Anda di halaman 1dari 5

LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGKAJIAN

KEPERAWATAN

Gracella Ajani Pakpahan / 181101056

gracella_ajani@yahoo.com

Abstrak

Secara umum, pengkajian keperawatan adalah langkah awal dari melakukan proses keperawatan
atau pemberian asuhan keperawatan. Pengkajian keperawatan dilakukan untuk mengetahui langkah-
langkah dalam melakukan pengkajian keperawatan, baik secara umum maupun berdasarkan
kehidupan sehari-hari. Jenis metode yang akan dilakukan adalah observasi dan literasi. Hasil dari
observasi dan literasi adalah menandakan bahwa ada beberapa perawat di Rumah Sakit yang
menjalankan pengkajian keperawatan dengan baik dan benar. Sehingga, diperlukan langkah-
langkah untuk mengetahui cara melakukan pengkajian keperawatan, yaitu pengumpulan data,
klasifikasi data, validasi data, dan perumusan masalah. Oleh sebab itu, langkah-langkah dalam
tahap pengkajian dapat dikatakan berhasil jika dilakukan dengan teliti dan cermat.
Kata kunci : pengkajian, keperawatan, langkah-langkah.

LATAR BELAKANG

Secara umum, pengkajian keperawatan adalah langkah awal dari melakukan proses
keperawatan atau pemberian asuhan keperawatan. Pengkajian keperawatan bertujuan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi oleh klien dengan cara mengumpulkan data klien,
sehingga perawat dapat memberikan asuhan atau tindakan keperawatan dengan benar.
Asuhan keperawatan adalah suatu cara yang dilakukan oleh perawat melalui pendekatan
kepada klien untuk memecahkan masalah klien dengan cara memberikan pelayanan
keperawatan.

Menurut Effendi (1995), mengatakan bahwa pengkajian merupakan suatu proses


dasar dalam melakukan proses keperawatan dimana hal ini bertujuan untuk dapat
mengetahui permasalahan yang dialami oleh klien, melakukan pengumpulan data klien
secara akurat, dan mengetahui status sehat-sakit klien melalui kondisi fisik, mental, sosial,
dan juga lingkungan klien.

1
Dalam melakukan pengkajian, harus memerlukan keahlian, seperti wawancara,
pemeriksaan fisik, dan observasi serta memerlukan ketelitian dan kecermatan agar dalam
melakukan proses keperawatan pada tahap pengkajian dapat berhasil. Oleh sebab itu, untuk
mengetahui cara berhasilnya dalam melakukan asuhan keperawatan, diperlukan langkah-
langkah untuk melakukan pengkajian, seperti pengumpulan data, klasifikasi data, validasi
data, dan perumusan masalah.

TUJUAN

1. Tujuan umum

a) Untuk mengetahui secara umum langkah-langkah dalam melakukan pengkajian


keperawatan.

2. Tujuan khusus

a) Untuk mengetahui apakah seorang perawat telah melakukan langkah-langkah


pengkajian dengan baik dan benar dalam melakukan asuhan keperawatan.

METODE

Jenis metode penelitian yang akan dilakukan adalah observasi dan literasi. Yang
mana observasi merupakan pengamatan dari penulis terhadap lingkungan sekitar dan
literasi merupakan hasil bacaan penulis terhadap suatu buku.

HASIL

Berdasarkan hasil observasi dan literasi, dalam melakukan asuhan keperawatan


pada tahap pengkajian ada beberapa perawat yang tidak melakukan dengan baik dan benar.
Faktor penyebab terjadinya hal tersebut karena kurangnya komunikasi antar perawat
dengan klien, kurangnya tingkat saling peduli ke klien, dan juga kurang ramahnya perawat
ke klien. Hal ini disebabkan karena minimnya jumlah sumber daya perawat dan
perbandingan antara perawat dengan klien masih sangat rendah, sehingga dapat membuat
asuhan keperawatan pada tahap pengkajian tidak memadai.

2
Namun, ada sebagian perawat di Rumah Sakit yang telah melakukan tahap
pengkajian dengan benar. Faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam melakukan asuhan
keperawatan pada tahap pengkajian adalah faktor pendidikan karena seorang perawat dapat
memahami mengenai tahap pengkajian keperawatan maupun prosesnya. Selain itu,
ketelitian dan kecermatan juga berdampak kepada keberhasilan proses keperawatan pada
tahap pengkajian.

PEMBAHASAN

 Langkah-langkah dalam Melakukan Pengkajian Keperawatan


1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui kondisi, situasi, kebutuhan klien. Dalam langkah ini, perawat
harus mengumpulkan data secara akurat dan nyata, lengkap, relevan,
singkat, dan deskriptif. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara
wawancara, pengkajian fisik, observasi, serta dengan melihat hasil
pemeriksaan diagnostik. Sumber data untuk melakukan pengumpulan data
adalah klien, keluarga klien, tenaga kesehatan, hasil pemeriksaan penunjang,
dan catatan hasil rekam medis.
Pengelompokkan data terbagi atas 2 tipe data yaitu data subjektif dan
data objektif. Dimana data subjektif merupakan data yang berdasarkan dari
kutipan langsung, sedangkan data objektif merupakan data yang dapat
diukur, ditimbang, dirasa, diraba, dan dilihat.
2. Klasifikasi Data
Klasifikasi data adalah mengelompokkan data-data yang telah
terkumpul atau data-data temuan. Klasifikasi data dikelompokkan ke dalam
2 hal yaitu sistem tubuh dan kebutuhan manusia. Menurut Hirarki Maslow
yakni mengenai piramida kebutuhan manusia, memiliki 5 tingkatan yaitu
fisiologi, aman nyaman, rasa saling mencintai, harga diri, dan aktualisasi
diri.

3
3. Validasi Data
Validasi data merupakan melakukan pengujian untuk meyakinkan
bahwa data yang didapatkan sesuai dengan fakta, akurat, dan lengkap.
Misalnya, suhu tubuh normal 36,5°C - 37°C
4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah suatu hal yang dilakukan ketika data
yang telah di analisis dapat di rumuskan. Adapun macam-macam dari
rumusan masalah yaitu :
- Actual : masalah yang terjadi sudah nyata.
- Resiko : jika masalah tidak ditangani, maka akan segera terjadi.
- Potensial : jika masalah tidak ditangani, maka dapat menunggu
tetapi harus ditangani terlebih dahulu.
- Sindrom : kumpulan dari gejala-gejala.
- Wellness : tingkat kesejahteraan.

PENUTUP

Pengkajian keperawatan adalah langkah awal dari melakukan proses keperawatan


atau pemberian asuhan keperawatan. Sehingga ada 4 langkah-langkah dalam melakukan
pengkajian keperawatan, yaitu pengumpulan data, klasifikasi data, validasi data, dan
perumusan masalah. Oleh sebab itu, langkah-langkah dalam tahap pengkajian dapat
dikatakan berhasil jika dilakukan dengan teliti dan cermat.

REFERENSI

Anggeria, E., & Maria. (2018, November). Hubungan Supervisi dengan Pelaksanaan
Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 10 Rumah Sakit Umum Royal
Prima Medan Tahun 2017. JUMANTIK, 3(2), 78-97.
Effendy, N. (1995). Pengantar Proses Keperawatan. Cet I. Jakarta: EGC.
Haryanto. (2008). Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaan Konsep (Concept
Mapping). Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. A. (2002). Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: EGC.
Hutahaean, S. (2010). Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: TIM.

4
Lismidar, H. (1990). Proses Keperawatan. Jakarta: UI-Press.
Nursalam. (2001). Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Ed. 1.
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2008). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika.
Potter, P. A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. IKESMA, 2(4).
Simamora, R. H. (2009). Buku: Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember: Jember
University Press.
Simamora, R. H. (2010). Buku: Komunikasi dalam Keperawatan. Jember: Jember
University Press.
Smith-Temple, J. (2010). Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan. Ed. 5. Jakarat: EGC.
TUENG, Y. (1993). Prinsip-prinsip Merawat Berdasarkan Pendekatan Proses
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Wartonah & Tarwoto. (2003). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Ed. 1.
Jakarta: Salemba Medika.
Wartonah & Tarwoto. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Ed. 3.
Jakarta: Salemba Medika.
Wartonah & Tarwoto. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai