0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan3 halaman
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai Basel I, II, III dari beberapa peserta diskusi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi penyebab keruntuhan sistem Bretton Woods, latar belakang terbentuknya Basel I, II, III, perbedaan antara ketiganya, penerapan Basel II di Bank Indonesia beserta risikonya, cara mengembangkan dan mengatasi kelemahan kesepakatan Basel.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Pertanyaan Dan Jawaban Manajemen Resiko-dikonversi
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai Basel I, II, III dari beberapa peserta diskusi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi penyebab keruntuhan sistem Bretton Woods, latar belakang terbentuknya Basel I, II, III, perbedaan antara ketiganya, penerapan Basel II di Bank Indonesia beserta risikonya, cara mengembangkan dan mengatasi kelemahan kesepakatan Basel.
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai Basel I, II, III dari beberapa peserta diskusi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi penyebab keruntuhan sistem Bretton Woods, latar belakang terbentuknya Basel I, II, III, perbedaan antara ketiganya, penerapan Basel II di Bank Indonesia beserta risikonya, cara mengembangkan dan mengatasi kelemahan kesepakatan Basel.
Pertanyaan : Apa penyebab keruntuhan sistem Bretton Words ? Jawaban : Penyebab kerutuhan Sistem Breton Words itu, karena terjadi ketidakseimbangan neracaya pembayaran yang sangat akut dalam perekonomia Amerika serikat. Terutama karena perang Vietnam yang menyebabkan pengeluaran besar-besaran di Amerika serikat, Perekonomian Amerika harus menanggung defisit neraca pembayaran yang sangat besar. 2. Syukur Padli Zaman/Mustiana Pertanyaan : Apa yang melatarbelakangi terbentuknya basel I,II, dan III ? Jawaban : Latar belakang terbentuknya Basel I : Yaitu karena kekhawatiran atas krisis utang Amerika Latin (Brazil, Argentina, Meksiko) pada awal tahun 1980an yang dapat meningkatkan risiko perbankan internasional. Latar belakang terbentuknya Basel II : Yaitu karena perubahan yang terjadi pada industri perbankan dan pasar keuangan, termasuk krisis keuangan yang terjadi di Asia Tenggara dan Asia Selatan pada tahun 1997-1998. Latar belakang terbentuknya Basel III : Yaitu karena krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2007-2009. 3. Tri Rahmita Sari Pertanyaan : Jelaskan bagaimana perbedaan antara basel I,II, III secara komprehensif ? Jawaban : Perbadaan antara Basel I,II dan III adalah : Basel I didirikan, untuk menetapkan rasio minimum modal terhadap asset tertimbang menurut risiko untuk bank sedangkan Basel II didirikan, untuk memperkenalkan tanggung jawab pengawasan dan untuk lebih memperkuat persyaratan modal minimum dan Basel III dididrikan , untuk mempromosikan kebutuhan untuk buffer likuiditas ( lapisan tambahan ekuitas). 4. Aisah Pertanyaan : Sebutkan dan jelaskan 3 perjanjian basel : Jawaban : 3 Perjanjian basel : Perjanjian basel I, Basel I dikeluarkan pada tahun 1998. Fokus basel 1 pada kecukupan modal lembaga keuangan. Resiko kecukupan modal (risiko) yang akan ditanggung lembaga keuangan terhadap kerugian yang tak terduga) dikategorikan pada asset yang dibagi dalam lima kategori resiko, yaitu 0%, 10%, 20%, 50%, dan 100%. Perjanjian Basel II, perjanjian basel kedua yang disebut Revised Capital Framework atau kerangka modal yang direvisi tetapi lebih dikenal sebagai basel II, bertujuan untuk pembaruan dari kesepakatan pertama. Basel II berfokus pada tiga bidang utama yaitu persyaratan modal minimum, tinjauan pengawasan atas kecukupan modal suatu lembaga dan proses penilaian internal dan mendorong praktik perbankan yang sehat termasuk tinjauan pengawasann. Perjanjian Basel III, perjanjian basel III sama seperti basel II, Basel III terdiri atas tiga pilar yakni : a. Meningkatkan kemampuan bank dalam meredam kejutan yang bersumber dari tekanan keuangan dan ekonomi dari manapun sumbernya. b. Meningkatan manajemen resiko dan tata kelola perbankan dan c. Memperkuat transparansi dan pengungkapan bank. 5. St. Hawa Aulia Pertanyaan : Bagaimana penerapan basel II di Bank Indonesia (BI) dan apa resiko jika Bank Indonesia tidak menerapkan Basel 2 ? Jawaban : Penerapan Basel II di Bank Indonesia (BI), seperti halnya dapat di ambil dari studi kasus pada PT.Bank RI, Penerapan basel II dalam manajemen risiko kredit yang membahas tentang perhitungan penyisahan modal. Saat ini penerapan basel II di manajemen kredit Bank BRI untuk perhitungan capital charger masih menggunakan pendekatan standardized Approach masih dalam tahap penyempurnaan, karena diperlukan kesiapan, sumber daya yang memadai, informasi tehnologi yang mendukung, serta keseragaman sumber data sebagai variable perhitungannya yang ditentukan oleh Bank Indonesia yang saat ini juga masih dalam peningkatan penyempurnaan. 6. Lalu Alfin Murdi Juliardi Pertanyaan : Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisir kelemahan kesepakatan Basel ? Jawaban : Cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan berbagai alternatif pendekatan dalam mengukur risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional, maka hasilnya perhitungan modal bank yang lebih sensitif terhadap risiko. 7. Agus Apriadi Pertanyaan : Bagaimana teknik dalam mengembangkan kesepakatan Basel dalam sistem perbankan? Dan bagaimana cara mengatasi saat terjadi ketidak setaraan (Competitive inequalities) antara bank-bank aktif secara internasional ? Jawaban : Dengan cara meningkatkan sistem keuangan melalui perbaikan kesesuaian antara perhitungan modal bank yang lebih sensitive terhadap risiko dengan elemen- elemen risiko yang dihadapi bank. Basel II juga memberikan insetif bagi peningkatan kualitas dalam praktik manajemen risiko yang tidak hanya memperhitungkan risiko kredit. Risiko pasar dan risiko operanasional tetapi juga menyentuh aspek pengawasan oleh otoritas pengawas. 8. Ahyar Akbar Pertanyaan : Apa fungsi kesepakatan Basel dan apa tujuan di buatnya kesepakatan tersebut ? Jawaban : Fungsi kesepakatan basel adalah untuk mempekuat regulasi, pengawasan dan praktik bank diseluruh dunia dengan tujuan meningkatkan stabilisasi keuangan, Sedangkan tujuannya adalah untuk memastikan lembaga keuangan memiliki modal yang cukup untuk memenuhi seluruh kewajiban dan menyerap kerugian yang timbul secara tidak terduga. 9. Aisi Bunga Ningsuari Pertanyaan : Apa tujuan dari kesepakatan Basel dan bagaimana penerapannya di Indonesia ? Jawaban : Tujuan kesepakatan Basel adalah untuk memastikan lembaga keuangan memiliki modal yang cukup untuk memenuhi seluruh kewajiban dan menyerap kerugian yang timbul secara tidak terduga. Sedangkan cara penerapannya yaitu