Anda di halaman 1dari 2

Kasus Moral Stem Cell

 “Apakah EG cell dikategorikan sebagai embrio ataukah sebagai sel yang terspesialisasi?”

 Pembuatan embryonic stem cell membutuhkan destruksi embrio manusia.

 Anggapan bahwa kehidupan manusia berawal dari pertemuan sel sperma dengan sel telur
membentuk zigot.

 Beberapa pandangan agama: embrio dianggap sebagai kehidupan baru yang harus
dihormati.

 Penggunaan embrio untuk stem cell dapat disamakan dengan tindakan membunuh dan
aborsi.

Penelitian Stem Cell di Indonesia

DILARANG!

 Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menyatakan tidak setuju atas penggunaan


terapi menggunakan ES cells akan tetapi pihaknya menyetujui penggunaan sel embrio
sisa hasil proses bayi tabung.

 Islam (NU dan Muhamaddiyah) melarang terapi menggunakan ES cells kecuali itu
adalah satu-satunya solusi untuk menyelamatkan manusia. Sementara itu, dari Majelis
Ulama Indonesia (MUI) berpendapat lain, dalam hal ini pihaknya berpendapat terapi sel
punca embrionik (ES cells) bisa dilakukan, terutama dalam keadaan kedaruratan
keselamatan jiwa seseorang.

 Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melarang secara tegas pengambilan sel


embrio manusia untuk keperluan apapun, termasuk di dalamnya tidak mentoleransi
penggunaan sel embrio sisa proses bayi tabung karena apa pun bentuknya mereka adalah
cikal bakal manusia yang mempunya hak untuk hidup.

 Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) dan Konferensi Sangha Agung


Indonesia (KASI) menyatakan tidak setuju penggunaan ES cells akan tetapi sesuai
"atmanastuti", hukum terendah dalam ajaran Hindu yang memungkinkan sesuatu bisa
dilakukan apabila menurut perhitungan mendesak dibutuhkan untuk menyelamatkan
nyawa.

 Agama Buddha melarang penggunaan ES cell.

 Sedangkan untuk penggunaan adult stem cells untuk terapi disetujui oleh para pemuka
agama Islam, Katolik dan Kristen.

 Dengan catatan untuk agama Islam, perlu diperhatikan sumber stem cells tersebut. Stem
cells yang digunakan tidak boleh berasal dari babi karena hewan tersebut diharamkan.

 Untuk agama Hindu, ajaran agama Hindu melarang penggunaan stem cells dari hewan.

Pro dan Kontra Stem Cell

 ES cells dapat berdiferensiasi menjadi hampir semua macam jaringan tubuh sehingga ES
cells memiliki prospek terapi selular untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

 Embrio, dari segi nilai tidak dapat disamakan dengan nyawa manusia karena mereka
masih belum dapat bertahan di luar rahim. Embrio hanya memiliki potensi kehidupan.

 Blastosit merupakan sekelompok sel yang belum berdiferensiasi menjadi jaringan dan
organ. Hal ini tidak seharusnya inner cell mass menjadi lebih ‘manusia’ daripada sel
kulit.

 Beberapa orang berpendapat bahwa embrio bukanlah manusia, mereka mempercayai


bahwa kehidupan manusia dimulai dengan perkembangan detak jantuk, dimana terjadi
sewaktu kandungan berumur 5 minggu atau ketika otak mulai berkembang, yang
terdeteksi 54 hari setelah pembuahan.

Anda mungkin juga menyukai