FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA TAHUN 2021 PRAKTIKUM 1
Tanggal : 16 November 2021
Tujuan Praktikum : untuk mengetahui teknik pemeriksaan fisik pada pasien (hewan),dan cara mendiagnosa awal pada pasien (hewan) Tanda Tangan : Signalemen Nama hewan : Unnuy Jenis hewan : Kucing Jenis kelamin : Jantan Nama pemilik : Ayu Swandani Alamat : Simolangit 12 no 22 Dokter hewan :1.drh. Ady Kurnianto, M.Si 2. drh. Intan Permatasari Hermawan, M.Si Anamnesa : Owner ingin medical check-up, buang air kecil dan besar normal, makan dan minum normal,adanya bekas keropeng pasca scabies di telinga kanan dan kiri, dan kucing belum di vaksin. Pemeriksaan Fisik Berat badan :3 kg Suhu tubuh : 37,0 °C Pulsus : 120 /menit Frekuensi nafas : 20 /menit Frekuensi jantung : 144 /menit Mukosa oral : Warna merah muda (normal) Conjunctiva Mata :Warna merah muda (normal) CRT : Kurang dari 2 detik (normal) Turgor : Tidak ada kerontokan pada bulu (normal) : dan saat ditarik kembalinya cepat (normal) Kelenjar Limfe : Pada saat melakukan palpasi limfe glandula tidak ada reaksi rasa sakit (normal) Pencernaan : Normal Urogenital : Normal Muskuloskeletal : Normal, reflek cepat Diagnosa : Sehat (pemulihan pasca scabies) Prognosa : Faosta Terapi : Invermectin dan Vit.B-complex Dengan dosis: Invermectin = 0,1 ml,secara subcutan Vit.B-complex =0,3ml, secara intramuscular
Pembahasan : Skabies merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh
kutu atau tungau bernama Sarcoptes scabiei, yang membuat kulit mengalami beruntus merah yang terasa sangat gatal, terutama pada malam hari. Kutu ini amat kecil dan tak kasat mata, berukuran 0,3-0,4 mm untuk tungau betina,sedangkan tungau jantan 0,15-0,2 mm . Penyebab penyakit skabies adalah infeksi parasit Sarcoptes scabiei. Parasit ini dapat bertahan hingga 24-36 jam jauh dari habitatnya dan masih menyebabkan manifestasi klinis di kulit pada suhu 210C. Suhu yang lebih rendah dan kelembaba 8 yang tinggi memperpanjang hidup parasit ini. Misalnya pada suhu 100C dan kelembaban relatif 97%, Sarcoptes scabiei dapat bertahan selama 1 minggu. Tetapi jika suhu dibawah 200C, parasit ini tidak dapat bergerak dan melakukan penetrasi ke kulit. Dan pada suhu 340C, ia dapat bertahan selama 24 jam. Parasit ini menimbulkan gejala khas yaitu gatal yang akan semakin meningkat pada malam hari yang dikenal sebagai nocturnal pruritus, dengan ujud kelainan kulit yaitu kemerahan yang polimorfik. Gejala akan timbul setelah 3-6 minggu setelah infeksi primer dan tubuh akan membentuk respon imun terhadap penyakit ini. Daftar Pustaka (minimal 5 tahun terakhir dan minimal 5 jurnal atau ebook) FAJRI, IRFANUDIN. Teknik Pengobatan Scabies Pada Kucing" Gendis" Di Klinik Hewan Kayu Manis Yogyakarta Tahun 2020. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2021. Saputra, Wahyu Triyan Yoga. Studi kasus penyakit scabies (Sarcoptes scabiei) pada kucing di klinik Veta Abadi di kabupaten Jember tahun 2017-2018. Diss. Wijaya Kusuma Surabaya University, 2019. Prayetno, Hendy. "Tatalaksana Identifikasi Ektoparasit Scabies (Sarcoptes scabiei) pada Kucing di Laika Petshop and Clinic Cibinong." (2021). Yustin, Dian Wigati. Skabies pada Kucing di Klinik Hewan Kayu Manis dan Penularan Skabies pada Manusia di Yogyakarta. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2019. Amir, Kiki Lestari, I. Gusti Made Krisna Erawan, and I. Putu Gede Yudhi Arjentinia. "Laporan Kasus: Pemberian Terapi Ivermectin dan Sulfur terhadap Kasus Scabiosis pada Kucing Ras Persia."