Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PAPER

MATA KULIAH
FUNGSI MENTAL DAN SEJARAH PSIKOLOGI

DOSEN PENGAJAR : Dra. Adnani Budi Utami MS.

JUDUL PAPER :

M E M O R Y

OLEH :

NADIFAH (1512100324)

JASMIN FATIMAH AZZAHRO (1512100325)

AINUR ROSYIDAH (1512100326)

ERIL CAHYO APRILIANTO (1512100327)

MITA AMALIYA MAKHFUFA (1512100328)


PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSKOLOGI

UNIVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS 1945 SURABAYA

DAFTAR ISI

I. PENGERTIAN MEMORI.........................................................................................3
II. ECODING....................................................................................................................3
III. STORAGE...................................................................................................................4
a. Sensory Memory..........................................................................................................5
b. Short – Term memory................................................................................................6
c. Long Term Memory....................................................................................................6
IV. RETRIEVAL...............................................................................................................7
D A F T AR P U S T A K A................................................................................................10

A.

2
I. PENGERTIAN MEMORI
Daya ingat atau memori adalah proses mental yang dimiliki individu untuk mengkode,
menyimpan, mempertahankan dan mengingat informasi, pengetahuan atau pengalaman masa
lalu di dalam otak yang dapat dipanggil kembali untuk dapat dipergunakan beberapa waktu
kemudian.

Daya ingat merupakan kemampuan seseorang untuk memanggil kembali informasi yang
telah dipelajarinya dan yang telah disimpan dalam otak. Daya ingat seseorang tidak terlepas
dari kemampuan otaknya untuk menyimpan informasi. Bagian-bagian otak yang diperkirakan
paling berperan dalam memori adalah hipokampus dan struktur terkait di lobus temporalis
medial (dalam), sistem limbik, serebelum, korteks prafrontalis, dan bagian-bagian lain
korteks serebri.

Ingatan manusia melibatkan tiga proses pokok, yaitu encoding, storage, dan retrieval.

II. ECODING
Encoding merupakan proses penyerapan persepsi dari informasi yang didapatkan
kemudian dirubah menjadi difat memori organisme. Proses ini cukup lama agar mampu
tersimpan dengan baik dan tidak mudah hilang. Proses ini bisa terjadi secara sengaja atau
tidak sengaja proses encoding ini butuh beberapa waktu dan masing masing orang berbeda.
orang dengan tingkat kecerdasan tinggi akan dapat menyerap dengan cepat dan sebalik
nya.. membuat kode2 ingatan (memory),kurang lebih kode yg di buat dapat berupa bentuk2
suara, arti,

 Level dan tipe encoding


1. Level shallow – dangkal
Tipe encoding : structural encoding

Structural encoding adalah proses dimana manusia mengkodekan dan


menghafal dan mengenali wajah. Ini adalah metode pikiran untuk mengamati,
menghafal dan mengingat orang lain dan menghubungkan orang-orang itu dengan
nama mereka. Pikiran mampu mengenali perbedaan yang sangat kecil antara fitur
wajah dan kemampuan untuk mengasosiasikan nama dengan wajah.

3
2. Level intermediate – sedang
Tipe enconding : phonemic encoding
Sejak perkembangan bahasa, manusia telah bercerita secara lisan dan
mendengarkan cerita yang diceritakan oleh orang lain. Otak kita telah berevolusi untuk
memproses sinyal kompleks yang diterima melalui telinga dan menafsirkannya
sebagai informasi abstrak yang bermakna serta musik yang menyenangkan atau suara
yang mengganggu. Informasi audio mencapai pusat emosi kita jauh lebih langsung
daripada informasi visual, yang harus diproses oleh korteks visual sebelum kita
memutuskan apa yang harus dibuat darinya. Korteks visual kita sangat berkembang
untuk tujuan mendeteksi gerakan (dalam penglihatan tepi kita) atau mengenali pola
(dalam fokus pusat); bidang visual menahan perhatian kita dengan baik, tetapi korteks
visual tidak berkembang sebagai saluran untuk makna abstrak. Meskipun demikian,
selama beberapa ratus tahun terakhir (sejak penemuan mesin cetak) dan terutama
selama beberapa dekade terakhir (sejak penemuan televisi) kita telah mengambil
sebagian besar "cerita" kita melalui korteks visual. Mungkin saja kita kehilangan
sesuatu dalam prosesnya.
Misalnya, kata "kucing" terdiri dari tiga bunyi terpisah -- "c" bunyi konsonan keras di
awal kata, "a" bunyi vokal lunak di tengah kata, dan "t", konsonan keras suara yang
mengakhiri kata. Ketiga suara ini kemudian digabungkan untuk membentuk kata itu
sendiri.
3. Level deep – dalam
Tipe encoding : sementic enconding
adalah jenis enconding khusus di mana makna sesuatu (kata, frasa, gambar,
peristiwa, apa pun) dikodekan sebagai lawan dari suara atau visinya. Penelitian
menunjukkan bahwa kita memiliki memori yang lebih baik untuk hal-hal yang kita
kaitkan dengan makna dan simpan menggunakan pengkodean semantik.
Contoh: compatable yang artinya cocok
Ingatan yang di peroses secara deep atau mengunakan tingkatan deep akan menjadi
ingatan yang bersifat tahan lama. Dan dengan elaborasi akan memudakan orang orang
untuk mengingat informasi kembali. Econding terhadap obyek obyek yang dapat di
lihat lebih muda di ingat

4
III. STORAGE
Fungsi berikutnya adalah sebagai alat penyimpanan. Setelah proses encoding, data atau
informasi yang didapat akan disimpan dengan membentuk jejak jejak yang bisa ditimbulkan
kembali. Jejak jejak memori tersebut disebut juga traces memori. Memori traces ini bisa
mudah menghilang apabila tidak sering digunakan. Apabila memori traces hilang maka
memori akan cukup sulit untuk dikembalikan atau kelupaan. Jejak jejak memori membantu
menuntun keinginan manusia untuk memperoleh bentuk ingatan tertentu. Pemeliharaan
ingatan melibatkan 3 memory store yaitu :

1. Sensory Store adalah proses penyimpanan memori melalui jalur syaraf-syaraf sensori
yang berlangsung dalam waktu sangat pendek
2. Short – term store adalah proses penyimpanan memori sementara. Informasi yang
disimpan hanya dipertahankan selama informasi itu masih dibutuhkan
3. Long – term store adalah proses penyimpanan informasi relatif permanen

a. Sensory Memory

Memori yang sangat singkat yang memungkinkan orang untuk menyimpan kesan
informasi sensorik setelah stimulus asli telah berhenti. Hal ini merupakan tahap awal dari
memori yang melibatkan pendaftaran sejumlah besar infosmasi tentang lingkungan, tetapi
hanya untuk periode ingatan yang sangat singkat sekitar 1/20 detik untuk visual dan 2 detik
untuk audiotori.

Durasi memori sensorik pertama kali diteliti oleh George Sperling pada tahun 1960.
Dalam eksperimen klasik, peserta menatap layar dan deretan huruf sangat singkat hanya 1/20
detik. Kemudian, layar menjadi kosong. Para peserta kemudian segera mengatakan sebanyak
mungkin surat-surat yang bisa mereka ingat. Sementara sebagian besar peserta hanya dapat
melaporkan sekitar empat atau lima surat, beberapa bersikeras bahwa mereka telah melihat
semua surat tetapi informasi memudar terlalu cepat ketika mereka melaporkannya.

Sperling kemudian melakukan versi eksperimen yang sedikit berbeda. Peserta


ditunjukkan tiga baris empat huruf per baris huruf untuk 1/20 detik, tetapi segera setelah

5
layar kosong, peserta mendengar nada bernada tinggi, nada sedang atau nada rendah. Jika
subjek mendengar nada bernada tinggi, mereka akan melaporkan baris teratas, mereka yang
mendengar nada menengah akan melaporkan baris tengah dan mereka yang mendengar nada
rendah akan melaporkan baris bawah.

Sperling menemukan bahwa peserta mampu mengingat huruf-huruf selama nada itu
terdengar dalam sepertiga detik dari tampilan huruf. Ketika interval diperpanjang hingga
lebih dari sepertiga detik, keakuratan laporan surat menurun secara signifikan, dan apa pun
yang lebih dari satu detik membuatnya hampir tidak mungkin untuk mengingat surat-surat
itu. Sperling menyarankan bahwa karena para peserta memfokuskan perhatian mereka pada
baris yang ditunjukkan sebelum memori visual mereka memudar, mereka mampu mengingat
informasi tersebut. Ketika nada itu terdengar setelah memori sensorik memudar, ingatan itu
hampir tidak mungkin.

Para ahli juga percaya bahwa indra yang berbeda memiliki berbagai jenis memori sensorik.
Berbagai jenis memori sensorik juga telah terbukti memiliki durasi yang sedikit berbeda.

1. Memori ikonik , juga dikenal sebagai memori sensorik visual, melibatkan gambar yang
sangat singkat. Jenis memori sensorik ini biasanya berlangsung sekitar seperempat
hingga satu setengah detik .
2. Memori gema , juga dikenal sebagai memori sensorik pendengaran, melibatkan memori
yang sangat singkat dari suara sedikit seperti gema. Jenis memori sensorik ini dapat
bertahan hingga tiga hingga empat detik .
3. Memori haptik atau memori taktil, melibatkan memori sentuhan yang sangat singkat.
Jenis memori sensorik ini berlangsung selama kurang lebih dua detik .

b. Short – Term memory

Memori jangka pendek berfungsi sebagai penyimpanan transitori yang dapat menyimpan
informasi yang sangat terbatas dan menstransformasikan serta menggunakan informasi
tersebut dalam menghasilkan respons atau suatu stimulus. Ingatan jangka pendek adalah

6
kapasitasnya yang sangat terbatas. Rata-rata batasnya adalah tujuh butir lebih atau kurang
dua. Sebagian orang dapat menyimpan paling sedikit lima butir, namun yang lain juga
mampu menyimpan sebanyak sembilan butir. Setiap individu memiliki perbedaan dalam
kemampuan memorinya. Kapasitas Short – term memori hanya memuat 7 kapasitas ingatan
dan berdurasi sekitar 15-30 detik. Maka seorang dewasa mampu mengingat 5-9 kapasitas
ingatan sekitar 15-30 detik.
George Miller (1956) menemukan kekonstanan yang dinamakan “angka tujuh yang
ajaib”. Ahli psikologi menentukan angka ini dengan menunjukkan kepada subjek berbagai
urutan butir-butir tersebut secara berurutan. Kemudian butir-butir tersebut dipresentasikan
secara cepat agar subjek tidak memiliki waktu untuk untuk mengubahnya menjadi informasi
yangdisimpan dalam memori jangka panjang. Maka jumlah butir yang diingat hanya
mencerminkan 23 kapasitas penyimpanan memori jangka pendek.

c. Long Term Memory

Memori jangka panjang merupakan tempat menyimpan ingatan berbagai hal dan
memiliki sifat saling menghubungkan juga menyimpan ingatan dalam tempo yang lebih
panjang. Memori jangka panjang adalah memori yang sudah terkodifikasi dan tersimpan
secara menyeluruh dalam otak. Informasi dalam memori jangka panjang dijelaskan melalui
hasil studi nurokognitif Donald Hebb. Informasi dalam memori jangka pendek akan diubah
ke dalam memori jangka panjang apabila informasi tersebut sudah tersimpan dalam memori
jangka pendek yang cukup lama. Kapasitas penyimpanan LTM ini sangat besar/tidak
terbatas. Kemampuan penyimpanan secara permanen.

 3 Tipe Memori di Long Term Memory


1. Memori prosedural adalah Memori mengenai cara melaksanakan sejumlah tindakan dan
keterampilan. Contoh : Bagaimana cara mengendarai sepeda, cara memasak, dll
2. Memori Semantik adalah memori untuk arti, meliputi pengetahuan umum, fakta-fakta,
peraturan, konsep dan proposisi. Contoh : mengetahui arti ayah, puding, gitar, dll.
3. Memori Episodik adalah memori mengenai peristiwa-peristiwa yang kita alami secara
langsung, dan konteks yang terkait dengan peristiwa-peristiwa tersebut

7
 Perbedaan Short Term Memory dan Long Term Memory

Short Term Memory (STM) Long Term Memory (LTM)

a. Scan seluruh informasi di STM a. Memanggil informasi dengan


b. Memori sensori dengan acoustic sistem indeks
codes b. Informasi yang disimpan dengan
c. Lupa terjadi bila informasi tidak di semantic codes
proses, tidak ada pengulangan c. Informasi yang disimpan bersifat
(rehearsal) dan pengorganisasian permanen. Lupa yang terjadi di
informasi menjadi beberapa chunk LTM bukan karena memori
d. STM diolah di frontal lobes, dihapus, melainkan kita tidak bisa
cerebral cortex memangilnya untuk beberapa
alasan
d. LTM pertama diolah di
hippocampus lalu diteruskan ke
cerebral cortex bagian bahasa dan
persepsi

8
IV. RETRIEVAL
Retrieval merupakan proses menggali atau mengingat kembali informasi yang pernah
didapat atau disimpan dalam ingatan. Proses ini berkaitan dengan proses mencari informasi
di dalam otak, menemukannya, dan menggunakan kembali memori tersebut. Mekanisme ini
sangat membantu dalam kegiatan sehari-hari dimana ingatan-ingatan yang tersimpan
berkaitan erat dengan masa depan.

Apabila terjadi hambatan pada proses retrieval, maka terjadilah fenomena lupa. Kelupaan
terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang ditimbulkan kembali dalam
alam kesadaran yang akhirnya mengalami kelupaan. Hal itu dikarenakan retrieval merupakan
titik pijak dari teori-teori tentang kelupaan. Lupa dapat juga disebabkan karena encoding
yang kurang efektif, terjadinya pseudoforgetting karena kurangnya atensi, dan cara
mengkode yang keliru.

Teori-teori penyebab fenomena lupa, di antaranya:

1. Teori Decay (Teori Kemunduran)

Teori ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus dengan berlalunya
waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam
memori akan meninggalkan jejak-jejak (memory trace) yang bila dalam jangka waktu
lama tidak ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran, akan rusak atau menghilang.
2. Teori Interfensi

Teori ini beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori
jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), akan tetapi
jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Informasi yang
baru diterima mengganggu proses mengingat informasi yang lama, tetapi juga bisa terjadi
sebaliknya. Pada teori ini, lupa terjadi pada informasi-informasi yang memiliki kemiripan.
Proses ini tidak sama dengan replacement (penggantian), karena hilangnya memori lama
terkadang hanya bersifat sementara.
Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi
yang sudah ada dalam memori kita, maka terjadilah interferensi retroaktif. Sedangkan,
bila informasi yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya pengaruh ingatan yang

9
sama, maka terjadi proses interferensi proaktif
3. Teori Motivated Forgetting

Menurut teori psikoanalisa, seseorang akan cenderung berusaha melupakan hal-hal


yang tidak menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini akan
cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Jadi, teori ini
beranggapan bahwa informasi yang telah disimpan masih selalu ada.
4. Teori Retrieval Failure

Retrieval failure merupakan kegagalan untuk mengingat karena kurangnya


petunjuk. Teori ini sebenarnya sepakat dengan teori interferensi bahwa informasi yang
sudah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi kegagalan untuk
mengingat kembali lebih disebabkan tidak adanya petunjuk yang memadai. Dengan
demikian, bila syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka informasi
tersebut tentu dapat ditelusuri dan diingat kembali.
Kita dapat lebih mudah mengingat suatu pengalaman jika kita berada di
lingkungan fisik yang sama dengan lingkungan fisik saat pengalaman tersebut terjadi, atau
biasa kita sebut sebagai déjà vu.
5. Lupa karena sebab-sebab fisiologis

Para peneliti sepakat bahwa penyimpanan informasi akan disertai berbagai


perubahan fisik di otak. Perubahan fisik ini disebut engram. Gangguan pada engram ini
akan mengakibatkan lupa yang mengakibatkan amnesia. Bila yang dilupakan adalah
berbagai informasi yang telah disimpan beberapa waktu yang lalu, yang bersangkutan
disebut menderia amnesia retrograd. Bila yang dilupakan adalah informasi yang baru saja
diterimanya, maka orang tersebut menderita amnesia anterograd.

Beberapa cara untuk memudahkan proses retrieval antara lain:

1. Menggunakan tanda-tanda atau klu


2. Membangun kembali konteks kejadian
3. Menghubungkan suasana hati dengan retrieval

10
Seseorang dikatakan “belajar dari pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai
informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi saat ini juga. Memunculkan kembali ingatan yang sudah disimpan dapat
menggunakan cara-cara berikut ini:

1. Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa
dibantu oleh isyarat atau petunjuk apapun yang dihadapkan pada organisme. Contohnya
ketika kita mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang tersebut.
2. Recognize, yaitu proses mengingat kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu
isyarat atau petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya ketika kita mengingat
nama seseorang saat kita berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
3. Relearning, yaitu mempelajari kembali informasi yg pernah dipelajari di masa lalu. Jika
waktu yang dibutuhkan tidak selama sewaktu mempelajari pertama kali, maka berarti kita
masih mengingat informasi tersebut.

11
D A F T AR P U S T A K A
Anonim. “Memori dalam Psikologi”. Online. https://dosenpsikologi.com/memori-dalam-
psikologi. Diakses pada 10 November 2021.

Anonim. “Recall Memory dalam Psikologi”. Online. http://www.masbow.com/2009/11/recall-


memory-dalam-psikologi.html. Diakses pada 10 November 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai