Persediaan 
Persediaan (aspek yang lain)

700,8
  15,2%
4.620,0

25
25

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

3) Ukuran Kebijakan Keuangan


Mengukur sampai seberapa jauh total aktiva dibiayai oleh pemilik, jika
dibandingkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur.

UKURAN
KINERJA/RATIO METODE PERHITUNGAN INTEPRETASI
KEUANGAN

Mengukur sampai
a) Faktor leverage Total Aktiva

Equitas seberapa jauh investasi
ekuitas pemegang saham
3.390
  2,07% diperbesar oleh
1.634,4
penggunaan penggunaan
hutang dalam membiaya
total aktiva.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Uraikan analisis laporan keuangan dan indentifikasi tujuannya.


2. Identifikasi dan bahas empat aktivitas utama sebuah perusahaan.
3. Jelaskan bagaimana laporan keuangan mencerminkan aktivitas bisnis perusahaan.
4. Identifikasi dan bahas empat laporan keuangan perusahaan yang utama.
5. Jelaskan mengapa laporan keuangan penting bagi proses pengambilan keputusan
dalam analisis keuangan. Identifikasi dan bahas pula beberapa keterbatasan laporan
keuangan untuk kepentingan analisis.
6. Identifikasi setidaknya tujuh sumber tambahan informasi pelaporan keuangan (di
luar laporan keuangan) yang berguna bagi analisis.
7. Identifikasi dan bahas setidaknya dua area analisis keuangan.
8. Identifikasi dan uraikan setidaknya empat kategori alat analisis keuangan
9. Analisis komparatif merupakan alat penting dalam analisis keuangan.
a. Jelaskan kegunaan analisis laporan keuangan komparatif.
b. Uraikan bagaimana pembuatan perbandingan laporan keuangan yang efektif.

26
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
c. Bahas peringatan awal penting yang harus diambil seorang analis dalam
melakukan analisis komparatif.
10. Apakah tren di masa lalu merupakan prediksi yang baik untuk tren di masa depan?
Beri alasan atas jawaban Anda.
11. Sebutkan Rasio dan apa kegunaan analisa rasio tersebut?

D. DAFTAR PUSTAKA

1. Subramanyam K.R dan Wild, J. John; 2014, Analisis Laporan Keuangan Edisi 10,
Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.
2. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
3. Darminto, Dwi P. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
4. Hutapea, Agnes. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Zenith Publisher.
5. Jusuf, Permana. ddk, 2006. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
6. Muhamad, Aliminsyah Ddk, 2003. Pengantar Akuntansi. Edisi Ketujuh. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

27
27

Analisis Laporan KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai